Liesbetini Haditjaroko
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HIDROLISIS RUMPUT LAUT EUCHEMA COTTONII MENGGUNAKAN ASAM SULFAT DAN KULTUR INAKTIF UNTUK PRODUKSI PREBIOTIK Permatasari, Vitta Rizky; Setyaningsih, Dwi; Haditjaroko, Liesbetini
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 19, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.833 KB)

Abstract

ABSTRAKProduksi rumput laut di Indonesia pada tahun 2016 meningkat hampir 4 kali lipat dari tahun 2010. Nilai ini menunjukkan potensi rumput laut yang sangat besar. Jenis yang paling sering dimanfaatkan yaitu Eucheumma cottonii sebagai penghasil karagenan, yang berpotensi sebagai prebiotik karena mengandung galakto-oligosakarida. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan perlakuan lanjut terhadap hidrolisat agar mendapatkan aktivitas prebiotik yang paling baik serta mengkarakterisasi sifat prebiotik dari hidrolisat. Tahapan penelitian meliputi pre hidrolisis, hidrolisis dengan campuran asam sulfat dan kultur inaktif, perlakuan lanjutan dengan 3 jenis (penyaringan, pengendapan, dan tanpa perlakuan), karakterisasi kimia dan mikrobiologis serta pengujian kadar galaktosa dengan HPLC. Hasil dari penelitian ketiga sampel jenis perlakuan, ternyata tanpa perlakuan mempunyai hasil yang paling baik dibandingkan kedua perlakuan yang lain, dengan nilai kadar gula reduksi sebesar 0.37%, total gula 2.88%, pH 4.95, total asam 0.15%, total BAL 62 × 107 CFU/ml, kadar galaktosa dan GOS masing-masing sebesar 0.14% dan 1.18% ABSTRACTIndonesia’s seaweed production in 2016 increased almost 4-fold from 2010. This value indicates a great potential of the seaweed. The most widely used type is Eucheuma cottonii which utilized in carrageenan production. In addition, E. cottonii has potential as a prebiotic due to the galacto-oligosaccharides component. The purpose of this sudy was to determined the best types of treatment of hydrolisate for reached probiotic activity and characterized probiotic content of hydolisate. The preparation stage consists of pre-hydrolysis, hydrolysis using sulfuric acid and inactive culture, and followed by three different types of treatment (filtration, precipitation and without any treatment). The analytical stage consists of chemical and microbiological characterization, measured galactose using HPLC. The results showed that untreated samples had the best results compared with the other two treatments,  with reduction sugar content 0.37%, total sugar 2.88%, pH 4.95%, total acid 0.15%, total BAL 62 × 107 CFU/ml, galactose and GOS content are 0.14% and 1.18%
Isolation and characterization of collagen from salmon (Salmo salar) skin using papain enzyme: Isolasi dan karakterisasi kolagen dari kulit ikan salmon (Salmo salar) menggunakan enzim papain Afifah, Amalia; Suparno, Ono; Haditjaroko, Liesbetini; Tarman, Kustiariyah; Setiyono, Agus; Nugraha, Aditya Wahyu
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 6 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(6)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i6.53285

Abstract

Kulit ikan salmon merupakan salah satu hasil samping yang dapat diolah menjadi kolagen. Kolagen larut papain (PaSC) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kolagen yang diekstraksi menggunakan kombinasi asam dan enzim papain. PaSC berpotensi menjadi sumber kolagen halal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu ekstraksi dan konsentrasi enzim papain terbaik dalam menghasilkan kolagen kulit ikan salmon berdasarkan persentase rendemen dan sifat kimia. Kulit ikan salmon diekstrak menggunakan kombinasi asam asetat (0,5 M) dan enzim papain (500; 1.000; 1.500 U/mg/g kulit) selama 1; 2; dan 3 jam. Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi logam berat, rendemen, asam amino, gugus fungsional, dan berat molekul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi asam asetat konsentrasi 0,5 M dan enzim papain 1.000 U/mg/g selama 2 jam menghasilkan kelarutan kolagen yang maksimal dengan rendemen sebesar 15,38% (bk). Kolagen PaSC kulit ikan salmon terdeteksi memiliki asam amino prolin, glisin, dan arginin. Distribusi berat molekul kolagen berada pada rentang 20-142 kDa. Struktur triple helix kolagen tidak mengalami perubahan selama proses ekstraksi berdasarkan analisis FTIR.