Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT KUMUR BERALKOHOL DAN NON-ALKOHOL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK MAHASISWA D-IV JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR Asridiana Asridiana; Ernie Thioritz
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1306

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat gigi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) nasional 2013, prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut mencapai 25,9% dan sebanyak 14 provinsi di Indonesia, memiliki prevalensi masalah gigi dan mulut di atas prevalensi nasional. Obat kumur umumnya adalah cairan antiseptic yang digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi, permukaan lidah dan gusi, serta mulut bagian belakang atau kerongkongan. Fungsi obat kumur untuk mengurangi bau mulut serta menjaga mulut tetap lembab dan menetralkan asam. Obat kumur merupakan salah satu media kontrol plak yang mudah didapat dan praktis untuk digunakan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental murni. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest post test group design. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota sampling terhadap Mahasiswa D-IV Jurusan Keperawatan Gigi. Data diuji dengan menggunakan uji t data berpasangan untuk membandingkan dua rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan pada obat kumur yang mengandung alkohol dan non alkohol, analisis varians desain acak sempurna untuk menentukan penurunan indeks terbesar dan uji t independent untuk membandingkan obat kumur yang mengandung alkohol dan non alkohol.Obat kumur beralkohol lebih efektif menurunkan indeks plak dari pada obat kumur non-alkohol.
PERBEDAAN EFEKTIVITAS OBAT KUMUR BERALKOHOL DAN NON ALKOHOL DALAM PENURUNAN AKUMULASI PLAK SISWA MTS BUSTANUL ULUM, MAROS Hans Lesmana; Ernie Thioritz; Rini Sitanaya
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.267 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v17i2.661

Abstract

Faktor umum yang menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan mulut adalah lapisan tipis yang dinamakan plak gigi. Cara terbaik untuk mencegah akumulasi plak, yaitu dengan melakukan plak control. Control plak secara kimiawi dengan penggunaan obat kumur sangat diperlukan untuk membantu kerja pembersihan rongga mulut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas obat kumur antiseptic beralkohol dan non alcohol dalam menurunkan akumulasi plak. Penelitian ini eksprimental dengan rancangan pretest dan posttest grup design. Populasi penelitian yaitu siswa MTs Bustanul Ulum, Maros, dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan efektivitas obat kumur antiseptic beralkohol dan non alcohol dalam menurunkan akumulasi plak, dimana uji statistic dengan T-test berpasangan diperoleh nilai p≤0,05
TINGKAT ANXIETAS PASIEN TERHADAP KUNJUNGAN KE PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASA PANDEMI COVID-19 Asriawal Asriawal; Ernie Thioritz; Asridiana Asridiana
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i2.2190

Abstract

Corona virus desease (covid-19) merupakan kasus pneumonia yang menyebabkan inefeksi saluran pernapasan. Covid-19 merupakan pandemi dan menyebar di penjuru dunia, covid-19 ini berpengaruh sangat besar terhadap berbagai profesi kesehatan, termasuk diantaranya profesi dokter gigi, dan perawat gigi atau terapis gigi dan mulut. Profesi dokter gigi dan perawat gigi atau terapis gigi dan mulut merupakan profesi yang rentan terjadi infeksi silang beberapa penyakit menular karena sering terpapar dengan saliva dan darah. Situasi ini menyebabkan pasien merasa cemas untuk melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan (anxietas) pasien ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitiannya adalah survey analitik, Penelitian deskritif kuantitatif dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data kunjungan pasien yang terdapat di buku riwayat kunjungan pasien dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner modifikasi dari Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Trait Anxiety Inventory (T-AI). Hasil analisis statistik dengan menggunakan chi-square didapatkan hasil p-value (<0,05) yaitu 0,003, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat kecemasan dengan kunjungan pasien pelayanan kesehatan gigi dan mulut dimasa pandemi Covid-19 di Puskesmas Banggai. Kesimpulannya tingat kecemasan pasien terhadap kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut meningkat pada masa pandemi Covid-19. Kata kunci: Anxiety level; visits; dental and oral health services
PENGARUH MENGKONSUMSI MAKANAN MANIS DAN LENGKET TERHADAP ph SALIVA PADA MURID SDN MAMAJANG MAKASSAR Asridiana Asridiana; Ernie Thioritz
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.786 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v18i1.896

Abstract

Makanan manis dengan konsistensi lengket sulit dibersihkan dari permukaan gigi dan merupakan yang mudah difermentasikan bakteri yang dapat melarutkan struktur gigi dan memicu terjadinya karies. Walaupun cairan saliva merupakan pembersih alamiah rongga mulut , namun perlekatan makanan manis dan lengket sulit dibersihkan terutama pada fissure dan cela gigi. Pola makan anak-anak yang mempunyai kecenderungan untuk memakan makanan kariogenik, serta kurangnya kesadaran dan kedisiplinan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut menyebabkan status kebersihan gigi dan mulut buruk sehingga prevalensi kariesnya tinggi ( Alhamda 2011).Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh mengkonsumsi  makanan lengket dan manis terhadap ph saliva. Hasil penelitian ph sebelum makan 6,04, 5 menit setelah makan 5,73, 15 setelah makan 5,62, 30 menit setelah makan 5,21. Dari hasil uji statistik dengan uji Anova ada pengaruh mengkomsumsi makanan manis dan lengket terhadap ph saliva pada murid sdn Mamajang 2 makassar, baik pada 5 menit setelah makan, 15 menit dan 30 menit.
PENGARUH KONSUMSI MINUMAN MADU HUTAN TERHADAP TINGKAT KEASAMAN pH SALIVA PADA MAHASISWA PRODI D-IV ALIH JENJANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR ANGKATAN 2017 Asridiana Asridiana; Ernie Thioritz Ernie Thioritz; Hariana Lust Hariana Lust
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i2.1939

Abstract

Sebelum ditemukannya gula, madu telah digunakan sebagai minuman manis dan sebagai bahan pemberi rasa manis. Madu mengandung gula, fruktosa, serta sukrosa. Walaupun madu mengandung sukrosa rendah, madu tetap saja merupakan larutan karbohidrat yang mengandung gula dan dapat menyebabkan pH saliva menurun. Dalam penelitian yang digunakan adalah madu hutan. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 - Januari 2019. Pengambilan data menggunakan lembar observasi, pH meter dan pembagian Informed Consent . Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Penelitian menggunakan rancangan Pretest Posttest Control Group dengan menggunakan teknikTotal Sampling . Data diolah dengan menggunakan SPSS dengan analisis Uji T-Test. Tingkat rata-rata keasaman pH saliva sebelum mengkonsumsi madu hutan adalah 7,05 dan setelah minuman minuman madu hutan adalah 6,79 atau mengalami penurunan sebesar 0,26 menjadi lebih asam. Pada uji yang dihasilkan nilai 1.96. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pH saliva sebelum dan setelah mempersembahkan minuman madu hutan. Kata Kunci: Keasaman, Madu Hutan, pH Saliva 
Increased Dentin Sensitivity after Scaling Action in Dental Patients Asridiana Asridiana; Ellis Mirawati; Ernie Thioritz; Bahtiar Bahtiar
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 5, No 2 (2022): February
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha50202

Abstract

Brushing your teeth can't remove tartar, what can remove tartar is scaling. scaling can have a negative impact on the teeth, because previously the teeth were surrounded by tartar, and after scaling there is an empty space in the subgingival area and leaves a wound or scratch on the tooth tissue, causing the tooth to feel sore or painful. This study aimed to analyze the increase in dentin sensitivity after scaling at the Dental Polyclinic, Grestelina Hospital, Makassar. The design of research was one group pretest-posttest. The subjects were 30 patient, selected using accidental sampling technique. Pain before and after the procedure was measured using the Visual Analogue Scale. Data were analyzed using Wilcoxon test. The results of the Wilcoxo test showed a p value = 0.000, so it could be interpreted that there was a difference in the level of dentin sensitivity between before and after the scaling procedure. In this case, after scaling, the sensitivity level becomes increasingly severe. Based on the results of the study, it can be concluded that the scaling action significantly increases the sensitivity of the dentin, so that the pain becomes more severe. Keywords: scaling; dentin sensitivity; pain
THE INFLUENCE OF CHILDREN'S DENTAL CARIES ON THE QUALITY OF LIFE IN STUDENTS IN SUB URBAN AND URBAN ENVIRONMENT Ernie Thioritz; asridiana asridiana
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1666

Abstract

Dental caries is a major problem of dental and oral health which most often occurs in children. If neglected, dental caries can cause pain, infection, premature tooth loss, and chewing disorders which can interfere with the consumption of an adequate diet. Furthermore, this will affect the child's growth and overall contribution to the environment. This can lead to weight loss, sleep disturbances, changes in behavior, and poor school performance, which will have an impact on the quality of life of the child. The purpose of this study was to determine the effect of dental caries in children on the quality of life of students in suburban and urban schools. This research is an analytic observational study with cross-sectional design and involved 257 samples with total sampling method. Dental caries was measured by the DMF-t index and children's quality of life was measured using the Child Perceptions Questionnaire (CPQ8-10). The results showed that in suburban schools, the number of respondents with "high" caries severity had the highest number, namely 47 people, while in urban schools, respondents with "moderate" caries severity level had the highest number, namely 42 people. Based on statistical tests using regression test, it was found that dental caries has a significant effect on the quality of life of students in both suburban and urban schools (p <0.05). It was concluded that dental caries has a significant effect on all quality of life domains. Key words: dental caries, quality of life, age 8-10 years.
Penggunaan Tusuk Gigi Terhadap Kesehatan Gingiva (Studi Literatur) Ernie Thioritz; Asridiana Asridiana; Ika Krisdawaty
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i1.2771

Abstract

ABSTRAK              Tusuk gigi merupakan alat bantu untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang terselip pada gigi. Masyarakat di Indonesia masih belum menyadari tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan juga kurang memahami penyebab terjadinya peradangan pada jaringan gingiva dan peradangan lainnya. Salah satu kebiasaan masyarakat yang menyebabkan keradangan gusi ialah penggunaan tusuk gigi. Tusuk gigi yang banyak ditemukan pada masyarakat umumnya berbahan dasar kayu, bambu dan juga plastik. Masyarakat menggunakan tusuk gigi karena minimnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut serta dampak yang akan ditimbulkan dari penggunaan tusuk gigi. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tusuk gigi terhadap kesehatan gingiva. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara status kesehatan gingiva dengan penggunaan tusuk gigi. Maka dapat  disimpulkan bahwa penggunaan tusuk gigi yang tidak tepat dapat mengganggu jaringan pendukung gigi dan mengakibatkan peradangan  pada saku gusi. Bentuk yang tidak sesuai dengan anatomis gusi dapat menyebabkan luka dan pendarahan bagi gusi serta tusuk gigi yang tidak steril dapat menyebabkan infeksi pada rongga mulut. Kata Kunci : Tusuk gigi, gingiva, kesehatan gigi  ABSTRACT           Tooth pick is a tool to clean teeth from food residue that is stuck in the teeth. People in Indonesia are still not aware of the importance of maintaining dental and oral health and also do not understand the causes of inflammation in the gingival tissue and other inflammations. One of the habits of society that causes inflammation of the gums is the use of toothpicks. Toothpicks that are commonly found in the community are generally made of wood, bamboo and also plastic. People use toothpicks because of the lack of knowledge about dental and oral health and the impact that will result from using toothpicks. The purpose of this study was to determine the effect of using toothpicks on gingival health. The type of research used is a literature study.. The results of studies that have been carried out by several researchers show that there is a significant relationship between gingival health status and the use of toothpicks. So it can be concluded that the use of a toothpick that is not appropriate can interfere with the supporting tissues of the teeth and cause inflammation in the gum pocket. Shapes that are not in accordance with the anatomy of the gums can cause injury and bleeding to the gums and unsterilized toothpicks can cause infection in the oral cavity. Keywords: Toothpick, gingival, dental health
Motivasi dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Terhadap Frekuensi Menggosok Gigi Ernie Thioritz; Asridiana Asridiana; Mutmainna Safri
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i2.3040

Abstract

ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masalah yang muncul pada kebiasaan buruk menggosok gigi pada anak usia sekolah dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan perhatian dari orang tuanya. Perhatian disini dapat menjadi motivasi yang dapat mendorong anak untuk berbuat. Motivasi yang baik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Terdapat masalah gigi dan mulut yang dialami selama masa pandemi COVID-19 yaitu tenggorokan kering, bau mulut dan gusi berdarah saat menggosok gigi ketika menggunakan benang gigi, kemudian nyeri pada gusi atau mulut, dan adanya lubang pada gigi yang baru terbentuk. Adapun cara khusus perilaku menggosok gigi selama pandemi covid-19 seperti menggosok gigi 2 kali sehari,pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, penggunaan obat kumur antiseptik sesuai anjuran, membersihkan sisa makanan dengan dental floss, dan menggunakan sikat gigi khusus yaitu sikat gigi interdental Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi dan perilaku terhadap frekuensi menggosok gigi siswa SD Negeri 2 Petasia Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jenis pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 51 anak. Analisis data menggunakan chi-square.  Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi terhadap frekuensi menggosok gigi siswa selama pandemi COVID-19 (p=0,706).Sedangkan  hasil uji statistik antara perilaku terhadap frekuensi menggosok gigi siswa selama pandemi COVID-19 menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0.046). Kata kunci: Motivasi, Perilaku, Menggosok Gigi ABSTRACT Dental and oral health is one part of body health that cannot be separated from one another. Problems that arise in the bad habit of brushing their teeth in school-age children can be caused by a lack of knowledge and attention from their parents. Attention here can be a motivation that can encourage children to do. Good motivation is motivation that comes from within the individual itself. There were teeth and mouth problems that were experienced during the COVID-19 pandemic, namely dry throat, bad breath and bleeding gums when brushing teeth when using dental floss, then pain in the gums or mouth, and holes in newly formed teeth. There are specific ways to brush your teeth during the Covid-19 pandemic, such as brushing your teeth 2 times a day, in the morning after breakfast and at night before going to bed, using an antiseptic mouthwash as recommended, cleaning leftovers with dental floss, and using a special toothbrush, namely an interdental toothbrush. This study was to determine the relationship between motivation and behavior on the frequency of brushing the teeth of students at SD Negeri 2 Petasia, North Morowali Regency, Central Sulawesi Province during the COVID-19 pandemic. The research design used in this study was analytic observational with a cross sectional approach. The type of sampling used in this study was purposive sampling with a sample of 51 children. Data were analyzed using chi-square. Based on the results of the statistical test, it can be concluded that there is no significant relationship between motivation and the frequency of brushing students' teeth during the COVID-19 pandemic (p=0.706). Meanwhile, the results of the statistical test between behavior and the frequency of brushing students' teeth during the COVID-19 pandemic show a significant relationship (p=0.046). Keywords : Motivation, behavior, tooth brushing
Motivasi dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Terhadap Frekuensi Menggosok Gigi Thioritz, Ernie; Asridiana, Asridiana; Safri, Mutmainna
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masalah yang muncul pada kebiasaan buruk menggosok gigi pada anak usia sekolah dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan perhatian dari orang tuanya. Perhatian disini dapat menjadi motivasi yang dapat mendorong anak untuk berbuat. Motivasi yang baik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Terdapat masalah gigi dan mulut yang dialami selama masa pandemi COVID- 19 yaitu tenggorokan kering, bau mulut dan gusi berdarah saat menggosok gigi ketika menggunakan benang gigi, kemudian nyeri pada gusi atau mulut, dan adanya lubang pada gigi yang baru terbentuk. Adapun cara khusus perilaku menggosok gigi selama pandemi covid-19 seperti menggosok gigi 2 kali sehari,pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, penggunaan obat kumur antiseptik sesuai anjuran, membersihkan sisa makanan dengan dental floss, dan menggunakan sikat gigi khusus yaitu sikat gigi interdental Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi dan perilaku terhadap frekuensi menggosok gigi siswa SD Negeri 2 Petasia Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jenis pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 51 anak. Analisis data menggunakan chi-square. Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi terhadap frekuensi menggosok gigi siswa selama pandemi COVID-19 (p=0,706).Sedangkan hasil uji statistik antara perilaku terhadap frekuensi menggosok gigi siswa selama pandemi COVID-19 menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0.046). Kata kunci: Motivasi, Perilaku, Menggosok Gigi