Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI IKAN YANG DAPAT BERADAPTASI DI WADUK JATIGEDE PADA TAHAP INUNDASI AWAL Alfina Andani; Titin Herawati; Zahidah -; Herman Hamdani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.309 KB)

Abstract

Hasil penelitian diharapkan sebagai informasi awal ikan-ikan yang berpotensi dapat beradaptasi di Waduk Jatigede dan dapat dijadikan dasar untuk pengelolaan dan pelestarian keanekaragaman ikan. Metode penelitian menggunakan metode survei pada empat stasiun pengamatan dengan dua kali sampling per bulan, selama tiga bulan. Data yang dianalisis meliputi komposisi jenis, ukuran, jenis kelamin, kelimpahan, keanekaragaman, dan keseragaman ikan. Data didukung oleh parameter kualitas air yang meliputi suhu, pH, dan DO. Hasil penelitian identifikasi dan inventarisasi ikan, terdapat 9 famili dari 17 spesies, yaitu Cyprinidae (Barbodes balleroides, Cyclocheilichthys repasson, Hampala macrolepidota, Mystacoleucus marginatus, Osteochilus hasseltii, Osteochilus microcephalus, Rasbora argyrotaenia, dan Barbodes gonionotus), Cichlidae (Oreochromis niloticus dan Oreochromis mossambicus), Osphronemidae (Trichogaster pectoralis), Channidae (Channa striata), Loricariidae (Liposarcus pardalis), Pangasiidae (Pangasius hypophthalmus), Bagridae (Mystus nemurus), Chanidae (Chanos chanos), dan Mastacembelidae (Mastacembelus erythrotaenia). Keanekaragaman ikan di Waduk Jatigede berkisar antara 0,54 sampai 1,65 dan Keseragaman ikan berkisar antara 0,36 sampai 0,96. 
Struktur Komunitas Makroinvertebrata Di Wilayah Pantai Berkarang Karapyak Pesisir Pangandaran Nendra Suhendra; Herman Hamdani; Zahidah . .; Asep Sahidin
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.277 KB)

Abstract

Kawasan pesisir merupakan suatu ekosistem yang di dalamnya terjadi interaksi yang kompleks sehingga timbul masalah yang kompleks dan memerlukan pemecahan secara holistik. Organisme penghuni wilayah pesisir salah satunya adalah makroinvertebrata. Makroinvertebrata relatif mudah diidentifikasi dan toleran terhadap perubahan lingkungan perairan. Kondisi lingkungan seperti substrat dasar dan kedalaman dapat menggambarkan variasi bagi keberadaan struktur komunitas makroinvertebrata, sehingga dijumpai perbedaan jenis pada daerah yang berbeda. Riset ini bertujuan untuk menentukan struktur komunitas makroinvertebrata pada wilayah Pantai Berkarang Karapyak Pesisir Pangandaran. Riset ini dilaksanakan di Pantai Karapyak, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran pada bulan Januari-Maret 2018. Metode yang digunakan adalah metode survey (non-eksperimental), dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif serta analisis spasial menggunakan Similarity. Hasil riset menunjukan komposisi makroinvertebrata terdiri dari 59 spesies yang terdiri dari 6 filum dan 8 kelas. Kelimpahan makroinvertebrata paling tinggi didapatkan pada stasiun 3 dengan jumlah 2012 Ind/. nilai Indeks Keanekaragaman yakni stasiun 1 (3,86) termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan  stasiun 2 (2,61) dan stasiun 3 (2,15) termasuk kategori sedang. Indeks keseragaman pada stasiun 1 (0,92) dan stasiun 2 (0,8) termasuk kategori tinggi, sedangkan stasiun 3 (0,44) termasuk kategori rendah. Berdasarkan analisis similarity stasiun 2 dan 3 memiliki kemiripan atau membentuk satu kelompok yang sama berdasarkan parameter fisik dan kimiawi perairan dengan nilai similarity yakni 98,34.
Uji Efektivitas Bio Filter Dengan Tanaman Air Untuk Memperbaiki Kualitas Air pada Sistem Akuaponik Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Bastian Hartanto Damanik; Herman Hamdani; Indah Riyantini; Heti Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.734 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian dilakukan untuk menentukan jenis tumbuhan air yang paling efektif dalam memperbaiki kualitas air pada budidaya sistem akuaponik ikan lele Sangkuriang yaitu menurunkan konsentrasi nitrogen anorganik seperti amonia (NH3) , nitrit (NO2) dan nitrat (NO3).  Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan dan menggunakan sistem akuaponik empat tingkat.  Perlakuan pada penelitian ini adalah jenis tanaman air (kangkung darat, pakcoy, selada dan bayam merah). Ikan Lele Sangkuriang yang dibudidayakan berukuran 3 inch sebanyak 200 ekor pada bak tandon.  Penelitian dilaksanakan selama empat minggu.  Analisa data persentase penurunan nitrogen anorganik menggunakan metode deskriptif.  Tanaman kangkung darat memiliki nilai efektivitas penyerapan nitrogen anorganik paling tinggi , khususnya mereduksi amonia bebas dan nitrit serta pertumbuhan yang paling cepat dari pada ketiga tanaman uji lainnya ( Pakcoy, Selada dan Bayam Merah)  
Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Koi (Cyprinus Carpio) dengan Beberapa Tanaman Sayuran dalam Sistem Resirkulasi Akuaponik Try Setiani Budi Utami; Zahidah Hasan; Mega Laksmini Syamsuddin; Herman Hamdani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.92 KB)

Abstract

Kegiatan budidaya ikan koi (Cyprinus carpio) secara intensif menghasilkan limbah yang dapat menurunkan kualitas air. Untuk memperbaiki kualitas air tersebut, salah satunya dengan cara fitoremediasi menggunakan tanaman sayur seperti kangkung (Ipomoea aquatica) selada (Brasssica rapa chinensis, selada dan pakcoy (Brassica rapa chinensis). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas pengaruh penerapan kangkung, selada dan pakcoy sebagai agen fitoremediator terhadap limbah budidaya ikan koi (Cyprinus carpio) dalam sistem resirkulasi akuaponik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018 di Green house Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor sedangkan uji kualitas air dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan dengan 3 perlakuan 4 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah kualitas air, produktivitas tanaman, kelulushidupan ikan (SR). Data hasil penelitian dianalisis secara ANOVA dan dideskripsikan dengan membandingkan pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman pakcoy efektif dalam mereduksi amonia dengan rata-rata penurunan terbesar 32,0347% serta tanaman selada mereduksi nitrat rata-rata sebesar 12,7369% dan fosfat justru mengalami rata-rata kenaikan konsentrasi sebesar 122,5603% pada tanaman pakcoy. Selain itu, integrasi tanaman sayur dalam system akuapionik ini mampu memberikan kondisi lingkungan yang layak untuk budidaya benih ikan koi sehingga menghasilkan nilai survival rate tertinggi yaitu sebesar 100%.
Efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dan Kayu Apu (Pistia Stratiotes) Sebagai Agen Fitoremediasi Limbah Sungai Citarum Septi Audiyanti; Zahidah . .; Herman Hamdani; Heti Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.18 KB)

Abstract

Fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai pencucian polutan yang dimediasi oleh tumbuhan, termasuk pohon, rumput-rumputan dan tumbuhan air. Tujuan dari riset ini adalah untuk mendapatkan jenis tumbuhan air yang memiliki daya serap lebih baik diantara eceng gondok dan kayu apu sebagai agen fitoremediasi terhadap limbah Sungai Citarum. Riset ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret hingga 12 Mei 2018 yang bertempat di Laboratorium basah (Ciparanje) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Pengujian kualitas air dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Balai Laboratorium Lingkungan Hidup, Ujung Berung. Riset ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan uji beda dua rata-rata dengan 15 ulangan. Perlakuan pada riset ini yaitu kayu apu dan eceng gondok. Hasil riset ini menunjukkan bahwa perlakuan kayu apu lebih efektif menurunkan bahan organik dengan nilai akhir yang berkisar antara 6,45 mg/L hingga 11,35 mg/L (36,41%- 63,87%). Kelangsungan hidup hewan uji kayu apu memiliki presentase yang lebih besar berkisar antara 52% hingga 88%.
Pengaruh Penggunaan Warna Lure Light Fishing Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layur (Trichiurus sp.) di Palabuhanratu Denny Anggriawan; Herman Hamdani; Junianto -; Lantun Paradhita Dewanti
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.671 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menentukan warna cahaya sebagai umpan buatan (Lure Light Fishing) pada pancing layur yang menghasilkan tangkapan terbanyak di Perairan Teluk Palabuhanratu. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 3 perlakuan dan 14 kali ulangan (trip). Parameter yang diamati pada penelitian ini bobot ikan layur, panjang ikan layur, jumlah ikan layur dan parameter kualitas air. Data hasil di analisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan uji F, apabila terdapat perbedaan antara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan umpan buatan bercahaya (lure light fishing) berwarna biru menghasilkan tangkapan ikan layur terbanyak.  
Kepadatan dan Preferensi Habitat Kima (Tridacnidae) Di Perairan Pulau Semak Daun Provinsi DKI Jakarta Muhamad Akmal Rizkifar; Yudi Nurul Ihsan; Herman Hamdani; Sunarto . .
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.945 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2017 di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu dengan pengolahan data di Laboratorium Komputer FPIK UNPAD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepadatan populasi kima hubungannya dengan karakteristik substratnya pada ekosistem terumbu karang di pulau Semak Daun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pengolahan data menggunakan metode statistik deskriptif yaitu Corespondence Analisys (CA) dan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis/PCA). Hasil penelitian ditemukan 2 jenis kima dilokasi penelitian yaitu T. Crocea dan T. Maxima. Kelimpahan Spesies T. Crocea menjadi yang tertinggi dengan kelimpahan rata-rata 290 ind/ha dan Kelimpahan Spesies T. Maxima memiliki kelimpahan rata-rata 20 ind/ha. Kelimpahan kima tertinggi berada di stasiun 2 yang berada di bagian selatan pulau sebesar 420 ind/ha, dan terendah berada di stasiun 4 yang berada di bagian utara pulau sebesar 180 ind/ha. Pola distribusi spesies kima sebagian bersifat mengelompok (T. Crocea) dan sebagian lagi bersifat seragam. Distribusi kima preferensinya terhadap substrat dikelompokan dalam 2 kelompok karakteristik habitat. Spesies kima T. Crocea dengan jenis substrat Dead Coral Algae (DCA). Sedangkan spesies kima T. Maxima dengan jenis substrat Dead Coral Algae (DCA) dan substrat karang masif (CM).
PENGARUH PERBEDAAN PUPUK ORGANIK TERHADAP LAJU KEMATIAN POPULASI Daphnia sp. M. Galdio Novalli Akbar; Herman Hamdani; Ibnu Dwi Buwono
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.346 KB)

Abstract

Penelitian tentang laju kematian populasi Daphnia sp. telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei sampai 2 Juni 2017 di Laboratorium Avertebrata Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis laju kematian pada kultur Daphnia sp. pada pupuk yang berbeda-beda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan, yaitu penggunaan pupuk kotoran ayam (A) sebanyak 2,4 g/L, pupuk kotoran burung puyuh (B) sebanyak 2,4 g/L, pupuk kotoran sapi (C) sebanyak 2,4 g/L dan pupuk kotoran kambing (D) sebanyak 2,4g/L. Daphnia sp. dikultur selama 12 hari dalam wadah stoples kaca dengan volume 1 liter. Parameter yang diamati adalah perkembangan Induk Daphnia sp., laju kematian populasi Daphnia sp., dan kualitas air. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan menggunakan kotoran burung puyuh sebanyak 2,4 g/L memberikan laju kematian populasi Daphnia sp. yang paling terendah yaitu dengan nilai sebesar 0,133 sedangkan pada perlakuan dengan pupuk kotoran ayam sebesar 0,206, perlakuan dengan pupuk kotoran sapi sebesar 0,199 dan pupuk kotoran kambing sebesar 0,237. Kualitas air pada penelitian ini masih dalam ambang batas normal.
KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN POLA PERTUMBUHAN IKAN KETING [Mystus nigriceps (Valenciennes 1840)] DI HILIR SUNGAI CIMANUK PROVINSI JAWA BARAT Titin Herawati; Muthia Nada Safitri; Junianto Junianto; Herman Hamdani; Ayi Yustiati; Atikah Nurhayati
ZOO INDONESIA Vol 30, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v30i1.4057

Abstract

Ikan keting [Mystus nigriceps (Valenciennes 1840)] merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis di beberapa daerah. Secara morfologi, termasuk dalam kelompok ikan bersungut (catfish) dari Ordo Siluriformes dan Famili Bagridae. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ciri morfometrik, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi ikan keting yang berada di hilir Sungai Cimanuk. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling di tiga stasiun riset, yaitu Desa Ujungjaya Kabupaten Sumedang (St.1), Desa Palasari Kabupaten Majalengka (St.2), dan Desa Jatibarang Kabupaten Indramayu (St.3). Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2020. Hasil penelitian menunjukkan ikan keting yang tertangkap pada Stasiun 1 dan Stasiun 2 memiliki karakteristik morfometrik yang sama, pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif (b<3) dengan nilai b di Stasiun 1 adalah 2,958 dan di Stasiun 2 adalah 1,966 yang artinya pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan pertambahan bobot. Faktor kondisi (K) di Stasiun 1 relatif lebih tinggi daripada di Stasiun 2, yaitu antara 0,99 – 1,16 dengan rata-rata sebesar 1,08; sedangkan di Stasiun 2 antara 0,98 – 1,06 dengan nilai rata-rata K sebesar 1,03. Ikan dari Stasiun 3 tidak dilakukan analisis lanjutan karena tidak memenuhi persyaratan statistik.
Struktur Komunitas Foraminifera Bentik Pada Sedimen Perairan Pantai Pangandaran, Jawa Barat Isni Nurruhwati; Lintang Permatasari Yuliadi; Herman Hamdani; Yohanes Roy Satria Silalahi
Akuatika Indonesia Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v4i2.23571

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur komunitas foraminifera bentik pada sedimen di Perairan Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Metode yang digunakan  adalah metode Survey, dengan enam stasiun penelitian dua,  stasiun di Pantai Barat, dua stasiun di Pantai Timur dan dua stasiun di Cagar Alam. Enam  sampel sedimen dari enam stasiun digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis struktur komunitas foraminifera bentik dalam kaitannya dengan kondisi lingkungan. Hasil analisis terdapat 3 sub ordo foraminifera bentik ditemukan pada penelitian ini, yaitu Rotaliina, Textulariina, dan Miliolina. Kelimpahan foraminifera bentik yaitu 1633 ind/gr yang terdiri atas 1246 ind/gr Rotaliina, 194 ind/gr Textulariina, dan 193 ind/gr Miliolina. Kelompok penciri di lokasi penelitian adalah sub ordo Rotaliina dengan genus penciri yaitu Calcarina dan Streblus yang mengindikasikan bahwa Pantai Pangandaran merupakan perairan dengan suhu normal dan memiliki kandungan nutrien yang tinggi. Pantai Barat dan Timur Pangandaran merupakan lokasi dengan kelimpahan genus yang sama, yaitu Streblus berkisar 101 dan 192 ind/gr, sedangkan Cagar Alam merupakan lokasi dengan kelimpahan genus Calcarina dan Pararotalia berkisar 293 dan 136 ind/gr.