Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pemberian GA3 terhadap Perkecambahan Embrio Somatik Kakao Cici Tresniawati; Nur Ajijah; Deden Sukmajaya; Dewi Sukma
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n2.2021.p59-66

Abstract

Germination process of somatic embryos is one of critical steps in somatic embryogenesis. The conversion of somatic embryos into plantlets is still low and adding kinetin, ABA, NAA, and GA3 to the germination medium of cacao somatic embryos may increase it. The study aimed to investigate the effect of GA3 on somatic embryo germination at the cotyledonary phase. The study was conducted in the Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute (IIBCRI) Tissue Culture Laboratory from May to November 2017. The study used a factorial completely randomized design (CRD) with seven replications. The first factor was the cacao genotypes, namely SCA 6 and MCC 02, and the second factor was four concentrations of GA3, namely 0.0; 1.0; 3.0; and 5.0 mg/l. Characters observed were the percentage of shooting cotyledonary embryos, the percentage of rooting cotyledonary embryos, the percentage of shooting and rooting cotyledonary embryos, percentage of browning cotyledonary embryos, root length, shoot length, and hypocotyl length at one and two months old. The results showed no interaction between genotypes and GA3 concentrations on all observed characters. Adding GA3 at 1,0 mg/l concentration tends to increase the percentage of shooting cotyledonary embryos of SCA 6 and rooting cotyledonary embryos of MCC 02. SCA 6 clone has a higher percentage of shooting cotyledone, shooting and rooting cotyledone, and browning cotyledone compared to those of MCC 02.
Respons Pertumbuhan Benih Kopi Robusta Akibat Perbedaan Bahan Setek dan Hormon Tumbuh yang Digunakan Cici Tresniawati; Sakiroh Sakiroh; Nur Kholis Firdaus; Dibyo Pranowo
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v9n1.2022.p%p

Abstract

Kopi Robusta diperbanyak secara klonal (vegetatif) melalui setek satu ruas. Pertumbuhan setek dipengaruhi oleh sumber bahan tanam (umur dan nomor ruas) dan faktor genetik. Penggunaan hormon alami dapat menjadi alternatif selain hormon berbahan dasar kimia. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pakuwon dan Laboratoriun Terpadu Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, mulai bulan September sampai dengan Desember 2020. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respons pertumbuhan setek enam klon kopi Robusta akibat dari perbedaan perlakuan nomor ruas dan hormon tumbuh yang digunakan. Penelitian menggunakan rancangan split split plot dengan dua ulangan. Petak utama adalah enam jenis klon kopi Robusta (BP 308, BP 913, BP 436, SA 237, BP 358, dan BP 936), anak petak adalah tiga jenis hormon: Root-Up 5%, ekstrak bawang merah 100%, dan pasta bawang merah, dan anak anak petak adalah nomor ruas entres (1, 2, 3, dan 4). Peubah yang diamati meliputi: tinggi tunas per setek, jumlah tunas per setek, jumlah ruas per setek, jumlah daun per setek, panjang akar primer, jumlah akar primer, dan persentase setek hidup. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara jenis klon, jenis hormon, dan nomor ruas. BP 308 memiliki panjang akar primer dan jumlah akar primer tertinggi dibandingkan dengan klon lainnya. Zat pengatur tumbuh kimia merangsang pertumbuhan tunas, jumlah akar, dan jumlah daun lebih tinggi dari larutan  ekstrak dan pasta bawang. Nomor ruas berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas dan panjang akar. Interaksi klon dengan nomor ruas memengaruhi tinggi tunas, jumlah akar primer, dan persentase hidup setek.
Seleksi Beberapa Karakter Penting 15 Aksesi Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt.) Di Kebun Percobaan Cicurug, Sukabumi Edi Wardiana; Enny Randriani; Cici Tresniawati
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6717

Abstract

Dalam analisis lintasan, menganalisis banyak karakter sebagai variabel bebas secara serempak sering ditemukan kurangnya informasi mengenai pengaruh (hubungan) yang diharapkan, di samping adanya efek multikolinieritas. Kendala seperti ini dapat dikurangi melalui teknik analisis secara bertahap dan seleksi variabel bebas dengan metoda stepwise. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakter penting 15 aksesi tanaman pala dilakukan di KP. Cicurug, Sukabumi, pada ketinggian tempat 550 m dpl dengan jenis tanah Latosol dan tipe iklim A (Schmidt dan Fergusson), mulai Januari sampai Desember 2007. Penelitian dilakukan dengan metode survey pada 37 contoh tanaman pala betina yang ditentukan secara purposive sampling. Analisis lintasan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan siklus perkembangan tanaman, mulai dari tahap vegetatif, generatif, hasil dan komponen hasil, sampai pada tahap produksi. Variabel bebas diseleksi dengan menggunakan metode stepwise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat beberapa karakter penting untuk kegiatan seleksi tanaman pada tahap  dini, diantaranya adalah: ukuran kanofi, ukuran cabang, ukuran daun, dan ukuran tinggi pohon. Untuk tahap perkembangan tanaman yang lebih lanjut, seleksi dapat dilakukan terhadap ukuran diameter bunga, jumlah buah, dan bobot per satuan buah, dan (2) untuk tujuan produksi tinggi, seleksi sebaiknya diarahkan pada rendahnya ukuran kanofi, cabang, sudut cabang, lebar daun, dan diameter bunga. Sebaliknya untuk karakter panjang daun, tinggi pohon, jumlah buah, dan bobot buah sebaiknya dipilih yang ukurannya lebih besar.
Seleksi Beberapa Karakter Penting 15 Aksesi Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt.) di Kebun Percobaan Cicurug, Sukabumi Edi Wardiana; Enny Randriani; Cici Tresniawati
Zuriat Vol 18, No 2 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i2.6716

Abstract

Dalam analisis lintasan, menganalisis banyak karakter sebagai variabel bebas secara serempak sering ditemukan kurangnya informasi mengenai pengaruh (hubungan) yang diharapkan, di samping adanya efek multikolinieritas. Kendala seperti ini dapat dikurangi melalui teknik analisis secara bertahap dan seleksi variabel bebas dengan metoda stepwise. Penelitian yang bertujuan untuk menge tahui karakter penting 15 aksesi tanaman pala dilakukan di KP. Cicurug, Sukabumi, pada ketinggian tempat 550 m dpl dengan jenis tanah Latosol dan tipe iklim A(Schmidt dan Fergusson), mulai Januari sampai Desember 2007. Penelitian dilakukan dengan metode survey pada 37 contoh tanaman pala betina yang ditentukan secara purposive sampling. Analisis lintasan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan siklus perkembangan tanaman, mulai dari tahap vegetatif, generatif, hasil dan komponen hasil, sampai pada tahap produksi. Variabel bebas diseleksi dengan menggunakan metode stepwise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) terdapat beberapa karakter penting untuk kegiatan seleksi tanaman pada tahap dini, diantaranya adalah: ukuran kanofi, ukuran cabang, ukuran daun, dan ukuran tinggi pohon. Untuk tahap perkembangan tanaman yang lebih lanjut, seleksi dapat dilakukan terhadap ukuran diameter bunga, jumlah buah, dan bobot per satuan buah, dan (2) untuk tujuan produksi tinggi, seleksi sebaiknya diarahkan pada rendahnya ukuran kanofi, cabang, sudut cabang, lebar daun, dan diameter bunga. Sebaliknya untuk karakter panjang daun, tinggi pohon, jumlah buah, dan bobot buah sebaiknya dipilih yang ukurannya lebih besar.