Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT SEBAGAI SUMBER ASAM TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KERING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) gusmayadi, inding; lestari, pramulani mulya; trisnande, erike
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.004 KB) | DOI: 10.22236/farmasains.v3i2.3321

Abstract

Asam sitrat digunakan sebagai sumber asam karena mudah bereaksi sehingga meningkatkan waktu melarut dalam sediaan tablet effervescent. Pada penelitian ini ekstrak dibuat menjadi sediaan tablet effervescent yang bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan konsentrasi asam sitrat sebagai sumber asam dapat memperbaiki sifat fisik tablet effervescent. Ekstrak kering kulit buah manggis yang diperoleh dimaserasi dengan air kemudian dibuat serbuk dengan spray drying. Ekstrak kering yang diperoleh dibuat menjadi 5 formula tablet effervescent dengan konsentrasi asam sitrat yang berbeda yaitu, 15%, 20%, 25%, 30% dan 35%. Tablet yang sudah jadi kemudian dievaluasi sifat fisiknya, meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut. Hasil evaluasi uji waktu melarut yang diperoleh dari formula 1 hingga formula 5 yaitu 10,50±0,57 menit, 4,52±1,04 menit, 3,32±0,13 menit, 3,13±0,14 menit dan 3,42±0,14 menit. Dari data analisa statistik waktu melarut ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa adanya perbedaan dari kelima formula. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi asam sitrat sebagai sumber asam dapat meningkatkan sifat fisik tablet yaitu meningkatkan waktu melarut, sedangkan asam sitrat dengan konsentrasi 35% dapat menurunkan waktu melarut tablet effervescent ekstrak kering kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).
OPTIMASI KONSENTRASI ASAM SITRAT SEBAGAI SUMBER ASAM TERHADAP WAKTU LARUT TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KERING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) gusmayadi, inding; Prisiska, Fahjar; Febriani, Wilda
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.861 KB) | DOI: 10.22236/farmasains.v5i1.3631

Abstract

Asam sitrat merupakan sumber asam yang mudah bereaksi, sehingga dapat meningkatkan waktu melarut dalam sediaan tablet effervescent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimal dari asam sitrat sebagai sumber asam terhadap waktu larut tablet effervescent. Ekstrak kering kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) yang diperoleh dimaserasi dengan air kemudian dibuat serbuk dengan proses spray drying. Serbuk kering yang diperoleh dibuat menjadi 5 formula tablet effervescent dengan konsentrasi asam sitrat yang berbeda yaitu, 20%; 22,5%; 25%; 27,5% dan 30%. Tablet yang diperoleh dievaluasi sifat fisiknya yang meliputi uji organoleptis, keseragaman bobot, kekerasan dan kerapuhan dan waktu melarut. Data yang diamati dalam penelitian ini meliputi sifat fisik granul sebelum dibuat tablet serta sifat fisik tablet yang dihasilkan. Dari sifat fisik granul diperoleh kualitas granul yang memenuhi syarat untuk dibuat tablet yaitu waktu alir kurang dari 10 detik untuk 100 g granul dan sudut diam antara 25-45o. Sedangkan sifat fisik tablet yang diperoleh adalah waktu melarut memenuhi syarat untuk semua formula. Demikian juga dengan pH dari larutan effervescen untuk semua formula pH masih memenuhi syarat dengan rata-rata 4,47. Keasaman kisaran ini masih aman untuk dikonsumsi. Dari data analisa statistik waktu melarut ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% (? = 0,05) menunjukkan bahwa adanya perbedaan dari kelima formula. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum asam sitrat sebagai sumber asam terhadap waktu larut tablet effervescent ekstark kering kulit buah manggis terdapat pada formula 4 dengan konsentrasi asam sitrat 27,5%.
VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT SEBAGAI SUMBER ASAM TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KERING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) inding gusmayadi; pramulani mulya lestari; erike trisnande
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.004 KB) | DOI: 10.22236/farmasains.v3i2.3321

Abstract

Citric acid is an acid source in effervescent tablet it reacts rapidly, can increase dissolving time. In this research, extract was made into effervescent tablet. The research aimed at knowing increased concentration of citric acid as acid source can improve the physical characteristic of effervescent tablet. Pericarp mangosteen dry extracts macerated by water, and powder made by spray dryer. Dry extract was made into 5 formulas effervescent tablet with the different concentrations of citric acid, 15%, 20%, 25%, 30% and 35% as acid sources. The tablets were evaluated included organoleptic evaluation, weight uniformity, size uniformity, hardness, friability, and dissolving times. The result of dissolving time are 10,50±0,57 minutes, 4,52±1,04 minutes, 3,32±0,13 minutes, 3,13±0,14 minutes and 3,42±0,14 minutes. By one way ANOVA test dissolving time data showed differences each other 95% in signifigancies. It can be concluded that increasing of citric acid gave effect on dissolving time, and the citric acid with concentration of 35% can reduce dissolving time of the pericarp mangosteen (Garcinia mangostana L.) dry extract effervescent tablets.
OPTIMASI KONSENTRASI ASAM SITRAT SEBAGAI SUMBER ASAM TERHADAP WAKTU LARUT TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KERING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) inding gusmayadi; Fahjar Prisiska; Wilda Febriani
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.861 KB) | DOI: 10.22236/farmasains.v5i1.3631

Abstract

Asam sitrat merupakan sumber asam yang mudah bereaksi, sehingga dapat meningkatkan waktu melarut dalam sediaan tablet effervescent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimal dari asam sitrat sebagai sumber asam terhadap waktu larut tablet effervescent. Ekstrak kering kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) yang diperoleh dimaserasi dengan air kemudian dibuat serbuk dengan proses spray drying. Serbuk kering yang diperoleh dibuat menjadi 5 formula tablet effervescent dengan konsentrasi asam sitrat yang berbeda yaitu, 20%; 22,5%; 25%; 27,5% dan 30%. Tablet yang diperoleh dievaluasi sifat fisiknya yang meliputi uji organoleptis, keseragaman bobot, kekerasan dan kerapuhan dan waktu melarut. Data yang diamati dalam penelitian ini meliputi sifat fisik granul sebelum dibuat tablet serta sifat fisik tablet yang dihasilkan. Dari sifat fisik granul diperoleh kualitas granul yang memenuhi syarat untuk dibuat tablet yaitu waktu alir kurang dari 10 detik untuk 100 g granul dan sudut diam antara 25-45o. Sedangkan sifat fisik tablet yang diperoleh adalah waktu melarut memenuhi syarat untuk semua formula. Demikian juga dengan pH dari larutan effervescen untuk semua formula pH masih memenuhi syarat dengan rata-rata 4,47. Keasaman kisaran ini masih aman untuk dikonsumsi. Dari data analisa statistik waktu melarut ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) menunjukkan bahwa adanya perbedaan dari kelima formula. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum asam sitrat sebagai sumber asam terhadap waktu larut tablet effervescent ekstark kering kulit buah manggis terdapat pada formula 4 dengan konsentrasi asam sitrat 27,5%.
The Pengaruh Kombinasi Manitol-Sorbitol Sebagai Pengisi Tablet Kunyah Ekstrak Etanol 96% Daun Sirsak (Annona muricata L.) Amiruddin; Fahjar Prisiska; Inding Gusmayadi
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/farmasains.v8i1.5381

Abstract

Tablet kunyah ekstrak etanol 96% daun sirsak (Annona muricata L.) diharapkan dapat menutupi rasa yang pahit dari ekstrak. Tablet kunyah juga harus memenuhi syarat mutu fisik, maka untuk mencapai hal tersebut diperlukan bahan pengisi yang sesuai. Pada penelitian ini digunakan manitol-sorbitol serbagai bahan pengisi dengan metode pembuatan secara granulasi basah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi manitol-sorbitol terhadap karakteristik sifat fisik tablet kunyah yang dihasilkan. Tablet kunyah dibuat 5 formula dengan perbandingan kombinasi pengisi manitol : sorbitol untuk F1 (1:0), F2 (3:1), F3 (1:1), F4 (1:3), F5 (0:1). Evaluasi granul meliputi waktu alir, sudut diam, kompresibilitas, serta evaluasi tablet meliputi uji kekerasan, kerapuhan, responden rasa. Hasil evaluasi granul dan evaluasi tablet kunyah semua formula memenuhi persyaratan. Hasil analisa statistik untuk responden rasa diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh kombinasi mannitol:sorbitol terhadap rasa dan tekstur namun tidak terhadap aroma dan penampilan.
The Effect Of Increasing Concentrations Of Sodium Saccharin As Sweetener On Physical Properties Of Salbutamol Dispersible Tablet With Mannitol As Filler Inding Gusmayadi; Pramulani Mulya Lestari; Citra Martalova
Ad-Dawaa : Journal of Pharmacy Vol. 1 No. 2 (2023): Ad-Dawaa: Journal of Pharmacy (November 2023)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/dwj.v1i2.497

Abstract

Salbutamol one of asthma medicine which can be made in to dispersible tablet with the addition of sodium saccharin as sweetener. This study aimed to determine effect of increasing concentration of sodium saccharin as sweetener on physical properties and patient acceptabelity of the tablet. The tablet was made into 5 formulas with the 0% of sodium saccharin concentration as Formula 1, 0.2% as Formula 2, 0.4% as Formula 3, 0.6% as Formula 4, and 0.8% as Formula 5. The tablet made by direct compression method. The evaluation of granule including flow time test, angle of repose, and compressibility test. The tablet evaluation including organoleptic, weight uniformity, size uniformity, friability, hardness, wetting time, disintegration time, content uniformity, and hedonic test. The results of the physial properties were the hardness F1 until F5 subsequently 1.70, 1.54, 2.48, 2.67, and 2.73 Kp; the disintegration time F1 until F5 subsquently 55.67, 56.67, 56.67, 57.00, and 58.00 seconds; the friability test 1.09, 1.98, 0.77, 0.65, and 0.63%. The results showed that there were significant differences among all the formulas. It could be concluded that increasing concentration of sodium saccharin as sweetener in salbutamol dispersible tablet increase physical properties and could be made as preferable and acceptable tablet.
Pengaruh ball milling pada dispersi padat ibuprofen dengan pembawa HPMC terhadap ukuran partikel dan kecepatan disolusi kapsul Nining Nining; Inding Gusmayadi; Febri Romansyah
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 7 Nomor 1 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v7i1.250

Abstract

One factor that greatly influences the active drug solubility is particle size. Ibuprofen is a non-steroidal anti-inflammatory that is poorly water-soluble, potentially slowing its drug dissolution. Milling is one way to reduce particle size and help to enhance drug dissolution. This research aims to study the milling process effect on the particle size of ibuprofen and the capsule dissolution rate. Micrometer-sized ibuprofen (P1) is processed to nanometer size using the wet-milling method for 15 hours (P2) and 20 hours (P3) using HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose) as a stabilising polymer. All particles were evaluated for particle size, and FTIR was tested and formulated into capsules. The powder mass was evaluated for flow properties. Capsule evaluation was also carried out, which included a disintegration time test, weight uniformity test, and dissolution test. The three particles have sizes of 40.6 µm (P1), 438.9 ± 20.9 nm (P2), and 267.1 ± 4.1 nm (P3). FTIR test results show compatibility between ibuprofen and HPMC. The disintegration time test results and capsule weight uniformity met the compendial requirements. Based on the dissolution test, the three formulas showed significant differences (sig p 0.0002 < 0.05) in the per cent dissolution. Obtained Q60 F1-F3 respectively were 99.61 ± 8.75%; 110.03±5.97%; and 115.95 ± 3.34%. The conclusion obtained is that the milling process has a significant effect on the dissolution percentage of ibuprofen.
Concentration Ratio of Gelatine and Polyvinylpyrrolidone as Binder on Physical Properties of Red (Zingiber officinale Rosc.) Extract Lozenges Gusmayadi, Inding; Priyanto, Priyanto
Ad-Dawaa : Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2024): Ad-Dawaa: Journal of Pharmacy (May 2024)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/dwj.v2i1.558

Abstract

Lozenges have the requisite tablets hardness value 7-14 Kgf, to achieve it using gelatine as suitable binder. Gelatine makes granules with bad flow time. PVP make granules with better flow time but it takes large quantity to reach hardness lozenges. This study aims at determining the effect of concentration ratio of gelatine and PVP as binder on the physical properties of red-ginger extract lozenges. Lozenges made using wet granulation method in variation of the concentration of gelatine and PVP as follows 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 and 1:5. Hardness test results obtained from the formula 1 to formula 5 are 9, 14, 16, 13 and 12 Kgf and friability test results are 0,4%, 0,7%, 0,2%, 0,3% and 0,6%. The combination of gelatine and PVP as binder can provide meaningful difference in hardness and friability tablet.
Formulasi Tablet dengan Eksipien Pati Talas Beneng (Xanthosoma undipes K. Koch) sebagai Penghancur Gusmayadi, Inding; Prisiska, Fahjar
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 3 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i3.564

Abstract

Pendahuluan: Tablet adalah sedian padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Tablet dibuat dari bahan aktif dan bahan tambahan yang meliputi bahan pengisi, penghancur, pengikat dan pelicin. Penghancur mempengaruhi pelepasan zat aktif obat dari sediaan untuk kemudian dapat memberikan efek terapi yang diinginkan. Pati merupakan salah satu bahan penghancur tablet pada konsentrasi 3-15% b/b. Xanthosoma undipes K.Koch merupakan salah satu sumber pati yang memiliki kadar pati sebesar 15.21%. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pati Xanthosoma undipes K.Koch. sebagai penghancur Metode: Pembuatan Tablet dilakukan dengan metode kempa langsung dengan empat formula menggunakan konsentrasi pati talas beneng yang berbeda yaitu 0%, 5%, 10% dan 15%, kemudian dievaluasi waktu hancur masing-masing formula. Hasil: Uji waktu hancur keempat formula memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dengan waktu hancur pada formula I sebesar 76.11 detik, formula II sebesar 64.67 detik, formula III sebesar 42.17 detik dan untuk formula IV sebesar 25.83 detik. Kesimpulan: Pati Xanthosoma undipes dapat digunakan sebagai eksipien zat penghancur pada tablet. Karakteristik tablet dengan Pati Xanthosoma undipes dapat memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dari keempat formula pati Xanthosoma undipes dapat digunakan sebagai eksipien zat penghancur pada tablet. Karakteristik tablet dengan Pati Xanthosoma undipes dapat memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dari keempat formula.