Shinta Mayasari
University of Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Penerimaan Diri Dengan Layanan Bimbingan Kelompok Ratu Zhafira Fajri; Yusmansyah Yusmansyah; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 7, No 1 (2019): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.239 KB)

Abstract

The problem of  this research  was the students who had low self-acceptance. This research aimed to find out whether there was an improvement of the students’s self-acceptance through group guidance services of the eleventh grade students in SMAN 3 Kotabumi academic year 2017/2018. The method of this research was pre-experimental class, and the design was one group pretest-posstest design. The subject of this research was 6 students at the eleventh grade who had low, medium, and high self acceptance. The self acceptance scale was used to collect the data. Different test of Wilcoxon was used to analyze the data. The result showed that the probability value was less than 0.05 (0.0280.05). It could be seen that Ho was rejected and Ha was accepted. It meant that there was a significant improvement of the student’s self-accepted before and after the implementation of group guidance services. It indicated that group guidance services facilitates eleventh grade student’s of SMAN 3 Kotabumi academic year 2017/2018 to improve their self-acceptance.Permasalahan penelitian adalah “Apakah penerimaan diri dapat meningkat melalui layanan bimbingan kelompok”. Tujuan penelitian untuk mengetahui bahwa adanya peningkatan penerimaan diri melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kotabumi Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode penelitian ini adalah metode pre eksperiment dengan desain one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa SMA yang memiliki penerimaan diri rendah, sedang dan tinggi. Teknik pengumpulan data menggunakan skala penerimaan diri. Hasil analisis data menggunakan uji beda Wilcoxon, diperoleh angka probabilitas kurang dari 0,05 (0,028 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat peningkatan yang signifikan pada penerimaan diri antara sebelum dengan setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Kesimpulannya adalah penerimaan diri dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa SMAN 3 Kotabumi Tahun Pelajaran 2017/2018.Kata kunci: bimbingan kelompok, bimbingan konseling, penerimaan diri
Analisis Kesiapan Kerja Mahasiswa Tingkat Akhir BK dan Penjaskesrek Hani Nurrofifah; Ratna Widiastuti; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 6, No 4 (2018): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.762 KB)

Abstract

This study aimed to analyze of employability on final-year students of the Guidance and Counseling and Physical Education, Faculty of Teacher Training and Education University of Lampung. This research method was quantitative descriptive, with the technique analyze of percentage and Rasch model. The sample of this research from the Guidance and Counseling were 49 students, while from the Physical Education were 32 students. The results showed that Guidance and Counseling and Physical Education students had high employability results, namely at 91% for Guidance and Counseling and the Physical Education get 86%, then what needs to be improved the final-year students from the Guidance and Counseling  is high order thinking skills, while the Physical Education self control. Because most of the results of the scale show high, it can be concluded that the work readiness soft skills for the final-year students from the Guidance and Counseling and the Physical Education are high.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis soft skills kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir program studi BK dan Penjaskesrek FKIP Unila. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif, dengan teknik analisis data Persentase dan Rasch model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa program studi BK dan Penjaskesrek memiliki hasil kesiapan kerja yang tinggi, yaitu BK 91% dan Penjaskesrek mendapatkan hasil 86%, lalu yang perlu ditingkatkan pada mahasiswa tingkat akhir BK yaitu high order thinking skills sedangkan Penjaskesrek self control. Karena sebagian besar hasil skala menunjukkan tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa soft skills kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir program studi BK dan Penjaskesrek tinggi. Kata kunci: bimbingan dan konseling, kesiapan kerja, penjaskesrek
Penggunaan Konseling Gestalt Untuk Meningkatkan Self Awareness Siswa Nisfhi Laila Sari; Muswardi Rosra; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 7, No 1 (2019): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.457 KB)

Abstract

The problem in this study is the low level of students' self-awareness. The purpose of this study was to determine the improvement of self-awareness by using gestalt counseling. The method used in this research was descriptive qualitative using case studies. The research subjects consisted of three students. The data collection technique was carried out by using counseling interviews. The results showed that gestalt counseling could improve the level of  the students' self-awareness. It was proved by the behavioral change in the three subjects after being treated by using gestalt counseling; being aware of his physical condition, being aware of his abilities, and not being dependent on others. The conclusion of this study gestalt counseling can increase self-awareness of class XI students of Bandar Lampung SMA Negeri academic year of 2017/2018.Masalah dalam penelitian ini adalah self awareness siswa yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan self awareness dengan menggunakan konseling gestalt. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Subjek penelitian sebanyak tiga siswa. Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara konseling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling gestalt dapat meningkatkan kesadaran diri siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan ketiga subjek setelah pelaksanaan konseling gestaltyaitu: sadar akan keadaan fisiknya, sadar akan kemampuannya, dan tidak bergantung pada orang lain.Simpulan penelitian ini adalah konseling gestalt dapat meningkatkan kesadaran diri siswa kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018.Kata kunci: bimbingan dan konseling, kesadaran diri, konseling gestalt
MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING Aditya Ardhi Rizal; Giyono Giyono; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 3, No 2 (2014): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.45 KB)

Abstract

The research purpose is to improve students interpersonal communication by using assertive training. Method  used  was  quasi-experimental  with  one-group  pretest-posttest  design. Subjects were 15 students who have low interpersonal communication. Data collection techniques was using observation. Results showed that students communication can be enhanced by using assertive training, as evidenced from the analysis of data using wilcoxon with signification 0,01, from the pretest and posttest results obtained  ztable zvalue 6 12 then Ho is rejected. The conclusion of this research is interpersonal communication can be improved by assertive training for seventh grade students.Tujuan penelitian ini untuk melihat komunikasi interpersonal siswa dapat ditingkatkan menggunakan assertive training. Metode yang digunakan dalam penelitian ini eksperimental semu dengan one-group pretest-posttest design. Subjek dalam penelitian sebanyak lima belas orang yang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan komunikasi interpersonal siswa dengan menggunakan assertive training, dilihat dari hasil analisis data menggunakan rumus wilcoxon taraf nyata 0,01, dari hasil pretest dan posttest diperoleh zhitung  ztabel   6 12 maka Ho ditolak. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik assertive training pada siswa kelas tujuh.Kata kunci : assertive training, bimbingan dan konseling, komunikasi interpersonal