Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL HERBA PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.) TERHADAP Salmonella thypi Widyaningrum, Trianik
BIOWALLACEA Vol 2, No 1 (2016): BioWallacea Vol 2 No 1
Publisher : Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman patikan kebo (Euphorbia hirta L.)  mengandung senyawa fenolik, flavonoid, saponin, dan triterpenoid yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol herba patikan kebo   sebagai antibakteri terhadap bakteri Salmonella thypi dan untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) ekstrak etanol herba patikan kebo   terhadap bakteri Salmonella thypi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi ekstrak etanol herba patikan kebo (Euphorbia hirta L) dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,3%, 3,1%, 1,5% sebanyak 4 kali ulangan pada masing-masing perlakuan. Pembuatan ekstrak etanol dilakukan dengan metode maserasi sedangkan uji aktibakteri dilakukan dengan metode dilusi cair. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan analisis deskriptif.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba patikan kebo (Euphorbia hirta L.) dapat digunakan sebagai zat antibakteri terhadap Salmonella thypi. KHM tidak dapat ditentukan karena ekstrak etanol dalam keadaan keruh dan KBM adalah 50%. Kata Kunci : Antibakteri, Ekstrak Etanol Herba Patikan Kebo, Salmonella thypi
PERBANDINGAN KADAR ETANOL HASIL FERMENTASI SUBSTRAT DAMI NANGKA (Artocarpus heteropyllus Lamk.) DENGAN MENGGUNAKAN KULTUR MURNI Trichoderma viride DAN Saccharomyces cerevisiae Mardiyah, Siti; Widyaningrum, Trianik
BIO-SITE |BIOLOGI Sains Terapan Vol 1, No 01 (2015): Bio-Site
Publisher : BIO-SITE |BIOLOGI Sains Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jackfruit’s dami (Artocarpus heterophyllus Lamk.) is a material that can be used as substrates in the manufacture of ethanol. The process of making ethanol fermentation is done by using a pure culture of Trichoderma viride and Saccharomyces cerevisiae. This study aims to determine the effect of treatment of a pure culture fermentation of the fungi Trichoderma viride on jackfruit’s dami (Artocarpus heterophyllus Lamk.) Against ethanol and compare the levels of ethanol fermented jackfruit’s dami substrate using Trichoderma viride pure culture and pure cultures of Saccharomyces cerevisiae. This study uses a completely randomized design (CRD) with factorial pattern using two factors: 1) Trichoderma viride and Saccharomyces cerevisiae, 2) Saccharomyces cerevisiae without Trichoderma viride. Furthermore, the data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and test T. If there is a significant difference, then continued with LSD test level of 5%. The results showed that higher levels of ethanol contained in the treatment without the use of Trichoderma viride and using Saccharomyces cerevisiae with a dose of 108 Cfu/ml which is 0.7851%, while the lowest levels of ethanol produced in the treatment with Trichoderma viride using doses of 5 ml and a dose of Saccharomyces cerevisiae 108 Cfu/ml is 0.1906 %.   Keywords : Fermentation, jackfruit’s dami, Trichoderma viride, Saccharomyces cerevisiae, Concentration of ethanol.
PENGARUH DOSIS EKSTRAK AIR DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus): SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI PEMBELAJARAN SISTEM SIRKULASI PADA MANU Aryani, Ratna Putri; Widyaningrum, Trianik
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2934.574 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v1i1.4096

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak air daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada tikus putih (Rattus norvegicus), serta untuk mengetahui dosis ektrak air daun bayam merah yang paling perpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin serta pemanfaatan hasil penelitian dosis ekstrak air daun bayam merah terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin tikus putih sebagai sumber belajar biologi SMA siswa kelas XI pada materi pembelajaran sistem sirkulasi pada manusia. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor yaitu dosis ekstrak air daun bayam merah dengan perlakuan yaitu A (1,25% setara dengan dosis 0,12 5 gram/KgBB), B (2,5% setara dengan dosis 0,25 gram/KgBB), C (5% setara dengan dosis 0,5 gram/KgBB), D (10% setara dengan dosis 1 gram/KgBB), dan kontrol (tanpa pemberian ekstrak air daun bayam merah). Perhitungan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dilakukan pada hari ke-20 setelah pemberian ekstrak air daun bayam merah. Untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak air daun bayam merah terhadap jumlah eritrosit pada tikus putih dilakukan analisis regresi, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dilakukan analisis varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis ekstrak air daun bayam merah berpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada tikus putih. Dosis yang paling berpengaruh adalah perlakuan D (dosis ekstrak air daun bayam merah 1 gram/KgBB). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi siswa SMA kelas XI pada materi pembelajaran sistem sirkulasi pada manusia dalam bentuk power point.Kata kunci : Dosis ekstrak air daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.), Tikus putih (Rattus norvegicus) Jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan Sumber bel
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN TEPUNG TULANG IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DAN PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN LELE (Clarias sp.) Susanto, Agus Tri; Widyaningrum, Trianik
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2851.825 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v1i1.4097

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang ikan patin dan pelet terhadap pertumbuhan dan kadar protein lele, untuk mengetahui komposisi campuran tepung tulang ikan patin dan pelet yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kadar protein lele. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor yaitu komposisi tepung tulang ikan patin dan pelet dengan komposisi 0% : 100%, 10% : 90%, 20% : 80%, 30% : 70%, 40% : 60% dengan pemberian makan sebanyak 5 % dari berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi campuran tepung tulang ikan patin berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kadar protein lele, komposisi pemberian tepung tulang ikan patin dan pelet dengan perbandingan 40% : 60% merupakan komposisi yang paling berpengaruh terhadap pertambahan berat, panjang dan kadar protein lele. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa SMA Kelas XII pada materi pembelajaran pertumbuhan pada hewan.Kata Kunci : Tulang ikan patin (Pangasius pangasius), Lele (Clarias sp), Pertumbuhan, Kadar protein, Sumber belajar.
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi UAD Melalui Model Belajar Kelompok dan Media Pembelajaran Imitasi Persilangan pada Mata Kuliah Genetika Widyaningrum, Trianik; Nurusman, Arief Abdillah
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.451 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v2i2.4122

Abstract

Salah satu program studi di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan adalah Program studi Pendidikan Biologi. Pada tahun 2011 Program studi Pendidikan Biologi membuka Kelas baru yang berstandar Internasional dengan mahasiswa yang dibatasi yaitu 25 mahasiswa. Berdasar hasil belajar mahasiswa Pendidikan Biologi semester lima tahun ajaran 2010/2011 pada mata kuliah genetika terlihat cukup memprihatinkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar mahasiswa pendidikan biologi UAD khususnya pada kelas berstandar Internasional melalui model belajar kelompok dan media pembelajaran imitasi persilanganPenelitian ini dilakukan di UAD kampus 3 Jl. Prof. Dr. Soepomo Janturan Yogyakarta mulai bulan September 2012 dengan menyesuaikan kalender akademik semester gasal tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan biologi UAD kelas berstandar Internasional semester lima yang berjumlah 25 mahasiswa yang dikelompokan menjadi 5 kelompok dan diberikan pembelajaran dengan model belajar kelompok dengan bantuan media pembelajaran imitasi persilangan, dengan melibatkan 1 dosen pengampu mata kuliah dan 1 dosen pengamat penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggabungkan instrumen-instrumen penelitian yaitu data observasi keaktifan mahasiswa dan Hasil Belajar MahasiswaBerdasarkan hasil penelitian tentang perbaikan pembelajaran pada mata kuliah Genetika yang terdiri dari 2 siklus, serta melakukan pengamatan pada kegiatan tersebut, dapat dirumuskan kesimpulan bahwa prestasi belajar mahasiswa sebelum menggunakan variasi model pembelajaran dan media pembelajaran menunjukkan prestasi yang kurang memuaskan. Aktifitas mahasiswa selama proses pembelajaran genetika dengan metode ceramah, tanyajawab, penugasan, model belajar kelompok dan penggunaan media pembelajaran menunjukkan perubahan yang positif.
Misconceptions Analysis on The Virus Chapter in Biology Textbooks for High School Students Grade X Saputri, Dyah Ayu Febrianna; Widyaningrum, Trianik
International Journal of Active Learning Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : International Journal of Active Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.474 KB) | DOI: 10.15294/ijal.v1i1.7781

Abstract

Source of learning is something that can not be separated from the learning activities. One source of learning is learning materials. The book is one example of teaching materials from learning resources. The book is one source of information for learning. Problems often occur in the textbook is a misconceptions. This study aimed to analyze misconceptions on the virus chapter in biology textbook grade X. This research is a qualitative descriptive study provides the interpretation of data obtained in a rational and objective. This research subject is the content of the biology textbook for high school students grade X. While the object under study is the truth of the concept virus chapter biology textbook for high school students grade X. The results showed that the textbooks studied Biology class X are misconceptions which are divided into five categories, namely Misidentifications, Overgeneralizations, Oversimplications, Obsolete Concept and Terms and Undergeneralizations. Percentage of misconceptions found in every of biology textbook students grade X on the virus chapter that is 11.10% on the textbook A; 21.05% on the textbook B; and 31.03% on the textbook C. Criteria misconceptions most commonly found on the virus chapter in biology textbook students grade X is Oversimplications as much as 36.73%.
Identifying Conceptual Mistakes on SMA Teaching Books in Materials of Imune System for Eleventh Graders Pangestika, Aprilia; Widyaningrum, Trianik
International Journal of Active Learning Vol 3, No 2 (2018): October 2018
Publisher : International Journal of Active Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.773 KB) | DOI: 10.15294/ijal.v3i2.12218

Abstract

Textbooks as compulsory reference books containing misconceptions may prevent students from learning. This study aims to determine the mistakes of the concepts contained in biology textbooks especially immune system material and to determine the percentage of mistake concept. This research belongs to the type of evaluation research and data collection techniques used is documentary study. The object of research in this study is immune system material in a textbook published by Erlangga, Yudhistira, and Grasindo. In order to facilitate this research, the books are each given a symbol A, B and C. Identification mistake concept in this study used the standard criteria of mistake according to the concept Dikmenli (2009) and Hersey (2004) which include: Oversimplifications, Overgeneralizations, Undergeneralizations, Obsolete Concept and Terms, and Misidentifications. Immune system materials in textbooks that are used as objects in this study are identified to contain mistakes of the concept categories namely Oversimplifications, Overgeneralizations, Undergeneralizations, and Misidentifications. The percentage of each category for book A is 23.5%; 5.9%; 5.9% and 5.9%; that of book B is 41.2%; 17.6%; 0% and 11.8%; while that of book C is 58,8%; 0%; 11.8% and 11.8% respectively. The results of this study indicate that the mistake of the concept on the books is very fatal. Therefore, the preparation of textbooks must meet the criteria of instructional materials according to BSNP covering four aspects, namely content, language, graphics and serving content (techniques, materials, and learning).
PENGARUH MERKURI KLORIDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HISTOPATOLOGI GINJAL IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS, LINN) Widyaningrum, Trianik; Suharyanti, Tutik
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.192 KB)

Abstract

ABSTRAK Masalah pencemaran lingkungan terutama masalah pencemaran air mendapat perhatian yang besar dari pemerintah, karena air merupakan salah satu unsur penting bagi makhluk hidup. Sejalan dengan meningkatnya industrialisasi, konsentrasi unsur logam berat di dalam perairan juga meningkat, sehingga menjadikan tingkat konsentrasi toksik bagi kehidupan aquatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh merkuri klorida terhadap pertumbuhan dan histopatologi ginjal ikan nila (Oreochromis niloticus, Linn) Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari satu faktor yaitu konsentrasi Merkuri klorida 0,04 ppm; 0,08 ppm; 0,16 ppm; dan 0,32 ppm. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan yang meliputi berat dan panjang ikan nila serta kerusakan organ ginjal ikan nila yang terjadi akibat pengaruh merkuri klorida. Untuk pertumbuhan diamati setiap satu minggu sekali dan untuk kerusakan organ ginjal ikan nila diamati pada minggu ke-6. Data hasil penelitian pertumbuhan di analisis dengan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan dan di analisis dengan anava satu jalan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil, serta kerusakan organ ginjal ikan nila di analisis secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri klorida yang berbeda-beda berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan nila dan dan menyebabkan kerusakan pada organ ginjal ikan nila yaitu nekrosis, atropi dan peradangan. Kata kunci : Merkuri klorida, Pertumbuhan, Histopatologi Ginjal Ikan Nila
PENGARUH DOSIS EKSTRAK AIR KANGKUNG (IPOMOEA REPTANS POIR.) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN MENCIT (MUS MUSCULUS) Widyaningrum, Trianik; Andriyani, Annisa
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.559 KB)

Abstract

ABSTRAK   Kangkung merupakan jenis sayuran yang kaya beta karotin dan serat pangan. Kangkung dapat berperan sebagai anti racun (antitoksik), anti radang, peluruh kencing, dan menghentikan pendarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak air kangkung (Ipomoea reptans Poir) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin mencit (Mus musculus), serta untuk  mengetahui dosis ektrak air kangkung yang paling berpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor yaitu dosis ekstrak air kangkung dengan perlakuan yaitu A (1,25% setara dengan dosis 0,125 gram/KgBB), B (2,5%  setara dengan dosis 0,25 gram/KgBB), C (5% setara dengan dosis 0,5 gram/KgBB), D (10% setara dengan dosis 1 gram/KgBB), dan kontrol (tanpa pemberian ekstrak air kangkung). Perhitungan jumlah jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dilakukan pada hari ke-20 setelah pemberian ekstrak air kangkung. Untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak air kangkung terhadap jumlah eritrosit pada mencit dilakukan analisis regresi, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dilakukan analisis varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air kangkung berpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada mencit. Dosis yang paling berpengaruh adalah perlakuan D (dosis ekstrak air kangkung 1 gram/KgBB).   Kata Kunci: Ekstrak air kangkung, Ipomoea reptans Poir, mencit (Mus musculus), jumlah eritrosit, dan kadar hemoglobin
Kadar Bioetanol Kulit Mangga (Mangifera indica) Dengan Perlakuan Enzim Selulase dari Trichoderma reesei dan Aspergillus niger Widyaningrum, Trianik; Parahadi, Masreza
Life Science Vol 9 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v9i2.47162

Abstract

The petroleum fuel crisis shows that Indonesia's fossil energy reserves are limited. It is necessary to develop renewable, environmentally friendly and sustainable alternative energy, one of which is bioethanol. One of the basic ingredients of making bioethanol is cellulose material such as mango skin (Mangifera indica). This study aims to determine the levels of mango bioethanol with the treatment of cellulase enzymes from Trichoderma reesei and Aspergillus niger. This study is an experimental study with independent variables, namely the comparison of enzymes from Trichoderma reesei and Aspergillus niger (1: 0, 0: 1, 1: 1, 2: 1, 1: 2, 3: 1, 1: 3) and the dependent variable reducing sugars and bioethanol levels. After treatment with enzymes followed by yeast (Saccharomyces cerevisiae) at a dose of 0.05 grams with a fermentation time of 96 hours then measurement of reducing sugar levels using the DNS method, distillation, and measurement of bioethanol levels using Conway diffusion method. Based on the results of the study it was found that bioethanol levels using enzymes from Trichoderma reesei and Aspergillus niger as well as inoculation with yeast (Saccharomyces cerevisiae) were highest at 8% in the comparison of T.reesei: A.niger 3: 1 and 1: 3 Krisis bahan bakar minyak bumi menunjukkan bahwa cadangan energi fosil yang dimiliki Indonesia terbatas. Perlu dikembangkan energi alternatif yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, salah satunya adalah bioetanol. Salah satu bahan dasar pembuatan bioetanol adalah bahan berselulosa seperti kulit mangga (Mangifera indica). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar bioetanol kulit mangga dengan perlakuan enzim selulase dari Trichoderma reesei dan Aspergillus niger. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan variabel bebas yaitu perbandingan enzim dari Trichoderma reesei dan Aspergillus niger (1:0, 0:1, 1:1, 2:1, 1:2, 3:1, 1:3) dan variabel terikat kadar gula reduksi dan kadar bioetanol. Setelah perlakuan dengan enzim dilanjutkan dengan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dengan dosis 0,05 gram dengan waktu fermentasi 96 jam kemudian dilakukan pengukuran kadar gula reduksi dengan metode DNS, destilasi, dan pengukuran kadar bioetanol menggunakan metode Conway diffusion.. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kadar bioetanol dengan menggunakan enzim dari Trichoderma reesei dan Aspergillus niger serta inokulasi dengan ragi (Saccharomyces cerevisiae) tertinggi sebesar 8 % pada perbandingan T.reesei:A.niger 3:1 dan 1