Swandari, Tantri
Institut Pertanian STIPER Yogyakarta

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kajian Fenologi Bunga Dan Uji Reseptivitas Stigma Serta Morfologi Polen Anggrek Kalajengking (Arachnis flosaeris ) Di Maguwoharjo, Sleman Yudistira, Lora; Swandari, Tantri; Setyorini, Titin
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3805

Abstract

Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenologi bunga dan uji reseptivitas stigma serta morfologi polen anggrek Kalajengking (Arachnis flosaeris). Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengetahui waktu persilangan atau penyerbukan yang tepat bagi tanaman anggrek Kalajengking. Penelitian ini dilakukan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu fase stadium bunga dari mulai anthesis hingga gugur (hari) dengan unit percobaan sebanyak 20 tanaman. Data yang diperoleh selama pengamatan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif komparatif dengan foto untuk menunjukkan hasil pengamatan fenologi bunga berdasarkan tingkat kesegaran bunga. Data kuantitatif dari parameter jumlah gelembung oksigen pada stigma reseptif dan jumlah morfologi polen dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga anggrek Kalajengking yang telah anthesis dapat bertahan selama rentang waktu 21 hari setelah itu apabila bunga tidak mengalami penyerbukan maka akan layu, mengering dan gugur. Waktu bertahannya bunga berlangsung cukup lama, sehingga tahap optimal reseptivitas stigma anggrek Kalajengking terjadi pada saat bunga di stadium H+12 setelah anthesis. Dari data hasil penelitian didapatkan unit morfologi polen amorf lebih banyak dibandingkan dengan unit morfologi polen tetramorf
Hubungan antara asal bahan tanam dan jumlah ruas stek terhadap pertumbuhan bunga pukul delapan (Turnera subulata) Sri Suryanti; Tantri Swandari; Jamian Riyadi
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP) Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Politeknik LPP Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.546 KB) | DOI: 10.54387/jpp.v3i2.18

Abstract

Penelitian tentang asal bahan tanam dan jumlah ruas Turnera subulata dilakukan untuk mengetahui asal bahan tanam stek bunga pukul delapan terhadap pertumbuhan stek, pengaruh jumlah ruas terhadap pertumbuhan stek bunga pukul delapan serta mengetahui pengaruh kombinasi antara asal bahan tanam dan jumlah ruas stek terhadap pertumbuhan bunga pukul delapan. Penelitian dilaksanakan di kebun pendidikan dan penelitian Instiper Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian memiliki ketinggian + 118 meter di atas permukaan laut, dengan rata-rata curah hujan 2500-3500 mm per tahun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2020. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah asal bahan tanam terdiri dari tiga aras yaitu batang atas, batang tengah, batang bawah dan faktor kedua adalah jumlah ruas yang terdiri dari tiga aras yaitu 2 ruas, 3 ruas dan 4 ruas. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan 4 kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis sidik ragam pada jenjang 5 % apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncun Multiple Range Test (DMRT) jenjang 5 %. Hasil penelitian menunjukkan asal bahan tanam dan jumlah ruas berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan bunga pukul delapan tetapi tidak terdapat interaksi nyata terhadap semua parameter pertumbuhan bunga pukul delapan. Asal bahan tanam atas dan asal bahan tanam tengah stek bunga pukul delapan dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun, berat segar tunas, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar dan persen hidup, sedangkan berat kering tunas dan berat segar akar meningkat dengan menggunakan bahan stek bagian tengah. Jumlah ruas 3 dan jumlah ruas 4 stek tanaman bunga pukul delapan dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun, berat segar tunas, berat kering tunas, jumlah akar, panjang akar, berat segar akar dan persen hidup sedangkan berat kering akar dengan jumlah ruas stek 3.
Pengaruh Auksin, Sitokinin, Giberelin, dan Paklobutrazol terhadap Pertumbuhan Bibit Anggrek Dendrobium sylvanum pada Tahap Aklimatisasi Tantri Swandari; Abid Faisal
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 26, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v26i1.14375

Abstract

Indonesia memiliki berbagai jenis anggrek dengan keunikan bentuk bunga, warna, corak, serta ukuran. Jenis anggrek yang paling populer adalah Dendrobium. Pada umumnya anggrek diperbanyak melalui teknik kultur jaringan, namun pada tahap aklimatisasi terdapat kendala seperti rendahnya persentase bibit yang dapat bertahan hidup dan pertumbuhan yang stagnan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh auksin, sitokinin, giberelin, serta paklobutrazol terhadap parameter pertumbuhan bibit anggrek di tahap aklimatisasi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian dan Percobaan (KP2) Instiper Yogyakarta pada bulan Februari-Mei 2020. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktor pertama adalah jenis hormon (4 aras), yaitu A1 (auksin), A2 (sitokinin), A3 (giberelin), A4 (paklobutrazol); faktor kedua berupa konsentrasi hormon yaitu D0 (0 ppm), D1 (2,5 ppm), D2 (5 ppm), D3 (7,5 ppm), masing-masing kombinasi perlakuan dilakukan pengulangan sejumlah 3 kali, kemudian dilakukan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hormon giberelin memberikan pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan bibit anggrek dibandingkan dengan hormon auksin, sitokinin, atau paklobutrazol. Hormon giberelin 5 ppm dapat meningkatkan pertumbuhan bibit anggrek seperti lebar tanaman, lebar daun, panjang daun, jumlah akar, panjang akar, dan bobot segar bibit.
KAJIAN FENOLOGI BUNGA DAN UJI RESEPTIVITAS STIGMA SERTA MORFOLOGI POLEN ANGGREK KALAJENGKING (Arachnis flosaeris ) DI MAGUWOHARJO, SLEMAN Lora Yudistira; Tantri Swandari; Titin Setyorini
LUMBUNG Vol. 19 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.575 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v19i2.228

Abstract

Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenologi bunga dan uji reseptivitas stigma serta morfologi polen anggrek Kalajengking (Arachnis flosaeris). Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengetahui waktu persilangan atau penyerbukan yang tepat bagi tanaman anggrek Kalajengking. Penelitian ini dilakukan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu fase stadium bunga dari mulai anthesis hingga gugur (hari) dengan unit percobaan sebanyak 20 tanaman. Data yang diperoleh selama pengamatan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif komparatif dengan foto untuk menunjukkan hasil pengamatan fenologi bunga berdasarkan tingkat kesegaran bunga. Data kuantitatif dari parameter jumlah gelembung oksigen pada stigma reseptif dan jumlah morfologi polen dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga anggrek Kalajengking yang telah anthesis dapat bertahan selama rentang waktu 21 hari setelah itu apabila bunga tidak mengalami penyerbukan maka akan layu, mengering dan gugur. Waktu bertahannya bunga berlangsung cukup lama, sehingga tahap optimal reseptivitas stigma anggrek Kalajengking terjadi pada saat bunga di stadium H+12 setelah anthesis. Dari data hasil penelitian didapatkan unit morfologi polen amorf lebih banyak dibandingkan dengan unit morfologi polen tetramorf.
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.) TERHADAP PERTUMBUHAN IN VITRO Dendrobium sp. (Orchidaceae) Tantri Swandari; Aji Setiawan; Yohana Theresia Maria Astuti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2987

Abstract

Dendrobium is a genus of orchids whose flowers vary in shape and color, making them much in demand as ornamental plants. In vitro propagation requires the proper composition of culture media to speed up the growth of seedlings, but media composition is still relatively quite pricey for orchid producers. It is necessary to alter popular culture, especially the utilization of abundant natural resources, such as seaweed (Gracilaria sp.). This study aims to determine the effect of adding seaweed extract (Gracilaria sp.) to the culture media on the growth of Dendrobium sp. seedlings. The study was carried out in Central Laboratory INSTIPER Yogyakarta. The study used a factorial experimental method which was arranged in a completely randomized design (CRD). The first factor was the type of seaweed with 2 levels, namely seaweed variant 1 and variant 2. The second factor was the concentration of seaweed extract with 4 levels (0 gram/liter, 0.5 gram/liter, 1 gram/liter, and 1 .5 gram/liter). Parameters observed included plant height, number of leaves, leaf color, number of roots, root length, and fresh weight. The results of the observations were analyzed using DMRT test at the 5% level. The results showed that the addition of 1 and 1.5 grams/liter of seaweed extract could significantly increase the parameters of plant height and the number of leaves of Dendrobium sp.INTISARIDendrobium merupakan salah satu marga anggrek yang bervariasi bentuk dan warna bunganya sehingga banyak diminati sebagai tanaman hias. Perbanyakan anggrek secara in vitro membutuhkan komposisi media kultur yang tepat sehingga mampu mempercepat pertumbuhan bibit, namun komposisi media tersebut masih terhitung mahal bagi produsen anggrek. Modifikasi media kultur perlu dilakukan khususnya yang memanfaatkan bahan alami dengan kemelimpahan tinggi, salah satunya adalah rumput laut (Gracilaria sp.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak rumput laut (Gracilaria sp.) pada media kultur terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium sp. Penelitian dilakukan di Laboratorium Sentral INSTIPER Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode percobaan faktorial yang disusun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah jenis rumput laut dengan 2 aras yaitu rumput laut varian 1 dan rumput laut varian 2. Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak rumput laut dengan 4 aras yaitu 0 gram/liter, 0,5 gram/liter, 1 gram/liter, dan 1,5 gram/liter. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, jumlah akar, panjang akar, dan berat segar. Hasil pengamatan dianalisis sidik ragam dan uji lanjut DMRT jenjang 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak rumput laut 1 dan 1,5 gram/liter mampu meningkatkan secara signifikan parameter tinggi tanaman dan jumlah daun bibit anggrek Dendrobium sp.
PENGGUNAAN ALAT SENSOR WARNA UNTUK MENDUGA DERAJAT DOMINANSI GEN PENYANDI KARAKTER WARNA BUAH CABAI HASIL PERSILANGAN Tantri Swandari; Panjisakti Basunanda; Aziz Purwantoro
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 1 No. 1 (2017): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.32 KB) | DOI: 10.55180/agi.v1i1.6

Abstract

Colour is an interesting character to be studied in breeding program of ornamental chilli. Colour of plant was affected by the accumulation chlorophyll, carotenoids and anthocyanins that regulated by multiple genes controlling color (gene B, gene cl, gene y + , gene c1 / c2, and gene A). Genes regulating of colour have different dominance degrees thus affecting potential properties inherited in plants. Aim of the research was to determine the alleged dominance of the gene encoding a colour using the colour ratio of female and male parent, and also population of F1 generation. Research materials used are F1 generation and reciprocal accession (A, BR, and CP). The measured parameter was the character of fruit colour using a colour sensor Conica Minotla 400 to get the value of L*a*b* (L: brightness; a: axis extends from green (-a) to red (+a); b: the b axis from blue (- b) to yellow color).Quantitative measurement based on the coordinates L*a* b* showed Chroma and Hue values that describe the color of the fruit. The results showed that the potential value of color brightness ratio of generation F1 and F1R (F1: AxBR, F1R: BRxA) were over dominant. Gene partially dominant shown in cross breeding of accession A and CP (F1: AxCP, F1R: CPxA).
INDUKSI KALUS Gerbera jamesonii DENGAN KOMBINASI NAA DAN BAP Tantri Swandari; Titin Setyorini
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 1 No. 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.739 KB) | DOI: 10.55180/agi.v1i2.20

Abstract

Gerbera, an ornamental flower plant of herbs, has been commonly cultivated as a potted plant or cut flowers. The main problem in conventional propagation Gerbera is insufficient amount of seeds to meet the growing demand of planting material. This study aims to develop effective and low cost in vitro system of Gerbera propagation; therefore Gerbera seeds are available in large quantities and cheaper price. The research was conducted in laboratory of plant tissue culture, Stiper Agriculture Institute, Yogyakarta from March to June 2017. The young leaves Gerbera jamesonii, commonly planted in the Dieng plateau area, were used as explant. The explants were inoculated in solid medium which contain of ¼ MS (Murashige and Skoog), sucrose 30 g/L and combination of NAA (Naphthalene Acetate Acid) and BAP (Benzilaminopurin). The combinations of NAA and BAP were A0B0 (NAA 0 mg/L + BAP 0 mg/L); A1B0 (NAA 1 mg/L + BAP 0 mg/L); A2B0 (NAA 2 mg/L + BAP 0 mg/L); A0B1 (NAA 0 mg/L + BAP 1 mg/L); A2B1 (NAA 2 mg/L + BAP 1 mg/L); A0B2 (NAA 0 mg/L + BAP 2 mg/L); A1B2 (NAA 1 mg/L + BAP 2 mg/L), A2B2 (NAA 2 mg/L + BAP 2 mg/L). It was observed that ¼ MS medium supplemented with NAA and BAP can be used for callus induction from leaf explants of Gerbera jamesonii. Callus began to be induced three to four weeks after planting. Medium with combination of NAA 2 ppm and BAP 1 ppm (A2B1) produced the best characterized callus, with shiny green appearance and clustered form (embryogenic). Keywords : Callus induction, Gerbera jamesonii, NAA, BAP
KARAKTERISASI TRIKOMA DAN KANDUNGAN GULA TOTAL TEMBAKAU RAJANGAN TEMANGGUNG Tantri Swandari
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 1 (2018): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.664 KB) | DOI: 10.55180/agi.v2i1.27

Abstract

Temanggung tobacco is categorized as an aromatic tobacco which cultivated around Mount Sumbing and Sindoro. Many cultivars of Temanggung tobacco planted by farmers and processed as dried sliced leaves. This product is still economically important for farmer and government income. The aim of the research was study character of trichomes and total sugar content of dry sliced Temanggung tobacco. Research materials used are live of dry sliced Temanggung tobacco, ie Pringapus, Sawah, Sindoro, Jambu, dan Lamsi. The measured parameter was the character of trichomes using microscope and Optilab, and also sugar content by Nelson Somogy methods. The result showed that live of dry sliced Temanggung tobacco has variety of color from pale lemon to light brown. Trichome observations shown that the live dry sliced tobacco have varied structure especially in uni-multicelular head. The highest total sugar content was in Sindoro tobacco (15.5%). Keywords: dry-sliced tobacco, trichomes, sugar content, Temanggung
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN NPK Muhammad Yogi Saputra; Hangger Gahara Mawandha; Tantri Swandari
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2018): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.763 KB) | DOI: 10.55180/agi.v2i2.37

Abstract

The research aims to determine the effect of oil palm empty fruit bunches fertilizer and NPK and their interactions on growth and yield of beans (Phaseolus vulgaris L). The study was conducted in the garden of Education and Research Institute for Agriculture KP-2 STIPER Yogyakarta, located in the village Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Sleman regency is located at LU 734.520 - 747.050 and 1070 LS 15'03 "BB - 110028 '30" longitude at an altitude ± 112 masl. The study was conducted during ± 3 months ie from April to July 2018. This study used a factorial experiment consisting of two factors and arranged in a completely randomized design or CRD 2 factorial. The first factor is fertilizer, oil palm empty fruit bunches consisting of T0 (control), T1 (50g / polybag), T2 (75g / polybag), T3 (100g / polybag). The second factor is the NPK fertilizer consisting of N0 (Control), N1 (2.5G / polybag), N2 (5g / polybag), N3 (10g / polybag). Of the two factors obtained 4 x 4 = 16 combination of treatments, each combination is repeated 3 times, so that the total number of plants in the study 4 x 4 x 3 = 48 polybag plants. The result shows that fertilizer and oil palm empty fruit bunches NPK showed no real interaction on all the parameters are parameters plant height, number of leaves, number of branches, number of pods, pod weight and pod length. Treatment fertilizer oil palm empty fruit bunches (75g / polybag) showed good results on the parameters of the number of leaves, pods, pod weight and pod length. NPK fertilizer (2.5G / polybag) showed good results on the parameters plant height, number of leaves, pods, and pods weight, while in the pod length parameter showed good results on NPK fertilizer (5 g / polybag) based DMRT at the 5% significance level. Keywords: Growth, production, chickpeas, empty oil palm bunches fertilizer, NPK
PENGARUH PERBANDINGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL 3 VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum annuum L. Fransiska Ayu; Tantri Swandari; Titin Setyorini
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.489 KB) | DOI: 10.55180/agi.v3i2.56

Abstract

The aims of this research is to determine the effect of the comparison of the composition of the planting media on the growth and yield of three varieties of cabai rawit (Capsicum annuum L). This research was conducted in Maguwoharjo Village, Depok District, Sleman Regency, Yogyakarta. The research was conducted from March to June 2019 using refusal soil and manure. This study used a factorial method, which was arranged in a completely randomizing design (RAL) with 2 factors. The first factor is the ratio of the composition of the planting medium (manure: soil) with a level of 1: 1, 1: 3, 3: 1, and control. The second factor is the varieties of cabai rawit such us Dian F1, Sret and Sigantung. The results showed that there was no interaction between the comparison of the composition of the planting medium and three varieties of cabai rawit on each parameter, but had a significant effect on several parameters. Comparison of the composition of the planting medium has a significant effect on the growth and yield. Planting medium, that contain manure: soil (1:1) had a significant effect on the parameters of the number of fruits and the weight of the fruit, while the 1: 3 ratio of the planting medium had a significant effect on the parameters of the fresh root weight and the root length. Dian-F1 variety showed the best growth response and yield. Keyword : planting medium, manure, growth, yield, cabai rawit