Claim Missing Document
Check
Articles

USULAN PERBAIKAN ALOKASI PENYIMPANAN BARANG DENGAN METODE CLASS BASED STORAGE PADA GUDANG BAHAN BAKU 1 PT SMA Sujana, Andika Prayoga; Damayanti, Dida Diah; Astuti, Murni Dwi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 02 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.569 KB)

Abstract

PT SMA Pegangsaan adalah objek penelitian yang mana memproduksi lima jenis sepeda motor. Gudang bahan baku 1 mengimplementasikan aturan class based dedicated storage, di mana barang dikelompokkan menurut transporter ID dan jenis barang di gudang menempati satu lokasi, dan lokasi tidak dapat digunakan oleh barang lain meskipun lokasi kosong. Karena kelebihan persediaan, kebijakan ini tidak dapat diterapkan disebabkan banyaknya barang yang disimpan di luar blok penyimpanan, sehingga akan berpengaruh terhadap aktivitas gudang, terutama aktivitas mengambil yang memiliki waktu yang lebih lama, yaitu 537 detik dari total waktu 1.071 detik. Namun, durasi aktivitas mengambil tidak hanya disebabkan oleh kelebihan kapasitas, tetapi juga karena operator sulit untuk menemukan barang-barang dengan tidak adanya label yang menunjukkan lokasi barang di gudang dan adanya kesulitan ketika operator memilih barang dari area penyimpanan. Oleh karena itu, perlu dilakuakn perbaikan alokasi penyimpanan barang di gudang. Alokasi barang dimulai dengan klasifikasi barang di gudang dengan menggunakan FSN Analisis berdasarkan transporter ID, dan kemudian dirancang slot sesuai dengan media penyimpanan yang digunakan untuk setiap SKU (Stock Keeping Unit). Item dengan kategori Transporter ID Fast Moving memiliki prioritas yang lebih tinggi untuk menjadi mendapatkan tempat lebih dekat pintu masuk dan keluar jalur, sehingga perlu dilakukan perhitungan jarak di setiap tempat penyimpanan dengan menggunakan rectilinear distance. Setelah menghitung, dapatkan persentase pengurangan jarak 25,33% untuk area floor stack lantai 1 sedangkan persentase area yang digunakan adalah 71,90%, pengurangan jarak 16,28% untuk area rak lantai 1 sedangkan persentase area yang digunakan adalah 70,53%, pengurangan jarak 8,17% untuk area floor stack lantai 2 sedangkan persentase area yang digunakan adalah 67,61%, dan pengurangan jarak 58,83 untuk daerah rak lantai 2 sedangkan persentase area yang digunakan adalah 100 %.
PERANCANGAN USER REQUIREMENTS SPECIFICATION (URS) SISTEM OTOMATISASI PELAYUAN TEH HITAM ORTHODOKS DI PT XYZ Geantari, Eka Ulya; Rachmat, Haris; Astuti, Murni Dwi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.372 KB)

Abstract

Teknologi otomatisasi telah banyak diterapkan dalam dunia industri saat ini. Penggunaan teknologi otomatisasi dapat meningkatkan akurasi, presisi dan produktivitas dari suatu proses industri yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan kualitas output yang dihasilkan. Akan tetapi sebelum menerapkan teknologi ini, dibutuhkan sebuah perencanaan dan perancangan yang matang untuk menghindari terjadinya redesign sistem, karena teknologi otomatisasi membutuhkan biaya investasi yang besar. User Requirements Specification digunakan untuk memperlihatkan gambaran sistem otomatisasi yang diinginkan pada tahap perencanaan dan perancangan sistem. Terdapat beberapa bagian dalam User Requirements Specification, yaitu Process Description, Process and Instrumentation Diagram, dan Control Philosophy. Dengan disusunnya User Requirements Specification diharapkan dapat menjadi acuan dalam perencanaan, perancangan, serta penerapan sistem otomatisasi.
Model Penjadwalan Pada Batch Processor Tunggal Dengan Waktu Proses Yang Tidak Konstan Untuk Meminimasi Total Waktu Tinggal Aktual Astuti, Murni Dwi; Halim, Abdul Hakim
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.896 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.151

Abstract

Penjadwalan batch sudah didiskusikan di beberapa penelitian. Terdapat dua jenis penjadwalan batch yaitu job processor dan batch processor. Pada job processor, part diproses secara bergantian sampai semua part dalam satu batch selesai diproses, sedangkan pada batch processor part diproses bersama dalam satu waktu sehingga waktu untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini waktu untuk memproses batch bukan hanya waktu untuk memproses satu part namun gabungan dari waktu yang diperlukan untuk memproses satu part dan waktu untuk memasang tools pada setiap part dalam satu batch. Penelitian ini merupakan tahap ke dua, setelah sebelumnya dikembangkan model yang sama namun untuk masalah single item dengan due date yang sama maka pada penelitian ini due date dari item berbeda – beda. Model penjadwalan untuk masalah multi due date diselesaikan dengan menganggap satu interval waktu yang merupakan selisih antar dua due date yang berurutan sebagai masalah common due date. Jumlah minimum batch yang terbentuk untuk setiap interval waktu ini adalah satu dan waktu minimal untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part ditambah dengan waktu yang diperlukan untuk memasang tools untuk seluruh part pada satu batch. Jika waktu pada  interval waktu tidak cukup untuk memproses part yang diminta pada interval waktu tersebut maka part diproses pada interval waktu setelahnya. Model diuji dengan beberapa set data hipotetik. Variabel keputusan adalah jumlah batch dan ukuran batch untuk setiap interval waktu, dan urutan pengerjaan batch sehingga akan meminimasi total waktu tinggal aktual.
Usulan Perencanaan Kebijakan Persediaan Kategori Floor Tile Dengan Model P Dan Joint Replenishment Untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Pada Central Warehouse PT.XYZ Karawang Rosyada, Amrina; Iqbal, Muhammad; Astuti, Murni Dwi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 02 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.034 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.207

Abstract

PT.XYZ Karawang merupakan distributor tunggal untuk produk-produk dari PT. ABC. Lokasi penyimpanan yang terletak di Karawang ini mendistribusikan banyak jenis keramik. Sebagai distributor tunggal, PT.XYZ harus mendistribusikan keramik baik ke 19 cabang di seluruh Indonesia maupun langsung ke end customer. Terdapat dua jenis keramik, yaitu floor tile dan wall tile. Dalam menentukan kebijakan persediaan, PT.XYZ belum menggunakan perhitungan baku. Hal ini membuat PT.XYZ melakukan pembelian keramik berlebih sehingga menyebabkan overstock pada persediaan keramik. Kondisi ini membuat PT.XYZ harus menanggung tingginya biaya total persediaan di gudang. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan usulan kebijakan persediaan keramik jenis floor tile 40x40 agar total biaya persediaan dapat diminimasi. Kebijakan persediaan yang diusulkan merupakan hasil perhitungan menggunakan metode joint replenishment dan Model P, dimana pemesanan keramik dilakukan secara bersamaan selama interval waktu tertentu. Hasil dari kebijakan ini berupan interval review, reorder point, maksimum inventori level maupun safety stock. Hasil perhitungan kebijakan persediaan untuk floor tile 40x40 memberikan penghematan total biaya persediaan sebesar 45.80% . atau sebesar Rp473.495.683. Dari hasil tersebut diperlukan pnerapan kebijakan keramik di PT.XYZ Karawang agar dapat menurunkan total biaya persediaan
Perancangan Kebijakan Persediaan Produk Fast Moving Consumer Good Dengan Metode Probabilistik Continuous Review (S,S) Dan Continuous Review (S,Q) Untuk Minimasi Biaya Total Inventori Di Distribution Center PT. MMM Bandung Putra, Rega Kusuma; Iqbal, Muhammad; Astuti, Murni Dwi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.751 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.206

Abstract

Pengendalian persediaan terhadap barang di gudang sangat penting bagi perusahaan, khususnya PT MMM untuk memenuhi permintaan pasar. Apabila persediaan kurang maka akan menyebabkan terjadinya lost sale. Namun apabila persediaan berlebih dapat menyebabkan penumpukan persediaan (overstock) yang berakibat pada tingginya biaya total persediaan. Tingginya persediaan kategori produk food di gudang PT MMM dikarenakan pemesanan barang dalam jumlah besar dalam setiap pemesanan tanpa didasari oleh perhitungan yang baik. Pengelolaan persediaan yang efektif akan menurunkan biaya persediaan produk food. Penelitian ini merancang kebijakan persediaan dengan klasifikasi ABC untuk produk food yang dibagi atas kelas A, kelas B, dan Kelas C. Kelas A menggunakan metode Probabilistik Continuous Review (s,S), sedangkan kelas B dan C menggunakan metode Probabilistik Continuous Review (s,Q). Dengan kebijakan ini mampu mengasilkan penghematan total biaya inventori dengan Continuous Review (s,S) sebesar 63% dan penghematan total biaya inventori dengan Continuous Review (s,Q) sebesar 57%. Kedua total biaya inventori kondisi usulan tersebut lebih rendah dari total biaya inventori pada kondisi existing.
Model Penjadwalan Pada Batch Processor Tunggal Dengan Waktu Proses Yang Tidak Konstan Untuk Meminimasi Total Waktu Tinggal Aktual Astuti, Murni Dwi; Halim, Abdul Hakim
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.151

Abstract

Penjadwalan batch sudah didiskusikan di beberapa penelitian. Terdapat dua jenis penjadwalan batch yaitu job processor dan batch processor. Pada job processor, part diproses secara bergantian sampai semua part dalam satu batch selesai diproses, sedangkan pada batch processor part diproses bersama dalam satu waktu sehingga waktu untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini waktu untuk memproses batch bukan hanya waktu untuk memproses satu part namun gabungan dari waktu yang diperlukan untuk memproses satu part dan waktu untuk memasang tools pada setiap part dalam satu batch. Penelitian ini merupakan tahap ke dua, setelah sebelumnya dikembangkan model yang sama namun untuk masalah single item dengan due date yang sama maka pada penelitian ini due date dari item berbeda – beda. Model penjadwalan untuk masalah multi due date diselesaikan dengan menganggap satu interval waktu yang merupakan selisih antar dua due date yang berurutan sebagai masalah common due date. Jumlah minimum batch yang terbentuk untuk setiap interval waktu ini adalah satu dan waktu minimal untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part ditambah dengan waktu yang diperlukan untuk memasang tools untuk seluruh part pada satu batch. Jika waktu pada  interval waktu tidak cukup untuk memproses part yang diminta pada interval waktu tersebut maka part diproses pada interval waktu setelahnya. Model diuji dengan beberapa set data hipotetik. Variabel keputusan adalah jumlah batch dan ukuran batch untuk setiap interval waktu, dan urutan pengerjaan batch sehingga akan meminimasi total waktu tinggal aktual.
Usulan Perencanaan Kebijakan Persediaan Kategori Floor Tile Dengan Model P Dan Joint Replenishment Untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Pada Central Warehouse PT.XYZ Karawang Rosyada, Amrina; Iqbal, Muhammad; Astuti, Murni Dwi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 02 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.207

Abstract

PT.XYZ Karawang merupakan distributor tunggal untuk produk-produk dari PT. ABC. Lokasi penyimpanan yang terletak di Karawang ini mendistribusikan banyak jenis keramik. Sebagai distributor tunggal, PT.XYZ harus mendistribusikan keramik baik ke 19 cabang di seluruh Indonesia maupun langsung ke end customer. Terdapat dua jenis keramik, yaitu floor tile dan wall tile. Dalam menentukan kebijakan persediaan, PT.XYZ belum menggunakan perhitungan baku. Hal ini membuat PT.XYZ melakukan pembelian keramik berlebih sehingga menyebabkan overstock pada persediaan keramik. Kondisi ini membuat PT.XYZ harus menanggung tingginya biaya total persediaan di gudang. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan usulan kebijakan persediaan keramik jenis floor tile 40x40 agar total biaya persediaan dapat diminimasi. Kebijakan persediaan yang diusulkan merupakan hasil perhitungan menggunakan metode joint replenishment dan Model P, dimana pemesanan keramik dilakukan secara bersamaan selama interval waktu tertentu. Hasil dari kebijakan ini berupan interval review, reorder point, maksimum inventori level maupun safety stock. Hasil perhitungan kebijakan persediaan untuk floor tile 40x40 memberikan penghematan total biaya persediaan sebesar 45.80% . atau sebesar Rp473.495.683. Dari hasil tersebut diperlukan pnerapan kebijakan keramik di PT.XYZ Karawang agar dapat menurunkan total biaya persediaan
Perancangan Kebijakan Persediaan Produk Fast Moving Consumer Good Dengan Metode Probabilistik Continuous Review (S,S) Dan Continuous Review (S,Q) Untuk Minimasi Biaya Total Inventori Di Distribution Center PT. MMM Bandung Putra, Rega Kusuma; Iqbal, Muhammad; Astuti, Murni Dwi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.206

Abstract

Pengendalian persediaan terhadap barang di gudang sangat penting bagi perusahaan, khususnya PT MMM untuk memenuhi permintaan pasar. Apabila persediaan kurang maka akan menyebabkan terjadinya lost sale. Namun apabila persediaan berlebih dapat menyebabkan penumpukan persediaan (overstock) yang berakibat pada tingginya biaya total persediaan. Tingginya persediaan kategori produk food di gudang PT MMM dikarenakan pemesanan barang dalam jumlah besar dalam setiap pemesanan tanpa didasari oleh perhitungan yang baik. Pengelolaan persediaan yang efektif akan menurunkan biaya persediaan produk food. Penelitian ini merancang kebijakan persediaan dengan klasifikasi ABC untuk produk food yang dibagi atas kelas A, kelas B, dan Kelas C. Kelas A menggunakan metode Probabilistik Continuous Review (s,S), sedangkan kelas B dan C menggunakan metode Probabilistik Continuous Review (s,Q). Dengan kebijakan ini mampu mengasilkan penghematan total biaya inventori dengan Continuous Review (s,S) sebesar 63% dan penghematan total biaya inventori dengan Continuous Review (s,Q) sebesar 57%. Kedua total biaya inventori kondisi usulan tersebut lebih rendah dari total biaya inventori pada kondisi existing.
PERANCANGAN USER REQUIREMENTS SPECIFICATION (URS) SISTEM OTOMATISASI PELAYUAN TEH HITAM ORTHODOKS DI PT XYZ Eka Ulya Geantari; Haris Rachmat; Murni Dwi Astuti
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi otomatisasi telah banyak diterapkan dalam dunia industri saat ini. Penggunaan teknologi otomatisasi dapat meningkatkan akurasi, presisi dan produktivitas dari suatu proses industri yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan kualitas output yang dihasilkan. Akan tetapi sebelum menerapkan teknologi ini, dibutuhkan sebuah perencanaan dan perancangan yang matang untuk menghindari terjadinya redesign sistem, karena teknologi otomatisasi membutuhkan biaya investasi yang besar. User Requirements Specification digunakan untuk memperlihatkan gambaran sistem otomatisasi yang diinginkan pada tahap perencanaan dan perancangan sistem. Terdapat beberapa bagian dalam User Requirements Specification, yaitu Process Description, Process and Instrumentation Diagram, dan Control Philosophy. Dengan disusunnya User Requirements Specification diharapkan dapat menjadi acuan dalam perencanaan, perancangan, serta penerapan sistem otomatisasi.
Model Penjadwalan Pada Batch Processor Tunggal Dengan Waktu Proses Yang Tidak Konstan Untuk Meminimasi Total Waktu Tinggal Aktual Murni Dwi Astuti; Abdul Hakim Halim
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.151

Abstract

Penjadwalan batch sudah didiskusikan di beberapa penelitian. Terdapat dua jenis penjadwalan batch yaitu job processor dan batch processor. Pada job processor, part diproses secara bergantian sampai semua part dalam satu batch selesai diproses, sedangkan pada batch processor part diproses bersama dalam satu waktu sehingga waktu untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini waktu untuk memproses batch bukan hanya waktu untuk memproses satu part namun gabungan dari waktu yang diperlukan untuk memproses satu part dan waktu untuk memasang tools pada setiap part dalam satu batch. Penelitian ini merupakan tahap ke dua, setelah sebelumnya dikembangkan model yang sama namun untuk masalah single item dengan due date yang sama maka pada penelitian ini due date dari item berbeda – beda. Model penjadwalan untuk masalah multi due date diselesaikan dengan menganggap satu interval waktu yang merupakan selisih antar dua due date yang berurutan sebagai masalah common due date. Jumlah minimum batch yang terbentuk untuk setiap interval waktu ini adalah satu dan waktu minimal untuk memproses batch besarnya sama dengan waktu untuk memproses satu part ditambah dengan waktu yang diperlukan untuk memasang tools untuk seluruh part pada satu batch. Jika waktu pada interval waktu tidak cukup untuk memproses part yang diminta pada interval waktu tersebut maka part diproses pada interval waktu setelahnya. Model diuji dengan beberapa set data hipotetik. Variabel keputusan adalah jumlah batch dan ukuran batch untuk setiap interval waktu, dan urutan pengerjaan batch sehingga akan meminimasi total waktu tinggal aktual.