Abdul Razak Thaha
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN KADER POSYANDU PADA PELAYANAN TERPADU WANITA PRAKONSEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS PATTINGALLOANG Paridah Paridah; Citrakesumasari Citrakesumasari; Abdul Razak Thaha
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 2: JUNI 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.09 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i2.499

Abstract

Pelayanan kesehatan prakonsepsi merupakan strategi kesehatan masyarakat untuk memperbaiki status kesehatan dan gizi serta menurunkan angka kematian ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran kader Posyandu dalam pelayanan terpadu wanita prakonsepsi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan, yaitu metode penelitian kuantitatif deskriptif dan penelitian kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian adalah kader Posyandu (16 orang). Informan kunci adalah wanita prakonsepsi (10 orang) dan keluarganya serta Imam kelurahan (3 orang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader mampu menjaring wanita prakonsepsi sebesar 93,3%, kader mampu memantau konsumsi kapsul multi zat gizi mikro wanita prakonsepsi sejumlah 80%, selama pemantauan wanita prakonsepsi yang patuh 41,7% dan tidak patuh 58,3%. Kemampuan kader dalam menjaring terhambat oleh tidak sampainya informasi pernikahan kepada kader dan kemampuan memantau terkendala karena wanita prakonsepsi tidak bertemu kader. Kader mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk menyampaikan informasi dan motivasi kepada wanita prakonsepsi dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Namun, pemantauan konsumsi kapsul wanita prakonsepsi oleh kader tidak sesuai prosedur dan mendapatkan beberapa kendala sehingga kurang dapat meningkatkan kepatuhan wanita prakonsepsi. Disimpulkan bahwa kader Posyandu mampu melaksanakan perannya meskipun tidak maksimal karena mendapatkan beberapa kendala.
FAKTOR RISIKO STUNTING USIA 6-23 BULAN DI KECAMATAN BONTORAMBA KABUPATEN JENEPONTO Nasrul Nasrul; Fahmi Hafid; Abdul Razak Thaha; Suriah Suriah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 3: SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.481 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i3.518

Abstract

Stunting adalah retardasi pertumbuhan linier kurang dari -2 SD standar WHO pertumbuhan anak panjang badan menurut usia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian ini sebanyak 410 set e-files data survei gizi & kesehatan ibu dan anak Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto 2014 dengan sampel sebanyak 350 set data yang diambil dengan teknik exhaustive sampling. Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko stunting dalam penelitian ini adalah (OR; p value), berat badan lahir rendah (OR=3,651; p=0,002), usia anak 12-23 bulan (OR=2,708; p=0,000), tinggi badan ibu <150cm dengan (OR=1,970; p=0,006), pengasuh tidak mencuci tangan menggunakan sabun (OR=1,765; p=0,021) dan imunisasi dasar yang tidak lengkap (1,640; p=0,037). Faktor risiko stunting dominan pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto adalah berat badan lahir rendah, usia anak 12-23, tinggi badan ibu <150cm, pengasuh tidak mencuci tangan menggunakan sabun dan imunisasi dasar yang tidak lengkap.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, UMUR, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PSIKOLOGIS, DAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SUDIANG Hasnah Assriyah; rahayu Indriasari; healthy Hidayanti; Abdul Razak Thaha; Nurhaeddar Jafar
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.148 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10156

Abstract

Pendahuluan Pemberian ASI secara dini dan eksklusif akan membantu mencegah berbagai penyakit anak, terutama gangguan lambung, saluran nafas dan asma pada anak. Faktor – faktoryang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain karakteristik ibu (pengetahuan,pendidikan, pekerjaan, usia, paritas dan etnis), karakteristik bayi (berat lahir dan kondisikesehatan bayi), lingkungan (keyakinan, dukungan keluarga, tempat tinggal dan sosial ekonomi)dan pelayanan kesehatan (pemeriksaan kehamilan, konseling laktasi, tempat persalinan,penolong persalinan dan kebijakan). Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganfaktor ibu dan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif. Bahan danMetode: Jenis penelitian ini adalah analitik cross sectionalstudy. Penelitian ini dilakukan pada95 ibu yang memiliki bayi usia 6-11 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Makassar.Analisis dilakukan dengan uji chi-square untuk menentukan hubungan antar variable. Hasil:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 50,5%bayi tidak mendapatkan ASI eksklusifdan 49,5% bayi mendapatkan ASI eksklusif. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (p =0,015), pekerjaan ibu (p = 0,049), psikologis (p = 0,031), dan inisiasi menyusui dini (IMD) (p= 0,007) dengan pemberian ASI eksklusif. Tidak terdapat hubungan antara sikap ibu (p =0,748), umur ibu (p = 0,325), dan pendidikan ibu (p = 0,558) dengan pemberian ASI eksklusif.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor ibu yaitu pengetahuan ibu, pekerjaan ibu,psikologis ibu dan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif dan tidakterdapat hubungan faktor ibu yaitu sikap ibu, umur ibu dan pendidikan ibu dengan pemberianASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Makassar.
EFEKTIVITAS FORTIFIKASI ZAT BESI PADA TEPUNG TERIGU UNTUK MENANGGULANGI ANEMIA: AN UPDATE SYSTEMATIC REVIEW Ahmad Fadilah Fadil; Abdul Razak Thaha; Marini Amaliah Mansur; Rahayu Indriasari; Healthy Hidayanty
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jgmi.v11i2.21316

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi anemia yang masih tinggi menjadi masalah kesehatan masyarakat secara global. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas fortifikasi zat besi pada tepung terigu dalam menanggulangi anemia pada berbagai populasi berdasarkan jenis dan jumlah senyawa zat besi yang digunakan sebagai fortifikan serta durasi intervensi.. Bahan dan Metode: Jenis penelitian ini adalah systematic review yang dilakukan berdasarkan PRISMA flow diagram. Sebanyak 37 artikel yang eligible dari 3736 literatur yang diidentifikasi dan 37 artikel tersebut merupakan terbitan 2001-2021. Terdapat 16 artikel yang merupakan studi observatif dan 21 artikel merupakan studi Trial. Terdapat 36 artikel yang dikaji terindeks SCOPUS dan 1 artikel lainnya terindeks SINTA indonesia. Penelitian tesebut dilakukan di berbagai Negara. Hasil: Terdapat empat kelompok populasi yaitu anak usia pra-sekolah, anak usia sekolah-remaja, Wanita Usia Subur, dan Ibu Hamil dan menunjukkan inkonsistensi hasil penelitian. Jumlah senyawa zat besi yang dinilai efektif dalam program fortifikasi zat besi pada tepung terigu untuk menanggulangi anemia yaitu NaFeEDTA 20 mg/kg, besi Sulfat 30 mg/kg, besi fumarat 40 mg/kg, besi elektrolitik 60 mg/kg, besi tereduksi hidrogen 80 mg/kg dan ferrous bisglycinate belum ditemukan jumlah yang efektif. Durasi intervensi pada artikel penelitian yaitu dalam rentang waktu 2 bulan - 5 tahun. Durasi intervensi artikel penelitian observasional tidak berpengaruh pada hasil akhir penelitian sedangkan pada artikel penelitian trial semakin lama intervensi menunjukkan hasil yang lebih efektif. Kesimpulan: Fortifikasi zat besi pada tepung terigu memiliki dampak yang baik dalam menanggulangi anemia namun bukti ilmiah terkait hal ini masih terbatas untuk itu diperlukan penelitian individual dan systematic review selanjutnya serta diharapkan dapat menggunakan pertanyaan penelitian yang lebih luas. Kata kunci : Fortifikasi,tepung terigu, zat besi,anemia