Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Tentang Sifat - Sifat Morfologi Beberapa Tipe Gambir di Sumatera Barat Ahmad Denian; Herwita Idris; Erma Suryani
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 7, No 2 (1992): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v7n2.1992.21-25

Abstract

KARAKTERISTIK POHON INDUK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) DI SENTRA PRODUKSI SUMATRA BARAT DAN RIAU Ahmad Denian; M. Hadad
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n1.2008.%p

Abstract

Sumatra Barat, Riau dan Sumatra Selatan merupakan sentra produksi gambir di Indonesia. Sumatra Barat dan Riau telah dipilih populasi terbaik untuk dijadikan pohon induk. Keragaman populasi terpilih di sentra produksi belum banyak diketahui, oleh karena itu dila-kukan karakterisasi untuk mengetahui kera-gaman pohon induk di sentra produksi gambir di Sumatra Barat dan Riau. Karakterisasi di-lakukan langsung di lapang dan dilaksanakan di lahan petani gambir di Sumatra Barat yaitu di Kabupaten Lima Puluh Kota (Gunung Ma-lintang, Harau dan Tanjung Gadang), Kabu-paten Pesisir Selatan (Siguntur dan Barung-Barung Belantai) dan di kabupaten Kampar-Riau (Tabing, Tanjung, Muara Takus, Gunung Bungsu, Gunung Malelo, Tanjung Alai dan Ba-lung). Karakterisasi dilakukan terhadap 31 po-pulasi gambir terpilih. Pengamatan dilakukan terhadap karakter kualitatif dan kuantitatif ya-itu ranting, daun, bunga dan buah. Untuk ka-rakter produksi daun pengamatan dilakukan selama 5 kali panen berturut-turut. Data hasil pengamatan ditabulasi dan kemudian dilakukan analisa kluster untuk melihat kekerabatan antar aksesi dan pengelompokannya berdasarkan Taxonomic Average Distance menggunakan program NTSYSpc ver. 2.1 (exeter sofware). Hasil penelitian menunjukkan berdasar karak-ter panjang dan lebar daun, tipe Cubadak cen-derung lebih panjang dan lebar dibandingkan tipe Udang dan tipe Riau, demikian pula de-ngan panjang ruas ranting. Sebaliknya, jumlah polong buah per tangkai dan jumlah biji per po-long pada tipe Cubadak lebih sedikit. Kluster berdasarkan sifat kuantitatif terlihat bahwa an-tar tipe tidak mengelompok dalam kluster yang berbeda, melainkan berbaur, aksesi dari daerah lokal yang sama umumnya berada pada anak kluster yang sama. Hasil analisis kluster berda-sarkan sifat kualitatif tidak memisahkan aksesi berdasarkan basis geografi daerah asal Riau atau Sumatra Barat, tapi memisahkan tipe Udang dengan tipe lainnya (Cubadak dan Riau). Berdasarkan sifat produksi aksesi me-ngelompok ke dalam 2 kluster utama. Kluster 1 terdiri dari tanaman yang berproduksi getah tinggi (>1000 kg) yaitu UTG, UGB, CSG, CTA, USG, UBL, UMT, RTG, RTJ dan CTB. Sedang pada kluster ke-2 membagi ke dalam 3 anak kluster, namun demikian produksi ge-tah tertinggi berada dalam anak kluster ter-sendiri yaitu terdiri dari UGM, UGO, UTB, UHR, UTA dan UTB. Berdasarkan total ka-rakter (baik karakter kualitatif maupun kuantitatif), kombinasi tipe dan daerah lokal asal tanaman tercermin dalam kluster. Gambir tipe udang mengelompok dalam anak kluster tersendiri, walaupun ada yang out kluster seperti aksesi UBB dan USG. Aksesi dari dae-rah asal yang sama cenderung berada pada anak kluster yang sama. 
Variabilitas Fenotipik dan Kekerabatan Genetik Spesies Gambir Liar Murdaningsih H. Karmana; Hamda Fauza; , Jamsari; Azmi Dhalimi; Ahmad Denian; Istino Ferita; , Nurainas
Zuriat Vol 20, No 2 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i2.6632

Abstract

Pada tanaman gambir, belum didapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang keberadaan plasma nutfah yang merupakan sumber materi genetik untuk pemuliaan. Informasi mengenai tingkat variabilitas genetik serta hubungan kekerabatan di antara populasi gambir liar sangat diperlukan oleh pemulia tanaman untuk mengidentifikasi calon tetua yang potensial. Untuk mengetahui variabilitas fenotipik dilakukan pengamatan terhadap karakter morfologi dan agronomi gambir liar serta diestimasi variabilitas genetiknya menggunakan analisis RAPD. Bahan tanaman yang digunakan untuk penentuan variabilitas genetik adalah tujuh spesies gambir liar yang merupakan sebagian dari ekplorasi dan yang memiliki sampel lebih dari 10 aksesi. Pengamatan dilakukan pada 111 aksesi terhadap 12 karakter fenotipik. Hubungan kekerabatan antar spesies diketahui melalui analisis klaster berdasarkan teknik RAPD terhadap 28 aksesi, tiga aksesi untuk setiap spesies yang jumlah aksesinya sama atau lebih dari tiga atau sesuai dengan jumlah aksesi yang ada pada setiapspesies tersebut. Hasil pengamatan terhadap karakter fenotipik spesies gambir liar pada beberapa lkasi di Sumatera Barat, menunjukkan variabilitas fenotipik yang luas pada beberapa karakter yang diamati. Analisis klaster berdasarkan karakter fenotipik antar spesies memperlihatkan antar spesies memiliki jarak taksonomi yang bervariasi. Hasil amplifikasi DNA dengan teknik RAPD memperlihatkan profil pita DNA yang berbeda di antara spesies gambir liar. Analisis kekerabatan berdasarkan profil pita DNA menunjukkan terdapat jarak genetik yang bervariasi di antara spesies gambir liar, yang berarti spesies gambir liar memiliki variabilitas genetik yang luas. Namun, tidak terdapat korelasi yang erat antara pengamatan data fenotipik dengan data genetik (profil pita DNA).
KARAKTERISTIK POHON INDUK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) DI SENTRA PRODUKSI SUMATRA BARAT DAN RIAU Ahmad Denian; M. Hadad
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n1.2008.%p

Abstract

Sumatra Barat, Riau dan Sumatra Selatan merupakan sentra produksi gambir di Indonesia. Sumatra Barat dan Riau telah dipilih populasi terbaik untuk dijadikan pohon induk. Keragaman populasi terpilih di sentra produksi belum banyak diketahui, oleh karena itu dila-kukan karakterisasi untuk mengetahui kera-gaman pohon induk di sentra produksi gambir di Sumatra Barat dan Riau. Karakterisasi di-lakukan langsung di lapang dan dilaksanakan di lahan petani gambir di Sumatra Barat yaitu di Kabupaten Lima Puluh Kota (Gunung Ma-lintang, Harau dan Tanjung Gadang), Kabu-paten Pesisir Selatan (Siguntur dan Barung-Barung Belantai) dan di kabupaten Kampar-Riau (Tabing, Tanjung, Muara Takus, Gunung Bungsu, Gunung Malelo, Tanjung Alai dan Ba-lung). Karakterisasi dilakukan terhadap 31 po-pulasi gambir terpilih. Pengamatan dilakukan terhadap karakter kualitatif dan kuantitatif ya-itu ranting, daun, bunga dan buah. Untuk ka-rakter produksi daun pengamatan dilakukan selama 5 kali panen berturut-turut. Data hasil pengamatan ditabulasi dan kemudian dilakukan analisa kluster untuk melihat kekerabatan antar aksesi dan pengelompokannya berdasarkan Taxonomic Average Distance menggunakan program NTSYSpc ver. 2.1 (exeter sofware). Hasil penelitian menunjukkan berdasar karak-ter panjang dan lebar daun, tipe Cubadak cen-derung lebih panjang dan lebar dibandingkan tipe Udang dan tipe Riau, demikian pula de-ngan panjang ruas ranting. Sebaliknya, jumlah polong buah per tangkai dan jumlah biji per po-long pada tipe Cubadak lebih sedikit. Kluster berdasarkan sifat kuantitatif terlihat bahwa an-tar tipe tidak mengelompok dalam kluster yang berbeda, melainkan berbaur, aksesi dari daerah lokal yang sama umumnya berada pada anak kluster yang sama. Hasil analisis kluster berda-sarkan sifat kualitatif tidak memisahkan aksesi berdasarkan basis geografi daerah asal Riau atau Sumatra Barat, tapi memisahkan tipe Udang dengan tipe lainnya (Cubadak dan Riau). Berdasarkan sifat produksi aksesi me-ngelompok ke dalam 2 kluster utama. Kluster 1 terdiri dari tanaman yang berproduksi getah tinggi (>1000 kg) yaitu UTG, UGB, CSG, CTA, USG, UBL, UMT, RTG, RTJ dan CTB. Sedang pada kluster ke-2 membagi ke dalam 3 anak kluster, namun demikian produksi ge-tah tertinggi berada dalam anak kluster ter-sendiri yaitu terdiri dari UGM, UGO, UTB, UHR, UTA dan UTB. Berdasarkan total ka-rakter (baik karakter kualitatif maupun kuantitatif), kombinasi tipe dan daerah lokal asal tanaman tercermin dalam kluster. Gambir tipe udang mengelompok dalam anak kluster tersendiri, walaupun ada yang out kluster seperti aksesi UBB dan USG. Aksesi dari dae-rah asal yang sama cenderung berada pada anak kluster yang sama. 
Studi Tentang Sifat - Sifat Morfologi Beberapa Tipe Gambir di Sumatera Barat Ahmad Denian; Herwita Idris; Erma Suryani
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 7, No 2 (1992): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v7n2.1992.21-25

Abstract