Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Menyoal Marginalisasi dan Kesejahteraan Pekerja Perempuan Sektor Informal Bahrul Ulum Rusydi; Heriani AM; Siradjuddin Siradjuddin
EcceS (Economics, Social, and Development Studies) Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ecc.v5i1.5241

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui dan menganalisa secara serempak dari variabel umur, tingkat pendidikan dan status perkawinan terhadap variasi pendapatan pekerja perempuan yang dinilai masih bias gender di sektor informal, serta pebedaan pendapatan keluarga sebelum dan setelah perempuan bekerja. Metode yang digunakan adalah analisis linear berganda, uji beda dua sampel berpasangan dan uji hipotesis. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 orang, penentuan sampel menggunakan proportional Stratified Random Sampling dengan membagi populasi berdasarkan jenis pekerjaan dengan total populasi dikalikan dengan jumlah sampel. Teknik pengumpulan data dengan memberi koesioner kepada responden, wawancara dengan pemerintah setempat dan dokumentasi. Hasil dari regresi linear berganda menunjukkan variabel umur berpengaruh negatif dan tidak signifikan, variabel tingkat pendidikan  berpengaruh positif dan signifikan, dan variabel status perkawinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variasi  pendapatan pekerja perempuan sektor informal dengan melihat nilai koefisien dan nilai probabilitas (p˂α0,5). Uji beda dua sampel berpasangan diperoleh nilai T sebesar -15,551 dan nilai Sig.(2-tiled) sebesar ˂α(0,000 ˂ 0,5) yang menunjukkan terdapat perbedaan pendapatan keluarga sebelum dan setelah bekerja. Pendidikan merupakan faktor paling dominan dalam menentukan pendapatan pekerja perempuan sektor informal  sehingga perlu ditingkatkan. Kata Kunci: Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pekerja Perempuan, Status Perkawinan.
MODEL BAGI HASIL TRADISI TESANG PADA MASYARAKAT PETANI PADI DI TINJAU DARI HUKUM EKONOMI ISLAM Siradjuddin Siradjuddin
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol 1, No 2 (2017): JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH (DESEMBER 2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.387 KB) | DOI: 10.26618/j-hes.v1i2.2300

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang di-peroleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif. Data yang menjadi rujukan penulis adalah Data Demografi dan Monografi Kelurahan Bontomanai 2015 serta jawaban dari 10 Narasumber dari hasil wawancaralangsung dengan para pelaku Tradisi tesang tersebut yang meliputi ketua Rukun Warga, ketua Rukun Tetangga dan para Masyarakat petani lainnya yang pengambilannya di-lakukan secara acak di Kelurahan Bontomanai Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa.Hasil penelitian menunjukkan Penerapan tradisi tesang jika ditinjau dari perspektif Islam sudah sesuai dengan hokum Islam dimana ter-penuhinya Prinsip dan Asas-asas ekonomi Islam, namun belum sesuai dengan syarat-syarat ekonomi Islam dimana akad harus dilakukan secara tertulis. Faktor yang menyebabkan terjadinya tradisi tesang bagi pemilik lahan yaitu adanya pekerjaan lain, usia yang sudah tua, janda, menolong sesama (Qs. Al-Maidah ayat 2 : Dan tolong menolonglah kamu dalam me-ngerjakan kebajikan dan takwa). Sedangkan bagi petani yaitu mencari peng-hasil antam bahan dan tidak mempunyai lahan untuk digarap. Pengetahuan masyarakat petani padi di Kelurahan Bontomanai akan ekonomi Islam khususnya dibidang kerjasama lahan pertanian sangatlah minim, terlihat dari jawaban para narasumber akan kebenaran dan kondisi sebenarnya ketika penulis bertanya tentang ekonomi Islam.Kata Kunci: Bagi Hasil, Tradisi Tesang, Petani Padi
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAMPADA BANK SYARIAH Muslihati Muslihati; Siradjuddin Siradjuddin; Syahruddin Syahruddin
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 1 (2018): JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH (JUNI 2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.205 KB) | DOI: 10.26618/j-hes.v2i1.1390

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguraikan konsep CSR dalam perspektif ekonomi Islam dan kedudukannya pada perbankbankan syariah serta mengetahui kendala dan upaya dalam pelaksanaanya.Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan jenis field research dengan menggunakan pendekatan teologi normatif dan sosial ekonomi.CSR dalam ekonomi Islam aberpegang pada beberapa prinsip yaitu prinsip Tauhid, Khalifah, Keadilan, Ukhuwah dan Mewujudkan maslahah. Berangkat dari prinsip-prinsip tersebut maka kemudian muncul beberapa kriteria yang dapat dijadikan indikator bagi bank syariah dalam pelaksanaan CSR-nya. Kriteria tersebut adalah kriteria kepatuhan syariah, keadilan dan kesetaraan, bertanggung jawab dalam bekerja, jaminan kesejahteraan, jaminan kelestarian alam dan bantuan sosial.Berdasarkan hasil analisa laporan tahunan serta laporan keberlanjutan, penulis menemukan bahwa tidak semua kriteria CSR bank syraiah diungkapkan oleh ketiga bank yang diteliti. Ada beberapa poin kriteria CSR bank syariah yang belum disajikan seperti kurangnya program yang berkaitan dengan pelestarian alam, penggunaan pendapatan non halal untuk CSR, distribusi program yang belum merata, penentuan sasaran kegiatan CSR, kurangnya kemitraan, sosialisasi kegiatan dan pemahaman mengenai pelaksanaan, evaluasi di lapangan serta keberlanjutan program.  Kriteria CSR pada bank Syariah  merupakan suatu tawaran kepada bank-bank syariah dalam melaksanakan program-program CSR-nya agar bersesuaian dengan prinsip-prinsip dalam ekonomi Islam.Kata kunci: CSR, Ekonomi Islam, Bank SyariahAbstractThis study aims to describe the concept of CSR in the perspective of Islamic economics and its position on Islamic banking and know the constraints and efforts in the implementation. This research uses a qualitative paradigm with field research type using the normative and socio-economic theology approach.CSR in Islamic economics aberpegang on some principles that is the principle of Tawheed, Caliph, Justice, Ukhuwah and realize maslahah. Departing from these principles then then appears some criteria that can be used as an indicator for sharia banks in the implementation of its CSR. These criteria are the criteria of Shariah compliance, justice and equality, responsible for work, welfare, sustainability and social assistance.Based on the results of annual report analysis and sustainability report, the authors found that not all CSR bank syraiah criteria were disclosed by the three banks studied. There are several criteria of CSR syariah banks that have not been presented such as lack of programs related to nature conservation, non-halal income usage for CSR, uneven distribution of programs, targeting of CSR activities, lack of partnerships, socialization of activities and understanding of implementation, on-site evaluation as well as program sustainability. The CSR criteria on Sharia banks is an offer to sharia banks in implementing their CSR programs to conform to principles in Islamic economics.Keywords: CSR, Syariah Banking, Islamic Economics.
Sistem Kegiatan Pemasaran Dalam Perspektif Etika Ekonomi Islam Muhammad Satar; Siradjuddin Siradjuddin; Musmulyadi Musmulyadi
Jurnal Mirai Management Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v7i2.2366

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara teoritis bagaimana sistem kegiatan pemasaran dalam perspektif etika ekonomi Islam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode library research atau studi kepustakaan. Akhir dari penelitian ini, etika sangat mempengaruhi aktivitas seorang pebisnis. Dengan adanya etika yang baik maka, konsumen atau pihak dalam lingkungan tersebut akan lebih segan dan lebih merasa aman dalam lingkup pebisnis tersebut. Sebaliknya etika yang buruk justru membuat kesan para konsumen menjadi buruk meski produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang sangat baik. Dalam Islam, Etika dalam berdagang banyak dijelaskan dalam Kalam Allah SWT. Tentu juga baginda Nabi Muhammad SAW menjadi tauladan etika bagi para pengusaha Muslim dalam menawarkan produknya. Pemasaran dengan etika justru menambah nilai dari produk yang ditawarkan tersebut, akan senantiasa di ingat oleh konsumen. Kata Kunci : Etika, Pemasaran, Etika dalam Islam
Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Daulah Umayyah Nadila Nadila; Evi Kurnia; Siradjuddin Siradjuddin
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 2 (2023): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i2.766

Abstract

Secara umum, pertumbuhan ekonomi meningkat sepanjang monarki Bani Umayyah dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pemulihan ekonomi yang membuat rakyat dinasti ini menjadi kaya adalah hasil langsung dari kebijakan khalifah dan dukungan rakyat untuk mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep ekonomi apa yang dimiliki umat Islam selama era Bani Umayyah. Perpustakaan (library research). Metode ini menggunakan metode deskriptif-analitik, pendekatan kualitatif, untuk melihat gagasan “hukum benda” dengan membaca artikel-artikel yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada periode Bani Umayyah perekonomian mulai tumbuh lebih cepat dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya membawa kemakmuran bagi dinasti ini hampir seluruhnya karena kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh para khalifah, terutama Mu'awiyah Bin Abi Sofyan, Abdul Malik Bin Marwan, dan Umar Bin Abdul Aziz. Masing-masing khalifah ini, bersama dengan partisipasi dan dukungan masyarakat terhadap kebijakan tersebut, membantu pertumbuhan ekonomi pada masa Bani Umayyah. Cara hidup Islam telah berubah dengan sangat cepat. Dalam banyak bidang ilmu, seperti agama, arsitektur, sains, teknologi, dan ekonomi, dia sangat berpengetahuan.
Franchise dalam Syariah Entrepreneurship Perspektif Islam Nadila Nadila; Henny Rumiyanti; Henny Rumiyanti; Sudirman Sudirman; Siradjuddin Siradjuddin
Jurnal Mirai Management Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v8i3.6090

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui Franchise dalam Syariah Entrepreneurship Perspektif Islam. Metode yang digunakan ialah kepustakaan (library research). Metode ini bertujuan untuk mengkaji konsep hukum benda, dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, pendekatan normatif-ekonomi dan sosiologi. Bisnis franchise merupakan sistem usaha bisnis yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat. Melalui sistem franchise, berkegiatan bisnis menjadi lebih mudah. Sebab, bisnis waralaba menggunakan sistem bisnis dimana franchisor memberikan hak kepada franchisee untuk dapat menggunakan atau memanfaatkan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan yang dimiliki oleh franchisor melalui suatu perjanjian. franchise dibenarkan menurut hukum Islam sepanjang memenuhi rukun dan syarat perjanjian, terpenuhi pula prinsip-prinsip bermuamalah. Bisnis waralaba membuka banyak peluang usaha bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam bisnis waralaba sendiri diterapkan keterbukaan, kejujuran, dan kehati-hatian. Meskipun kehadirannya membawa dampak terhadap usaha kecil yang ada disekitarnya, namun persaingan yang tercipta adalah persaingan yang sehat. Model bisnis franchise pada dasarnya merupakan turunan atau perkembangan dari bentuk syirkah. Dalam skema bisnis Franchise syarat akad seperti persentase bagi hasil, harus dinyatakan secara lengkap dan jelas dalam suatu perjanjian berdasarkan akad syirkah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Keywords: Franchise, Syariah Entrepreneurship, Perspektif Islam
Potensi dan Peluang Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Halal di Indonesia A. Ika Fahrika; Siradjuddin Siradjuddin; Ahmad Efendi
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 12 No 04 (2023): Eqien Journal Of Economics and Business
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi DR KH EZ Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34308/eqien.v12i04.1523

Abstract

Setiap jenis produk yang masuk, menyebar, dan diperdagangkan di Indonesia harus bersertifikat halal menurut undang-undang yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, produsen penghasil produk, termasuk produsen dari luar negeri, sangat bersemangat untuk menunjukkan kehalalan produk mereka karena populasi yang besar di Indonesia, di mana mayoritas orang adalah muslim. Lembaga atau organisasi harus memiliki sumber daya yang di perlukan untuk menggerakkan roda operasionalnya. SDM dalam jumlah yang memadai serta dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan passion merupakan salah satu sumber daya penting yang harus dimiliki oleh suatu organisasi. Sumber Daya Manusia termasuk auditor halal, juru sembelih halal, pemandu wisata halal, dan sumber daya manusia lainnya. yang berhubungan dengan pengembangan industri halal di Indonesia Keywords: SDM, Industri Halal Setiap jenis produk yang masuk, menyebar, dan diperdagangkan di Indonesia harus bersertifikat halal menurut undang-undang yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, produsen penghasil produk, termasuk produsen dari luar negeri, sangat bersemangat untuk menunjukkan kehalalan produk mereka karena populasi yang besar di Indonesia, di mana mayoritas orang adalah muslim. Lembaga atau organisasi harus memiliki sumber daya yang di perlukan untuk menggerakkan roda operasionalnya. SDM dalam jumlah yang memadai serta dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan passion merupakan salah satu sumber daya penting yang harus dimiliki oleh suatu organisasi. Sumber Daya Manusia termasuk auditor halal, juru sembelih halal, pemandu wisata halal, dan sumber daya manusia lainnya. yang berhubungan dengan pengembangan industri halal di Indonesia Keywords: SDM, Industri Halal
Memahami Pengelolaan Risiko Usaha Dalam Syariah Entrepreneurship Sry Wala Resky; Siradjuddin Siradjuddin; Irwan Misbach
Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi dan Keuangan Syariah
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/jupiekes.v2i1.929

Abstract

This article discusses about risk, risk management, and Islamic perspectives regarding opportunity administration. In this context, the article highlights the importance of understanding harm and how decision-making in financial management often involves thinking about confidence and vulnerability. The Islamic approach to managing life and risk reflects the belief that everything has been arranged by Allah SWT according to His plan. This leads to the idea that while risk cannot be avoided completely, we have the ability to reduce its impact through appropriate mitigation measures
MODEL BAGI HASIL TRADISI TESANG PADA MASYARAKAT PETANI PADI DI TINJAU DARI HUKUM EKONOMI ISLAM Siradjuddin Siradjuddin
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol 1, No 2 (2017): JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH (DESEMBER 2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-hes.v1i2.2300

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang di-peroleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif. Data yang menjadi rujukan penulis adalah Data Demografi dan Monografi Kelurahan Bontomanai 2015 serta jawaban dari 10 Narasumber dari hasil wawancaralangsung dengan para pelaku Tradisi tesang tersebut yang meliputi ketua Rukun Warga, ketua Rukun Tetangga dan para Masyarakat petani lainnya yang pengambilannya di-lakukan secara acak di Kelurahan Bontomanai Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa.Hasil penelitian menunjukkan Penerapan tradisi tesang jika ditinjau dari perspektif Islam sudah sesuai dengan hokum Islam dimana ter-penuhinya Prinsip dan Asas-asas ekonomi Islam, namun belum sesuai dengan syarat-syarat ekonomi Islam dimana akad harus dilakukan secara tertulis. Faktor yang menyebabkan terjadinya tradisi tesang bagi pemilik lahan yaitu adanya pekerjaan lain, usia yang sudah tua, janda, menolong sesama (Qs. Al-Maidah ayat 2 : Dan tolong menolonglah kamu dalam me-ngerjakan kebajikan dan takwa). Sedangkan bagi petani yaitu mencari peng-hasil antam bahan dan tidak mempunyai lahan untuk digarap. Pengetahuan masyarakat petani padi di Kelurahan Bontomanai akan ekonomi Islam khususnya dibidang kerjasama lahan pertanian sangatlah minim, terlihat dari jawaban para narasumber akan kebenaran dan kondisi sebenarnya ketika penulis bertanya tentang ekonomi Islam.Kata Kunci: Bagi Hasil, Tradisi Tesang, Petani Padi
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAMPADA BANK SYARIAH Muslihati Muslihati; Siradjuddin Siradjuddin; Syahruddin Syahruddin
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 1 (2018): JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH (JUNI 2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-hes.v2i1.1390

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguraikan konsep CSR dalam perspektif ekonomi Islam dan kedudukannya pada perbankbankan syariah serta mengetahui kendala dan upaya dalam pelaksanaanya.Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan jenis field research dengan menggunakan pendekatan teologi normatif dan sosial ekonomi.CSR dalam ekonomi Islam aberpegang pada beberapa prinsip yaitu prinsip Tauhid, Khalifah, Keadilan, Ukhuwah dan Mewujudkan maslahah. Berangkat dari prinsip-prinsip tersebut maka kemudian muncul beberapa kriteria yang dapat dijadikan indikator bagi bank syariah dalam pelaksanaan CSR-nya. Kriteria tersebut adalah kriteria kepatuhan syariah, keadilan dan kesetaraan, bertanggung jawab dalam bekerja, jaminan kesejahteraan, jaminan kelestarian alam dan bantuan sosial.Berdasarkan hasil analisa laporan tahunan serta laporan keberlanjutan, penulis menemukan bahwa tidak semua kriteria CSR bank syraiah diungkapkan oleh ketiga bank yang diteliti. Ada beberapa poin kriteria CSR bank syariah yang belum disajikan seperti kurangnya program yang berkaitan dengan pelestarian alam, penggunaan pendapatan non halal untuk CSR, distribusi program yang belum merata, penentuan sasaran kegiatan CSR, kurangnya kemitraan, sosialisasi kegiatan dan pemahaman mengenai pelaksanaan, evaluasi di lapangan serta keberlanjutan program.  Kriteria CSR pada bank Syariah  merupakan suatu tawaran kepada bank-bank syariah dalam melaksanakan program-program CSR-nya agar bersesuaian dengan prinsip-prinsip dalam ekonomi Islam.Kata kunci: CSR, Ekonomi Islam, Bank SyariahAbstractThis study aims to describe the concept of CSR in the perspective of Islamic economics and its position on Islamic banking and know the constraints and efforts in the implementation. This research uses a qualitative paradigm with field research type using the normative and socio-economic theology approach.CSR in Islamic economics aberpegang on some principles that is the principle of Tawheed, Caliph, Justice, Ukhuwah and realize maslahah. Departing from these principles then then appears some criteria that can be used as an indicator for sharia banks in the implementation of its CSR. These criteria are the criteria of Shariah compliance, justice and equality, responsible for work, welfare, sustainability and social assistance.Based on the results of annual report analysis and sustainability report, the authors found that not all CSR bank syraiah criteria were disclosed by the three banks studied. There are several criteria of CSR syariah banks that have not been presented such as lack of programs related to nature conservation, non-halal income usage for CSR, uneven distribution of programs, targeting of CSR activities, lack of partnerships, socialization of activities and understanding of implementation, on-site evaluation as well as program sustainability. The CSR criteria on Sharia banks is an offer to sharia banks in implementing their CSR programs to conform to principles in Islamic economics.Keywords: CSR, Syariah Banking, Islamic Economics.