Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

GAMBARAN KEJADIAN KECACINGAN (SOIL TRANSMITTED HELMINTH), ASUPAN VITAMIN B12 DAN VITAMIN C PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KOTA MAKASSAR Hardiyanti Subair; Healthy Hidayanti; Abdul Salam
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 8 No. 1 (2019): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia Volume.8 No. 1 2019
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.558 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v8i1.7374

Abstract

Introduction: Worm infections will affect the intake, digestion, absorption, and metabolism of food.Worm infection can cause nutritional deficiencies in the form of calories, protein, and vitamins andblood loss which results in a decrease in endurance and cause disruption to child development.Objective: This study aims to describe the incidence of helminthiasis (soil transmitted helminth),intake of vitamin B12 and vitamin C in primary school-aged children in Makassar City. Materials andMethods: The type of research used is descriptive. Sampling was carried out using proportionalrandom sampling with a sample of 88 people in Makassar City representing the Manggala Districtarea namely SD Borong Jambu III Inpres and SD Inpres Perumnas Antang II / I and Tallo Districtnamely Rappokalling 67  Elementary School and Kaluku Bodoa Inpres Elementary School. Datacollection on children's characteristics was carried out by interviewing questionnaires and intakeusing a 2 × 24 hour food recall method, worm examination performed with the Kato Katz technique.Descriptive analysis was carried out using the SPSS application. Results: A total of 15.9% of childrenhad helminthiasis. Children who were positive for helminthiasis were more prevalent in male sexes,namely (22.9%) aged 10 years as much (17.6%) and living in coastal areas as much (23.3%). VitaminB12 intake showed more children who had more helminthiasis with adequate vitamin B12  intake whichwas as much as (85.7%). Whereas the status of helminthiasis based on vitamin C intake shows thatchildren who are positive have more worms with less vitamin C intake which is as much as (100%).Conclusions and Suggestions: Suggestions for the community, especially mothers and children, tomaintain home environmental sanitation, as well as the importance of consuming nutritious food
PENGARUH REBUSAN KAYU MANIS TERHADAP PERUBAHAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PREDIABETES DI KOTA MAKASSAR Andi Nur Hudayah; Nurhaedar Jafar; Ridwan Thaha; Veni Hadju; Healthy Hidayanti; Abdul Salam
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 8 No. 2 (2019): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia: The Journal of Indonesian Community Nutrition
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.675 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v8i2.8507

Abstract

Pendahuluan: Prediabetes merupakan fase sebelum diabetes melitus tetapi jika tidak dicegah dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertrigliserida, di Kota Makassar jumlah hipertrigliserida meningkat dari 40,13% tahun 2017 menjadi 43,70%  pada tahun 2018. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan kayu manis terhadap perubahan kadar trigliserida pada prediabetes di Kota Makassar. Metode: Desain Penelitian  quasi ekserimen. Model rancangan adalah non randomized pre test post test with control group. Sebagai sampel mereka yang mengalami prediabetes dan didapatkan dari hasil skreening di masyarakat. Penelitian ini menggunakan kelompok intervensi (n=14 orang) yaitu yang diberikan rebusan dan edukasi kayu manis, sedangkan  kelompok kontrol (n=14 orang) hanya diberikan edukasi kayu manis. Analisis data menggunakan uji t- paired test untuk mengetahui besar perubahan dan uji t- independent untuk mengetahui besar perbedaan antara kedua kelompok. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel  perempuan (89,28%), berumur 51-60 tahun, hampir semuanya obesitas sentral (92,86%), mempunyai riwayat keluarga diabetes melitus (71,43%)  dan pendidikan sebagian besar  perguruan tinggi (42,86%). Hasil uji t berpasangan menunjukkan tidak ada perubahan kadar  trigliserida yang signifikan  sebelum dan sesudah intervensi rebusan kayu manis (p=0,109), demikian juga pada kelompok kontrol  tidak ada perubahan kadar trigliserida sebelum dan sesudah pemberian edukasi (p=0,279).  Terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan (p=0,001) setelah diberikan edukasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan asupan energi, karbohidrat, protein, lemak dan serat sebelum dan sesudah pemberian rebusan kayu manis (intervensi) dan pemberian edukasi (control). Kesimpulan: Tidak ada perubahan kadar trigliserida yang signifikan sebelum dan sesudah konsumsi rebusan kayu manis pada prediabetes. Untuk penelitian berikutnya diharapkan menambah dosis kayu manis dan pemberiaannya lebih lama agar pemberian rebusan kayu manis efektifitas. 
HUBUNGAN POLA KONSUMSI PANGAN SUMBER SERAT DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMP NEGERI 3 MAKASSAR Anggun Dwi Hardi; Rahayu Indriasari; Healthy Hidayanti
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 8 No. 2 (2019): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia: The Journal of Indonesian Community Nutrition
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.851 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v8i2.8508

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Sayur dan buah-buahan ini diperlukan oleh manusia karena kandunganseratnya atau fiber yang berperan terhadap overweight diantaranya menunda pengosonganlambung, mengurangi rasa lapar, pencernaan dan dapat mengurangi terjadinya overweight.Remaja usia 13-15 tahun memiliki konsumsi buah dan sayur lebih rendah dibanding anak usia5-10 tahun dan usia 16 tahun ke atas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahuihubungan konsumsi pangan sumber serat dengan kejadian overweight pada remaja di SMPNegeri 3 Makassar. Metode: Desain penelitian ini adalah analitik dengan desain crosssectionaldan pengambilan sampel proportional sampling. Populasi pada penelitian inisebanyak 792 siswa kelas VII dan kelas VII. Sampel sebanyak 93 siswa dengan status gizioverweight dan normal yang diperoleh dari screening antropometri. Kemudian dilakukanwawancara FFQ Semikuantitatif (SQ-FFQ) untuk dapat mengetahui jumlah dan frekuensikonsumsi pangan sumber serat. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-squaredan Fisher Exact Test. Hasil: Didapatkan hasil pada frekuensi konsumsi pangan sumber seratnilai p-value sebesar 1,000. Lalu  jumlah konsumsi pangan sumber serat nilai p value sebesar0,819. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pola konsumsipangan sumber serat dengan kejadian overweright pada remaja di SMP Negeri 3 Makassar.
GAMBARAN KEJADIAN INFEKSI KECACINGAN, KADAR SENG DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KOTA MAKASSAR Dwi Sulastri; Healthy Hidayanti; Rahayu Indriasari; citrakesumasari citrakesumasari; Nurhaedar Jafar
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.085 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10121

Abstract

Pendahuluan: Infeksi cacing dapat menimbulkan kerugian zat gizi berupa kalori, proteinserta kehilangan darah. Dimana, pada infeksi sedang kehilangan darah dapat dideteksi dalamtinja sehingga menimbulkan gejala anemia dan defisiensi besi. Tujuan: Penelitian inibertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian infeksi kecacingan dan kadar seng sertakadar hemoglobin pada anak usia sekolah dasar di Kota Makassar. Bahan dan Metode: Jenispenelitian ini adalah deskriptif cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah anakusia sekolah dasar yang bersekolah di Borong Jambu III dan SD Inpres Perumnas Antang II/IKecamatan Manggala serta SD Negeri Rappokalling 67 dan SD Inpres Kaluku BodoaKecamatan Tallo Kota Makassar. Pengambilan sampel menggunakan tehnik proporsionalrandom sampling. Data diperoleh melalui uji laboraturium dan wawancara denganmenggunakan panduan kuesioner dan analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakanSPSS. Hasil: sebanyak 24% anak mengalami infeksi kecacingan. Distribusi frekuensi untukkadar seng diperoleh 59% anak dengan kadar seng rendah, serta untuk kadar Hemoglobindiperoleh 4.1% anak dengan kadar hemoglobin rendah. Kesimpulan: Prevalensi anak usiasekolah dasar di Kota Makassar yang terinfeksi kecacingan masih cukup tinggi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, UMUR, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PSIKOLOGIS, DAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SUDIANG Hasnah Assriyah; rahayu Indriasari; healthy Hidayanti; Abdul Razak Thaha; Nurhaeddar Jafar
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.148 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10156

Abstract

Pendahuluan Pemberian ASI secara dini dan eksklusif akan membantu mencegah berbagai penyakit anak, terutama gangguan lambung, saluran nafas dan asma pada anak. Faktor – faktoryang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain karakteristik ibu (pengetahuan,pendidikan, pekerjaan, usia, paritas dan etnis), karakteristik bayi (berat lahir dan kondisikesehatan bayi), lingkungan (keyakinan, dukungan keluarga, tempat tinggal dan sosial ekonomi)dan pelayanan kesehatan (pemeriksaan kehamilan, konseling laktasi, tempat persalinan,penolong persalinan dan kebijakan). Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganfaktor ibu dan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif. Bahan danMetode: Jenis penelitian ini adalah analitik cross sectionalstudy. Penelitian ini dilakukan pada95 ibu yang memiliki bayi usia 6-11 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Makassar.Analisis dilakukan dengan uji chi-square untuk menentukan hubungan antar variable. Hasil:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 50,5%bayi tidak mendapatkan ASI eksklusifdan 49,5% bayi mendapatkan ASI eksklusif. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (p =0,015), pekerjaan ibu (p = 0,049), psikologis (p = 0,031), dan inisiasi menyusui dini (IMD) (p= 0,007) dengan pemberian ASI eksklusif. Tidak terdapat hubungan antara sikap ibu (p =0,748), umur ibu (p = 0,325), dan pendidikan ibu (p = 0,558) dengan pemberian ASI eksklusif.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor ibu yaitu pengetahuan ibu, pekerjaan ibu,psikologis ibu dan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif dan tidakterdapat hubungan faktor ibu yaitu sikap ibu, umur ibu dan pendidikan ibu dengan pemberianASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Makassar.
PENGARUH EDUKASI GIZI MENGGUNAKAN LEAFLET KEMENKES TERHADAP PERILAKU KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Herman Herman; Citrakesumasari Citrakesumasari; Healthy Hidayanti; Nurhaedar Jafar; devinta Virani
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.962 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10157

Abstract

Latar Belakang: Rendahnya konsumsi buah dan sayur pada remaja dapat berisiko dalammemicu perkembangan penyakit degenerat if seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan kankerpada tahapan kehidupan selanjutnya. Tujuan: Penelit ian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh pemberian edukasi gizi menggunakan leaflet terhadap pengetahuan, sikap, dan pola konsumsi sayur dan buah pada remaja di SMAN 10 Makassar tahun 2018. Bahan dan Metode:Jenis penelian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian one group pre-test post-test.Sampel penelitian sebesar 43 siswa kelas XI dan XII yang dipilih secara proportional randomsampling. Pengetahuan dan sikap responden diukur menggunakan kuesioner dan leaflet. Polakonsumsi sayur dan buah responden diukur dengan menggunakan Food FrequencyQuestionnaire (FFQ). Data dianalisis dengan uji Mc Nemar. Hasil: Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan (p=0,774), sikap (p=0,500), frekuensikonsumsi sayur (p=1,000), porsi konsumsi sayur (p=1,000), frekuensi konsumsi buah (p=0,815),dan porsi konsumsi buah (p=1,000) sebelum dan sesudah edukasi menggunakan leaflet.Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh leaflet terhadap pengetahuan, sikap, dan pola konsumsisayur dan buah pada remaja di SMAN 10 Makassar.
ANALISIS ASUPAN MAKAN, KUALITAS TIDUR DAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA OVERWEIGHT zuhelviany zuhelviany; Nurhaedar Jafar; Healthy Hidayanti; djunaidi M Dachlan; Abdul Salam
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.592 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10160

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi sering juga disebut sebagai silent killer. Prevalensi hipertensi diIndonesia menurut data Riskesdas 2018 pada usia 18 – 24 tahun sebesar 13,2%, usia 25 – 34tahun sebesar 20,13% dan usia 35 – 44 tahun sebesar 31,61%. Tujuan : Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan makan dan kualitas tidur dengantekanan darah pada mahasiswa overweight Fakultas Kesehatan Masyarakat UniversitasHasanuddin. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasionalanalitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa overweightusia ≥ 18 tahun dengan sampel sebanyak 76 orang. Teknik pengambilan sampling ialahdengan menggunakan teknik total sampling, Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwasebanyak 76 mahasiswa overweight Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddinmemiliki asupan lemak kurang sebanyak 56,6%, asupan serat kurang sebanyak 100%, asupannatrium kurang sebanyak 85,5%, asupan kalium kurang sebanyak 100%, kemudian mayoritasmemiliki kualitas tidur buruk sebanyak 80,3% serta memiliki tekanan darah sistolik normalsebanyak 65,8% dan tekanan darah diastolik normal sebanyak 51,3%. Hasil uji chi squareyang dilakukan menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan makandengan tekanan darah (p>0,05) dan tidak terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidurdengan tekanan darah (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan makan(asupan lemak, serat, natrium dan kalium) dan kualitas tidur dengan tekanan darah padamahasiswa overweight Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Family Vulnerability and Children’ Nutritional Status during COVID-19 Pandemic Yusuf, Andi Mukramin; Tenrisau, Dhihram; Hidayanti, Healthy; Ibrahim, Abdul Haris; Bahar, Ardiansyah; Sarifudin, Sarifudin; Tahir, Yoesrianto; Adhyanti, Adhyanti; Alfiah, Elma
Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region Vol 5, No 2 (2022): Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region
Publisher : Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jphtcr.v5i2.13758

Abstract

Introduction: COVID-19 infected millions of people and became the main mortality worldwide. COVID-19 also affected other health problems, including nutritional problems. This study aimed to find the factors that affected the nutritional and socio-economic status during the COVID-19 pandemic in a neighborhood of DKI Jakarta.Methods: This study utilized a cross-sectional design. Total sampling method on all families who had children in the 9th Neighborhood, Cawang Sub-District, DKI Jakarta was used. A total of 72 families were involved in this study, and the informants of this study were mothers of under five children. This study utilized a modified questionnaire from the Indonesian National Socio-Economic Survey (Susenas) and the Indonesian Nutritional Status Study (SSGI). This study utilized bivariate and multivariate logistic regression analysis.Results: From all of 72 families with children, it was found that eight children were wasting. The Job-Loss (PHK) has an OR of 37.8 (95%CI: 5.87-748.53; p=0.001), while below poverty line had an OR of 14.24 (95%CI: 3.55-170.35; p=0.004) to be wasted. The multivariate analysis had included covariates such as parental occupation, parental education, and antenatal care (ANC). Job-Loss and Below Poverty Line were the main factors in increasing the risk of malnutrition cases after controlled by covariates. Conclusion: The decrease in socio-economic status of a family during the pandemic, increased the risk of wasted children. Improvements in policy interventions and socio-economic aids are necessary to improve the nutritional status of under five children in the lower-middle class during the COVID-19 pandemic.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin pada Wanita Prakonsepsi: Studi Kasus Kontrol Syariena, Syariena; Hidayanti, Healthy; Usman, Andi NilawatI; Sinrang, Andi Wardihan; A, Andi Sumidarti
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.4903

Abstract

Kesehatan wanita pada masa prakonsepsi merupakan langkah untuk melindungi kesehatan ibu dan anak yang mungkin terjadi di kemudian hari. Pemeriksaan hemoglobin sebelum kehamilan dilakukan untuk menghindari anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan studi kasus-kontrol yang melibatkan 118 calon pengantin prakonsepsi dan dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, pada bulan Juli 2022. Sampel penelitian diklasifikasikan menjadi kelompok kadar hemoglobin rendah (59 responden) dan kelompok kadar hemoglobin normal (59 responden). Sampel dipilih secara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner, food recall 24 jam dan hasil sampel darah kapiler. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia, pendidikan, status gizi, dan status ekonomi berkorelasi signifikan dengan kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi (P < 0,05). Pada regresi logistik, faktor yang berhubungan dengan hemoglobin adalah usia (OR 13,162), status gizi (OR 11,416), dan pendidikan (OR 0,018). Usia, pendidikan, status gizi, dan status ekonomi dapat memengaruhi kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Usia dan status gizi merupakan faktor yang paling berpengaruh.
Determinants of anemia among adolescents girls in district Banggai, Indonesia Risma, Risma; Hadju, Veni; Zulkifli, Andi; Hidayanti, Healthy; Russeng, Syamsiar S.; Indarty, Apik; Monoarfa, Yustiyanty; Syakir, Mohammad
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 14, No 2: June 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v14i2.23992

Abstract

The problem of anemia among adolescent girl in Indonesia is still very high. Many factors cause anemia in adolescent girl. The aim of this study was to assess the prevalence of anemia and its determinants in Banggai district. The research design was cross-sectional, with a sample of adolescent girls aged 12–18 years (n=326). Hemoglobin concentration was measured using a Hemocue hemoglobinometer. The Chi-square test and linear regression analysis were used for data analysis. The results showed that the prevalence of anemia was 48.8%, of which 44.0% had mild anemia and 48.4% had moderate anemia. From the bivariate analysis, anemia was significantly related to adolescent age, father's education, and eating habits (p<0.05). Multivariate logistic regression shows that the factors that most influence the occurrence of anemia are age OR=1.7 (95% CI OR=0.20-0.05) and eating habits OR=2.2 (95% CI OR=0.29-0.81). It was concluded that the prevalence of anemia was high in adolescent girls. Intervention steps are needed to improve the anemia status of adolescent girls in Banggai district.