Ahmad Humam Hamid
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLA MIGRASI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MIGRASI PENDUDUK DI KECAMATAN PADANG TIJI Mujiburrahmad, Mujiburrahmad; Hamid, Ahmad Humam; Nufus, Tazliatun
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i3.34757

Abstract

Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dan menjadi faktor ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya migrasi penduduk dan pola migrasi para migran di Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie. Penelitian mengambil sampel di tiga desa di Kecamatan Padang Tiji. Pemilihan lokasi ini menggunakan metode purposive sampling. Proses pengambilan data diperoleh dari wawancara terhadap 50 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan migrasi permanen dan nonpermanen yang paling banyak pada responden yaitu faktor penarik, faktor individu dan faktor pendorong. Kemudian Pola migrasi para migran di Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie yang paling banyak adalah migrasi secara non permanen sebanyak 60 % dari 50 jumlah responden. Sedangkan migrasi permanen sebanyak 40 % dari 50 jumlah responden. Daerah tujuan migrasi bukan hanya di Kabupaten-Kabupaten di Provinsi Aceh saja. Akan tetapi juga tersebar ke luar kota (Medan, Jakarta, Jawa, dan Lampung) dan juga keluar negeri seperti Negara Malaysia. Adapun alasan responden memilih migrasi ke luar kota ialah pekerjaan lebih mudah didapat, adanya kerabat didaerah tujuan, dan pendapatan yang diperoleh lebih tinggi. Keputusan migran ke negara Malaysia untuk mencari pekerjaan baru yang dianggap lebih menguntungkan dari daerah. Adapun alasan paling dominan yang menarik keinginan migran untuk melakukan migrasi ke Negara Malaysia adalah karena upah kerja yang tinggi. Upah kerja yang ditawarkan dalam bentuk mata uang asing sangatlah menggiurkan, jika dibandingkan mata uang asing, maka nilai tukar rupiah masih sangat rendah.
Livelihood Assets and Households Vulnerability toward Food Commodity Price: An Evidence from Post-Disaster Community in Banda Aceh Zikri, Irfan; Hasibuan, Indiriyani; Sofyan, Sofyan; Ginting, Litna Nurjannah; Takahashi, Makoto; Hamid, Ahmad Humam
Agro Ekonomi Vol 35, No 2 (2024): DECEMBER 2024
Publisher : Department of Agricultural Socio-Economics Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ae.91737

Abstract

The recovery process following the 2004 mega-disaster and the Covid-19 pandemic have significant implications for the dynamics of change and community resilience in Banda Aceh. A resilient community is characterized by the ability to adapt to various threat risks, including volatile market conditions. Therefore, this study aimed to investigate livelihood assets in Banda Aceh and the influence on households vulnerability to fluctuation in the market price of food commodity. To achieve this objective, the study used a questionnaire survey method with 560 household heads as the unit of analysis spread across 28 villages in Banda Aceh. Furthermore, data were analyzed using a descriptive method to calculate livelihood assets and vulnerability index, along with multiple linear regression to analyze the effect of livelihood capital on vulnerability. The results showed that the condition of human and financial capital was still weak compared to social and physical capital. Households also had a high level of vulnerability to fluctuation in food prices. Statistically, human, financial, and social capital had a significant effect on households vulnerability. This study showed the importance of fostering both human and financial capital at the households level to improvequality of life and economic resilience. There were also needs for initiatives to improve social networks as a means of adapting to unexpected events.