Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Effect of Coffee Arabica (Coffea arabica L.) Fruit Skin Extracts on Small Intestine Morphometry of mice (Mus musculus L.) with Ethanol-Induced Rita Maliza; Febriofca Galih Yatalaththov; Haris Setiawan; Listiatie Budi Utami
Bioscience Vol 5, No 1 (2021): Biology
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0202151111571-0-00

Abstract

Consumption of alcoholic beverages can increase ROS and inflammation. In the duodenal, the consumption of alcohol can result in erosions, bleeding, and mucosal injury. Arabica coffee fruit skin contains antioxidant substances, which are expected to have a good role as an antioxidant effect. Currently, unknown effects of alcohol and extract of Arabica coffee fruit skin administration on the damage of the small intestine of mice (Mus musculus L.). This study used an experimental design, and 25 males of mice were divided into five groups of treatment for 15 days. After the treatment, the mice at necropsied and the small intestine were taken for histopathological examination using hematoxyline-eosin staining. The Data analyzed used One Way ANOVA and Duncan's tests. Histopathological observations showed a dose of 250 mg/kg BW experienced the most significant improvement damage of the small intestine of mice compared to other treatments. Histomorphometry measurement, The dose of 250 mg/kg BB showed the high of villi 272,10 ± 13,36 µm, (P<0.05), duodenal villi crypt depth 117,33 ± 30,35 µm (P<0.05) and surface area of small intestinal villi 7,66 ± 0,55 mm2 (P<0.05) was similar with negative control. The conclusion of this study is a dose of 250 mg/kg BW treatment was able to improve the histopathology and morphometry small intestine of mice that were damaged due to consumption of ethanol 15%.
PENGARUH PENAMBAHAN (NH4)2H2PO4 PADA EKSPLORASI KHAMIR INDEGENOUS NIRA AREN, KELAPA, NIPAH, DAN SIWALAN YANG POTENSIAL UNTUK PRODUKSI BIOETANOL Trianik Widyaningrum; Listiatie Budi Utami
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 4, No 2 (2018): December 2018
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v4i2.1938

Abstract

ABSTRAK             Sumber energi utama pada umumnya berasal dari energi fosil yang semakin lama semakin langka ketersediaanya. Berdasarkan hal ini perlu dikembangkan berbagai energi alternatif yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan berkelanjutan  salah satunya adalah bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan (NH4)2H2PO4 pada eksplorasi khamir indegenous nira aren, kelapa, nipah, dan siwalan yang potensial untuk produksi etanol. Penelitian ini diawali dengan sampling nira aren dan kelapa serta nira nipah dan nira siwalan. Langkah berikutnya adalah skrining khamir penghasil etanol dengan penambahan (NH4)2H2PO4 pada Nira meliputi pH, kadar gula reduksi dengan menggunakan metode DNS, waktu fermentasi (0, 2,4,6) hari, dan jumlah sel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kondisi awal nira, yaitu pH nira aren 4,9 kelapa 3,7, nipah 4,3, dan siwalan 4,7, kemudian gula reduksi nira aren 13,41 mg/mL, kelapa 17,09 mg/mL, nipah 33,38 mg/mL, dan siwalan 43,35 mg/mL, kadar etanol nira aren 1,53%, kelapa 4,4 %, nipah 0,3%, dan siwalan 0,23%. Berdasar data tersebut terlihat kadar etanol tertinggi pada nira kelapa, sehingga skrining berikutnya dengan menggunakan nira kelapa dengan penambahan (NH4)2H2PO4. Berdasar isolasi khamir dari keempat Nira diperoleh isolat sejumlah 48. Berdasar skrining yang dilakukan dengan penambahan (NH4)2H2PO4 dan memperhatikan pH nira, waktu fermentasi, gula reduksi, dan jumlah sel diperoleh isolat yang unggul untuk produksi etanol sejumlah 18 isolat  dengan waktu fermentasi 4 dan 6 hari. term 1: eksplorasi
Variasi morfologis induk udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man, 1879) Populasi Siratu, GIMacro, Mahakam, dan Bengawan Solo Nurul Suwartiningsih; Listiatie Budi Utami
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.732 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.2.15963

Abstract

Giant freshwater prawn is a native Indonesian freshwater prawn, which has the largest body size among other freshwater prawn. Efforts to increase the production of giant prawns can be done by genetic improvement of the parent. The main basis for conventional genetic improvement of giant freshwater prawns is availability of morphological variation information. This study is to determine the morphological variations of the giant prawn broodstock of Siratu, GIMacro, Mahakam, and Bengawan Solo populations which are cultured in Unit Kerja Budidaya Air Payau Balai Budidaya Udang Galah (UKBAP BBUG) Samas. Through this research it is expected to determine the broodstock with a profitable character that is able to produce hybrids with profitable characters as well. Baseline morphometrics were observed from the ratio of cephalothorax: abdomen length, ratio of carapace: rostrum length and ratio of carapace: abdomen length. Morphological variations were observed using 58 characters which included morphometric, meristic and morphological characters. The results showed the largest ratio of cephalothorax and abdomen average length owned by Bengawan Solo population, while the largest ratio of carapace and abdominal average length owned by Mahakam. The highest morphological variation is owned by Mahakam with 52% similarity. The lowest morphological variation is owned by GIMacro and Siratu populations with 80% similarity. The giant prawn broodstock which is expected to produce hybrid with profitable character is the broodstock from Bengawan Solo population.Keywords: Giant freshwater prawn, Morphological variation, SiratuGIMacro, Mahakam, Begawan Solo ABSTRAKUdang galah merupakan udang air tawar asli Indonesia, yang memiliki ukuran tubuh terbesar di antara udang air tawar lainnya. Sejauh ini beberapa upaya peningkatan produksi udang galah perlu kajian mendalam, di antaranya melalui perbaikan genetik induk. Adapun informasi penting yang harus diketahui untuk perbaikan genetik induk udang galah adalah karakterisasi morfologis induk udang galah yang diperkirakan unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfologis induk udang galah populasi Siratu, GIMacro, Mahakam, dan Bengawan Solo yang dibudidayakan di Unit Kerja Budidaya Air Payau Balai Budidaya Udang Galah (UKBAP BBUG) Samas. Adapun karakter morfometrik utama yang diamati meliputi rasio rerata panjang sefalotoraks: abdomen, rasio rerata panjang karapaks: panjang rostrum dan rasio rerata panjang karapaks: abdomen. Selain itu, 58 karakter variasi morfologis juga diamati, meliputi karakter morfometrik, meristik dan morfologi. Hasil penelitian menunjukkan rasio rerata panjang sefalotoraks dan abdomen terbesar dimiliki populasi Bengawan Solo, sedangkan rasio rerata panjang karapaks dan abdomen terbesar dimiliki populasi Mahakam. Variasi morfologis tertinggi dimiliki populasi Mahakam dengan similaritas 52% terhadap ketiga populasi yang lain. Variasi morfologis terendah dimiliki populasi GIMacro dan Siratu dengan similaritas 80%. Induk udang galah yang diharapkan dapat menghasilkan hibrid dengan karakter unggul adalah induk populasi Bengawan Solo.Kata kunci: Udang galah, Variasi morfologis, Siratu, GIMacro, Mahakam, Bengawan Solo
Variasi morfologis induk udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man, 1879) Populasi Siratu, GIMacro, Mahakam, dan Bengawan Solo Nurul Suwartiningsih; Listiatie Budi Utami
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.2.15963

Abstract

Giant freshwater prawn is a native Indonesian freshwater prawn, which has the largest body size among other freshwater prawn. Efforts to increase the production of giant prawns can be done by genetic improvement of the parent. The main basis for conventional genetic improvement of giant freshwater prawns is availability of morphological variation information. This study is to determine the morphological variations of the giant prawn broodstock of Siratu, GIMacro, Mahakam, and Bengawan Solo populations which are cultured in Unit Kerja Budidaya Air Payau Balai Budidaya Udang Galah (UKBAP BBUG) Samas. Through this research it is expected to determine the broodstock with a profitable character that is able to produce hybrids with profitable characters as well. Baseline morphometrics were observed from the ratio of cephalothorax: abdomen length, ratio of carapace: rostrum length and ratio of carapace: abdomen length. Morphological variations were observed using 58 characters which included morphometric, meristic and morphological characters. The results showed the largest ratio of cephalothorax and abdomen average length owned by Bengawan Solo population, while the largest ratio of carapace and abdominal average length owned by Mahakam. The highest morphological variation is owned by Mahakam with 52% similarity. The lowest morphological variation is owned by GIMacro and Siratu populations with 80% similarity. The giant prawn broodstock which is expected to produce hybrid with profitable character is the broodstock from Bengawan Solo population.Keywords: Giant freshwater prawn, Morphological variation, SiratuGIMacro, Mahakam, Begawan Solo ABSTRAKUdang galah merupakan udang air tawar asli Indonesia, yang memiliki ukuran tubuh terbesar di antara udang air tawar lainnya. Sejauh ini beberapa upaya peningkatan produksi udang galah perlu kajian mendalam, di antaranya melalui perbaikan genetik induk. Adapun informasi penting yang harus diketahui untuk perbaikan genetik induk udang galah adalah karakterisasi morfologis induk udang galah yang diperkirakan unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfologis induk udang galah populasi Siratu, GIMacro, Mahakam, dan Bengawan Solo yang dibudidayakan di Unit Kerja Budidaya Air Payau Balai Budidaya Udang Galah (UKBAP BBUG) Samas. Adapun karakter morfometrik utama yang diamati meliputi rasio rerata panjang sefalotoraks: abdomen, rasio rerata panjang karapaks: panjang rostrum dan rasio rerata panjang karapaks: abdomen. Selain itu, 58 karakter variasi morfologis juga diamati, meliputi karakter morfometrik, meristik dan morfologi. Hasil penelitian menunjukkan rasio rerata panjang sefalotoraks dan abdomen terbesar dimiliki populasi Bengawan Solo, sedangkan rasio rerata panjang karapaks dan abdomen terbesar dimiliki populasi Mahakam. Variasi morfologis tertinggi dimiliki populasi Mahakam dengan similaritas 52% terhadap ketiga populasi yang lain. Variasi morfologis terendah dimiliki populasi GIMacro dan Siratu dengan similaritas 80%. Induk udang galah yang diharapkan dapat menghasilkan hibrid dengan karakter unggul adalah induk populasi Bengawan Solo.Kata kunci: Udang galah, Variasi morfologis, Siratu, GIMacro, Mahakam, Bengawan Solo
Variasi morfologis induk udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man, 1879) Populasi Siratu, GIMacro, Mahakam, dan Bengawan Solo Nurul Suwartiningsih; Listiatie Budi Utami
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.2.15963

Abstract

Giant freshwater prawn is a native Indonesian freshwater prawn, which has the largest body size among other freshwater prawn. Efforts to increase the production of giant prawns can be done by genetic improvement of the parent. The main basis for conventional genetic improvement of giant freshwater prawns is availability of morphological variation information. This study is to determine the morphological variations of the giant prawn broodstock of Siratu, GIMacro, Mahakam, and Bengawan Solo populations which are cultured in Unit Kerja Budidaya Air Payau Balai Budidaya Udang Galah (UKBAP BBUG) Samas. Through this research it is expected to determine the broodstock with a profitable character that is able to produce hybrids with profitable characters as well. Baseline morphometrics were observed from the ratio of cephalothorax: abdomen length, ratio of carapace: rostrum length and ratio of carapace: abdomen length. Morphological variations were observed using 58 characters which included morphometric, meristic and morphological characters. The results showed the largest ratio of cephalothorax and abdomen average length owned by Bengawan Solo population, while the largest ratio of carapace and abdominal average length owned by Mahakam. The highest morphological variation is owned by Mahakam with 52% similarity. The lowest morphological variation is owned by GIMacro and Siratu populations with 80% similarity. The giant prawn broodstock which is expected to produce hybrid with profitable character is the broodstock from Bengawan Solo population.Keywords: Giant freshwater prawn, Morphological variation, SiratuGIMacro, Mahakam, Begawan Solo ABSTRAKUdang galah merupakan udang air tawar asli Indonesia, yang memiliki ukuran tubuh terbesar di antara udang air tawar lainnya. Sejauh ini beberapa upaya peningkatan produksi udang galah perlu kajian mendalam, di antaranya melalui perbaikan genetik induk. Adapun informasi penting yang harus diketahui untuk perbaikan genetik induk udang galah adalah karakterisasi morfologis induk udang galah yang diperkirakan unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfologis induk udang galah populasi Siratu, GIMacro, Mahakam, dan Bengawan Solo yang dibudidayakan di Unit Kerja Budidaya Air Payau Balai Budidaya Udang Galah (UKBAP BBUG) Samas. Adapun karakter morfometrik utama yang diamati meliputi rasio rerata panjang sefalotoraks: abdomen, rasio rerata panjang karapaks: panjang rostrum dan rasio rerata panjang karapaks: abdomen. Selain itu, 58 karakter variasi morfologis juga diamati, meliputi karakter morfometrik, meristik dan morfologi. Hasil penelitian menunjukkan rasio rerata panjang sefalotoraks dan abdomen terbesar dimiliki populasi Bengawan Solo, sedangkan rasio rerata panjang karapaks dan abdomen terbesar dimiliki populasi Mahakam. Variasi morfologis tertinggi dimiliki populasi Mahakam dengan similaritas 52% terhadap ketiga populasi yang lain. Variasi morfologis terendah dimiliki populasi GIMacro dan Siratu dengan similaritas 80%. Induk udang galah yang diharapkan dapat menghasilkan hibrid dengan karakter unggul adalah induk populasi Bengawan Solo.Kata kunci: Udang galah, Variasi morfologis, Siratu, GIMacro, Mahakam, Bengawan Solo