Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

REPERTOIRE DALAM KARYA-KARYA NOVEL ANDREA HIRATA ANALISIS RESPONS ESTETIK WOLFGANG ISER Muhamad Hambalie Anshor; Setya Yuwana; Ririe Rengganis
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i2.456

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripikan repertoire dalam karya-karya novel Andrea Hirata. repertoire adalah konsep pada teori resepsi sastra Wolfgang Iser. Repertoire dapat diartikan juga gudang pengetahuan, dan memiliki unsur-unsur yang tidak bisa lepas dari konteks ekstratekstual. Unsur-unsur tersebut diungkapkan kemudian akan membangun imaji pembaca dan mengkonkretkan makna dari teks tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori resepsi Wolfgang Iser. Dengan pendekatan ini penulis mendapatkan data berupa objek ilmiah yang disajikan secara deskriptif dari hasil penelitian yang didapatkan. Pada pengumpulan data peneliti mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer dimaksudkan untuk menjlekasn teks yang ada pada teks karya-karya novel Andrea Hirata. kemudian data sekunder dimaksudkan untuk menjelaskan referensi objek kajian repertoire. Metode analisis data yang digunakan adalah metode pembacaan. Teori yang digunakan adalah repertorie Wolfgang Iser. Teori tersebut menekankan pada wujud gudang pengetahuan dalam teks. Selain itu pembaca juga mengklasifikasikan dan mendeskripsikan data yang diperoleh dan data yang diperoleh tersebut disesuaikan dengan objek kajian repertoire dalam teks. Hasil penelitian mendeskripsikan adanya repertoire berupa historis dan norma-norma sosial dan budaya. Norma historis digambarkan adanya capitalism ersatz yang membuat masyarakat Belitong tersiksa dalam ekonomi. Lalu pada kara-karya Andrea Hirata juga jelas digambarkan budaya, golongan masyarakat, kemudian kondisi sosial masyarakat Belitong. Semua itu disatukan oleh kopi, dari meminum kopi bisa menyatukan berbaga kalangan, berbagai budaya, berbagai etnis yang ada di Belitong tanpa adanya perpecahan.
NILAI SPIRITUAL PADA TOKOH DALAM KUMPULAN KARYA YUSRIL IHZA (PERSPEKTIF SPIRITUAL QUOTIENT) Rika Rofi'atul Hajjah; Setya Yuwana; Ririe Rengganis
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i2.457

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan unsur spiritual quotient dalam tiga karya sastra Yusril Ihza yaitu naskah drama Menunggu Badai Reda, naskah drama Lahirnya Kematian, dan antologi puisi “Syair Pendekar Kelana”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka serta teknik analisis Miles dan Huberman melalui reduksi, penyajian, dan penyimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan 9 jenis spiritual quotient dalam tiga karya objek penelitian yaitu 1) sikap fleksibel, 2) tingginya kesadaran diri, 3) kemampuan memanfaatkan dan mengadaptasi penderitaan, 4) kemampuan melampaui dan menghadapi rasa sakit, 5) memiliki visi dan misi, 6) sikap enggan merugikan orang lain, 7) pandangan holistik, 8) tanggung jawab, dan 9) kemampuan bertanya dan mencari jawaban.
REPRESENTASI GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (KAJIAN STILISTIKA SASTRA) Nur Farsah Meilinia Tuharea; Setya Yuwana; Ririe Rengganis
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i2.459

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan representasi gaya bahasa yang termuat dalam kumpulan karya novel Habiburrahman El Shirazy. Proses penelitian hingga memunculkan hasil menerapkan pendekatan kualitatif yang deskriptif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka serta teknik pengolahannya dengan cara mereduksi data, menyajikan data, kemudian menarik kesimpulan Miles dan Huberman. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah delapan novel karya Habiburrahman El Shirazy yaitu Ayat-ayat Cinta 1, Ayat-ayat Cinta 2, Ketika Cinta Bertasbih, Bidadari Bermata Bening, Cinta Suci Zahrana, Pudarnya Pesona Cleopatra, Bumi Cinta, dan Dalam Mihrab Cinta. Hasil analisis menunjukkan bahwa ditemukan majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan, dan majas sindiran dalam delapan novel tersebut. Kata Kunci: majas, novel, stilistika
Keefektifan Pengembangan Media Buku AJIB Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa SD Raden Roro Endang Kusripinah; Setya Yuwana; Hendratno
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 6 No. 2 (2023): juni
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v6i2.5451

Abstract

The speaking ability of elementary school students is in the low category, so an appropriate media is needed using the AJIB Book (Illustrated Speech Jockey Tool). This study aims to determine the effectiveness of the development of AJIB book media (speech illustration jockey tool) to improve speaking skills in Indonesian language subject speech material in class VI elementary school. The type of research used is Research and Development (R&D) with the development model in this study the 4-D development model. The results of the Wilcoxon Signed Ranks test found that P 0.000 <0.05, this indicates that there is a difference in the effect between the pre and post tests. The conclusion obtained in this study is that it has proven effective in developing AJIB book media (speech illustration jockey tools to improve speaking skills in Indonesian language subject speech material in class VI elementary school.
Peningkatan Keterampilan Bercerita Siswa Setelah Menggunakan Media Animasi Audio Visual Dongeng Binatang Berbasis Canva Suci Setiyaningsih; Setya Yuwana; Hendratno
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 6 No. 2 (2023): juni
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v6i2.5452

Abstract

Storytelling is one of the language skills that must be mastered by students. Storytelling skills refer to the ability to tell stories as a component of Indonesian language proficiency. Storytelling skills are language skills by conveying the contents of the story through speech. However, it was found that the students' storytelling skills were still in the low category. This study aims to determine the effect of canva-based animal fairy tales audio-visual animation learning media on students' storytelling skills. The research design used in this research is experimental research with pre-test and post-test data measurements. The sample used in this study was grade II students at SD Taman Sidoarjo using a saturated sample technique so that it used the entire population, so that the total sample in this study was 17 students. The results of the Wilcoxon Signed Ranks test found that P 0.000 < 0.05, this shows that there is a difference in effect between the pre and post tests. There is a significant influence of Canva-based audio-visual animation learning media on improving the storytelling skills of grade II elementary school students
SKIZOFRENIA DALAM KUMPULAN CERPEN PARABAN TUAH KARYA ELOK TEJA SUMINAR: PERSPEKTIF PSIKOLOGI ABNORMAL Ahmad Burhanuddin; Setya Yuwana; Ririe Rengganis
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v9i1.550

Abstract

Sastra dan psikologi memiliki kaitan yang erat. Dunia lain yang diciptakan oleh pengarang dalam karya sastra, di dalamnya mengandung berbagai permasalahan, salah satunya psikologi.  Salah satu kumpulan cerpen yang mengangkat tentang kejiwaan adalah kumpulan cerpen Paraban Tuah karya Elok Teja Suminar. Kumpulan cerpen ini dipilih karena ditemukan simtom skizofrenia yang dialami tokoh. Penelitian berjenis kualitatif ini menggunakan pendekatan psikologi sastra yang berfokus pada karya sastra yaitu kumpulan cerpen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik analisis data menggunakan analisi isi. Setelah dianalisis didapatkan hasil bahwa simtom skizofrenia ditemukan pada dua cerpen dalam kumpulan cerpen Paraban Tuah, yakni cerpen Orok dan Kambing. Pada cerpen Orok, ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Aku yakni simtom positif berupa waham, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Pada cerpen Kambing ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Mursidi yakni simtom positif berupa halusinasi, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Tokoh Aku dalam cerpen Orok kecewa terhadap ayahnya yang telah bersetubuh dengannya. Setelah ia hamil anak ayahnya, ayahnya diam saja dan tidak menunjukkan respon apapun. Tokoh Mursidi dalam cerpen Kambing disebabkan oleh peristiwa traumatik yang dialami Mursidi. Ia tanpa sengaja telah membegal anaknya sendiri.
Music Jaranan Turangga Yaksa in Dongko Village Trenggalek Regency (Study Ethnomusicology) Syafiq Agil Varisandi; Setya Yuwana; I Nengah Mariasa
Jurnal Seni Musik Vol 12 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v12i2.74816

Abstract

Jaranan Turangga Yaksa is an original art from Dhongko Village, Trenggalek Regency. Turangga Yaksa is a horse with a giant head and ridden by a knight who can control amarah, syaitonah, lauamah, dan serakah. This art is the result of creations from the Baritan ceremony (bar ngarit tanduran), local people usually hold tayub parties which aim to express gratitude for the harvest they have received. In this research, Jaranan Turangga Yaksa was studied ethnomusicologically by taking several approaches, namely describing the notation, musical aspects and organology found in the musical instrument Jaranan Turangga Yaksa. The research was conducted in Dhongko Village, Trenggalek Regency. The data collection method was carried out by interviewing several sources such as Mbah Mu'an (Creator of the Jaranan Turangga Yaksa music), chairman of the Sanggar Purwo Budaya, singer, dancer, and also pengrawit. Observe the development of musical accompaniment, and also perform FGD (Forum Group Duscussion) to deepen information and data to make it more valid. The description of the musical notation used by the author includes using number notation on balungan instruments and also vocals. The use of the terms plak, dlang, dhe as notation for percussion instruments such as kendang. Writing drum notation using notasi balok, and also using symbols as another term in writing gamelan notation. From the musical aspect, Jaranan Turangga Yaksa music has its own drum beats that differentiate it from other jaranan music such as Jaranan Buto, Jaranan Senterewe, Jaranan Pegon, and Jaranan Dor.
Ekspresi Etnik Dalam Kapata Masyarakat Alifuru di Maluku Tengah (Kajian Etnopuitika) Lisse Pattipeiluhu; Setya Yuwana; Muhsyanur Muhsyanur
ELite Journal : International Journal of Education, Language, and Literature Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/elitejournal.v1n1.p%p

Abstract

Kapata is oral literature which is pronounced in the form of poetry or sung with or without using a melody. This study aims to describe (1) the relativity of language and culture in the Kapata community of Alifuru in Central Maluku; (2) poetic structure in the Kapata of the Alifuru community in Central Maluku. The approach in this study is qualitative with ethnographic studies. The data source in this study is the Central Maluku community who understands Kapata. The data in this study is the Kapata that has been translated. The results in the study show that: (1) the relativity of language and culture in the Kapata of the Alifuru community, as a form of expressing cultural values contained in the Kapata of the Alifuru community. (2) the poetic structure of the Alifuru community as a form of poetic arrangement that is in the Kapata, thus the poetic arrangement will be seen through pronunciation pronounced by humans through vowels, diphthongs and consonants in chanting the Kapata. The results of this study can benefit the community in preserving uniqueness area in the Kapata domain.Keywords:   language relativity, cultural relativity, poetic structure, Kapata.