Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS TONIK RAMBUT EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus nummularia) PADA KELINCI Novriza Sativa; NFN Noviyanti; Risha Amilia Pratiwi; Siti Hindun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.40-51

Abstract

Tonik rambut merupakan produk perawatan terhadap kerontokan rambut yang praktis, mudah terserap kulit kepala, serta tidak menimbulkan iritasi. Berbagai ekstrak tumbuhan diformulasikan untuk mengatasi kerontokan rambut sebagai alternatif dari tonik rambut berbahan sintetis yang dapat menimbulkan efek samping. Bidara (Ziziphus nummularia) berpotensi mengatasi kerontokan rambut karena mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang mengurangi efek negatif dari stres oksidatif pada sel papila kulit kepala. Namun, sampai saat ini belum ada pengujian ekstrak daun bidara terhadap pertumbuhan rambut mamalia. Penelitian ini bertujuan menentukan formula terbaik dari tonik rambut ekstrak daun bidara dan menguji aktivitasnya terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan ras New Zealand. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Garut dari Maret 2020 hingga Maret 2021. Perlakuan yang diuji adalah formulasi tonik rambut yang menggunakan ekstrak etanol daun bidara dengan konsentrasi 3%, 6% dan 12%; akuades (kontrol negatif) dan minoxidil (kontrol positif). Semua perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah karakteristik tonik rambut yang meliputi bau, warna, viskositas, homogenitas, pH, iritasi, pertumbuhan rambut pada kelinci. Formula tonik ekstrak etanol daun bidara 3%, 6%, dan 12% memiliki kualitas bau, warna, viskositas, homogenitas, dan pH yang seragam. Ketiga formula tidak menimbulkan iritasi terhadap kulit kelinci. Konsentrasi ekstrak terbaik untuk formula tonik rambut adalah 3% yang menghasilkan pertumbuhan rambut sebesar 10,67 mm selama 28 hari. Ekstrak etanol daun bidara terbukti meningkatkan pertumbuhan rambut kelinci jantan putih New Zealand lebih baik daripada kontrol dan minoxidil 2%.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS TONIK RAMBUT EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus nummularia) PADA KELINCI Novriza Sativa; NFN Noviyanti; Risha Amilia Pratiwi; Siti Hindun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.40-51

Abstract

Tonik rambut merupakan produk perawatan terhadap kerontokan rambut yang praktis, mudah terserap kulit kepala, serta tidak menimbulkan iritasi. Berbagai ekstrak tumbuhan diformulasikan untuk mengatasi kerontokan rambut sebagai alternatif dari tonik rambut berbahan sintetis yang dapat menimbulkan efek samping. Bidara (Ziziphus nummularia) berpotensi mengatasi kerontokan rambut karena mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang mengurangi efek negatif dari stres oksidatif pada sel papila kulit kepala. Namun, sampai saat ini belum ada pengujian ekstrak daun bidara terhadap pertumbuhan rambut mamalia. Penelitian ini bertujuan menentukan formula terbaik dari tonik rambut ekstrak daun bidara dan menguji aktivitasnya terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan ras New Zealand. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Garut dari Maret 2020 hingga Maret 2021. Perlakuan yang diuji adalah formulasi tonik rambut yang menggunakan ekstrak etanol daun bidara dengan konsentrasi 3%, 6% dan 12%; akuades (kontrol negatif) dan minoxidil (kontrol positif). Semua perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah karakteristik tonik rambut yang meliputi bau, warna, viskositas, homogenitas, pH, iritasi, pertumbuhan rambut pada kelinci. Formula tonik ekstrak etanol daun bidara 3%, 6%, dan 12% memiliki kualitas bau, warna, viskositas, homogenitas, dan pH yang seragam. Ketiga formula tidak menimbulkan iritasi terhadap kulit kelinci. Konsentrasi ekstrak terbaik untuk formula tonik rambut adalah 3% yang menghasilkan pertumbuhan rambut sebesar 10,67 mm selama 28 hari. Ekstrak etanol daun bidara terbukti meningkatkan pertumbuhan rambut kelinci jantan putih New Zealand lebih baik daripada kontrol dan minoxidil 2%.
Uji Parametrik dan Non Parametrik Serta Uji Mikroskopis Tanaman Biji Kewwer (Cassia Ocidentalis Linn) Sebelum dan Sesudah Roasting Isye Martiani; Ria Mariani; Noviyanti ;; Nisa Ariyanti
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 6, No 1 (2021): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v6i1.1615

Abstract

Telah dilakukan pemeriksaan parameter spesifik dan non spesifik dari seduhan dan Ekstrak Etanol Biji Kewer (Cassia ocidentalis Linn) sebelum dan sesudah roasting. Tanaman ini secara empiris dipergunakan sebagai tanaman herbal untuk pengobatan demam, batuk dan pasta dari daun ini dapat digunakan untuk penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter spesifik dan non spesifik dari air seduhan dan ekstrak etanol biji kewer sebelum dan sesudah roasting sesuai dengan FHI dan MMI. Karakterisasi simplisia dan analisis mikroskopik dilakukan terhadap simplisia yang telah dilakukan roasting dan sebelum roasting. Hasil uji parameter non spesisfik menunjukan bahwa nilai Kadar abu total sebelum roasting dan sesudah roasting sebesar 3,32% dan 3,72%. Kadar abu tidak larut asam sebesar 0,4% dan 0,41%. Kadar abu larut air 1,41 % dan 1,86%, kadar air 2%. Nilai untuk uji parameterik spesifik menunjukan kadar sari larut air sebelum roasting dan sesudah roasting 17,1 % dan 16,02%, kadar sari larut etanol 6,3% dan 5,59% sedangkan susut pengeringan sebesar 6,5% dan 4,5 %. Untuk hasil mikroskopis menunjukan adanya mesocarp, epidermis, mesofil, sklereida, jaringan lemak, trikoma, dan perikarp.
UJI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK DAUN ZIZIPHUS NUMMULARIA (Burm.F.) Wight&Arn SERTA KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER Noviyanti Noviyanti; Novriza Sativa; Farid Perdana
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.878 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i2.660

Abstract

Ziziphus nummularia (Burm.f.) Wight&Arn. merupakan tanaman yang termasuk familia rhamnaceae atau dikenal daun bidara biasanya dimanfaatkan untuk obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia serta uji parameter spesifik serta non spesifik dari daun bidara melalui metode standarisasi mutu. Hasil parameter non spesifik menunjukkan bahwa daun bidara memiliki kadar air 4%, kadar abu total 5,06%, kadar abu larut air 2,54%, kadar abu tidak larut asam 0,58%. Untuk parameter spesifik memiliki kadar sari larut air 4,4%, kadar sari larut etanol 1,8%, susut pengeringan 14,3%. Hasil penafisan fitokimia simplisia daun bidara juga mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, fenol dan steroid/triperpenoid. Sedangkan dari hasil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak metanol menunjukan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, triterpenoid, dan fenol. Kata kunci: Uji parametrik, spesifik, non spesifik, metabolit sekunder, Ziziphus nummularia
PEMANFAATAN KAYU BATANG JAMBU BOL (Syzygium malaccense (L). Merr. & Perry) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN BARU Nenden Fauziah; Noviyanti Noviyanti; Iqbal Musthapa
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.435 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i1.522

Abstract

Penelitian tentang pemanfaatan kayu batang jambu bol (Syzygium malaccense)sebagai sumber antioksidan baru telah dilakukan. Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia mengandung senyawa flavonoid, fenol, saponin, alkaloid, tannin, kuinon dan steroid. Uji daya antioksidan terhadap ekstrak etanol kayu batang jambu bol (Syzygium malaccense) dilakukan dengan menggunakan metode DPPH(2,2 - diphenyl-1-picrihidrazil)dan menunjukkan nilai IC50 sebesar 40.12  0.06 ppm. Vitamin C yang digunakan sebagai pembanding menunjukkan nilai IC50 sebesar 4.07 ± 0.03 ppm. Kata kunci: Batang jambu bol, Syzygium malaccense, antioksidan, metode DPPH
PENGARUH KEPOLARAN PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BRAZIL BATU (Psidium guineense L.) DENGAN METODE DPPH - Noviyanti
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.803 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v7i1.385

Abstract

Antioksidan merupakan agen free radical scavengers artinya mampu bekerja mencegah dan memperbaiki kerusakan tubuh akibat radikal bebas. Senyawa antioksidan tersebut bisa kita peroleh salah satunya dari tanaman jambu Brazil batu (Psidium guineense L.) yaitu dengan mengoptimalkan kandungan senyawa pada ekstraksi dengan konsentrasi pelarut yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pelarut etanol 96%, 70%, dan 50% yang memiliki aktivitas antioksidan yang paling optimal dari daun jambu biji brazil (Psidium guineense L.) dengan metode DPPH (2,2,-diphenyl-1- picrylhydrazyl). Metode Penelitian ini dimulai dari penyiapan simplisia, pengumpulan bahan, determinasi bahan, pembuatan simplisia, pemeriksaan karaktersitik simplisia, penapisan fitokimia, ekstraksi, uji aktivitas antioksidan dengan berbagai konsentrasi pelarut. Hasil penelitian dari penafisan fitokimia simplisia daun jambu brazil batu (Psidium guineense L.) teridentifikasi mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon, steroid/ triterpenoid. Kata kunci: Antioksidan, kepolaran, Psidium guineese L.
PROFILE OF THE DECISION MAKING ABILITY OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS ON ECOSYSTEM MATERIALS THROUGH THE DEBATE METHOD Dadi Rosadi; Noviyanti Noviyanti
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 26, No 2 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 2, 2021
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v26i2.48785

Abstract

The research entitled "Profile of Decision Making Ability of Junior High School Students on Materials Ecosystem Through the Debate Method" aims to determine students' ability to take a decision and the basis for that decision. The method used in this research is descriptive. The research subject is seven grade (VII) academic year 2021/2022 in junior high schools at indonesian school of Kuala Lumpur. Results of research conducted shows that students have been able to choose one alternative from alternative answers which is available. As for the basis for making decisions during debates, students use intuition a lot as a basis for decision making. Another finding obtained at the time of the study was that students become more active, motivated, and more positive about the environment.
Socialization of Antibiotic Resistance and The Correct Use of Antibiotics in The Village of Sindangpalay Isye Martiani; Noviyanti Noviyanti; Ananda Gelar Pamungkas; Fadel Muhammad; Ilham Aliyap; Sandy Firmansyah
Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) Vol 3 No 02 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment (May)
Publisher : Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35899/ijce.v3i02.457

Abstract

Abstract Antibiotics are a class of compounds, both natural and synthetic, which have the effect of killing or inhibiting bacterial growth, thus dealing with bacteria is very careful if you do not know that their use will lead to antibiotic resistance. Antibiotic resistance is defined as the resistance of bacteria to antibacterials so that antibacterials have no effect at the usual doses used. This service aims to educate the general public to know how to use antibiotics properly and correctly so as not to cause resistance. Before the presentation of the material was carried out, we asked the audience first, it appeared that the audience did not know about the material. The method we use is by delivering the material to the audience, then a question and answer session and there is a session where we ask questions and the audience answers so that it can be seen that the audience understands what we are conveying. The result of this service is that the audience understands the material that has been conveyed by them and can answer the questions we give. Abstrak Antibiotik adalah golongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang memiliki efek membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, dengan demikian berhubungan dengan bakteri sangatlah berhati-hati jika tidak tahu penggunaanya akan menimbulkan resistensi antibiotic. Resistensi antibiotik didefinisikan sebagai ketahanan bakteri terhadap antibakteri sehingga antibakteri tidak berefek pada dosis lazim yang digunakan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat awam agar mengetahui cara penggunaan antibiotik yang baik dan benar sehingga tidak menyebabkan resistensi. Sebelum pemaparan materi dilakukan kami bertanya terlebih dahulu kepada audien, terlihat bahwa audien tidak mengetahui tentang materi tersebut. Metode yang kami gunakan dengan menyampaikan materi ke audien selanjutnya sesi tanya jawab dan ada sesi dimana kami yang bertanya kemudian audien menjawab sehingga dapat dilihat bahwa audien mengerti dengan apa yang kami sampaikan. Hasil dari pengabdian ini adalah audien memahami materi yang telah disampaikan dengan mereka bisa menjawab pertanyaan yang kami berikan.
Potensi Aktivitas Antioksidan Alstonia Scholaris dan Alstonia Macrophylla Diennisa Izzati Thahira; Farid Perdana; Noviyanti Noviyanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v10i1.2073

Abstract

Gaya hidup sehat dengan slogan back to nature merupakan tren yang ramai dibicarakan orang dalam sepuluh tahun terakhir, tren ini memanfaatkan bahan alam untuk pencegahan dan pengobatan. Para ahli pun merekomendasikan penggunaan tanaman berkhasiat obat, sebagai solusi agar terhindar dari zat - zat kimia yang berefek negatif bagi tubuh. Tanaman pulai (Alstonia) dari keluarga Apocynaceae. Alstonia macrophylla dan Alstonia scholaris merupakan dua spesies dari genus keluarga apocynaceae yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan potensi aktivitas antioksidan dua spesies tanaman dari Alstonia macrophylla dan Alstonia scholaris yang diketahui dapat menghambat radikal bebas dengan metode DPPH yang ditunjukkan dengan nilai IC50. Metode yang digunakan untuk penulisan dengan metode kajian pustaka (review) dari beberapa literatur. Literatur yang dipakai yaitu jurnal-jurnal relevan dan E-book yang berkaitan dengan kedua tanaman tersebut.Dari hasil kajian pustaka ini akan dibahas dua tanaman dari Alstonia macrophylla dan Alstonia scholaris yang memiliki aktivitas antioksidan. Dari hasil beberapa literatur yang ditemukan diketahui bahwa dari dua tanaman tersebut yaitu Ekstrak kulit batang Alstoni marcophylla memiliki potensi sebagai antioksidan dengan metode DPPH nilai IC50 yang tergolong rendah yaitu 0,71 mg/ml. dan hampir semua bagian organ tumbuhan Alstonia scholaris memiliki potensi aktivitas antioksidan yang beragam.
Profile of Characteristic and Secondary Metabolite Content Alstonia Scholaris Medicinal Plants Noviyanti Noviyanti; Raden Aldizal Mahendra Rizkio Samudra; Farid Perdana; Diennisa Izzati Thahira
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1: March 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.936 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i1.459

Abstract

Pulai plant (Alstonia scholaris) has been known as a medicinal plant that is used by the community. Utilization in the field by the community usually uses boiling or brewing from the leaves and bark. The purpose of this study was to determine the characteristics and secondary metabolite content of steeping and boiling pulai plants. The method used is brewing and infusion from the leaves and bark of the pulai. The results of the research for the characteristics of this plant that met the MMI criteria were water content and total ash content, while secondary metabolites contained alkaloids, flavonoids, steroids, and triterpenoids. Abstrak: Tanaman pulai (Alstonia scholaris) memiliki dikenal sebagai tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemanfaatan di lapangan oleh masyarakat biasanya menggunakan perebusan atau penyeduhan dari daun dan kulit batang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karaetistik dan kandungan metabolit sekunder dari seduhan dan rebusan tanaman pulai. Metode yang digunakan adalah dengan cara menyeduh dan infusa dari daun dan kulit batang pulai. Hasil penelitian untuk karakteristik tanaman ini yang memenuhi kriteria MMI yaitu kadar air dan kadar abu total sedangkan senyawa metabolit sekunder mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, dan triterpenoid.