Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI AWAL EMPAT ISOLAT BAKTERI ANTAGONIS TERHADAP JAMUR Colletotrichum gloeosporioides Elly Syafriani; Femy Riwany; Rahmi Handayani; Rahmi Kamelia; Istino Ferita; Fatchiyah Fatchiyah; Jamsari Jamsari
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol 6 No 2 (2018): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.985 KB) | DOI: 10.33005/plumula.v6i2.9

Abstract

Anthracnose disease on some important crops is caused by the Colletotrichum gloeosporioides. Because of this disease, many farmers were suffer a financial loss. The conventional way to solve this problem that taken by the farmers is synthetic fungicides application which has a negative impact on consumers and the environment. Another alternative to replace it is needed. Antagonistic microorganisms can be used to replace it then and to develop a biofungicide which is more safety for the consumers and the environment. Four isolates of antagonist bacteria to against C. gloeosporioides have been found, namely: UBCR_12, UBCR36, UBCF_01, and UBCF_13. They were being developed as the main material for the manufacture of biofungicide. As an initial step of it, some tests were conducted to identify and to obtain some information that related to the character of all the isolates. Gram staining and KOH test showed that UBCR_12, UBCR_36, and UBCF_01 were gram negative bacteria and UBCF_13 is gram positive bacteria. The four isolates were also showed rod morphological form. Oxidative-fermentative (OF) test showed that the four isolates are facultative anaerobic bacteria. The protease enzyme activity test showed that only 3 of 4 isolates can produced a protease enzyme with the highest clear zone index to the lowest, respectively are UBCR_12, UBCF_13, and UBCF_01. This information leads to choosing UBCR_12 for the molecular identification by the cloning 16S rRNA gene of it. The result showed that UBCR_12 is Serratia plymuthica.
Variabilitas Fenotipik dan Kekerabatan Genetik Spesies Gambir Liar Murdaningsih H. Karmana; Hamda Fauza; , Jamsari; Azmi Dhalimi; Ahmad Denian; Istino Ferita; , Nurainas
Zuriat Vol 20, No 2 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i2.6632

Abstract

Pada tanaman gambir, belum didapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang keberadaan plasma nutfah yang merupakan sumber materi genetik untuk pemuliaan. Informasi mengenai tingkat variabilitas genetik serta hubungan kekerabatan di antara populasi gambir liar sangat diperlukan oleh pemulia tanaman untuk mengidentifikasi calon tetua yang potensial. Untuk mengetahui variabilitas fenotipik dilakukan pengamatan terhadap karakter morfologi dan agronomi gambir liar serta diestimasi variabilitas genetiknya menggunakan analisis RAPD. Bahan tanaman yang digunakan untuk penentuan variabilitas genetik adalah tujuh spesies gambir liar yang merupakan sebagian dari ekplorasi dan yang memiliki sampel lebih dari 10 aksesi. Pengamatan dilakukan pada 111 aksesi terhadap 12 karakter fenotipik. Hubungan kekerabatan antar spesies diketahui melalui analisis klaster berdasarkan teknik RAPD terhadap 28 aksesi, tiga aksesi untuk setiap spesies yang jumlah aksesinya sama atau lebih dari tiga atau sesuai dengan jumlah aksesi yang ada pada setiapspesies tersebut. Hasil pengamatan terhadap karakter fenotipik spesies gambir liar pada beberapa lkasi di Sumatera Barat, menunjukkan variabilitas fenotipik yang luas pada beberapa karakter yang diamati. Analisis klaster berdasarkan karakter fenotipik antar spesies memperlihatkan antar spesies memiliki jarak taksonomi yang bervariasi. Hasil amplifikasi DNA dengan teknik RAPD memperlihatkan profil pita DNA yang berbeda di antara spesies gambir liar. Analisis kekerabatan berdasarkan profil pita DNA menunjukkan terdapat jarak genetik yang bervariasi di antara spesies gambir liar, yang berarti spesies gambir liar memiliki variabilitas genetik yang luas. Namun, tidak terdapat korelasi yang erat antara pengamatan data fenotipik dengan data genetik (profil pita DNA).
Variabilitas Genetik Tanaman Gambir Berdasarkan Marka RAPD Hamda Fauza; Istino Ferita; Murdaningsih H. Karmana; Neni Rostini; Ridwan Setiamihardja
Zuriat Vol 18, No 2 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i2.6696

Abstract

Budidaya gambir selama ini belum menggunakan varietas unggul. Permasalahan utama dalam mendapatkan varietas unggul gambir melalui program pemuliaan tanaman adalah belum diketahui bagaimana variabilitas genetik tanaman gambir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabilitas genetik gambir berdasarkan profil pita DNA menggunakan teknik RAPD (Random Amplified Polymorphysm DNA). Hasil penelitian diharapkan akan dapat digunakan sebagai informasi dasar dalam program pemuliaan tanaman gambir ke depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara genetik, baik antar tipe tanaman gambir maupun dalam tipe yang sama. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar yang berasal dari berbagai lokasi dan menggunakan lebih banyak primer dalam analisis RAPD.