Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KONSUMSI BUAH PEPAYA DALAM MENURUNKAN DEBRIS INDEKS PADA SISWA KELAS V DAN VI DI SDI BONTORAMBA Jumriani Jumriani; Ira Liasari
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1338

Abstract

Buah pepaya merupakan salah satu buah yang banyak mengandung nutrisi, vitamin, mineral ,serat dan air. Selain dapat berguna untuk pencernaan dan kesehatan tubuh, pepaya juga sangat berguna dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut karena pepaya memiliki kandungan serat dan air yang dapat membantu membersihkan gigi secara alami, sehingga luas permukaan debris yang terbentuk pada permukaan gigi dapat dikurangi dan pada akhirnya kerusakan gigi seperti karies bisa dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mengunyah buah pepaya dalam menurunkan debris indeks pada siswa kelas V dan VI di SDI Bonto Ramba. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu dengan pendekatan sebelum (pre) dan sesudah (post-test) perlakuan tanpa melakukan intervensi pada objek yang akan diteliti. Populasi adalah siswa kelas V dan VI di SDI Bontoramba. Dan sambel sebesar 40 siswa dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan rata-rata debris indeks sebelum dan sesudah konsumsi buah papaya. (p value= 0,0001). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumsi buah papaya efektif dalam menurunkan debris indeks pada siswa kelas IV dan V di SDI bonto ramba Kata kunci : Buah Pepaya, Debris Indeks
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TENTANG PENGARUH MAKANAN JAJANAN TERHADAP KARIES GIGI DI SD NEGERI BONTORAMBA 1 TAMALANREA Jumriani Jumriani
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.584 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v16i1.740

Abstract

Masalah utama dalam rongga mulut anak sampai saat ini adalah penyakit karies gigi.Telah banyak usaha yang telah dilakukan untuk menurunkan prevalensi penyakit karies. Anak usia sekolah khususnya anak sekolah dasar adalah satu kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui gambaran Tingkat pengetahuan anak tentang pengaruh makanan jajanan terhadap karies gigi SDN Bontoramba 1 Tamalanrea. Jenispenelitian yang digunakan adalah deskriptif,Sampel adalah semua murid kelas IV dan V dengan menggunakan metode purposive sampling berjumlah 53 orang. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa tingkat pengetahuan siswa di SD Negeri Bontoramba 1 Tamalanrea pengetahuan tentang pengaruh makanan jajanan termasuk dalam kategori sangat rendah yaitu (58,6%). Sedangkan dalam kategori karies yaitu sangat rendah yaitu (24.5%).
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PERTUMBUHAN GIGI ANAK Jumriani Jumriani; Sunomo Hadi
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 1 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i1.2166

Abstract

Pengetahuan sangat penting dalam mendasari terbentuknya sikap dan perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut. Terutama dalam hal ini  pengetahuan orang tua sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan gigi anaknya. Pertumbuhan gigi sulung  sangat berguna sebagai panduan pertumbuhan gigi tetap, terutama pada masa usia sekolah dasar sebab pada masa-masa ini terjadi pergantian dan pertumbuhan gigi anak.Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan gigi anak Studi dilakukan pada pasien anak yang berkunjung di Klinik Gigi Amanah Makassar dengan sampel sebanyak 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan gigi anak pada Klinik Amanah Makassar, kategori kurang dalam hal periode pertumbuhan gigi dan persistensi. Kesimpulan dalam penlitian ini adalah gambaran pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan gigi anak, yang meliputi periode pertumbuhan gigi dan  persistensi di  Klinik Gigi Amanah Makassar, termasuk dalam kategori kurang. Kata kunci : gigi, orang tua, pengetahuan, pertumbuhan
POLA MAKAN ANAK SD KELAS IV,V,VI TERHADAP STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DI SD NURUL MUTTAHID MAKASSAR Pariati Pariati; Jumriani Jumriani
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i2.2561

Abstract

Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah dan membantu kesembuhan penyakit. Pola makan ini dipengaruhi beberapa hal, antara lain adalah kebiasaan, kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan alam dan sebagainya. Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan di mana gigi yang berasa dalam rongga mulut dalam keadaan bersih bebas dari plak, dan kotoran lain yang ada di permukaan gigi seperti debris, karang gigi dan karies serta tidak tercium bau busuk dalam mulut. Kebersihan gigi anak-anak merupakan factor penting yang harus di perhatikan karena ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan gigi pada usia selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola makanan pada anak sekolah dasar terhadap status kebersihan gigi dan mulut di Sekolah Dasar Nurul Muttahid Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel di ambil dengan metode total sampling sebanyak 39 sampel. Hasil Penelitian adalah kurangnya informasi penyuluhan dari pihak puskesmas ke sekolah sejak dini mengakibatkan pengetahuan terhadap pola makan pada anak sekolah dasar kurang sehingga pola makan anak tidak terarah dan tidak teratur dan status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) buruk. Kata Kunci: Pola makan; status kebersihan; anak SD
GAMBARAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DENGAN PENYULUHAN METODE STORYTELLING PADA SISWA KELAS III DAN IV SD INPRES MANGASA GOWA Pariati Pariati; Jumriani Jumriani
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i2.1933

Abstract

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peran penting dalam fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri; Oleh karena itu kebersihan gigi dan mulut yang harus di jaga sebaik-baiknya. Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut adalah fakor perilaku yang didasari oleh pengetahuan yang kurang pengetahuan akan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang akan meningkatkan insiden sipenyakit gigi dan mulut di usia dini. Berdasarkan survei awal di SD Inpres Mangasa Gowa, kelas 1-6 ternyata kelas lII dan lV mempunyai kesehatan gigi yang buruk. Tujuan penelitian mengetahui kesehatan gigi sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode bercerita.Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan metode mendongeng . Sampel penelitian adalah Kelas l dan ll SD yang mungkin 49 orang. Hasil Penelitian yaitu pengetahuan kesehatan gigi sebelum dilakukan penyuluhan dengan metode strorytelling pada kelas III dan IV mempunyai kategori pengetahuan yang sama, yakni kategori sedang, sedangkan setelah dilakukan penyuluhan dengan metode strotytelling mempunyai pengetahuan yang sama pula yakni kategori baik.Kata Kunci: Pengetahuan , Kesehatan Gigi, Bercerita
GAMBARAN KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI SISWA KELAS VIII DI SMP DARUL HIKMAH KOTA MAKASSAR Jumriani Jumriani
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.529 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v16i2.763

Abstract

Karies gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva. Sosial ekonomi adalah suatu konsep untuk mengukur sosial ekonomi orang tua dan harus melalui variabel-variabel pendapatan,tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua.Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan deskriptif, untuk  mengetahui “Gambaran Kejadian Karies Gigi Dengan Status Sosial Ekonomi Siswa Kelas VIII Di SMP Darul Hikmah Kota Makassar”. Sesuai dengan hasil pengumpulan data didapatkan di SMP Darul Hikmah dari populasi semua siswa dan yang menjadi sampel adalah siswa  di kelasVIII sebanyak 40 siswa.Hasil penelitian ini diperoleh kejadian karies berdasarkan pendapatan orang tua siswa memiliki pendapatan sedang dengan kejadian karies 16 siswa,kejadian karies berdasarkan pekerjaan orang tua siswa memiliki pekerjaan rendah dengan kejadian karies 26 siswa dan kejadian karies berdasarkan pendidikan orang tua siswa dengan kejadian karies 15 siswa. Kesimpulan adalah kejadian karies gigi siswa kelas VIII SMP Darul Hikmah Kota Makassar sangat di pengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua yaitu pendapatan, pekerjaan dan pendidikan Kata Kunci : Karies gigi ,Sosial Ekonomi
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN RAMPAN KARIES PADA SISWA DI TK KARYA KOTA MAKASSAR Jumriani Jumriani
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.154 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v18i1.968

Abstract

Rampan karies merupakan penyakit Multifaktorial dimana faktor –faktor tersebut saling berinteraksi. Ada beberapa faktor yang memiiki konstribusi dalam menyebabkan terjadinya karies gigi pada anak. Faktor kejadian karies gigi antara lain faktordari makanan, kebersihan mulut, kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan kesehatan seperti mengemut makanan  dan pemberian Makanan melalui botol. Selain dari factor kebiasaan dan faktor makanan,factor yang mempengaruhiterjadinyakariespadaanakadalah karena ketidak pahaman  orang tua terhadap penyebab utama terjadinya karies trsebut,dimana karies tersebutPeneltianbertujuanuntukmengetahuigambaranpengetahuanorang tuaterhadapkejadianrampankariesPadasiswa di TK karyakota MakassarPenelitian ini merupakan penelitian deksriptif dan observasionaluntuk mengetahui  gambaran  pengetahuan orang tua terhadap kejadian rampan  karies  di  TK karya Kota Makassar. Data diolah secara deskriptfi disajikan dalam bentuk table distribusiHasil peneltiian menunjukkan gambaran pengetahuan orang tua tentang rampan karies berada dalam kategori Baik 6 orang(37,5) dan kurang baik sebanyak 10 orang (62,5%).kejadian rampan karies  pada anak di Tk karya menunjukkan bahwa hasil  terbanyak dari tipe rampan karies yaitu tipe IIIsebanyak 6 orang(37,5%).Sehingga disimpulkan bahwa Gambaran pengetahuan orang tua terhadap kejadian rampan karies yaitu pengetahuan orang tua yang dalam kategori kurang paling banyak anaknya mengalami rampan karies tipe III
HUBUNGAN FREKUENSI MENYIKAT GIGI DENGAN TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SD INPRES BTN IKIP I KOTA MAKASSAR Jumriani Jumriani
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.974 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v17i2.706

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan masalah yang rentang dihadapi oleh kelompok anak usia sekolah dasar. Masalah gigi yang paling tinggi biasa dialami oleh anak sekolah antara lain karies gigi. Penyebab dari permasalahan gigi tersebut antara lain kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut Frekuensi menyikat gigi merupakan salah satu bentuk perilaku yang akan mempengaruhi baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi menyikat gigi dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut pada siswa SD BTN IKIP I kota Makassar, Jenis Penelitian ini merupakan penelitian obeservasional dengan desain crosssectional               Penelitian ini merupakan penlitian observasional dengan desain crossectional . Data akan dianalisis dengan analisis univariat untuk melihat distribusi variabel penelitian dan analisis bivariat dengan uji parametrik chi square untuk menganalisis hubungan frekuensi menyikat gigi dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gambaran waktu menyikat gigi siswa rata-rata pada semua siswa menyikat gigi pagi, (100%), siang 86 (43%) dan malam sebanyak 150 ( 75%)  Hasil uji statistic chisquare p= 0,197 dengan tingkat kepercayaan 95% tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara menyikat gigi siang dengan tingkat kebersihan gigi. berbeda dengan siswa yang menyikat gigi malam hari  p=0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% terdapat hubungan yang signifikan antara menyikat gigi malam dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut. sedangkan Frekuensi menyikat gigi dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut siswa sekolah dasar SD inpres BTN IKIP I kota Makassar p =0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% terdapat hubungan yang signifikan frekuensi menyikat gigi dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut
Fluoride Level of Well Water and Dental Caries Status of Children in Surabaya Sunomo Hadi; Jumriani Jumriani
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 2, No 3 (2019): MARCH
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha20301

Abstract

Dental caries is a dental hard tissue disease that attacks almost all people in the world. Fluoride in water is very important for dental health, especially for children, this is because the right amount of intake can support the formation of tooth enamel that is resistant to damage caused by mouth. This study aims to determine the correlation of fluoride level in well water with the number of dental caries in elementary school children in the city of Surabaya in 2017. This research was analytic observational with a cross-sectional approach, located in four State Primary Schools in Surabaya City, representing North Surabaya, East Surabaya, South Surabaya and West Surabaya. The mean value of DMF-T of the study subjects was 1.58 (low category), the mean fluoride level in well water was 0.457 mg / L (low category). The results showed that the presence of fluoride in well water did not contribute to the low DMF-T value in this study. Keywords: Caries status, Well water, Fluoride levels
Penggunaan Media Penyuluhan Audio Visual Dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Sekolah Dasar Kelas V SD Negeri Maccini 2 Kota Makassar Jumriani Jumriani; Asriawal Asriawal; Ainun Fadillah Basrah; Pariati Pariati
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i1.2806

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek krusial yang mendukung kesehatan tubuh individu secara utuh, sebab gigi yang sehat berdampak pada kesehatan tubuh secara menyeluruh. Gigi dan mulut yang mengalami masalah akan berdampak pada kondisi tubuh secara keseluruhan, oleh karena itu masalah kesehatan gigi memerlukan penanganan dan perhatian dari tiap individu dalam hal ini khususnya anak –anak usia sekolah. Salah satu usaha yang bisa diupayakan untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang kesehatan gigi yaitu tindakan penyuluhan kesehatan gigi dengan menggunakan media audio visua yang merupakan media yag dapat ditangkap oleh individu penerima pesan/informasi dengan dua alat indera, yakni indra pendengaran untuk audio dan indra penglihatan untuk visualnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design, dengan jumalh sampel 55 orang. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat pengetahuan siswa sebelum dilakukan penyuluhan menggunakan media audiovisual memiliki pengetahuan dengan kategori kurang dan Tingkat pengetahuan siswa setelah dilakukan penyuluhan  terdapat peningkatan pengetahuan siswa dan memiliki pengetahuan dengan kategori baik. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05). Kata kunci : media penyuluhan audio visual, pengetahuan kesehatan gigi