Abdul Hakim Halim
Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung. Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Model Penjadwalan Pada Batch Processor Tunggal Dengan Waktu Proses Yang Tidak Konstan Untuk Meminimasi Total Waktu Tinggal Aktual Astuti, Murni Dwi; Halim, Abdul Hakim
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.896 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.151

Abstract

Penjadwalan batch sudah didiskusikan di beberapa penelitian. Terdapat dua jenis penjadwalan batch yaitu job processor dan batch processor. Pada job processor, part diproses secara bergantian sampai semua part dalam satu batch selesai diproses, sedangkan pada batch processor part diproses bersama dalam satu waktu sehingga waktu untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini waktu untuk memproses batch bukan hanya waktu untuk memproses satu part namun gabungan dari waktu yang diperlukan untuk memproses satu part dan waktu untuk memasang tools pada setiap part dalam satu batch. Penelitian ini merupakan tahap ke dua, setelah sebelumnya dikembangkan model yang sama namun untuk masalah single item dengan due date yang sama maka pada penelitian ini due date dari item berbeda – beda. Model penjadwalan untuk masalah multi due date diselesaikan dengan menganggap satu interval waktu yang merupakan selisih antar dua due date yang berurutan sebagai masalah common due date. Jumlah minimum batch yang terbentuk untuk setiap interval waktu ini adalah satu dan waktu minimal untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part ditambah dengan waktu yang diperlukan untuk memasang tools untuk seluruh part pada satu batch. Jika waktu pada  interval waktu tidak cukup untuk memproses part yang diminta pada interval waktu tersebut maka part diproses pada interval waktu setelahnya. Model diuji dengan beberapa set data hipotetik. Variabel keputusan adalah jumlah batch dan ukuran batch untuk setiap interval waktu, dan urutan pengerjaan batch sehingga akan meminimasi total waktu tinggal aktual.
Model Penjadwalan Pada Batch Processor Tunggal Dengan Waktu Proses Yang Tidak Konstan Untuk Meminimasi Total Waktu Tinggal Aktual Astuti, Murni Dwi; Halim, Abdul Hakim
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.151

Abstract

Penjadwalan batch sudah didiskusikan di beberapa penelitian. Terdapat dua jenis penjadwalan batch yaitu job processor dan batch processor. Pada job processor, part diproses secara bergantian sampai semua part dalam satu batch selesai diproses, sedangkan pada batch processor part diproses bersama dalam satu waktu sehingga waktu untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini waktu untuk memproses batch bukan hanya waktu untuk memproses satu part namun gabungan dari waktu yang diperlukan untuk memproses satu part dan waktu untuk memasang tools pada setiap part dalam satu batch. Penelitian ini merupakan tahap ke dua, setelah sebelumnya dikembangkan model yang sama namun untuk masalah single item dengan due date yang sama maka pada penelitian ini due date dari item berbeda – beda. Model penjadwalan untuk masalah multi due date diselesaikan dengan menganggap satu interval waktu yang merupakan selisih antar dua due date yang berurutan sebagai masalah common due date. Jumlah minimum batch yang terbentuk untuk setiap interval waktu ini adalah satu dan waktu minimal untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part ditambah dengan waktu yang diperlukan untuk memasang tools untuk seluruh part pada satu batch. Jika waktu pada  interval waktu tidak cukup untuk memproses part yang diminta pada interval waktu tersebut maka part diproses pada interval waktu setelahnya. Model diuji dengan beberapa set data hipotetik. Variabel keputusan adalah jumlah batch dan ukuran batch untuk setiap interval waktu, dan urutan pengerjaan batch sehingga akan meminimasi total waktu tinggal aktual.
Teknologi Informasi Dan Teknik Industri Scorecard Pada Perguruan Tinggi Halim, Abdul Hakim
JIK: Jurnal Ilmu Komputer Vol 1, No 2 (2003)
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/komp.v1i2.377

Abstract

Artikel memaparkan pentingnyn periimiii dan keterlibatan teknologi informasi di dalam teknik industri. Pemapuran dimiilai dari pengertian pendidikan tcknik industri, sistem manufaktur, dan sistem manufaktur berhiisis leknologi informasi.Kata kunci: teknologi informasi, teknik industri.
A Model of Proactive-Reactive Job Shop Scheduling to Tackle Uncertain Events with Greedy Randomized Adaptive Search Procedure Nisar, Muhammad Usman; Ma'ruf, Anas; Cakravastia, Andi; Halim, Abdul Hakim
Journal of Robotics and Control (JRC) Vol 5, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jrc.v5i6.22208

Abstract

Despite substantial research on job shop scheduling (JSS), there is a gap owing to the lack of a unified framework that considers exact, heuristic, and metaheuristic methods for JSS. This study addressed this gap by presenting a comprehensive approach. The study offered following contributions in this regard: analyzed the exact optimization method for benchmarking, investigated a greedy algorithm (G_r A) for faster solutions, and implemented a novel Greedy Randomized Adaptive Search Procedure (GRASP) to achieve high-quality solutions with computational effectiveness. Additionally, this study considered serious dynamic events (SDE) such as new job arrivals (NJA), rush order (RO), machine failures (MF), and scheduled machine maintenance (SMM), as scheduling disruptions and proposed a proactive-reactive rescheduling strategy, with right-shift (RF) and regeneration (Reg) methods using a hybrid (periodic and event-driven) policy to tackle them. Results showed that the exact methods are optimal but computationally intensive, G_r A are faster but suboptimal, and GRASP strike a balance, delivering high-quality solutions with only a 3.43% gap from exact methods while maintaining computational efficiency. Additionally, RF method effectively handled MF, while Reg efficiently integrated NJA, RO, and SMM. Overall, this study offered a comprehensive approach to JSS, enhancing applicability in manufacturing environments.
A Model of Proactive-Reactive Job Shop Scheduling to Tackle Uncertain Events with Greedy Randomized Adaptive Search Procedure Nisar, Muhammad Usman; Ma'ruf, Anas; Cakravastia, Andi; Halim, Abdul Hakim
Journal of Robotics and Control (JRC) Vol. 5 No. 6 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jrc.v5i6.22208

Abstract

Despite substantial research on job shop scheduling (JSS), there is a gap owing to the lack of a unified framework that considers exact, heuristic, and metaheuristic methods for JSS. This study addressed this gap by presenting a comprehensive approach. The study offered following contributions in this regard: analyzed the exact optimization method for benchmarking, investigated a greedy algorithm (G_r A) for faster solutions, and implemented a novel Greedy Randomized Adaptive Search Procedure (GRASP) to achieve high-quality solutions with computational effectiveness. Additionally, this study considered serious dynamic events (SDE) such as new job arrivals (NJA), rush order (RO), machine failures (MF), and scheduled machine maintenance (SMM), as scheduling disruptions and proposed a proactive-reactive rescheduling strategy, with right-shift (RF) and regeneration (Reg) methods using a hybrid (periodic and event-driven) policy to tackle them. Results showed that the exact methods are optimal but computationally intensive, G_r A are faster but suboptimal, and GRASP strike a balance, delivering high-quality solutions with only a 3.43% gap from exact methods while maintaining computational efficiency. Additionally, RF method effectively handled MF, while Reg efficiently integrated NJA, RO, and SMM. Overall, this study offered a comprehensive approach to JSS, enhancing applicability in manufacturing environments.