Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN SENAM NIFAS Andi Halimah; Anshar Anshar
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.222 KB) | DOI: 10.32382/mf.v10i2.801

Abstract

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan  selesai  sampai  alat-alat  kandungan  kembali  seperti  pra-hamil, masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Rustam, 1998). Dalam masa nifas alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhannya disebut involusi (Sarwono, 2002).Berdasarkan penelitian  yang pernah dilakukan terhadap  78 orang ibu nifas yang ada di Rumah Sakit Siti Khadijah Kabupaten Pinrang Makassar tentang manfaat senam nifas, hanya terdapat 4 orang ibu yang  mengetahui manfaat, sedangkan 74 lainnya tidak mengetahui manfaat senam nifas dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesibukan dengan pekerjaan masing-masing (Abd. Latief S).Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan yang diambil dari beberapa referensi dan diketahui ada beberapa faktor yang memengaruhi pelaksanaan senam nifas, yaitu : (1) faktor pengetahuan,  lebih banyak ibu nifas yang tidak mengetahui tentang manfaat dari senam nifas; (2) pendidikan,  pendidikan yang tinggi mempengaruhi pelaksanaan senam nifas dibandingkan yang pendidikan rendah; (3) kesehatan ibu akan lebih cepat pulih apabila melakukan senam hamil daripada yang tidak melakukan; (4) motivasi yang kuat mendorong seorang ibu untuk dapat melaksanakan senam hamil; (5) Faktor budaya mempengaruhi pelaksanaan senam nifas karena merupakan anggapan yang keliru terhadap perilaku ibu setelah melahirkan;  dan (6) Faktor tenaga kesehatan sangat berperan dalam pelaksanaan senam nifas, baik di Puskesmas, Rumah Sakit dan di Rumah.Berdasarkan hasil tersebut didapatkan kesimpulan bahwa senam  nifas sangat bermanfaat untuk pemulihan kondisi ibu setelah melahirkan dan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, pendidikan, kesehatan ibu, motivasi, budaya dan peran dari tenaga kesehatan. Kata kunci: senam, ibu nifas, senam nifas,
PENGARUH PEMBERIAN INTERFERENSI DENGAN ULTRASOUND PADA PENERAPAN HOLD RELAX TERHADAP PERUBAHAN NYERI DAN JARAK GERAK SENDI LUTUT PASIEN OSTEOARTHRITIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALEWANGANG MAROS Anshar Anshar; Hasnia Ahmad; Sudaryanto Sudaryanto
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.18 KB) | DOI: 10.32382/mf.v11i1.816

Abstract

Osteoarthritis merupakan penyakit gangguan musculoskeletal yang degeneratif, dimana jumlah kejadiannya cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup penduduk. Fisioterapi merupakan salah satu faktor terpenting dalam penanganan osteoarthritis secara komprehensif.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode yang lebih efektif antara interferensi dan hold relax dengan ultrasound dan hold relax terhadap perubahan  nyeri penambahan jarak gerak sendi akibat osteoarthritis sendi lutut. Penelitian ini adalah quasy eksperimen menggunakan pretest-posttest two group design. Populasi penelitian adalah semua pasien osteoarthritis yang berkunjung di Poliklinik Fisioterapi RSUD Salewangan Maros  dari bulan Juni sampai dengan September 2013 yang berjumlah 31 orang. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling sehingga jumlah sampel 20 orang yang dibagi atas dua kelompok.Hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian interferensi dan hold relax dengan selisih rata-rata nilai aktualitas nyeri 1.94 + 0.72 cm dan ROM sebesar 16.500 + 5.800 dengan hasil uji wilcoxon p=0.005 < α= 0.05. Sedangkan pada intervensi ultrasound dan hold relax diperoleh selisih rata-rata nilai aktualitas nyeri 1.41 + 0.21 cm dan ROM sebesar 10.80 + 3.150 dengan hasil uji wilcoxon p= 0.005 < α= 0.05. Pada uji Mann-Whitney diperoleh adanya perbedaan yang signifikan diantara kedua perlakuan, pada nilai rata-rata VAS dengan p= 0.029 < α= 0.05. Sedangkan pada luas gerak sendi tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok terhadap nilai  ROM dengan p= 0.74 > p= 0.05.Kesimpulan penelitian ini adalah ada perubahan aktualitas nyeri dan jarak gerak sendi (ROM) sebelum dan sesudah pemberian interferensi dan hold relax serta ultrasound dan hold relax pada pasien osteoarthritis sendi lutut. Tidak ada perbedaan perubahan jarak gerak sendi (ROM) diantara kedua kelompok perlakuan. Kata Kunci : Interferensi, Ultrasound, hold relax,  Nyeri dan Jarak Gerak Sendi Lutut  Pasien, Osteoarthritis
HUBUNGAN ANTARA TEKANAN PANAS DENGAN KETAHANAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PELEBURAN DI PT. ANEKA TAMBANG TBK. UBPN POMALAA 2013 Anwar Sarman; Anshar Anshar
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.895 KB) | DOI: 10.32382/mf.v10i2.804

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara tekanan panas dengan ketahanan kerja karyawan pada bagian peleburan di PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN Pomalaa 2013. Sebuah penelitian observasional Analitik dengan desain Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 79  orang dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa tekanan panas pada bagian peleburan sebagian besar melebihi nilai ambang batas yang diperkenankan, sedangkan ketahanan kerja karyawan memiliki ketahanan kerja yang rendah yakni sebanyak 28 orang (63,6%) dari jumlah sampel. Dari hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara tekanan panas dengan ketahanan kerja karyawan dengan nilai hasil X2 hitung (13,442) > X2 tabel (3,841), ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Saran pada penelitian ini adalah pengaturan menerapkan pengendalian secara teknik untuk penurunan suhu lingkungan kerja, penyediaan air minum pada tempat-tempat tertentu  dan pemberian waktu istirahat yang ditetapkan atas dasar ketentuan perundang-undangan yang bertujuan untuk mencapai tingkat ketahanan kerja yang optimal.
PENGARUH PEMBERIAN ABDOMINAL EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER PADA SISWI KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH LIMBUNG Arpan Jaman; Rini Aridha; Muthiah Muthiah; Anshar Anshar
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v14i1.2849

Abstract

Latar belakang: Dysmenorrhea primer merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada perempuan muda yang dirasakan menyerupai kram di abdomen bagian bawah tanpa adanya gangguan reproduksi wanita dan disertai nyeri hebat dan biasanya juga disertai mual, pusing, bahkan pingsan sehingga mengganggu aktivitas belajar, kehadiran siswa dan kegiatan lain disekolah.Metode: Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental dengan pre test – post test one group design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abdominal exercise terhadap perubahan nyeri dysmenorrhea primer. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Limbung kabupaten Gowa dengan sampel siswi yang mengalami dysmenorrhea primer yang sesuai dengan criteria inklusi. Jumlah sampel berjumlah 26 orang dengan menggunakan rumus pengambilan sampel yaitu slovin yang diberikan intervensi berupa abdominal exercise dan diukur dengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS).Hasil: Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikan 0,000  ( p< 0,05 ) artinya terdapat pengaruh yang bermakna pada pemberian latihan abdominal exercise terhadap perubahan nyeri dysmenorrhea primer.Kesimpulan: Kesimpulan pemberian abdominal exercise memiliki pengaruh yang bermakna terhadap perubahan nyeri pada dysmeneorrhea primer pada siswi SMP. Kata Kunci: Dysmenorrhea primer, abdominal exercise, siswi SMP. 
BEDA PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN SKIPPING TERHADAP PERUBAHAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA BASKET DI CLUB FURRY BALL MAKASSAR Andi Halimah; Muhammad Gibran Tabara; Anshar Anshar
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v13i1.3179

Abstract

Background: Explosive power or power is a combination of two biomotoric elements, namely speed and strength combined to produce power. To increase power, the training provided must pay attention to the elements of speed and strength in order to get maximum results.Methods: This study was a quasi-experimental study using a two-group pre test and post test design, aiming to determine the difference in the effect of knee tuck jump training and skipping on changes in leg muscle explosive power of basketball players at furry ball clubs Makassar. This research was conducted at the Makassar furry ball club with a sample of 12 people who fit the inclusion criteria, divided randomly into 2 groups, namely the treatment group 1 which was given knee tuck jump training and the treatment group 2 which was given skipping practice. The measuring tool used is the vertical jump test.Results: Based on the Wilcoxon test analysis in treatment group 1 and treatment group 2, a value of (.028) was obtained (.028) p <0.05, which means that there was a significant effect in treatment group 1 and treatment group 2 on increasing the explosive power of the limb muscles of basketball players in the club Makassar furry ball. The results of the Mann-Whitney test obtained a value of (.179) p> 0.05 which means that there was no significant difference between the two sample groups, but seen from the mean value it showed that the knee tuck jump exercise resulted in an increase in muscle explosive power that was greater than skipping exercise.Conclusion: It can be concluded that there is no significant difference in effect between giving knee tuck jump training and skipping to changes in leg muscle explosive power in basketball players at the Makassar furry ball club. Keywords: Muscle explosive power, Knee Tuck Jump, Skipping, Vertical Jump Test 
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN POLA BERJALAN AKIBAT CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS DI YPAC KOTA MAKASSAR Tiar Erawan; Anshar Anshar; Lisnawati Lisnawati; Siti Muthiah; Muh Thahir
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v14i2.3149

Abstract

Congenital talipes equinovarus merupakan kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki yang berupa deformitas inversi, kombinasi equines dan varus dari kaki belakang, serta adduksi dari sendi subtalar dan midtarsal. Kondisi ini ditandai dengan, kontraktur jaringan di sisi medial kaki, otot-otot eversi di sisi lateral kaki tidak berkembang, otot- otot betis tidak berkembang, serta tidak menunjukkan perubahan terhadap koreksi pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada gangguan pola berjalan pada penderita Congenital Talipes Equino Varus di SLB YPAC Kota Makassar. Dengan pemberian intervensi menggunakan Stretching dan Terapi latihan dengan Strengthening serta menggunakan alat ukur Lingkup Gerak Sendi dengan Geniometer dan Skor pirani.Hasil yang diperoleh setalah melakukan terapi sebanyak 12 kali pada kasus Congenital Talipes Equinovarus adalah pengukuran Lingkup Gerak Sendi pada pasien I dan pasien II bernilai tetap, tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Deformitas yang di alami pasien pada pemeriksaan awal pasien 1 pada kedua ankle bernilai, Curvature of the lateral border of the food (CLB) : 1, Medial crease of the food (MC) : 0,5 dan Posterior crease of the ankle (PC) : 1, sedangkan pasien II pada ankle sinistra Curvature of the lateral border of the food (CLB) : 1, Medial crease of the food (MC) : 0,5 dan Posterior crease of the ankle (PC) : 0,5, tidak mengalami peningkatan hingga akhir penelitian.Kata Kunci : Congenital Talipes Equinovarus, Stretching, dan Terapi latihan Strengthening
PENGARUH PEMBERIAN SWD DAN TENS TERHADAP PENURUNAN NYERI KNEE PADA PENDERITA OA KNEE JOINT DI RS.BHAYANGKARA Tiar Erawan; Anshar Anshar
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v12i2.3170

Abstract

Osteoarthritis is the most common type of arthritis and is found specifically in elderly people and is the most common in the world. The population of osteoarthritis sufferers in Indonesia was 34.3 million people in 2002 and reached 36.5 million people in 2007. An estimated 40 % of the population aged over 70 years suffer from osteoarthritis, and 80% of osteoarthritis patients have limited range of motion in various degrees from mild to severe which results in reduced quality of life due to the high prevalence.This research is a pre-experimental study with a one group pre test – post test research design. The research aims to determine the effect of giving SWD and TENS modalities on changes in pain reduction in patients with knee joint OA. This research was carried out at the Physiotherapy Clinic of the Hospital. Bhayangkara Makassar in 25 May – 25 June 2015. The sampling technique used purposive sampling, namely samples that match the inclusion criteria, from this technique 10 samples were obtained.Based on the results of the study, it was shown that the administration of SWD and TENS can produce changes in pain intensity from pre-test to post-test, with an average reduction of 1.3. Administration of SWD and TENS modalities can provide significant differences or changes in pain in knee joint pain with a level significant by 0.000 (p value <0.05).Thus, it can be concluded that the administration of SWD and TENS can produce a significant reduction in pain in patients with knee OA. It is suggested to physiotherapists in hospitals and practice areas to be able to use SWD and TENS, which can provide other methods of treating knee joint OA to reduce significant pain. Keywords: SWD, TENS, pain reduction, Osteortritis, Knee Joint.
Pengaruh Penggunaan Kitab Durus Lughah Al-Arabiyah Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Arab Siswi Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Bayan Makassar Yusari Yusari; Abd. Rahman; Anshar Anshar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 9 (2025): September 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Kitab Durus Lughah Al-Arabiyah dalam Meningkatkan Kamampuan Bahasa Arab Siswi Kelas VIII Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Bayan Makassar. Dalam Penelitian ini penelitian tertarik untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswi Kelas VIII dalam menggunakan kitab Durus lughah Al-Arabiyah dalam pembelajaran bahasa Arab Di Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Bayan Makassar. Pada penelitian ini metode yang digunakan ialah Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang berdasarkan keterangan atau penjelasan dari subjek atau responden. Dengan jumlah Responden sebanyak 29 Orang. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan Kuesioner dengan membagikan dalam bentuk pernyataan yang telah disediakan oleh Peneliti. Hasil Penelitian ini Menunjukkan bahwa (1( tingkat kemampuan Bahasa Arab siswi Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Hidayatullah setelah menggunakan Kitab Durus Lughah memiliki peningkatan dengan Tinkat Signifikan sebesar  (0,046 > 0,05). Dengan nilai F hitung = 4.412. (2) Pengaruh penggunaan Kitab Durus Lughah terhadap Siswi Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Bayan dengan hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara variabel X dan Y memiliki hubungan yang sama senilai 0,296 dari kedua variabel tersebut memiliki korelasi yang kuat dan nilai positif
PEMANFAATAN MEDIA EDUCAPLAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS XI MAN 2 POLEWALI MANDAR Syalesya Amani Fatiha; Nur Fadilah Amin; Anshar Anshar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 10 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Penelitian ini mengkaji efektivitas pemanfaatan media pembelajaran Educaplay dalam meningkatkan minat belajar Bahasa Arab siswa kelas XI di MAN 2 Polewali Mandar. Penelitian berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus (pra-siklus, siklus I, siklus II) melibatkan 23 siswa sebagai subjek. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi, angket terstruktur, dan dokumentasi, lalu dianalisis secara deskriptif kuantitatif (persentase) untuk menilai perubahan pada empat indikator: ketertarikan, perhatian, motivasi, dan pengetahuan. Hasil menunjukkan peningkatan konsisten pada seluruh indikator: observasi ketertarikan meningkat dari 52% (pra-siklus) menjadi 86% (siklus I) dan 91% (siklus II); perhatian 65% → 94% → 91%; motivasi 39% → 88% → 82%; pengetahuan 65% → 91% → 86%. Rata-rata skor angket juga meningkat tajam, yakni 54% (pra-siklus), 90% (siklus I), dan 99% (siklus II). Temuan ini mengindikasikan bahwa intervensi Educaplay memicu peningkatan afektif yang berkelanjutan melalui mekanisme novelty awal dan kemudian internalisasi lewat interaksi multimodal dan umpan balik instan. Meski demikian, keterbatasan desain PTK (tanpa kelompok kontrol), ukuran sampel kecil (n = 23), serta ketergantungan pada infrastruktur teknologi membatasi generalisasi dan klaim kausal. Implikasi praktis meliputi kebutuhan onboarding teknis, pemilihan aktivitas yang sesuai tujuan pembelajaran, dan pemanfaatan data pelacakan untuk feedback formatif. Rekomendasi penelitian lanjutan meliputi studi komparatif kuasi-eksperimental, pengukuran longitudinal, dan kajian kualitatif mendalam.