asriawal asriawal
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KARIES GIGI ANAK PRA SEKOLAH TERHADAP STUNTING DI TAMAN KANAK-KANAK ORIZA SATIVA KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS asriawal asriawal; Jumriani Jumriani
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i1.1576

Abstract

Karies gigi adalah suatu proses patologis berupa proses kerusakan yang terbatas pada jaringan keras gigi yang dimulai dari email terus ke dentin. Kerusakan gigi  berlubang  yang tidak diobati dapat menyebabkan kesulitan makan,tidur, mengalami sakit dan membutuhkan perawatan yang kontinyu. Anak yang mengalami karies gigi akan mengalami ngilu pada lubangnya. Sehingga akan menurunkan konsumsi makannya. Tingkatan karies gigi diukur dengan Index karies gigi menurut WHO. Stunting merupakan kegagalan untuk mencapai pertumbuhan optimal yang disebabkan oleh keadaan gizi kurang yang berlangsung dalam waktu lama. Status stunting dapat dihitung dengan menggunakan antropometri 2005 dengan menghitung nilai Z-score TB/U masing-masing anak. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan tingkat karies gigi anak pra sekolah terhadap status gizi pendek (Stunting) di Taman Kanak-Kanak Oriza Sativa Kecamatan Lau Kabupaten Maros. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan crossectional studi.  Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah total sampling yang berjumlah 46 siswa-siswi Taman Kanak-Kanak Oriza Sativa  Kecamatan Lau Kabupaten Maros. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengukur karies dengan menggunakan Indeks  def-t dan untuk mengukur status gizi pendek ( Stunting )   berdasarkan Indeks PB/U atau TB/U (Standard Baku WHO Antro 2005). Untuk mengetahui hubungan tingkat karies gigi anak pra sekolah terhadap stunting dilakukan uji Chis square dengan menggunakan SPSS. Data disajikan dalam bentuk grafik, tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan dari keseluruhan siswa anak pra sekolah di taman kanak-kanak Oriza Sativa Kabupaten Maros terdapat 30 anak ( 65 %) mengalami Stunting kategori pendek dan sangat pendek. Tingkat karies gigi secara keseluruhan siswa adalah kategori tinggi. Untuk  usia 3-4 tahun kategori tinggi dengan def-t rata-rata 5,4. Usia 4-5 tahun kategori sangat tinggi dengan def-t rata-rata 6,6. Hasil iji statistic menunjukkan bahwa  ada hubungan tingkat karies gigi anak pra sekolah di taman kanak-kanak Oriza Sativa Kabupaten Maros terhadap Stunting. Disarankan agar Perlu dilakukan upaya promotif dan preventif dalam menanggulangi penyakit gigi dan mulut salah satunya melalui program upaya kesehatan gigi sekolah ( UKGS ) di Taman Kanak-Kanak. Kata Kunci : Tingkat Karies Gigi dan Stunting
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS SUDIANG KELURAHAN SUDIANG KECAMATAN BIRINGKANAYA TAHUN 2016 asriawal asriawal
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v16i1.745

Abstract

Masalah kesehatan gigi masih merupakan masalah yang menarik, karena penyakit gigi dan mulut masih banyak diderita masyarakat seperti karies gigi. Prevalensi karies mencapai 80 % dari jumlah penduduk. Demikian juga dengan usaha untuk mencegahnya belum terlihat hasil yang nyata, bila diukur dengan indikator kesehatan gigi masyarakat, misalnya prevalensi karies hingga tahun 2009 yang masih sangat tinggi. Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) yang menyatakan karies gigi pada anak merupakan masalah yang serius pada kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dengan prevalensi hingga 90,05 %. Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses karies adalah dengan adanya saliva dalam rongga mulut. Saliva memegang peranan penting antara lain yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi, saliva juga merupakan media yang baik untuk kehidupan mikroorganisme tertentu yang berhubungan dengan karies gigiPenelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pH Saliva dengan terjadinya kerusakan gigi di SDN No 187 Patobong Kec Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang. Metode penelitian adalah penelitian observasional analitik mengenai pH Saliva dengan Kerusakan Gigi,dimana kerusakan gigi dipengaruhi oleh cara menyikat gigi dan makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa/siswi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa/siswi SD No 187 Patobong dengan jumlah sampel 30 orang yang terdiri dari laki-laki 13 orang dan perempuan 17 orang. Metode Metode yang digunakan dengan pendekatan Cross Sectional untuk menguji hipotesis, dimana variabel-variabel yang diteliti diobservasi kemudian diukur dalam waktu bersamaan                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pH Saliva Dengan Kerusakan Gigi di SD No 187 Patobong Kecamatan Mattirosompe Kabupaten Pinrang dengan Considance interval sebesar 95 %.                 Kesimpulan penelitian Ada hubungan yang signifikan antara pH saliva dengan kerusakan gigi, dimana kerusakan gigi terbanyak terlihat terjadi pada anak yang memiliki ph saliva kritis yaitu 5,0 – 5,8. Kata Kunci: Kerusakan Gigi, Cara Menyikat Gigi, PH Saliva
TINGKAT ANXIETAS PASIEN TERHADAP KUNJUNGAN KE PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASA PANDEMI COVID-19 Asriawal Asriawal; Ernie Thioritz; Asridiana Asridiana
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i2.2190

Abstract

Corona virus desease (covid-19) merupakan kasus pneumonia yang menyebabkan inefeksi saluran pernapasan. Covid-19 merupakan pandemi dan menyebar di penjuru dunia, covid-19 ini berpengaruh sangat besar terhadap berbagai profesi kesehatan, termasuk diantaranya profesi dokter gigi, dan perawat gigi atau terapis gigi dan mulut. Profesi dokter gigi dan perawat gigi atau terapis gigi dan mulut merupakan profesi yang rentan terjadi infeksi silang beberapa penyakit menular karena sering terpapar dengan saliva dan darah. Situasi ini menyebabkan pasien merasa cemas untuk melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan (anxietas) pasien ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitiannya adalah survey analitik, Penelitian deskritif kuantitatif dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data kunjungan pasien yang terdapat di buku riwayat kunjungan pasien dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner modifikasi dari Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Trait Anxiety Inventory (T-AI). Hasil analisis statistik dengan menggunakan chi-square didapatkan hasil p-value (<0,05) yaitu 0,003, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat kecemasan dengan kunjungan pasien pelayanan kesehatan gigi dan mulut dimasa pandemi Covid-19 di Puskesmas Banggai. Kesimpulannya tingat kecemasan pasien terhadap kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut meningkat pada masa pandemi Covid-19. Kata kunci: Anxiety level; visits; dental and oral health services
HUBUNGAN FREKUENSI MINUM SOFT DRINK (BERSODA) TERHADAP pH SALIVA DAN ANGKA DMF-T PADA MAHASISWA D-IV JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR asriawal asriawal; Johnny Angky
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1293

Abstract

Minuman bersoda adalah minuman yang dikarbonasikan. Minuman bersoda memiliki rumus H 2CO3. Masalah penyakit infeksi gigi dan mulut yang masih sering terjadi di Indonesia salah satunya adalah karies gigi. Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam semua kelompok umur tanpa memandang jenis kelamin dan status sosial. Sedangkan penderita pengalaman karies adalah orang dengan riwayat karies dimana Decay, Missing, Filling-Teeth (Decay merupakan Jumlah gigi karies yang tidak ditambal/yang masih dapat ditambal, Missing merupakan Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut/gigi yang telah hilang karena karies, Filling merupakan Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Frekuensi Minum Soft Drink (Bersoda) Terhadap pH Saliva Dan Angka DMF-T Pada Mahasiswa DIV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi  Poltekkes Makassar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui ada hubungan frekuensi minum soft drink (bersoda) terhadap pH saliva dan angka DMF-T pada Mahasiswa DIV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan uji kolerasi  persen. Populasi penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Alih Jenjang D-IV Jurusan Keperawatan Gigi angkatan pertama dengan jumlah 40 orang di Kampus Poltekkes Kemenkes Makassar. Sampel penelitian yang diambil adalah secara total sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Dari hasil uji kolerasi diperoleh nilai korelasi yang terbentuk adalah 0.855 dengan nilai Sign 0.000 <0.05 menunjukkan ada hubungan antara frekuensi minum soft drink dengan pH saliva dimana ketika frekuensi minum soft drink meningkat maka nilai pH saliva akan menurun. Dari hasil uji kolerasi diperoleh nilai kolerasi 0.222 dengan nilai Sign 0.169 >0.05  menunjukkan korelasi yang tidak signfikaan (tidak ada hubungan)  antara frekuensi minum soft drink dengan angka DMF-T diamana ketika frekuensi minum soft drink meingkat hal itu tidak berhubungan dengan anka DMF-T.
Efektivitas Pelayanan Teledentistry Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Masyarakat di Puskesmas Palakka Kahu Selama Pandemi Covid 19 Asriawal Asriawal; Jumriani Jumriani; Magfirah Muhtar
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i2.3140

Abstract

Dibidang kedokteran gigi, ditemukan bahwa penyebaran infeksi silang dalam poli gigi maupun klinik gigi sangat besar, karena kebanyakan kedokteran gigi menimbulkan aerosol dan droplet yang dapat terinfeksi oleh virus SARS-Covid-2. Teledentistry adalah layanan alternative yang menggabungkan bidang kedokteran gigi dengan teknologi dan telekomunikasi yang melibatkan: pertukaran informasi klinis secara jarak jauh dan memberikan gambar untuk konsultasi mengenai kesehatan gigi dan melakukan suatu perencanaan perawatan. kesehatan gigi dan mulut adalah kondisi rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur jaringan pendukungnya yang selalu terbebas dari penyakit dan terhindar dari rasa sakit yang berperan secara maksimal yang membuat percaya diri serta hubungan interpersonal dalam tingkatan paling tinggi. SARS-CoV adalah sekelompok dari Corona virus yang terkini ditemukan, awal mula diidentifikasi di daerah Wuhan, Cina, darimana ia menyebar dengan cepat hamper setiap bagian dunia. Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan deskriptif  kuantitatif.  Penelitian  ini  bertujuan  Untuk  Mengetahui  Efektivitas  dari Metode Pelayanan Teledentistry Terhadap Masyarakat Di Puskesmas Palakka Kahu Selama Pandemi Covid 19.pelayanan teledentistry efektif dilakukan dimasa pandemi untuk mengurangi penyebaran virus dan dapat membantu masyarakat dalam melakukan konsultasi mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut. Sehingga, metode teledentistry dapat menjadi salah satu solusi dalam masa dan sesudahera pandemi