Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji Efektivitas Pemberian Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) Sebagai Antimikroba yang Bersifat Bakterisid terhadap Bakteri Escherichia coli Lisa Yuniati; Arina F Arifin; Selly Silla Sakti
UMI Medical Journal Vol 2 No 2 (2017): December 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.857 KB) | DOI: 10.33096/umj.v2i2.23

Abstract

Latar Belakang : Pada dasarnya Escherichia coli merupakan bakteri komensal saluran pencernaan. Namun, dapat menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus. Escherichia coli juga merupakan salah satu penyebab paling sering dari banyak infeksi bakteri umum. Resistensi Escherichia coli terhadap berbagai antibiotika telah banyak dilaporkan. Disisi lain, Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tanaman herbal yang sering digunakan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan. Salah satu tumbuhan yang digunakan adalah rimpang dari tumbuhan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian true experimental post test melalui metode disc diffusion untuk menguji efektivitas pemberian ekstrak rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) sebagai antimikroba terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil Penelitian : Dari konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% ekstrak rimpang jahe merah terhadap bakteri Escherichia coli didapatkan bahwa pada konsentrasi 20% zona hambat yang terbentuk pada replikasi 1 dan 2 memiliki interpretasi intermediet. Pada konsentrasi 40% diameter zona hambat yang terbentuk pada replikasi 1 memiliki interpretasi intermediet sedangkan pada replikasi 2 memiliki zona hambat yang sensitif. Pada konsentrasi 60% memiliki zona hambat yang intermediet pada replikasi 1 sedangkan pada replikasi 2 memiliki zona hambat yang sensitif. Pada konsentrasi 80% terbentuk zona hambat yang sensitif pada kedua replikasi. Begitu pula pada konsentrasi 100% juga terbentuk zona hambat yang sensitif pada bakteri Escherichia coli pada kedua replikasi. Kesimpulan : Dari kelima konsentrasi rimpang jahe merah yang diujikan didapatkan hasil yang sensitif pada konsentrasi 40%, 60%, 80% dan 100%.
Efektifitas Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras Zapota L.) terhadap Salmonella Typhi dengan Metode Agar Difus Hasta Handayani Idrus; Lisa Yuniati; Andi Muhammad Fadilah; Yusriani Mangarengi; Yani Sodiqah
UMI Medical Journal Vol 3 No 1 (2018): June 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.276 KB) | DOI: 10.33096/umj.v3i1.30

Abstract

Latar Belakang: Demam tifoid adalah infeksi sistemik akibat Salmonella enterica serotype typhi (S. typhi). Pada tahun 2004 S. typhi diperkirakan menginfeksi 21,7 juta orang dan menyebabkan 217.000 kematian di seluruh dunia. Insidensi tinggi demam tifoid (>100 kasus/100.000 populasi/tahun) ditemukan di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Selatan, sebanyak 80% kasus berasal dari area kumuh di Bangladesh, Cina, India, Indonesia, Laos, Nepal, Pakistan, dan Vietnam. Tujuan: Untuk Mengetahui efektifitas ekstrak buah sawo manila (Achras zapota L.) terhadap Salmonella typhi dengan metode agar difus dengan mengetahui sensitivitas Salmonella typhi penyebab demam tifoid terhadap buah sawo manila dalam menekan pertumbuhan bakteri dan mengukur zona hambat ekstrak buah sawo manila terhadap Salmonella typhi dalam menekan pertumbuhan bakteri. Metode: Penelitian ini adalah penelitian true experimental post test dengan menggunakan metode disc diffusion untuk melihat efektivitas ekstrak buah sawo manila (Achras zapota L.). Hasil: Dari konsentrasi 100%, 200% dan 400% di dapatkan dari sawo manila yang diencerkan menggunakan DMSO bahwa pada konsentrasi 100% didapatkan zona hambat yang terbentuk dengan interpretasi resisten, 200% didapatkan zona hambat yang terbentuk dengan interpretasi intermediet dan 400% didapatkan zona hambat yang terbentuk dengan interpretasi sensitif, terhadap bakteri Salmonella typhi.
Hubungan Perilaku Vaginal hygiene dengan Kejadian Keputihan pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI Mutiara Andjani Arsyad; Asrini Safitri; Zulfahmidah; Lisa Yuniati; Yani Sodiqah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 9 (2023): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i9.288

Abstract

Pada umumnya setiap perempuan muda pernah mengalami keputihan. Keputihan timbul karena berbagai faktor antara lain kurangnya perawatan yang tepat pada organ reproduksi. Misalnya, perilaku vaginal hygiene yang negatif, kebiasaan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat dan tidak dapat menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, serta sering mengabaikan penggantian pembalut saat menstruasi dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi. Upaya menjaga kesehatan reproduksi dimulai dengan merawat kebersihan pribadi, termasuk menjaga organ kewanitaan agar tetap bersih, sehat, dan mengurangi risiko terkena gangguan kesehatan, termasuk keputihan patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian analitik korelasional. Sampel penelitian ini melibatkan 277 responden mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia dari angkatan 2019, 2020, 2021, dan 2022 yang dipilih dengan mengaplikasikan metode consecutive sampling. Studi ini menggunakan uji statistik Chi-square dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis. Hal ini didukung oleh nilai p=0,00 atau p<0,05 yang diperoleh dari analisis statistik. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis pada mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Tata Usaha Rsud Kotamobagu Anindita Chairunnisa Mokoginta; Nurelly Noro Waspodo; Lisa Yuniati; Ida Royani; Andy Visi Kartika
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i2.411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sub bagian tata usaha, budaya organisasi, dan kinerja karyawan tata usaha di RSUD Kotamobagu tahun 2023. Dengan memanfaatkan metode kombinasi kuisioner dan FGD, data dikumpulkan dari 17 responden untuk mengevaluasi gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kinerja karyawan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan (p-value = 0,011) serta antara budaya organisasi dan kinerja karyawan (p-value = 0,014). Mayoritas responden menganggap gaya kepemimpinan sebagai cukup baik, sementara budaya organisasi cenderung baik dengan sebagian kecil yang sangat baik. Evaluasi kinerja karyawan menunjukkan mayoritas berada pada tingkat baik. Temuan dari FGD menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dan pengembangan budaya organisasi yang mendukung pertumbuhan dan pembelajaran individu. Kesimpulannya, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi di RSUD Kotamobagu memiliki dampak yang signifikan pada kinerja karyawan. Rekomendasi termasuk pengembangan gaya kepemimpinan yang lebih baik, penguatan budaya organisasi, dan upaya untuk meningkatkan komunikasi di antara seluruh anggota organisasi, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas interaksi antara faktor-faktor tersebut dalam konteks pelayanan kesehatan di RSUD Kotamobagu.
Gambaran dan Karakteristik Pasien Luka Bakar Azimar Khatimah Zusandy; Arwi Amiruddin; Andi Sastri Z; Lisa Yuniati; Andi Miranti
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 5 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i5.455

Abstract

Data kejadian luka bakar di Indonesia dari tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa 68,8% terjadi pada usia lebih dari 18 tahun, sebagian besar mengenai pada kelompok yang tidak bekerja 82,3%, dan tipe terbanyak adalah luka bakar karena api 70,8%. Etiologi luka bakar yaitu api, air panas, listrik, kimia, kontak, radiasi, dan trauma dingin. Berdasarkan uraian diatas ini, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta karakteristik pasien luka bakar di RSUD Daya Kota Makassar pada periode Januari 2018 - Desember 2021. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif retrospektif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder melalui rekam medis pasien luka bakar di RSUD Daya Kota Makassar Pada Tahun 2018- 2021. Penelitian ini didapatkan gambaran dan karakteristik pasien luka bakar di RSUD Kota Makassar dengan umur terbanyak 18-25 tahum 51 kasus (58%), laki- laki ialah populasi terbanyak dengan 56 kasus (64%), berdasarkan penyebab luka bakar terbanyak Thermal 65 kasus (74%), derajat luka bakar terbanyak Derajat II 42 kasus (48%), luas luka bakar terbanyak 10%-20% 57 kasus (65%), pasien yang tidak mengalami Trauma Inhalasi 79 kasus (90%), lokasi luka bakar terbanyak dilengan 39 kasus (44%) dan lama perawatan untuk kasus luka bakar >7 hari 52 kasus (59%).
Faktor Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan yang Mempengaruhi Kejadian Skabies Abrar Ghifari Hasti; Dian Amelia Abdi; Zulfiyah Surdam; Nurfachanti Fattah; Lisa Yuniati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 5 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i5.460

Abstract

Skabies merupakan gangguan kulit akibat dari paparan parasit Sarcoptes scabiei. Untuk menjelaskan faktor personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang menyebabkan kejadian skabies terjadi pada santri Al Bayan Hidayatullah Makassar. Deskripsi analitik meggunakan desain cross sectional. Sampel yakni semua santri Al Bayan Hidayatullah sebanyak 67 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner personal hygiene dan lembar observasi sanitasi lingkungan. Kemudian hasil uji chi-square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara hygiene kulit dan kejadian skabies (nilai p = 0,000), terdapat hubungan antara hygiene tangan dan kejadian skabies (nilai p-value= 0,014), terdapat hubungan antara hygiene kuku dan kejadian skabies (nilai p = 0,023), terdapat hubungan antara hygiene pakaian dan kejadian skabies (nilai p = 0,000), terdapat hubungan antara hygiene handuk dan kejadian skabies (nilai p = 0,006), Tidak terdapat hubungan antara hygiene tempat tidur dan sprei dan kejadian skabies (nilai p = 0,095), Tidak terdapat hubungan antara sanitasi air bersih dan kejadian skabies (nilai p = 0,538), Tidak terdapat hubungan antara sarana pembuangan kotoran dan kejadian skabies (nilai p = 0,538), Tidak terdapat hubungan antara sarana pembuangan air limbah dan kejadian skabies (nilai p- = 0,538), Tidak terdapat hubungan antara sarana pembuangan sampah dan kejadian skabies (nilai p = 0,538), Tidak terdapat hubungan antara kepadatan hunian dan kejadian skabies (nilai p= 0,538). Diharapkan kepada santri agar meningkatkan kebersihan personal serta meningkatkan sanitasi lingkungan sehingga terhindar dari skabies sedini mungkin.