Abstrak. Pengembangan kota mandiri di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, membutuhkan analisis komprehensif terhadap potensi kesesuaian lahan agar bersinergi antara pembangunan infrastruktur dan sistem utilitas perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan di kawasan tersebut sebagai landasan perencanaan pengembangan kota mandiri. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif yang dikombinasikan dengan teknik analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Data dikumpulkan melalui kegiatan observasi langsung, dokumentasi visual, analisis terhadap peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), interpretasi citra satelit, serta kajian topografi wilayah. Hasil analisis menunjukkan seluas 1.380,89 Ha lahan di Kecamatan Palaran memenuhi kriteria fisik dan spasial sebagai kawasan yang layak untuk dikembangkan menjadi kota mandiri. Kawasan tersebut menunjukkan kemampuan untuk mendukung penyediaan infrastruktur dan utilitas dasar, seperti sistem distribusi air bersih, pasokan energi, jaringan drainase, pengelolaan limbah, infrastruktur komunikasi dan mitigasi bencana. Konsep pengembangan berbasis klaster diimplementasikan untuk mewujudkan lingkungan perkotaan yang tangguh, aman, dan berkelanjutan. Hasil Temuan memberikan dasar ilmiah yang kuat bagi perumusan kebijakan pembangunan wilayah, terutama dalam menyusun strategi pengembangan kota mandiri yang berbasis data spasial dan mengedepankan aspek keberlanjutan serta ketahanan wilayah. Abstract. The development of a self-sustaining city in Palaran District, Samarinda City, requires a comprehensive analysis of land suitability potential to ensure synergy between infrastructure development and urban utility systems. This study aims to assess the level of land suitability in the area as a foundation for planning a self-sustaining urban development. The research adopts a descriptive-qualitative approach, combined with spatial analysis techniques utilizing Geographic Information Systems (GIS). Data were collected through direct field observation, visual documentation, analysis of the Regional Spatial Plan (RTRW) maps, satellite imagery interpretation, and topographical assessment. The analysis indicates that approximately 1,380.89 hectares of land in Palaran District meet the physical and spatial criteria necessary for self-sustaining city development. This area demonstrates the capacity to support the provision of essential infrastructure and utility systems, including clean water distribution, energy supply, drainage networks, waste management, communication infrastructure, and disaster mitigation. A cluster-based development approach is applied to establish a resilient, secure, and sustainable urban environment. The findings offer a strong scientific foundation for formulating regional development policies, particularly in designing spatial data–driven strategies for self-sustaining urban development that emphasize sustainability and regional resilience.