Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Kondisi Mangrove Terhadap Kelimpahan Kepiting Biola (Uca sp.) Di Karangsong Kabupaten Indramayu Mala Septiani; Sunarto . .; Yeni Mulyani; Indah Riyantini; Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.375 KB)

Abstract

Kepiting biola (Uca sp.) merupakan salah satu jenis kepiting yang hidup dalam lubang atau berendam dalam substrat pada ekosistem mangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 2017 di Kawasan Ekowisata Mangrove Karangsong, Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendapat nilai korelasi dari pengaruh kondisi mangrove terhadap kelimpahan kepiting biola (Uca sp.). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian ditemukan 2 jenis mangrove yaitu jenis Rhizopora mucronata dan Avicennia marina. Kondisi mangrove pada stasiun yang diamati termasuk kategori jarang (rusak). Kerapatan mangrove pada stasiun 1 memiliki nilai 360 pohon/ha, pada stasiun 2 yaitu 380 pohon/ha, pada stasiun 3 yaitu 860 pohon/ha dan pada stasiun 4 memiliki nilai 480 pohon/ha. Nilai kelimpahan kepiting biola (Uca sp.) tertinggi pada stasiun 1 sebanyak 1100 ind/ha dan nilai kelimpahan terendah pada stasiun 3 yaitu tidak ditemukannya spesies kepiting biola (Uca sp.). Keterkaitan antara kerapatan mangrove dengan kelimpahan kepiting biola (Uca sp.) tingkat pohon memiliki nilai koefisien determinasi (R2) 97,74 %. Nilai koefisien korelasi -0,9886 artinya kerapatan mangrove tingkat pohon dengan kelimpahan kepiting biola (Uca sp.) memiliki hubungan negatif yang kuat artinya semakin tinggi nilai kerapatan mangrove, maka kelimpahan kepiting biola (Uca sp.) menurun.
Degradasi (Benzena) Dengan Penambahan Nitrat Dan Bakteri Dari Sedimen Pesisir Karangsong Kabupaten Indramayu Iklima Hasanah; Yudi Nurul Ihsan; Yeni Mulyani; Indah Riyantini
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.51 KB)

Abstract

Until now still found contamination of oil spills due to community activities that perform loading and unloading of ships, one of them in coastal areas Karangsong. The purpose of this research is to get the potential of benzene degradation bacteria derived from coastal sediments of Karangsong and to gain the effect of nitrate addition in the process of benzene reduction. This research uses laboratory experimental method. Concentration of Benzene 0,05 mg/L and variation of nitrate concentration A: 0,2 mg/L, B: 0,3 mg/L, and C: 0,4 mg/L at sea water test medium with interval time observation hour 0, 6, 12, 24, and 48. The results of this study indicate that there is 1 pure gram negative bacteria with the form of bacilli from Karangsong coastal sediment, Indramayu Regency which has the ability to decrease the concentration of benzene C6H6 with the percentage of decrease ranged from 62,66% - 78,41% over 48 hours and a more effective concentration decrease was in treatment C that was 78,41% with the addition of NO3 concentration of 0,4 mg/L.  
Karakteristik Sedimen dan Pengaruhnya Terhadap Kelimpahan Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Di Pulau Pramuka Dinur Piranto; Indah Riyantini; Mochamad Untung Kurnia Agung; Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.015 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pulau Pramuka pada bulan April 2017. Tujuan penelitian ini untuk menentukan karakteristik sedimen dan kelimpahan gastropoda serta korelasinya karakteristik sedimen dengan kelimpahan gastropoda pada ekosistem mangrove yang terdapat di Pulau Pramuka. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan untuk pengumpulan data dengan metode pusposive sampling. Pengambilan sampel gastropoda menggunakan metode transek kuadrat pada 3 stasiun dengan masing-masing stasiun memiliki 3 substasiun, sedangkan sampel sedimen diambil mewakili stasiun masing-masing. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menghubungkan karakteristik sedimen dengan kelimpahan gastropoda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakteristik sedimen pada stasiun I dan III memiliki jenis sedimen pasir dan stasiun II memiliki jenis sedimen pasir lumpuran. Sedangkan Kelimpahan gastropoda yang didapat pada stasiun I sebesar 10,95 individu/m2, stasiun II sebesar 27,13 individu/m2, dan stasiun III sebesar 7,61 individu/m2. Karakteristik sedimen pasir lumpuran memiliki kelimpahan gastropoda yang paling tinggi dibandingkan sedimen pasir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik sedimen memiliki pengaruh terhadap kelimpahan gastropoda pada ekosistem mangrove di Pulau Pramuka.
Analisis Nilai Tambah Industri Pengolahan Ikan Tuna Di Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta Yuniar Putri Muharom; Zuzy Anna; Indah Riyantini; Asep Agus Handaka Suryana
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.985 KB)

Abstract

Penelitian ini mengenai analisis nilai tambah industri pengolahan ikan tuna di Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta, yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dari pengolahan ikan tuna menjadi tuna olahan dan saluran distribusi pemasarannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus dimana data dikumpulkan dengan teknik wawancara langsung terhadap dua industri pengolahan ikan tuna yaitu, PT. Awindo Internasional dan PT. Permata Marindo Jaya menggunakan kuisioner dan laporan produksi industri. Perhitungan dilakukan dengan metode Hayami 1987. Terdapat dua saluran distribusi dan pemasaran, Untuk saluran pemasaran terdiri dari dua saluran pada PT. Awindo Internasional pemasok (supplier), industri pengolahan, pembeli (buyer), dan konsumen sedangkan pada PT. Pemata Marindo Jaya kapal perusahan, industri pengolahan, pembeli (buyer), dan konsumen. Hasil penelitian menujukkan bahwa analisis nilai tambah ikan tuna yang dilakukan oleh PT. Awindo Internasional memiliki nilai sebesar Rp. 10.195 dan pada PT. Permata Marindo Jaya Rp. 649,79.
PENGARUH PERBEDAAN WARNA CAHAYA LAMPU TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) Banu Sulistyo Utomo; Ayi Yustiati; Indah Riyantini; Iskandar -
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.825 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari warna cahaya lampu yang optimal terhadap laju pertumbuhan ikan nilem (Osteochilus hasselti). Penelitian ini dilaksanakan selama 45 hari  pada bulan Februari 2017 hingga bulan April 2017 di Laboratorium Fisiologi Hewan Air Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perlakuan A tanpa pemberian cahaya, perlakuan B dengan warna cahaya putih, perlakuan C dengan warna cahaya biru, perlakuan D dengan warna cahaya merah, dan perlakuan E dengan warna cahaya kuning. Padat tebar sebanyak 40 ekor/akuarium dengan pemberian pakan sebesar 5% dari biomassa ikan nilem. Parameter yang diamati yaitu derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa warna cahaya biru menghasilkan derajat kelangsungan hidup tertinggi sebesar 19,17% diikuti warna cahaya putih sebesar 11,67%, warna merah sebesar 10%, warna kuning 10%, dan tanpa pemberian cahaya sebesar 3,33% . Warna cahaya putih dan biru menghasilkan laju pertumbuhan harian yang lebih tinggi dari perlakuan lain yakni sebesar 1,89% diikuti warna kuning sebesar 1,80%, warna merah sebesar 1,74%, dan tanpa pemberian cahaya sebesar 0,63%.  Warna cahaya kuning memberikan nilai konversi pakan terendah sebesar 0,64 diikuti warna cahaya biru sebesar 0,81, warna cahaya putih sebesar 0,83, warna cahaya merah sebesar 0,86, dan tanpa pemberian cahaya sebesar 0,99.
Analisis Kondisi Terumbu Karang Kawasan Pariwisata dan Non Pariwisata Di Perairan Gugus Pulau Kelapa Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Averous Mutahari; Indah Riyantini; Lintang Permata Sari Yuliadi; Wahyuniar Pamungkas
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.85 KB)

Abstract

Kondisi terumbu karang memiliki kerusakan yang disebabkan oleh faktor manusia (kegiatan penangkapan, pariwisata) dan faktor alami (perubahan suhu, penyakit karang). Kerusakan Terumbu karang cenderung lebih tinggi di kawasan pariwisata di bandingkan dengan kawasan non pariwisata. Tujuan riset ini untuk mengetahui kondisi terumbu karang di Gugus Pulau Kelapa Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Riset dilakukan pada bulan Agustus 2018, di perairan kawasan non pariwisata dan kawasan Pariwisata. Pengambilan data yang dilakukan yaitu, penentuan stasiun menggunakan metode purposive sampling dan mengetahui kondisi terumbu karang dengan menggunakan metode Under Water Photo Transect (UPT). Analisis data yang digunakan merupakan analisis deskriptif komparatif yang meliputi kualitas perairan, tutupan terumbu karang, indeks keanekaragaman (H’), keseragaman (E), dominansi (C), dan indeks mortalitas. Hasil riset menunjukkan kawasan non pariwisata memiliki nilai tutupan sebesar 13,74% (kategori buruk), sedangkan kawsan pariwisata memiliki nilai tutupan sebesar 55,83% (kategori baik). Indeks (H’), (E), (C) kedua kawasan memiliki kategori yang hampir sama. Kawasan pariwisata memiliki (H’) berkisar 0,79-1,88, (kriteria sedang) (E) berkisar 0,29-0,68 (sedang-tinggi) dan (C) berkisar 0,19-0,68 (rendah). Kawasan non pariwisata memiliki (H’) berkisar 1,10-1,32, (sedang) (E) berkisar 0,40-0,48 (sedang) dan (C) berkisar 0,29-0,48. (sedang). Indeks Mortalitas di kawasan non pariwisata lebih tinggi yaitu 0,5, sedangkan di kawasan pariwisata lebih rendah yaitu 0,2.
Uji Efektivitas Bio Filter Dengan Tanaman Air Untuk Memperbaiki Kualitas Air pada Sistem Akuaponik Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Bastian Hartanto Damanik; Herman Hamdani; Indah Riyantini; Heti Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.734 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian dilakukan untuk menentukan jenis tumbuhan air yang paling efektif dalam memperbaiki kualitas air pada budidaya sistem akuaponik ikan lele Sangkuriang yaitu menurunkan konsentrasi nitrogen anorganik seperti amonia (NH3) , nitrit (NO2) dan nitrat (NO3).  Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan dan menggunakan sistem akuaponik empat tingkat.  Perlakuan pada penelitian ini adalah jenis tanaman air (kangkung darat, pakcoy, selada dan bayam merah). Ikan Lele Sangkuriang yang dibudidayakan berukuran 3 inch sebanyak 200 ekor pada bak tandon.  Penelitian dilaksanakan selama empat minggu.  Analisa data persentase penurunan nitrogen anorganik menggunakan metode deskriptif.  Tanaman kangkung darat memiliki nilai efektivitas penyerapan nitrogen anorganik paling tinggi , khususnya mereduksi amonia bebas dan nitrit serta pertumbuhan yang paling cepat dari pada ketiga tanaman uji lainnya ( Pakcoy, Selada dan Bayam Merah)  
Efek Cekaman Salinitas Rendah Perairan Terhadap Kemampuan Adaptasi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Faisal Rizki Hadi; Indah Riyantini; Ujang Subhan; Yudi Nurul Ihsan
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.439 KB)

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan spesies euryhaline yang hidup di wilayah pesisir maupun laut. Spesies ini mampu bertahan pada wilayah dengan ekspos curah hujan dan siklus evaporasi sepanjang tahun yang akan berpengaruh pada fluktuasi salinitas dan suhu perairan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan mengkaji kemampuan adaptasi udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada media air yang mendapatkan perlakuan (salinitas) yang berbeda. Penelitian dilakukan di Laboratorium Basah dan Kolam Percobaan Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran, menggunakan 6 (enam) perlakuan berbeda. Udang vaname ditebar dalam akuarium dengan padat tebar awal sebanyak 20 ekor/akuarium. Setiap akuarium kemudian diberikan perlakuan berupa kontrol (32 ppt) dan perbedaan penurunan kadar salinitas (2 ppt/hari; 4 ppt/hari; 6 ppt/hari; 9 ppt/hari; dan 18 ppt/hari). Hasil penelitian menunjukkan udang mampu beradaptasi terhadap perubahan salinitas bertahap hingga 0 ppt dengan perlakuan (2 ppt/hari; 4 ppt/hari; dan 6 ppt/hari), ditunjukkan melalui sintasan yang bertahan di angka 100%. Sementara untuk perlakuan penurunan salinitas yang signifikan (9 ppt/hari dan 18 ppt/hari), udang kurang mampu beradaptasi, ditunjukkan dengan sintasan masing-masing 65% dan 35%. Respon udang pasca adaptasi terhadap cekaman salinitas rendah ditunjukkan dengan tingkat sintasan dari yang tertinggi ke rendah berturut-turut ditunjukkan pada perlakuan penurunan salinitas 9 ppt/hari; 18 ppt/hari; 4 ppt/hari; dan 6 ppt/hari. Sintasan lapangan yang diperoleh pada musim kemarau dan hujan tidak jauh berbeda. Kisaran sintasan di musim kemarau berada pada nilai 74,55% - 90,11%. Sedangkan selama musim hujan, sintasan udang berkisar antara 83,59% - 91,8%.
Korelasi Kelimpahan Ikan Baronang (Siganus Spp) Dengan Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu Saiyaf Fakhri A; Indah Riyantini; Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan Mei 2015. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis lamun dan ikan baronang serta dianalisis hubungan yang terjadi antara lamun dan ikan baronang. Penentuan stasiun ditentukan berdasarkan tingkat kerapatan lamun, analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis korelasi dengan variabel bebas kerapatan lamun dan variabel tidak bebas yang merupakan kelimpahan ikan baronang. Parameter yang diamati adalah lamun, ikan baronang, dan kualitasperairan. Lamun yang ditemukan sebanyak empat spesies yaitu Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, dan Thalassia hemprichii, sedangkan jenis ikan baronang yang ditemukan adalah Siganus canaliculatus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penutupan lamun rata-rata berkisar antara 14,14 – 51,1% dan kerapatan berkisar 24,5 – 93,6 ind/m 2 , sedangkan kelimpahan ikan baronang berkisar 0 – 6 ind/are. Nilai korelasi antara kerapatan lamun dengan kelimpahan ikan baronang sebesar 0,971 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 94,2%. Nilai tersebut menunjukkanhubungan yang sangat kuat dengan pola regresi positif.
Analisis Finansial dan Business Model Canvas Usaha Produksi Abon Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Asep Agus Handaka Suryana; Indah Riyantini; Atikah Nurhayati; Gannisa Agustina Paramartha
Akuatika Indonesia Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v8i1.39754

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan perencanaan model bisnis dari UMKM Abon Ikan Cakalang Produksi Wadimah di Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021 sampai dengan Mei 2022 di UMKM Abon Wadimah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yang akan dijelaskan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer (data hasil observasi dan wawancara) dan data sekunder (buku, jurnal, skripsi). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung ke tempat dan wawancara dengan pemilik usaha Abon Wadimah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Usaha Abon Ikan Cakalang Produksi Wadimah dinyatakan layak secara finansial. Hal ini ditinjau dari nilai keuntungan yang dihasilkan sebesar Rp 50.590.000,00/tahun, Revenue Cost Ratio (R/C) > 1 sebesar 2,10, Payback Period (PP) sebesar 0,52 tahun (6 bulan, 3 minggu), dan Break Even Point (BEP) produksi sebanyak 192 kg serta Break Even Point (BEP) harga sebesar Rp 92.204,17/kg. Adapun Business Model Canvas pada Usaha Abon Ikan Cakalang Produksi Wadimah meliputi Customer Segment (balita hingga lansia, wanita karir, dan orang yang tidak/suka ikan), Value Proposition (tahan lama, tanpa campuran MSG, gizi tinggi, praktis, dan mudah didapat), Channel (media sosial, marketplace, SMS/telpon, pameran/event tertentu), Customer Relationship (bersikap ramah, memberikan potongan harga/bonus), Revenue Stream (modal pribadi), Key Resource (alat dan tempat produksi serta sumber daya manusia), Key Activity (penerimaan bahan baku, proses pengolahan hingga pengemasan, penjualan, mempertahakan kualitas, hingga melakukan inovasi), Key Partner (supplier, reseller, dinas-dinas terkait, pemilik toko), serta Cost Structure (biaya investasi dan biaya operasional).