Hartanto
Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Postur Duduk Membungkuk dalam Menimbulkan Kifosis Postural Hartanto
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 28 No 2 (2022): MEI-AGUSTUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v28i2.2331

Abstract

Kurangnya aktivitas sehari-hari menyebabkan banyak orang duduk dengan postur membungkuk. Apabila keadaan ini terjadi secara berkepanjangan dapat menjadi sebuah kebiasaan yang dapat menyebabkan kifosis postural. Pada kifosis postural, pertambahan derajat kurvatura tulang vertebra thoracal bersifat fleksibel atau dipengaruhi postur. Postur duduk membungkuk mengakibatkan tubuh menjadi lebih condong ke anterior dan mengubah good alignment tubuh sehingga kurvatura kifosis regio thoracal semakin meningkat dan kurvatura lordosis regio lumbal mendatar seperti pada penderita kifosis postural. Perubahan kurvatura ini dapat menimbulkan regangan yang melampaui batas resistensi pada ligamen bagian posterior vertebra dan meningkatkan tekanan mekanik pada discus intervertebralis. Kondisi ini berpotensi untuk mencetuskan kekakuan otot penegak punggung, keluhan nyeri punggung dan punggung bawah, hingga kepada proses inflamasi dan fenomena creep pada jaringan viscoelastis tulang vertebra. Kejadian kifosis postural progresif yang mengakibatkan kerusakan morfologi tulang dan jaringan lunaknya seperti yang ditemukan pada kifosis Scheuermann  belum ditemukan, meskipun pada keduanya terjadi trauma mekanik yang berkepanjangan.  
Variasi Arteri Subscapularis : Studi Literatur Adrian Valentinus; Hartanto; Handy Winata; Santoso Gunardi
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 29 No 2 (2023): MEI
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v29i2.2395

Abstract

Arteri subscapularis merupakan salah satu arteri yang berlokasi di ekstremitas superior, di sisi posterior dinding toraks. Pembuluh A. subscapularis merupakan cabang besar dari A. axillaris yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke kulit dan otot. Variasi pada A. subscapularis memiliki makna penting karena berbagai operasi ortopedi yang melibatkan bahu. Variasi ini dapat menyebabkan risiko kesalahan dalam operasi, yang dapat mengancam ekstremitas. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi dan memberikan pemahaman mengenai variasi anatomis A. subscapularis. Metode pencarian jurnal dilakukan pada database jurnal elektronik  PubMed, ScienceDirect, Cochrane, dan Google Scholar. Studi ini menggunakan 12 literatur sebagai dasar penulisan mengenai variasi A. subscapularis. Berbagai variasi A. subscapularis adalah sebagai berikut. A. subscapularis mempercabangkan A. circumflexa humeri anterior et posterior, dan A. thoracica lateralis selain mempercabangkan arteri yang secara klasik, yaitu A.circumflexa scapulae dan A. thoracodorsalis. Selain itu, A. subscapularis yang biasa berasal dari segmen ketiga atau distal A. axillaris juga ditemukan variasinya yang berasal dari segmen kedua A. axillaris atau hasil percabangan dari A.thoracica lateralis.
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Orang Tua terhadap Kejadian Otitis Media Akut di Rumah Sakit Family Medical Center Deviana; Ni Luh Airin Gita Devinda; Hartanto
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 29 No 2 (2023): MEI
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v29i2.2535

Abstract

Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan yang terjadi pada telinga bagian tengah selama kurang dari 3 minggu. Sekitar 80% anak pernah setidaknya satu kali mengalami insiden OMA di dalam hidupnya. Insiden OMA dapat menyebabkan terjadinya komplikasi berupa hilangnya pendengaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua terhadap penyakit otitis media akut di Rumah Sakit Family Medical Center pada tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan.103 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dilakukan menggunakan data primer berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Dari data yang didapatkan, mayoritas subjek adalah perempuan (66%), usia 38-47 tahun (33,9%), pendidikan menengah (37,9%), pendapatan setara/di bawah upah minimum regional (UMR) (66,1%), memiliki 2 orang anak (37,9%), dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (43,7%). Mayoritas subjek memiliki tingkat pengetahuan sedang (68%), tetapi sikap dan perilaku baik (70,9% dan 82,5%) terhadap OMA. Perlu dilakukan edukasi mengenai gejala dan faktor risiko OMA serta pentingnya posisi menyusui sebagai salah satu faktor pencetus OMA.
Pengaruh Lama Waktu Mengetik dalam Menimbulkan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Hartanto; Stevanus, Christian; Kartadinata, Suijanta; Kartika, Ronald; Sumbayak, Erma Mexcorry
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 30 No 2 (2024): MEI
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v30i2.3033

Abstract

Sindrom lorong karpal atau disebut juga carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan kumpulan gejala yang timbul akibat tertekannya saraf median pada pergelangan tangan karena terjadi penyempitan lorong karpal. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, seperti kesemutan, nyeri, mati rasa, hingga kerusakan saraf median pada tangan. CTS dapat menurunkan kinerja atau profesionalitas dalam bekerja. Apabila tidak segera ditangani, gejala ini dapat mengakibatkan terjadinya berkurangnya ruang gerak atau keterbatasan gerakan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu mengetik dalam menimbulkan CTS dengan menggunakan kuesioner diagnostik dari Self-Administered Kamath and Stothard’s Questionnaire yang dapat mendeteksi CTS secara akurat (sensitivitas 88,9%; PPV 95,5%). Desain penelitian adalah potong lintang dengan Fisher’s Exact Test (p < 0,05). Populasi penelitian ini adalah karyawan sebuah kantor cabang bank pemerintah tahun 2022 yang berjumlah 80 karyawan. Hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat signifikan (p = 0,000) antara lama waktu mengetik dan kejadian CTS. Namun, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan (p  ≥ 0,05) antara usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), serta lama bekerja dengan kejadian CTS. Simpulan dari penelitian terdapat hubungan yang sangat signifikan antara lama waktu mengetik dan kejadian CTS dengan nilai p  = 0,000 (p < 0,05).