Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Effect of Date (Phoenix Dactylifera) Juice to Increase Haemoglobin Level of White Rat (Rattus Novergicus). Yani Sodiqah
UMI Medical Journal Vol 1 No 1 (2016): December 2016
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.676 KB) | DOI: 10.33096/umj.v1i1.6

Abstract

This experiment has conducted on march – April 2015.Background: High Prevalence of anemia in Indonesia, especially defficincy anemia, need several nutrition approaches. Date fruit (Phoenix dactylifera) consist of 23 kinds of amino acyd that make high concentration of protein (2.3% - 5.6 %) higher than other fruits. With other substances like Carbohidrat ( total 44%-88%) , fat (0,2% -0,4%), fiber (6,4%-11,5%), minerals and vitamins, date fruit should be usefull for therapy of anemia. There are several commercial date juice product that should be proved to be a herbal therapy of anemia.Objective: This research aims to know the effect of date (Phoenix dactilafera) juice toward hemoglobin level in white rat blood (Rattus novergicus).Research Method: Twenty four (24) white, male, adult, health and clean rat with weight around 100-200 gr (Rattus novergicus) are divided into four (4) groups. The rats are adapted for seven (7) days, then be measured its hemoglobin degree. Next, they are given with Na 10-20 mg each rat for seven (7) days. The next step is giving date juice 3 cc per oral, given in three groups with three different brands for three days, while the control group is not given date juice. Then, it is done to measure haemoglobin level by using hemoglobin Hb strip easy touch.Result : The issue of date juice (Phoenix dactilafera) in all tested brands can increase hemoglobin level of white rat (Rattus novergicus) with different percentage. The increasing of hemoglobin level is reached by each brand. The highest rate is taken by Date juice “AJ” (63,7 %) or 7,0 point, then followed by date juice” S” (36,8%) or 4,4 point, and date juice “T” (8,7%) or 1,1 point. In the meantime, the control group is around 6,7 % or 0,93 point. Statistically, the increasing of white mice hemoglobin level is significantly just reached by giving Date juice “AJ”, justified by one-way ANOVA ( P = 0,0099).Conclusion :The date juice (Phoenix dactilafera) increase the hemoglobin level of white rat (Rattus novergicus)
Efektifitas Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras Zapota L.) terhadap Salmonella Typhi dengan Metode Agar Difus Hasta Handayani Idrus; Lisa Yuniati; Andi Muhammad Fadilah; Yusriani Mangarengi; Yani Sodiqah
UMI Medical Journal Vol 3 No 1 (2018): June 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.276 KB) | DOI: 10.33096/umj.v3i1.30

Abstract

Latar Belakang: Demam tifoid adalah infeksi sistemik akibat Salmonella enterica serotype typhi (S. typhi). Pada tahun 2004 S. typhi diperkirakan menginfeksi 21,7 juta orang dan menyebabkan 217.000 kematian di seluruh dunia. Insidensi tinggi demam tifoid (>100 kasus/100.000 populasi/tahun) ditemukan di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Selatan, sebanyak 80% kasus berasal dari area kumuh di Bangladesh, Cina, India, Indonesia, Laos, Nepal, Pakistan, dan Vietnam. Tujuan: Untuk Mengetahui efektifitas ekstrak buah sawo manila (Achras zapota L.) terhadap Salmonella typhi dengan metode agar difus dengan mengetahui sensitivitas Salmonella typhi penyebab demam tifoid terhadap buah sawo manila dalam menekan pertumbuhan bakteri dan mengukur zona hambat ekstrak buah sawo manila terhadap Salmonella typhi dalam menekan pertumbuhan bakteri. Metode: Penelitian ini adalah penelitian true experimental post test dengan menggunakan metode disc diffusion untuk melihat efektivitas ekstrak buah sawo manila (Achras zapota L.). Hasil: Dari konsentrasi 100%, 200% dan 400% di dapatkan dari sawo manila yang diencerkan menggunakan DMSO bahwa pada konsentrasi 100% didapatkan zona hambat yang terbentuk dengan interpretasi resisten, 200% didapatkan zona hambat yang terbentuk dengan interpretasi intermediet dan 400% didapatkan zona hambat yang terbentuk dengan interpretasi sensitif, terhadap bakteri Salmonella typhi.
Hubungan Perilaku Vaginal hygiene dengan Kejadian Keputihan pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI Mutiara Andjani Arsyad; Asrini Safitri; Zulfahmidah; Lisa Yuniati; Yani Sodiqah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 9 (2023): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i9.288

Abstract

Pada umumnya setiap perempuan muda pernah mengalami keputihan. Keputihan timbul karena berbagai faktor antara lain kurangnya perawatan yang tepat pada organ reproduksi. Misalnya, perilaku vaginal hygiene yang negatif, kebiasaan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat dan tidak dapat menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, serta sering mengabaikan penggantian pembalut saat menstruasi dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi. Upaya menjaga kesehatan reproduksi dimulai dengan merawat kebersihan pribadi, termasuk menjaga organ kewanitaan agar tetap bersih, sehat, dan mengurangi risiko terkena gangguan kesehatan, termasuk keputihan patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian analitik korelasional. Sampel penelitian ini melibatkan 277 responden mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia dari angkatan 2019, 2020, 2021, dan 2022 yang dipilih dengan mengaplikasikan metode consecutive sampling. Studi ini menggunakan uji statistik Chi-square dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis. Hal ini didukung oleh nilai p=0,00 atau p<0,05 yang diperoleh dari analisis statistik. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis pada mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Uji Sensitivitas Ekstrak Kulit Batang Belimbing Wuluh terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis Penyebab Acne vulgaris Reza Damayanti Saleh; Sri Vitayani; Sigit Dwi Pramono; Dian Amelia Abdi; Yani Sodiqah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 11 (2023): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i11.415

Abstract

Kulit batang belimbing wuluh mengandung senyawa penting seperti alkaloid, flavonoid, fenol, dan saponin. Senyawa ini pada tanaman herbal memiliki efek antimikroba, antioksidan, dan antiinflamasi yang dapat digunakan sebagai obat tradisional Acne vulgaris. Salah satu penyebab Acne vulgaris adalah peningkatan aktivitas flora normal kulit yaitu Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan mengetahui sensitivitas ekstrak kulit batang belimbing wuluh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab Acne vulgaris. Penelitian ini adalah true experimental dengan metode disc diffusion. Ekstrak kulit batang belimbing wuluh konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% menghasilkan zona hambat berturut-turut sebesar 4,26 mm; 6,73 mm; 7,41 mm; dan 8,14 mm pada biakan bakteri Staphylococcus epidermidis. Kontrol positif dengan antibiotik clindamycin menghasilkan zona hambat 32,76 mm pada biakan bakteri Staphylococcus epidermidis. Kontrol negatif dengan aquades tidak menghasilkan zona hambat karena tidak mempunyai aktivitas antibakteri. Daya hambat paling besar terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis terdapat pada ekstrak etanol kulit batang belimbing wuluh dengan konsentrasi 100% dan zona hambat 8,14 mm yang tergolong dalam aktivitas antibakteri lemah.