Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Perikanan Kelautan

Struktur Komunitas Plankton Di Cekdam Kampus Universitas Padjadjaran Muhammad Surya Fajar Pradana; Zahidah Hasan; Isni Nurruhwati; Heti Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.955 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada 23 November 2018 hingga 5 Februari 2019, pengambilan sampel plankton dan pengukuran parameter fisik kimiawi dilakukan secara insitu di Cekdam Unpad serta identifikasi plankton dilakukan secara exsitu di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK Unpad. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menetapkan struktur komunitas plankton di Cekdam Unpad. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dengan analisis deskriptif kuantitatif. Sampling plankton dilakukan secara purposive sampling dengan 6 kali ulangan pada 4 stasiun yang telah ditentukan berdasarkan kondisi perairan yaitu stasiun 1 berada pada bagian inlet, stasiun 2 dan 4 berada pada bagian kanan dan kiri mewakili bagian tengah, serta stasiun 3 berada pada bagian outlet. Hasil penelitian ditemukan 23 genus plankton yang terbagi dalam 20 genus fitoplankton yang tergolong dalam 7 kelas dan 3 genus zooplankton yang tergolong dalam 2 kelas. Kelimpahan rata-rata terbesar fitoplankton yaitu Peridinium dari kelas Dinophyceae sebesar 223 ind/L, sedangkan zooplankton adalah Nauplius dari kelas Crustaceae sebesar 13 ind/L. Secara keseluruhan struktur komunitas plankton di Cekdam Unpad didominasi oleh 3 genus dari kelompok fitoplankton yaitu Peridinium, Chlorella, dan Navicula. Nilai rata-rata indeks dominansi Simpson fitoplankton berkisar antara 0,28 – 0,35, sedangkan untuk zooplankton berkisar antara 0,76 – 0,81. Nilai indeks keanekaragaman Simpson untuk fitoplankton berkisar antara 0,65 – 0,72, sedangkan unntuk zooplankton berkisar antara 0,10 – 0,24.Penelitian ini dilaksanakan pada 23 November 2018 hingga 5 Februari 2019, pengambilan sampel plankton dan pengukuran parameter fisik kimiawi dilakukan secara insitu di Cekdam Unpad serta identifikasi plankton dilakukan secara exsitu di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK Unpad. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menetapkan struktur komunitas plankton di Cekdam Unpad. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dengan analisis deskriptif kuantitatif. Sampling plankton dilakukan secara purposive sampling dengan 6 kali ulangan pada 4 stasiun yang telah ditentukan berdasarkan kondisi perairan yaitu stasiun 1 berada pada bagian inlet, stasiun 2 dan 4 berada pada bagian kanan dan kiri mewakili bagian tengah, serta stasiun 3 berada pada bagian outlet. Hasil penelitian ditemukan 23 genus plankton yang terbagi dalam 20 genus fitoplankton yang tergolong dalam 7 kelas dan 3 genus zooplankton yang tergolong dalam 2 kelas. Kelimpahan rata-rata terbesar fitoplankton yaitu Peridinium dari kelas Dinophyceae sebesar 223 ind/L, sedangkan zooplankton adalah Nauplius dari kelas Crustaceae sebesar 13 ind/L. Secara keseluruhan struktur komunitas plankton di Cekdam Unpad didominasi oleh 3 genus dari kelompok fitoplankton yaitu Peridinium, Chlorella, dan Navicula. Nilai rata-rata indeks dominansi Simpson fitoplankton berkisar antara 0,28 – 0,35, sedangkan untuk zooplankton berkisar antara 0,76 – 0,81. Nilai indeks keanekaragaman Simpson untuk fitoplankton berkisar antara 0,65 – 0,72, sedangkan unntuk zooplankton berkisar antara 0,10 – 0,24.
Uji Efektivitas Bio Filter Dengan Tanaman Air Untuk Memperbaiki Kualitas Air pada Sistem Akuaponik Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Bastian Hartanto Damanik; Herman Hamdani; Indah Riyantini; Heti Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.734 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian dilakukan untuk menentukan jenis tumbuhan air yang paling efektif dalam memperbaiki kualitas air pada budidaya sistem akuaponik ikan lele Sangkuriang yaitu menurunkan konsentrasi nitrogen anorganik seperti amonia (NH3) , nitrit (NO2) dan nitrat (NO3).  Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan dan menggunakan sistem akuaponik empat tingkat.  Perlakuan pada penelitian ini adalah jenis tanaman air (kangkung darat, pakcoy, selada dan bayam merah). Ikan Lele Sangkuriang yang dibudidayakan berukuran 3 inch sebanyak 200 ekor pada bak tandon.  Penelitian dilaksanakan selama empat minggu.  Analisa data persentase penurunan nitrogen anorganik menggunakan metode deskriptif.  Tanaman kangkung darat memiliki nilai efektivitas penyerapan nitrogen anorganik paling tinggi , khususnya mereduksi amonia bebas dan nitrit serta pertumbuhan yang paling cepat dari pada ketiga tanaman uji lainnya ( Pakcoy, Selada dan Bayam Merah)  
Efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dan Kayu Apu (Pistia Stratiotes) Sebagai Agen Fitoremediasi Limbah Sungai Citarum Septi Audiyanti; Zahidah . .; Herman Hamdani; Heti Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.18 KB)

Abstract

Fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai pencucian polutan yang dimediasi oleh tumbuhan, termasuk pohon, rumput-rumputan dan tumbuhan air. Tujuan dari riset ini adalah untuk mendapatkan jenis tumbuhan air yang memiliki daya serap lebih baik diantara eceng gondok dan kayu apu sebagai agen fitoremediasi terhadap limbah Sungai Citarum. Riset ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret hingga 12 Mei 2018 yang bertempat di Laboratorium basah (Ciparanje) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Pengujian kualitas air dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Balai Laboratorium Lingkungan Hidup, Ujung Berung. Riset ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan uji beda dua rata-rata dengan 15 ulangan. Perlakuan pada riset ini yaitu kayu apu dan eceng gondok. Hasil riset ini menunjukkan bahwa perlakuan kayu apu lebih efektif menurunkan bahan organik dengan nilai akhir yang berkisar antara 6,45 mg/L hingga 11,35 mg/L (36,41%- 63,87%). Kelangsungan hidup hewan uji kayu apu memiliki presentase yang lebih besar berkisar antara 52% hingga 88%.