Made Tusan Surayasa
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomea Reptans Poir) DI KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG Emsa Susanti Kolis; Marthen Robinson Pellokila; Made Tusan Surayasa
Buletin Ilmiah Impas Vol 21 No 3 (2020): Buletin Ilmiah IMPAS Volume 21 Edisi 3 Nopember 2020
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v21i3.3316

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk ; 1) Menganalisis biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani kangkung darat yang diterima oleh keluarga petani di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, 2) Menghitung kelayakan finansial usahatani kangkung dengan Retrun Cash Ratio(R/C Ratio ) dan Break Even Point (BEP). Kecamatan Kupang Tengah terpilih sebagai lokasi penelitian menggunakan teknik purposive sampling dan pengambilan datanya menggunakan metode survei. Pengumpulan data di lakukan pada bulan desember 2019 sampai bulan januari 2020 yang mana data yang diambil adalah data primer dan sekunder kemudian dilakukan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Variabel yang diukur adalah biaya, penerimaan, pendapatan usahatani, keuntungan relative dan tititk impas. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1) Rata-rata biaya usahatani kangkung darat di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang adalah Rp. 1.234.710 /luas garapan/tanam atau Rp. 187.077/are/tanam. Rata-rata penerimaan Rp. 5.130.867 /luas garapan/tanam atau Rp. 777.404/are/tanam, dan rata-rata pendapatan yang di peroleh petani kangkung darat di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang cukup tinggi jika dibandingkan dengan hasil penelitian dari Tani,O., dan Juan Kune, 2016, di Kelurahan Bnesone Kecamatan Kota Kefamenanu yakni sebesar Rp. 3.896.157/luas garapan/tanam atau Rp. 590.326/are/tanam. Rata-rata nilai R/C Rasio usahatani kangkung di Kecamatan Kupang Tengah = 4, dan nilai Break Even Poin (BEP) produksi, dan harga lebih kecil dari total produksi, dan harga. Dengan demikian usahatani sayur kangkung di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang dapat menguntungkan dan layak untuk di kembangkan. Kata kunci : Kangkung, Biaya, Penerimaan, Pendapatan, R/C Ratio, Break Even Point. ABSTRACT This research aims to; 1) Analysis of the cost, revenue, and income of groundwater spinach farming received by farming families in the Kupang Tengah District, Kupang Regency. 2) Calculation of the financial feasibility of spinach farming using the Retrun Cash Ratio (R / C Ratio) and Break Even Point (BEP). The Kupang Tengah district was selected as the site of the study using a targeted sampling method and data collection using survey methods. Data collection was conducted from December 2019 to January 2020, with the data collected being primary and secondary data, which was then analyzed using a qualitative descriptive analysis. The measured variables are cost, income, agricultural income, relative profits and breakeven points. The results of the study show that: (1) the average cost of a ground kale farm in the Kupang Tengah District, Kupang Regency, Rp. 1.234.710 / arable land / planting area or Rp. 187.077 / are / plant. Average reception of Rp. 5,130,867 / arable land / planting area or Rp. 777,404 / are / planting, and the average income that cabbage farmers in the Kupang Tengah Subdistrict Kupang District earn is compared to the research results of Tani, O., and Juan Kune, 2016, in Bnesone Village, Kefamenanu City District, fairly high Rp. 3,896,157 / arable land / planted area or Rp. 590,326 / are / plant. The average R / C ratio of kale growing in the Kupang Tengah District = 4 and the value of the break even points (BEP) of production, and the price is less than the total production and the price. For example, growing kale vegetables in the Kupang Tengah District, Kupang Regency, can be profitable and feasible. Key Words : Cage, cost, receipt, Income, R/C Ratio, Break Even Point.
ANALISIS PENDAPATAN DAN CURAHAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHATANI SAYURAN TERUNG (Solanum melongena L.)DI KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG Sriyani Malelak; Marthen R. Pellokila; Made Tusan Surayasa
Buletin Ilmiah Impas Vol 22 No 2 (2021): Buletin Ilmiah IMPAS Volume 22 No. 2 Edisi Juni 2021
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v22i2.4917

Abstract

The role of women in family life is growing more widely. One of them is their contribution in improving the family's economy in agriculture, both food crops and horticulture. This study aims to determine; 1) Farmer's income on eggplant vegetable farming in East Kupang District. 2) Contribution of female farm workers in eggplant (Solanum melongena, L) vegetable farming in East Kupang District, and 3) To find out the contribution of female farm workers to eggplant vegetable farming income in East Kupang District. This research uses survey method. The research population is female workers who cultivate eggplant totaling 97 people. The sample size of female workers is 64 people spread over two sample villages, namely 39 people in Oesao Village and 25 people in Pukdale Village. Respondents were randomly assigned by means of a lottery. The data collected was tabulated, and analyzed using simple statistics and then narrated descriptively.The results showed that; 1) The average income received by farmers from eggplant farming in East Kupang District is Rp. 125,355,-/are. 2) The amount of female labor in carrying out eggplant vegetable farming activities in East Kupang District is 119.64 HKO/are, and 3) The contribution of female workers to eggplant vegetable farming income in East Kupang District based on land area is 38.02% (Rp. 47,662,-/are). This means that the outpouring of female labor in East Kupang District is low or small in terms of eggplant vegetable farming income.
MULTIFUNGSI PEKARANGAN SEBAGAI SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN PANGAN PEDESAAN DI KABUPATEN KUPANG Made Tusan Surayasa; Johanna Suek; Roni Haposan Sipayung; Charles Kapioru
Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi Vol 25, No 1 (2024): Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jdse.v25i1.12228

Abstract

Penelitian Multifungsi pekarangan bertujuan untuk mendeskripsikan multifungsi pekarangan dari aspek ekologi, sosial dan ekonomi serta mengestimasi kontribusi pekarangan terhadap ketersediaan pangan keluarga. Penelitian berlangsung dari bulan Maret sampai Agustus, 2023. Pemilihan lokasi secara sengaja sebanyak tiga desa/kelurahan, dimana setiap desa mewakili satu kecamatan. Penentuan jumlah sampel secara quota yakni 40 rumahtangga yang dipilih secara acak dari populasi, sehingga terdapat 120 rumahtangga yang terlibat dalam penelitian. Data primer dikumpulkan dan terkumpul dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. AnalisisĀ multifingsi pekarangan dari aspek ekologis dengan mengindentitikasi dan menginventarisasi jumlah jenis tanaman dan ternak. Aspek sosial analisis dari jumlah curahan kerja rumahtangga pada pekarangan. Aspek ekonomi dianalisis dengan menghitung nilai produksi dari berbagai jenis tanaman dan ternak. Peran pekarangan dalam penyediaan pangan dihitung nilai setara beras yang diperoleh dari penerimaan pekarangan, Hasil studi ditemukan bahwa dari aspek ekologi terdapat keanekaragaman hayati dari 15 jenis tanaman pangan, sekitar 25 – 30 jenis tanaman hias, 20 jenis sayuran, 10 jenis tanaman biofarmaka, 25 jenis tanaman tahunan serta 10 jenis tanaman perkebunan dan 6 jenis ternak peliharaan. Aspek sosial menginformasikan rata-rata curahan tenaga kerja anggota keluarga sebesar 5,12 HKO minggu-1 . Nilai ekonomi diperoleh rata-rata penerimaan sebesar Rp. 25.220.319,60 rumahtangga-1 tahun-1 . Peran pekarangan dalam menyediakan pangan setara dengan nilai tukar beras sebesar 360,29 kg kapita -1 tahun-1 , besaran ini masuk kategori cukup bagi ketersediaan pangan rumahtangga pedesaan Kabupaten Kupang.