Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS TONIK RAMBUT EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus nummularia) PADA KELINCI Novriza Sativa; NFN Noviyanti; Risha Amilia Pratiwi; Siti Hindun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.40-51

Abstract

Tonik rambut merupakan produk perawatan terhadap kerontokan rambut yang praktis, mudah terserap kulit kepala, serta tidak menimbulkan iritasi. Berbagai ekstrak tumbuhan diformulasikan untuk mengatasi kerontokan rambut sebagai alternatif dari tonik rambut berbahan sintetis yang dapat menimbulkan efek samping. Bidara (Ziziphus nummularia) berpotensi mengatasi kerontokan rambut karena mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang mengurangi efek negatif dari stres oksidatif pada sel papila kulit kepala. Namun, sampai saat ini belum ada pengujian ekstrak daun bidara terhadap pertumbuhan rambut mamalia. Penelitian ini bertujuan menentukan formula terbaik dari tonik rambut ekstrak daun bidara dan menguji aktivitasnya terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan ras New Zealand. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Garut dari Maret 2020 hingga Maret 2021. Perlakuan yang diuji adalah formulasi tonik rambut yang menggunakan ekstrak etanol daun bidara dengan konsentrasi 3%, 6% dan 12%; akuades (kontrol negatif) dan minoxidil (kontrol positif). Semua perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah karakteristik tonik rambut yang meliputi bau, warna, viskositas, homogenitas, pH, iritasi, pertumbuhan rambut pada kelinci. Formula tonik ekstrak etanol daun bidara 3%, 6%, dan 12% memiliki kualitas bau, warna, viskositas, homogenitas, dan pH yang seragam. Ketiga formula tidak menimbulkan iritasi terhadap kulit kelinci. Konsentrasi ekstrak terbaik untuk formula tonik rambut adalah 3% yang menghasilkan pertumbuhan rambut sebesar 10,67 mm selama 28 hari. Ekstrak etanol daun bidara terbukti meningkatkan pertumbuhan rambut kelinci jantan putih New Zealand lebih baik daripada kontrol dan minoxidil 2%.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS TONIK RAMBUT EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus nummularia) PADA KELINCI Novriza Sativa; NFN Noviyanti; Risha Amilia Pratiwi; Siti Hindun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.40-51

Abstract

Tonik rambut merupakan produk perawatan terhadap kerontokan rambut yang praktis, mudah terserap kulit kepala, serta tidak menimbulkan iritasi. Berbagai ekstrak tumbuhan diformulasikan untuk mengatasi kerontokan rambut sebagai alternatif dari tonik rambut berbahan sintetis yang dapat menimbulkan efek samping. Bidara (Ziziphus nummularia) berpotensi mengatasi kerontokan rambut karena mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang mengurangi efek negatif dari stres oksidatif pada sel papila kulit kepala. Namun, sampai saat ini belum ada pengujian ekstrak daun bidara terhadap pertumbuhan rambut mamalia. Penelitian ini bertujuan menentukan formula terbaik dari tonik rambut ekstrak daun bidara dan menguji aktivitasnya terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan ras New Zealand. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Garut dari Maret 2020 hingga Maret 2021. Perlakuan yang diuji adalah formulasi tonik rambut yang menggunakan ekstrak etanol daun bidara dengan konsentrasi 3%, 6% dan 12%; akuades (kontrol negatif) dan minoxidil (kontrol positif). Semua perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah karakteristik tonik rambut yang meliputi bau, warna, viskositas, homogenitas, pH, iritasi, pertumbuhan rambut pada kelinci. Formula tonik ekstrak etanol daun bidara 3%, 6%, dan 12% memiliki kualitas bau, warna, viskositas, homogenitas, dan pH yang seragam. Ketiga formula tidak menimbulkan iritasi terhadap kulit kelinci. Konsentrasi ekstrak terbaik untuk formula tonik rambut adalah 3% yang menghasilkan pertumbuhan rambut sebesar 10,67 mm selama 28 hari. Ekstrak etanol daun bidara terbukti meningkatkan pertumbuhan rambut kelinci jantan putih New Zealand lebih baik daripada kontrol dan minoxidil 2%.
Optimation and Sensory Profile of Functional Drink from Cinnamon and Cardamom Mardiana Mardiana; Novriza Sativa; Hari Hariadi; Nanda Triandita; Nela Eska Putri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Terapan Pertanian Vol 4 No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jaast.v4i2.138

Abstract

Functional drinks can be made from local herbal ingredients that are often used for spices such as cinnamon (Cinnamomum burmanni) and cardamom (Amomum compactum). The purpose of this study is to determine the best formulation of cinnamon and cardamon as a herbal drink based on moisture content, ash content , and sensory evaluation. Raw materials were dried at 50 °C until reached a maximum moisture content 10% and were reduced in size. The formulations were made of comparison between cinnamon and cardamom which were A (100: 0)%; B (80:20)%; C (60:40)%; D (50:50)%; E (40:60)%; F (20:80)%; and G (0: 100)%. The moisture content of all formulas is between 7.12-7.33% (<10%) and the ash content of all formulas is between 4.83-5.06%. The results of sensory analysis showed that formula B had the best acceptance for color (3.03) and aroma (3.17). Thisproducthad moisture 7.23 % and ash content 4.83 %.
PENGARUH BERBAGAI PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP KEANEKARAGAMAN, DOMINANSI DAN LAJU TUMBUH GULMA PADA TANAMAN BAWANG MERAH Anggi Septia Nugraha; Jenal Mutakin; Novriza Sativa
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 2 (2021): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i2.1361

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara berbagai pupuk kandang dan jarak tanam terhadap keanekaragaman, domonansi, laju tumbuh gulma dan untuk mengetahui pupuk dan jarak tanam manakah yang terbaik pada penekanan laju tumbuh gulma pada bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Kp. Margahayu, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis pupuk organik yaitu : p0 (tanpa pupuk organik) = 0 ton/ha, p1 (pupuk kandang sapi) = 20 ton/ha, p2 (pupuk kandang ayam) = 20 ton/ha, dan p3 (pupuk kandang kambing) = 20 ton/ha. Faktor kedua adalah jarak tanam yaitu : j1= 15 cm x 15 cm, j2 = 15 cm x 20 cm, dan j3 = 20 cm x 20 cm. Hasil penelitian menunjukanterdapat keanekaraman gulma pada lahan pertanaman bawang merah, yaitu : Centella aciaticaL., Metha x piperita L., Mimosa indica, Meniathes trifolrata L., Cyperus rotundus L., Amaratus viridis L., dan Colocasia esculenta. Gulma yang mendominasi di lahan pertanaman bawang merah terdapat pada golongan gulma daun lebar, yaitu : Centella aciatica L., sebesar 19,9089%. Hasil analisis ragam menunjukan tidak terjadi interaksi antara pemberian berbagai pupuk kandang dan jarak tanam terhadap laju tumbuh gulma pada tanaman bawang merah. Secara mandiri penggunaan pupuk p2 (pupuk kandang ayam) = 20 ton/ha setara dengan 7,2 kg/plot memberikan pengaruh nyata terhadap bobot kering gulma dan laju pertumbuhan gulma.Kata kunci: bawang merah, gulma, jarak tanam, dan pupuk organik.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI MACAM MOL TERHADAP PERTUMBUHAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) UNTUK BAHAN TANAM Dendi Muharam; Hanny Hidayati Nafi’ah; Novriza Sativa
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i1.1103

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu sumber karbohidrat setalah padi, jagung, dan ubi kayu bagi sekelompok penduduk Indonesia. Tanaman ubi jalar ikut memegang peranan penting di dalam posisi lumbung pangan nasional dan sebagai penunjang program diversifikasi pangan. Pemupukan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mempelajari sejauh mana pengaruh pemberian pupuk cair Mol terhadap pertumbuhan ubi jalar. Penelitian dilakukan di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Pukaweing, Kabupaten Garut pada Bulan februari sampai April 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Sederhana (RAK) dengan 10 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang ditempatkan yaitu A. Kontrol Pupuk Gandasil D konsentrasi 0.003% (30 gram) B. Mol Bonggol Pisang konsentrasi 0.05 % (500 ml ) C. Mol  Bonggol pisang konsentrasi 0.075 % (750 ml) D. Mol Bonggol Pisang konsentrasi 0.1 % (1000 ml) E. Mol Pucuk Labu siam konsentrasi 0.05 % (500 ml ) F. Mol Pucuk Labu siam konsentrasi 0.075 % (750 ml) G. Mol Pucuk Labu siam konsentrasi 0.1 % (1000 ml) H. Gandasil  D konsentrasi 0.001% (10 gram) I. Gandasil  D konsentrasi 0.002% (20 gram) J. Gandasil  D konsentrasi 0.0025% (25 gram) . Hasil penelitian menunjukkan signifikan terjadi pengaruh kalium terhadap morfofisiologi ubi jalar pada parameter jumlah setek ubi jalar sedangkan pada parameter panjang sulur utama, jumlah cabang, luas daun, dan bobot kering tanaman tidak signifikan.Kata Kunci : Ubi Jalar, Ipomoea batatas L, MOL, konsentrasi.
ANALISIS UJI KADAR SENYAWA DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS COKLAT DARI LEBAH TRIGONA SP. Novriza Sativa; Rini Agustin
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 2, No 2 (2018): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology and Sciences)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v2i2.435

Abstract

Propolis merupakan senyawa resin berasal dari berbagai tanaman yang dihasilkan oleh lebah. Penelitian ini dilakukan untuk menguji senyawa kadar senyawa yang terkandung dalam Propolis Coklat dari lebah Trigona sp. Pelarut yang digunakan dalam membuat ekstrak propolis adalah alkohol 70%. Ekstrak Etanol Propolis (EEP) dimaserasi dan dihomogenkan menggunakan shaker selama 1 minggu. Propolis yang telah maserasi kemudian disaring dengan kertas saring dan diuapkan menggunakan rotavapour untuk menghilangkan pelarut. Ekstrak propolis kemudian di uji kadar senyawa yang terkandung di dalamnya dengan menggunakan Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS). Sedangkan uji kadar antioksidan menggunakan uji 2,2-dyphenyl-1picrylhydrazyl (DPPH) yang menunjukkan bahwa propolis mampu menghambat radikal bebas. Kata kunci: Propolis, GC-MS, DPPH, Ekstrak, Trigona sp
Pengaruh Ekstrak Bawang Merah dan Air Kelapa terhadap Pematahan Dormansi Biji dan Pertumbuhan Kecambah Bidara Ziziphus nummularia (Rhamnaceae) Novriza Sativa; Sri Gustini; Rama Adi Pratama; Hanny Hidayati Nafi&#039;ah; Dadi Nurdiana; Risha Amilia Pratiwi
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 6, No 1 (2021): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v6i1.1617

Abstract

Bidara (Ziziphus nummularia (Brum.f.) Wight & Arn.) merupakan tumbuhan yang memiliki beragam manfaat, termasuk sebagai obat. Akan tetapi, informasi mengenai teknik budidaya bidara masih terbatas. Tumbuhan ini juga relatif sulit dibudidaya secara generatif karena memiliki lapisan endokarp yang keras sehingga dormansi bijinya sulit untuk dipatahkan. Beragam zat pengatur tumbuh (ZPT) dikembangkan untuk mematahkan dormansi biji. Ekstrak bawang merah dan air kelapa mengandung ZPT yang diketahui dapat mematahkan dormansi biji beberapa jenis tumbuhan. Akan tetapi penggunaan ekstrak bawang merah dan air kelapa terhadap pematahan dormanis biji bidara belum pernah dipublikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh ekstrak bawang merah dan air kelapa terhadap pematahan dormansi biji dan pertumbuhan kecambah bidara. Penelitian ini dilakukan di Garut pada bulan Juli sampai Agustus 2021. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari A1: air kelapa, perendaman selama 12 jam, A2: air kelapa, 24 jam, A3: air kelapa, 36 jam, A4: ekstrak bawang merah, 12 jam, A5: ekstrak bawang merah, 24 jam, A6: ekstrak bawang merah, 36 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan dengan air kelapa, durasi perendaman biji terbaik adalah 24 jam karena menghasilkan jumlah kecambah normal terbanyak dan pertumbuhan kecambah paling cepat yang diamati berdasarkan tinggi, panjang, dan bobot kecambah. Pada perlakuan dengan ekstrak umbi bawang merah, semakin lama perendaman biji, pertumbuhan kecambah semakin cepat yang diamati berdasarkan tinggi dan panjang kecambah serta panjang akar, akan tetapi jumlah kecambah normal menurun. Air kelapa lebih baik dibandingkan ekstrak bawang merah dalam menghasilkan jumlah kecambah normal. Ekstrak bawang merah lebih baik dibandingkan air kelapa dalam mempercepat pertumbuhan kecambah. Lebih lanjut, penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan teknik budidaya bidara secara generatif.
Isolasi Pseudomonas sp. untuk Pengendalian Biologi terhadap Layu Bakteri Resti Fajarfika; Taufiq Hilamny; Hanny Hidayati Nafi&#039;ah; Novriza Sativa
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 6, No 2 (2022): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v6i2.1970

Abstract

 Penyakit layu yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum merupakan patogen tular tanah yang banyak menyerang tanaman penting dan menyebabkan kehilangan hasil. Pengendalian secara biologi yang ramah lingkungan masih terus dikembangkan baik secara in vitro, in vivo, maupun di lapangan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Garut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Pseudomonas sp. dari beberapa rizosfer tanaman dan potensinya dalam mengendalikan bakteri patogen. Kandidat bakteri antagonis diperoleh dari tanaman putri malu, ubi jalar, tomat, tembakau, dan sawi yang ditumbuhkan pada media selektif Pseudomonas Agar Base. Bakteri patogen diperoleh dari tanaman tomat yang terinfeksi layu bakteri. Bakteri Pseudomonas sp. yang diperoleh, selanjutnya di uji reaksi gram, hipersensitif, dan daya hambat secara in vitro. Hasil penelitian diperoleh delapan isolat Pseudomonas sp. yang termasuk reaksi gram negatif, satu isolat menunjukkan reaksi hipersensitif, dan tidak terbentuk zona hambat pada medium Nutient Agar.
UJI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK DAUN ZIZIPHUS NUMMULARIA (Burm.F.) Wight&Arn SERTA KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER Noviyanti Noviyanti; Novriza Sativa; Farid Perdana
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.878 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i2.660

Abstract

Ziziphus nummularia (Burm.f.) Wight&Arn. merupakan tanaman yang termasuk familia rhamnaceae atau dikenal daun bidara biasanya dimanfaatkan untuk obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia serta uji parameter spesifik serta non spesifik dari daun bidara melalui metode standarisasi mutu. Hasil parameter non spesifik menunjukkan bahwa daun bidara memiliki kadar air 4%, kadar abu total 5,06%, kadar abu larut air 2,54%, kadar abu tidak larut asam 0,58%. Untuk parameter spesifik memiliki kadar sari larut air 4,4%, kadar sari larut etanol 1,8%, susut pengeringan 14,3%. Hasil penafisan fitokimia simplisia daun bidara juga mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, fenol dan steroid/triperpenoid. Sedangkan dari hasil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak metanol menunjukan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, triterpenoid, dan fenol. Kata kunci: Uji parametrik, spesifik, non spesifik, metabolit sekunder, Ziziphus nummularia
Pengaruh Berbagai Konsentrasi PEG (Polyethylene Glycol) 6000 dan Lama Perendaman terhadap Vigor Benih Jintan Hitam (Nigella sativa) Novriza Sativa; Rivaldi Muharom Baharzyah; Hanny Hidayati Nafi&#039;ah; Resti Fajarfika; Ai Yanti Rismayanti
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 6, No 2 (2022): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v6i2.2040

Abstract

Jintan hitam merupakan tanaman introduksi di Indonesia, sehingga proses perkecambahannya harus diberi perlakuan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pemberian konsentrasi dan lama perendaman benih dengan larutan PEG 6000 terhadap vigor benih jintan hitam. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut dengan ketinggian tempat 731 meter di atas permukaan laut. Percobaan dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu faktor pertama adalah konsentrasi larutan PEG 6000 (K) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan, yaitu: k1 = 1%, k2 = 3%, dan k3 = 5%. Faktor kedua adalah lamanya waktu perendaman dengan PEG 6000 (W) yang terdiri dari dua taraf perlakuan, yaitu: w1 = 1 jam dan w2 = 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman benih dengan larutan PEG 6000 terhadap vigor benih jintan hitam. Secara mandiri taraf faktor konsentrasi PEG 3% dan lama perendaman benih dengan larutan PEG 6000 selama 2 jam memberikan pengaruh terbaik terhadap persentase indeks vigor, persentase kecambah normal, panjang kecambah, panjang akar, dan tinggi tanaman benih jintan hitam.