Giyono Giyono
Universitas Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI KASUS SISWA UNDERACHIEVER DI SMP NEGERI I KOTABUMI LAMPUNG UTARA Shufiyanti Arfalah; Muswardi Rosra; Giyono Giyono
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 3, No 3 (2014): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.868 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the students characteristic in terms of underachiever and its causal factors. Qualitative by case study model was used in this research as research method. Semi structure interview, observation, and documentation were used in this research to collect the data. A student who gets underachiever was the researchs subject. Miles and Huberman technique were used to analyze the data. The result showed that underachiever HT had the characteristics such as low self-esteem and low academic self-esteem, avoided schools tasks. Casual factors of underachiever HT were learning strategy, psychology factor, including emotion factor. Moreover, low motivation, psychosocial factor in terms of family, less attention from the parents, fathers punishment for HT, and parents critics were the factors for underachiever. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai karakteristik siswa yang mengalami underachieverdan faktor-faktor penyebabnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan model penelitian studi kasus.Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara semiterstruktur, observasi dan dokumentasi.Subjek penelitian satu orang siswa yang mengalami underachiever. Analisis data menggunakan teknik model Miles dan Huberman. Kesimpulannya yaitu HT mengalami underachiever dengan karakteristik rendahnya self-esteemdan rendahnya konsep diri akademik.Faktor-faktor yang menyebabkan HT mengalami underachiever strategi dalam belajar, faktor kondisi psikologis, faktor emosi.Faktor motivasi yang rendah, faktor kondisi psikososial yaitu kondisi keluarga, orangtua kurang memberikan perhatian, seringnya ayah memberi hukuman kepada HT dan orangtua yang sering mengkritik menjadi faktor penyebab underachiever.Kata kunci: bimbingan dan konseling, faktor penyebab, underachiever
UPAYA PENINGKATAN SELF-DISCLOSURE DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA Nita Purnama Sari; Giyono Giyono; Ranni Rahmayanthi Zulkifli
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 3, No 2 (2014): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.668 KB)

Abstract

The purpose of this research was to know the improvement of self-disclosure by using group guidance for students. The method used in this research was quasi experiment with one group pretest-posttest design. Subjects in this research were six students, who had low self-disclosure. Data collection techniques use self-disclosure scale. The analysis showed that z output z table (0,031 0), then Ho was rejected and Ha was accepted, meaning that there are the improvement of self-disclosure by using group guidance for students, it is showed from the result of data analysis by using sign test. The conclusion of this research is self-disclosure could be improved by using group guidance for students. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan self-disclosure dengan menggunakan bimbingan kelompok pada siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain one-group pretest-posttest. Subjek dalam penelitian ini sebanyak enam siswa yang memiliki self-disclosure rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala self-discclosure. Hasil analisis menunjukkan bahwa z hitung z tabel (0,031 0) maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat peningkatan self-disclosure dengan menggunakan bimbingan kelompok pada siswa, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data dengan menggunakan sign test. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah self-disclosure dapat ditingkatkan dengan menggunakan bimbingan kelompok pada siswa.  Kata kunci : bimbingan kelompok, quasi experiment, self-disclosure.
PENGGUNAAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN BERKOMUNIKASI Berlina Berlina; Giyono Giyono; Syaifuddin Latif
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 2, No 4 (2013): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.598 KB)

Abstract

This research aims to lower the anxiety level when students communicate with teachers using Cognitive Behavior Therapy approach to relaxation techniques. Methods used quasi experimental design one-group pretest-posttest. The subject are six grade students who experienced high anxiety when communicating with the teacher. Using data collection techniques of observation. The results obtained indicate that the anxiety students when communicating with teachers experienced a decline after administering treatment. This can be seen from the results of the calculation of the value of P (percentage increase) of -51%, meaning that the level of anxiety of students when communicating with the teacher declined 51%. The conclusions of the study, the use of approaches to Cognitive Behavior Therapy relaxation techniques can lower the anxiety level of students when communicating with the teacher. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru menggunakan pendekatan Cognitive Behavior Therapy teknik relaksasi. Metode yang digunakan quasi eksperimen desain one-group pretest-posttest. Subjek penelitian enam orang siswa kelas XI yang mengalami kecemasan tinggi saat berkomunikasi dengan guru. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru mengalami penurunan setelah pemberian treatment. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan nilai P (presentase peningkatan) sebesar -51%, yang artinya tingkat kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru menurun sebesar 51%. Kesimpulan penelitian, penggunaan pendekatan Cognitive Behavior Therapy teknik relaksasi dapat menurunkan tingkat kecemasan siswa saat berkomunikasi dengan guru. Kata kunci:  cognitive behavior therapy, kecemasan berkomunikasi, relaksasi
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY Zulfajri Hidayah; Giyono Giyono; Ratna Widiastuti
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 3, No 1 (2014): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.829 KB)

Abstract

The aims of this study was to know the improvement self confidence of students by using rational emotive therapy. The method used in this research was Quasi experimental with one group pretest-posttest design, and stastiscally analyzed by non-parametric Wilcoxon test. The subjects of this study were 6 students, who had low self confidence in learning. It was shown stastiscally analyzed  which obtained z output = -2,207 and z table 0,05 = 0. Because z output z table, then Ho was ignored and Ha was accepted. It meant that there was significant increases between self confidence of students before and after being given rational emotive therapy. The conclusion was that self confidence of students could be increased by using rational emotive therapy of students of grade VIII of SMP Negeri 3 Natar in 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan percaya diri siswa dengan menggunakan rational emotive therapy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan bentuk one group pretest-posttest, kemudian dianalisis dengan statistik non parametrik menggunakan uji Wilcoxon. Subyek penelitian sebanyak enam orang siswa yang memiliki percaya diri rendah dalam pembelajaran. Hasil analisis statistik menunjukkan z hitung = -2,207 dan z tabel = 0. Karena z hitung z tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kepercayaan diri siswa sebelum dan setelah diberikan pendekatan rational emotive therapy. Kesimpulan, kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan menggunakan rational emotive therapy pada siswa kelas VIII  SMP Negeri 3 Natar Tahun Pelajaran 2013/2014.Kata kunci : bimbingan dan konseling, kepercayaan diri, rational emotive therapy.
MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK Christina Damayanti; Giyono Giyono; Ranni Rahmayanthi Zulkifli
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 2, No 4 (2013): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.254 KB)

Abstract

The aim of this research was to determine that traffic discipline behavior can be increased by using group counseling. Problem of this research was student’s low traffic discipline behavior. Method used quasi-experimental one-group pretest-posttest design. Subject were six students of grade XI who have low traffic discipline behavior. Data collecting techniques used traffic discipline behavior’s questionnaire. The result showed that  traffic discipline behavior can be increased by using group counseling, it is proved from the result of data analysis by using Wilcoxon test, based on the result of pre-test and post-test it showed ZoutputZtable (-2,2070), thereby, Ha was accepted, it means traffic discipline behavior can be increased by using group counseling. Conclusion for this research was traffic discipline behavior can be increased by using group counseling for the students of grade XI in SMA Bina Mulya Bandar Lampung Academic Year of 2012/2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui apakah perilaku disiplin berlalu lintas dapat ditingkatkan menggunakan konseling kelompok. Masalah dalam penelitian ini adalah perilaku disiplin berlalu lintas siswa rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dengan desain one-group pretest-posttest. Subjek penelitian ini sebanyak enam siswa kelas XI yang memiliki perilaku berlalu lintas rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket perilaku disiplin berlalu lintas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perilaku disiplin berlalu lintas siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan konseling kelompok, ditunjukkan dari hasil analisis data menggunakan uji wilcoxon, dari hasil pretest dan posttest diperoleh z outputz tabel (-2,2070), maka Ha diterima, yang artinya perilaku disiplin berlalu lintas siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan konseling kelompok. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perilaku disiplin berlalu lintas dapat ditingkatkan dengan menggunakan konseling kelompok pada siswa kelas XI SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata kunci: berlalu lintas, disiplin siswa, konseling kelompok