Asridiana Asridiana
Dental Health Department, Poltekkes Kemenkes Makassar; E-mail: Asridiana.poltekkes@gmail.com

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT KUMUR BERALKOHOL DAN NON-ALKOHOL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK MAHASISWA D-IV JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR Asridiana Asridiana; Ernie Thioritz
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1306

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat gigi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) nasional 2013, prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut mencapai 25,9% dan sebanyak 14 provinsi di Indonesia, memiliki prevalensi masalah gigi dan mulut di atas prevalensi nasional. Obat kumur umumnya adalah cairan antiseptic yang digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi, permukaan lidah dan gusi, serta mulut bagian belakang atau kerongkongan. Fungsi obat kumur untuk mengurangi bau mulut serta menjaga mulut tetap lembab dan menetralkan asam. Obat kumur merupakan salah satu media kontrol plak yang mudah didapat dan praktis untuk digunakan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental murni. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest post test group design. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota sampling terhadap Mahasiswa D-IV Jurusan Keperawatan Gigi. Data diuji dengan menggunakan uji t data berpasangan untuk membandingkan dua rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan pada obat kumur yang mengandung alkohol dan non alkohol, analisis varians desain acak sempurna untuk menentukan penurunan indeks terbesar dan uji t independent untuk membandingkan obat kumur yang mengandung alkohol dan non alkohol.Obat kumur beralkohol lebih efektif menurunkan indeks plak dari pada obat kumur non-alkohol.
pH SALIVA SETELAH PENGGUNAAN OBAT KUMUR SIWAK (Salvadora persica) Erni Thioritz; Asridiana Asridiana; Khoirunnisa Iilham
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 1 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i1.2195

Abstract

ABSTRAKSiwak (Salvadora persica) adalah tanaman dengan kandungan alami yang memiliki daya penghambat aktivitas mikroorganisme bakteri penyebab terjadinya karies dan penyakit periodontal. Derajat keasaman saliva menjadi komponen yang sangat penting dalam memberikan kontribusi terhadap pH rongga mulut. Dalam rongga mulut, bakteri patogen menyebabkan demineralisasi email gigi dengan menurunkan keasaman mulut dengan cara memfermentasi gula menjadi asam laktat. Untuk menetralkan derajat keasaman saliva  rongga mulut dapat digunakan obat kumur yang salah satunya adalah obat kumur alami. Pada penelitian ini digunakan siwak (Salvadora persica) sebagai obat kumur alami memiliki kandungan antioksidan yang mampu mencegah pH saliva mengalami penurunan dengan cara bakteri patogen dihambat pertumbuhannya, viskositas diturunkan, kecepatan aliran saliva ditingkatkan, serta pelikel dihambat dalam pembentukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obat kumur siwak terhadap derajat keasaman saliva. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental satu kelompok desain pre-posttest. Sampel penelitian sebanyak 15 orang  masyarakat Desa Alenangka Kec. Sinjai Selatan Kab. Sinjai. Proses pembuatan obat kumur siwak dengan metode infudansi. Derajat keasaman saliva diukur sebelum penggunaan obat kumur siwak (salvadora persica) dan setelah penggunaannya kemudian dilakukan perbandingan. Analisis data digunakan uji paired t-test (p < 0,05). Hasil dalam penelitian ini menjelaskan adanya perubahan derajat keasaman saliva secara signifikan cenderung menjadi normal.Kata Kunci: Karies, pH saliva, Siwak
PREVALENSI PENCABUTAN GIGI PERMANEN DI POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS KALUKU BODOA DI KOTA MAKASSAR Nurhaeni eni; Asridiana Asridiana
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i1.1596

Abstract

Puskesmas adalah suatu organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Pencabutan gigi atau yang dalam ilmu kedokteran gigi biasa disebut ekstraksi gigi adalah suatu prosedur dental mengeluarkan gigi dari soketnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Prevalensi Pencabutan Gigi permanen di Poliklinik Gigi Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan penelitian berupa penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang melakukan pencabutan gigi di Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara total sampling yaitu mengambil sampel yang sesuai dengan anggota populasi yaitu berjumlah 75 orang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tindakan pencabutan gigi permanen terhadap perempuan sebanyak 45 (60%) dan laki-laki sebanyak 30 (40%). Prevalensi Pencabutan Gigi Permanen berdasarkan kelompok usia pasien adalah usia 35-44 tahun memiliki frekuensi pencabutan gigi yang paling banyak yaitu 22 kasus (29,3%).Kata kunci: Prevalensi, Pencabutan, Gigi Permanen
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERITA BONEKA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN GOSOK GIGI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DARMAWANITA KECAMATAN WASUPONDA KOTA SOROWAKO Asridiana Asridiana
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.287 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v16i2.764

Abstract

Prevalensi penyakit gigi dan mulut masih tinggi pada anak prasekolah yaitu karena terabaikannya kebersihan gigi dan mulut. Salah satu cara merubah keterampilan gosok gigi anak yaitu dengan memberikan penyuluhan kesehatan dengan metode cerita boneka tangan pada anak prasekolah di TK Darmawanita kec.wasuponda. Desain penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan pre test-post test. Sampel yang diambil yaitu sebanyak 30 orang anak, teknik sampling simple total sampling.Hasil penelitian menunjukan hasil pengetahuan keterampilan gosok gigi rata-rata sebelum penyuluhan dengan metode cerita boneka tangan dengan kreteria baik 0 dengan 0%, kreteria cukup 7 orang dengan presentase 23,3 %, dan kreteria  kurang 23 orang dengan presentase 76,7%. Sedangkan pengetahuan responden setelah diberikan penyuluhan dengan metode cerita boneka tangan kreteria kurang 0 dengan presentase 0%, cukup 6 dengan presentase 20%, dan kreteria baik naik menjadi  24 orang  dengan presentase 80%. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan keterampilan gosok gigi setelah diberikan penyuluhan dengan menggunakan metode cerita boneka tangan mengalami peningkatan. Kata kunci : metode cerita boneka tangan, keterampilan, penyuluhan dan gosok gigi.
TINGKAT ANXIETAS PASIEN TERHADAP KUNJUNGAN KE PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASA PANDEMI COVID-19 Asriawal Asriawal; Ernie Thioritz; Asridiana Asridiana
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i2.2190

Abstract

Corona virus desease (covid-19) merupakan kasus pneumonia yang menyebabkan inefeksi saluran pernapasan. Covid-19 merupakan pandemi dan menyebar di penjuru dunia, covid-19 ini berpengaruh sangat besar terhadap berbagai profesi kesehatan, termasuk diantaranya profesi dokter gigi, dan perawat gigi atau terapis gigi dan mulut. Profesi dokter gigi dan perawat gigi atau terapis gigi dan mulut merupakan profesi yang rentan terjadi infeksi silang beberapa penyakit menular karena sering terpapar dengan saliva dan darah. Situasi ini menyebabkan pasien merasa cemas untuk melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan (anxietas) pasien ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitiannya adalah survey analitik, Penelitian deskritif kuantitatif dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data kunjungan pasien yang terdapat di buku riwayat kunjungan pasien dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner modifikasi dari Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Trait Anxiety Inventory (T-AI). Hasil analisis statistik dengan menggunakan chi-square didapatkan hasil p-value (<0,05) yaitu 0,003, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat kecemasan dengan kunjungan pasien pelayanan kesehatan gigi dan mulut dimasa pandemi Covid-19 di Puskesmas Banggai. Kesimpulannya tingat kecemasan pasien terhadap kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut meningkat pada masa pandemi Covid-19. Kata kunci: Anxiety level; visits; dental and oral health services
PENGARUH MENGKONSUMSI MAKANAN MANIS DAN LENGKET TERHADAP ph SALIVA PADA MURID SDN MAMAJANG MAKASSAR Asridiana Asridiana; Ernie Thioritz
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.786 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v18i1.896

Abstract

Makanan manis dengan konsistensi lengket sulit dibersihkan dari permukaan gigi dan merupakan yang mudah difermentasikan bakteri yang dapat melarutkan struktur gigi dan memicu terjadinya karies. Walaupun cairan saliva merupakan pembersih alamiah rongga mulut , namun perlekatan makanan manis dan lengket sulit dibersihkan terutama pada fissure dan cela gigi. Pola makan anak-anak yang mempunyai kecenderungan untuk memakan makanan kariogenik, serta kurangnya kesadaran dan kedisiplinan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut menyebabkan status kebersihan gigi dan mulut buruk sehingga prevalensi kariesnya tinggi ( Alhamda 2011).Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh mengkonsumsi  makanan lengket dan manis terhadap ph saliva. Hasil penelitian ph sebelum makan 6,04, 5 menit setelah makan 5,73, 15 setelah makan 5,62, 30 menit setelah makan 5,21. Dari hasil uji statistik dengan uji Anova ada pengaruh mengkomsumsi makanan manis dan lengket terhadap ph saliva pada murid sdn Mamajang 2 makassar, baik pada 5 menit setelah makan, 15 menit dan 30 menit.
PENGARUH KONSUMSI MINUMAN MADU HUTAN TERHADAP TINGKAT KEASAMAN pH SALIVA PADA MAHASISWA PRODI D-IV ALIH JENJANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR ANGKATAN 2017 Asridiana Asridiana; Ernie Thioritz Ernie Thioritz; Hariana Lust Hariana Lust
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i2.1939

Abstract

Sebelum ditemukannya gula, madu telah digunakan sebagai minuman manis dan sebagai bahan pemberi rasa manis. Madu mengandung gula, fruktosa, serta sukrosa. Walaupun madu mengandung sukrosa rendah, madu tetap saja merupakan larutan karbohidrat yang mengandung gula dan dapat menyebabkan pH saliva menurun. Dalam penelitian yang digunakan adalah madu hutan. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 - Januari 2019. Pengambilan data menggunakan lembar observasi, pH meter dan pembagian Informed Consent . Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Penelitian menggunakan rancangan Pretest Posttest Control Group dengan menggunakan teknikTotal Sampling . Data diolah dengan menggunakan SPSS dengan analisis Uji T-Test. Tingkat rata-rata keasaman pH saliva sebelum mengkonsumsi madu hutan adalah 7,05 dan setelah minuman minuman madu hutan adalah 6,79 atau mengalami penurunan sebesar 0,26 menjadi lebih asam. Pada uji yang dihasilkan nilai 1.96. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pH saliva sebelum dan setelah mempersembahkan minuman madu hutan. Kata Kunci: Keasaman, Madu Hutan, pH Saliva 
Increased Dentin Sensitivity after Scaling Action in Dental Patients Asridiana Asridiana; Ellis Mirawati; Ernie Thioritz; Bahtiar Bahtiar
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 5, No 2 (2022): February
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha50202

Abstract

Brushing your teeth can't remove tartar, what can remove tartar is scaling. scaling can have a negative impact on the teeth, because previously the teeth were surrounded by tartar, and after scaling there is an empty space in the subgingival area and leaves a wound or scratch on the tooth tissue, causing the tooth to feel sore or painful. This study aimed to analyze the increase in dentin sensitivity after scaling at the Dental Polyclinic, Grestelina Hospital, Makassar. The design of research was one group pretest-posttest. The subjects were 30 patient, selected using accidental sampling technique. Pain before and after the procedure was measured using the Visual Analogue Scale. Data were analyzed using Wilcoxon test. The results of the Wilcoxo test showed a p value = 0.000, so it could be interpreted that there was a difference in the level of dentin sensitivity between before and after the scaling procedure. In this case, after scaling, the sensitivity level becomes increasingly severe. Based on the results of the study, it can be concluded that the scaling action significantly increases the sensitivity of the dentin, so that the pain becomes more severe. Keywords: scaling; dentin sensitivity; pain
THE INFLUENCE OF CHILDREN'S DENTAL CARIES ON THE QUALITY OF LIFE IN STUDENTS IN SUB URBAN AND URBAN ENVIRONMENT Ernie Thioritz; asridiana asridiana
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1666

Abstract

Dental caries is a major problem of dental and oral health which most often occurs in children. If neglected, dental caries can cause pain, infection, premature tooth loss, and chewing disorders which can interfere with the consumption of an adequate diet. Furthermore, this will affect the child's growth and overall contribution to the environment. This can lead to weight loss, sleep disturbances, changes in behavior, and poor school performance, which will have an impact on the quality of life of the child. The purpose of this study was to determine the effect of dental caries in children on the quality of life of students in suburban and urban schools. This research is an analytic observational study with cross-sectional design and involved 257 samples with total sampling method. Dental caries was measured by the DMF-t index and children's quality of life was measured using the Child Perceptions Questionnaire (CPQ8-10). The results showed that in suburban schools, the number of respondents with "high" caries severity had the highest number, namely 47 people, while in urban schools, respondents with "moderate" caries severity level had the highest number, namely 42 people. Based on statistical tests using regression test, it was found that dental caries has a significant effect on the quality of life of students in both suburban and urban schools (p <0.05). It was concluded that dental caries has a significant effect on all quality of life domains. Key words: dental caries, quality of life, age 8-10 years.
Penggunaan Tusuk Gigi Terhadap Kesehatan Gingiva (Studi Literatur) Ernie Thioritz; Asridiana Asridiana; Ika Krisdawaty
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i1.2771

Abstract

ABSTRAK              Tusuk gigi merupakan alat bantu untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang terselip pada gigi. Masyarakat di Indonesia masih belum menyadari tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan juga kurang memahami penyebab terjadinya peradangan pada jaringan gingiva dan peradangan lainnya. Salah satu kebiasaan masyarakat yang menyebabkan keradangan gusi ialah penggunaan tusuk gigi. Tusuk gigi yang banyak ditemukan pada masyarakat umumnya berbahan dasar kayu, bambu dan juga plastik. Masyarakat menggunakan tusuk gigi karena minimnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut serta dampak yang akan ditimbulkan dari penggunaan tusuk gigi. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tusuk gigi terhadap kesehatan gingiva. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara status kesehatan gingiva dengan penggunaan tusuk gigi. Maka dapat  disimpulkan bahwa penggunaan tusuk gigi yang tidak tepat dapat mengganggu jaringan pendukung gigi dan mengakibatkan peradangan  pada saku gusi. Bentuk yang tidak sesuai dengan anatomis gusi dapat menyebabkan luka dan pendarahan bagi gusi serta tusuk gigi yang tidak steril dapat menyebabkan infeksi pada rongga mulut. Kata Kunci : Tusuk gigi, gingiva, kesehatan gigi  ABSTRACT           Tooth pick is a tool to clean teeth from food residue that is stuck in the teeth. People in Indonesia are still not aware of the importance of maintaining dental and oral health and also do not understand the causes of inflammation in the gingival tissue and other inflammations. One of the habits of society that causes inflammation of the gums is the use of toothpicks. Toothpicks that are commonly found in the community are generally made of wood, bamboo and also plastic. People use toothpicks because of the lack of knowledge about dental and oral health and the impact that will result from using toothpicks. The purpose of this study was to determine the effect of using toothpicks on gingival health. The type of research used is a literature study.. The results of studies that have been carried out by several researchers show that there is a significant relationship between gingival health status and the use of toothpicks. So it can be concluded that the use of a toothpick that is not appropriate can interfere with the supporting tissues of the teeth and cause inflammation in the gum pocket. Shapes that are not in accordance with the anatomy of the gums can cause injury and bleeding to the gums and unsterilized toothpicks can cause infection in the oral cavity. Keywords: Toothpick, gingival, dental health