Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

THE CHANGE OF PREVALENCE OF XEROPHTHALMIA ON LOMBOK, SEPTEMBER 1977 - SEPTEMBER 1983 Ignatius Tarwotjo; Robert Tilden; Farida Farida; Atmarita Atmarita; robert Grosse; Alfred Sommer; Barbara Perry; Kathleen Richlen-Tilden
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 12 (1989)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2000.

Abstract

Berdasarkan data "Survei Prevalensi Kebutaan Gizi" tahun 1977, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dinyatakan sebagai wilayah tinggi prevalensi xeroftalmia. Sebagai suatu wilayah dengan prevalensi xeroftalmia paling tinggi di Indonesia, banyak faktor risiko yang diidentifikasi bagi daerah ini, termasuk kejadian kecacingan, kekurangan frekuensi pemberian ASI pada anak yang masih menyusu; kekurangan "kamar cuci" di dalam rumah; variasi diet yang terbatas, tidak ada variasi konsumsi bahan pokok selain beras; dan kecilnya konsumsi sumber-sumber protein. Faktor risiko khusus xeroftalmi-korneal berkaitan dengan riwayat penyakit yang baru diderita si anak (campak dan infestasi berat kecacingan) dan kurang kalori protein berat. Sejak tahun 1978, Pemerintah Indonesia telah mengembangkan berbagai macam pendekatan untuk mengawasi (kontrol) xeroftalmia; sampai tahun 1982 telah mencapai 80% sasaran (anak Balita) dan telah menghasilkan penurunan prevalensi xeroftalmia di wilayah ini. Penurunan prevalensi ini dicapai tanpa penurunan secara proporsional faktor-faktor risiko terkait.