Zahidah . .
Universitas Padjadjaran

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Tangkap Jaring Insang (Gillnet) Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Ethynnuss sp) Di Perairan Pekalongan Idzhar S Rofiqo; Zahidah . .; Nia Kurniawati; Lantun Paradhita Dewanti
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.712 KB)

Abstract

Jaring insang (gillnet) adalah salah satu alat tangkap yang berpangkalan  di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan yang memiliki hasil tangkapan utama ikan tongkol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat keramahan lingkungan unit penangkapan gillnet terhadap hasil tangkapan ikan tongkol (Ethynnuss sp) yang beroperasi di perairan Pekalongan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 - Februari 2018 di Perairan Pekalongan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data yang diambil dalam penelitian meliputi data primer. Data primer diperoleh dengan komposisi hasil tangkapan, panjang cagak, bobot individu hasil tangkapan, pemanfaatan hasil tangkapan dan proporsi HTU dan HTS. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan proporsi HTU dan HTS, persentase ikan layak tangkap dan tidak layak tangkap dan analisis keramahan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap jaring insang (gillnet) yang dioperasikan di perairan Pekalongan tidak ramah lingkungan dilihat dari beberapa parameter yang ada. 
Struktur Komunitas Makroinvertebrata Di Wilayah Pantai Berkarang Karapyak Pesisir Pangandaran Nendra Suhendra; Herman Hamdani; Zahidah . .; Asep Sahidin
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.277 KB)

Abstract

Kawasan pesisir merupakan suatu ekosistem yang di dalamnya terjadi interaksi yang kompleks sehingga timbul masalah yang kompleks dan memerlukan pemecahan secara holistik. Organisme penghuni wilayah pesisir salah satunya adalah makroinvertebrata. Makroinvertebrata relatif mudah diidentifikasi dan toleran terhadap perubahan lingkungan perairan. Kondisi lingkungan seperti substrat dasar dan kedalaman dapat menggambarkan variasi bagi keberadaan struktur komunitas makroinvertebrata, sehingga dijumpai perbedaan jenis pada daerah yang berbeda. Riset ini bertujuan untuk menentukan struktur komunitas makroinvertebrata pada wilayah Pantai Berkarang Karapyak Pesisir Pangandaran. Riset ini dilaksanakan di Pantai Karapyak, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran pada bulan Januari-Maret 2018. Metode yang digunakan adalah metode survey (non-eksperimental), dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif serta analisis spasial menggunakan Similarity. Hasil riset menunjukan komposisi makroinvertebrata terdiri dari 59 spesies yang terdiri dari 6 filum dan 8 kelas. Kelimpahan makroinvertebrata paling tinggi didapatkan pada stasiun 3 dengan jumlah 2012 Ind/. nilai Indeks Keanekaragaman yakni stasiun 1 (3,86) termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan  stasiun 2 (2,61) dan stasiun 3 (2,15) termasuk kategori sedang. Indeks keseragaman pada stasiun 1 (0,92) dan stasiun 2 (0,8) termasuk kategori tinggi, sedangkan stasiun 3 (0,44) termasuk kategori rendah. Berdasarkan analisis similarity stasiun 2 dan 3 memiliki kemiripan atau membentuk satu kelompok yang sama berdasarkan parameter fisik dan kimiawi perairan dengan nilai similarity yakni 98,34.
Efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dan Kayu Apu (Pistia Stratiotes) Sebagai Agen Fitoremediasi Limbah Sungai Citarum Septi Audiyanti; Zahidah . .; Herman Hamdani; Heti Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.18 KB)

Abstract

Fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai pencucian polutan yang dimediasi oleh tumbuhan, termasuk pohon, rumput-rumputan dan tumbuhan air. Tujuan dari riset ini adalah untuk mendapatkan jenis tumbuhan air yang memiliki daya serap lebih baik diantara eceng gondok dan kayu apu sebagai agen fitoremediasi terhadap limbah Sungai Citarum. Riset ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret hingga 12 Mei 2018 yang bertempat di Laboratorium basah (Ciparanje) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Pengujian kualitas air dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Balai Laboratorium Lingkungan Hidup, Ujung Berung. Riset ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan uji beda dua rata-rata dengan 15 ulangan. Perlakuan pada riset ini yaitu kayu apu dan eceng gondok. Hasil riset ini menunjukkan bahwa perlakuan kayu apu lebih efektif menurunkan bahan organik dengan nilai akhir yang berkisar antara 6,45 mg/L hingga 11,35 mg/L (36,41%- 63,87%). Kelangsungan hidup hewan uji kayu apu memiliki presentase yang lebih besar berkisar antara 52% hingga 88%.