Arsunan Arsin
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS KALUMATA KOTA TERNATE Masni Mappajanci; Nurdiana Lante; Arsunan Arsin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 4: DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.196 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i4.1542

Abstract

Infeksi menular seksual telah menjadi problem tersendiri bagi pemerintah karena insidensi dan prevalensi yang terus mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan menetapkan besar risiko (pengetahuan, status ekonomi, perilaku seks berisiko, peran petugas kesehatan, peran media informasi, dan akses pelayanan kesehatan) serta mengetahui variabel yang memberi risiko dominan terhadap kejadian infeksi menular seksual. Desain penelitian yang digunakan, yaitu studi kasus kontrol. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kalumata Kota Ternate melibatkan 120 responden yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 60 responden yang dipilih secara acak sederhana, pada kelompok kasus maupun kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Odd Ratio, serta multivariat dengan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur kurang dari 40 tahun, status menikah dengan pendidikan sebagian besar SMA dan pekerjaan sebagian besar sebagai ibu rumah tangga. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari enam variabel yang diduga berisiko terhadap kejadian infeksi menular seksual, ada tiga variabel yang secara signifikan berisiko terhadap kejadian infeksi menular seksual yaitu perilaku seks berisiko (OR=2,625; p=0,022; CI95%=1,211-5,691), peran petugas kesehatan (OR=2,591; p=0,017; CI95%=1,240-5,412) dan peran media informasi (OR=3,059; p=0,010; CI95%=1,357-6,896). Pada analisis multivariat, variabel yang paling dominan berisiko terhadap kejadian infeksi menular seksual adalah peran media informasi.
KETAHANAN HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Mardhatillah Mardhatillah; Arsunan Arsin; Muhammad Syafar; Andi Hardianti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 3 No. 1: Maret 2020
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v3i1.10282

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan suatu kondisi terjadinya kerusakan pada ginjal atau tidak mampunya ginjal menyaring darah dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi serta faktor prognosis yang berpengaruh terhadap ketahanan hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan metode cohort retrospektif dengan mengambil data sekunder dari rekam medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Data yang diambil meliputi data pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis tahun 2015-2017 dengan melihat umur, lama terapi dan komorbiditas pasien. Analsis data menggunakan Kaplan Meier dan Cox Regression. Hasil penelitian menujukkan proporsi ketahanan hidup satu, dua dan tiga tahun pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis masing – masing sebesar 82%, 13% dan 10%. Hasil uji Kaplan Meier menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada ketahanan hidup pasien pada variabel umur sebesar p=0.047 dan lama terapi p=0.000 ,sedangkan variabel komorbiditas tidak signifikan secara statistik (p>0.05). Berdasarkan uji cox regression, faktor prognosis yang paling berpengaruh terhadap ketahanan hidup pasien yaitu lama terapi. Pasien dengan lama terapi > 6 bulan memiliki risiko 4.217 kali lebih tinggi dibanding pasien dengan lama terapi ≤ 6 bulan.
FAKTOR RISIKO KASUS DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN ULKUS DIABETIK DI RSUD KABUPATEN SIDRAP Khaeriyah Adri; Arsunan Arsin; Ridwan M Thaha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 3 No. 1: Maret 2020
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v3i1.10298

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang rentan menyebabkan komplikasi. Angka kejadian DM tipe 2 semakin meningkat disebabkan peningkatan komplikasi. Kasus komplikasi DM tipe 2 dengan ulkus diabetik salah satu yang terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kasus diabetes mellitus tipe 2 dengan ulkus diabetik di RSUD Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol (case control study). Penarikan sampel pada kelompok kasus dilakukan dengan teknik exhaustive sampling, sedangkan pada kelompok kontrol dilakukan dengan teknik simple random sampling dengan menggunakan aplikasi Random Number Generator (RNG). Analisis data menggunakan Chi Square dan Cox Regression. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa umur, pekerjaan IRT dan pensiunan berisiko terhadap kasus DM tipe 2 dengan ulkus diabetik (OR = 11,183, OR=3,477). Berdasarkan uji Cox Regression umur menjadi faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kasus DM tipe 2 dengan ulkus diabetik. DM tipe 2 dengan ulkus diabetik berisiko meningkat 9,846 kali.
Development of Cross-Sector Collaboration Indicators for Accelerating the Reduction of Stunting in South Sulawesi, Indonesia Balqis, Balqis; Suci Rahmadani; Muh. Yusri Abadi; St. Rosmanely; Arif Anwar; Laksmi Trisasmita; Ni Made Viantika Sulianderi; Faizal Fahmi; Arsunan Arsin; Muh. Amri Arfandi; Nur Annisa Hamka; Amaliah Amriani. AS
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 4 No. 3: NOVEMBER 2024
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v4i3.5924

Abstract

Background: To reduce stunting, the government of Indonesia, which has the fifth-highest prevalence of stunting in toddlers, launched the National Strategy for the Acceleration of Stunting Prevention (StraNas Stunting). Despite involving multiple sectors, stunting rates remain high. This research aimed to develop cross-sector collaboration indicators to assess the effectiveness of cross-sector efforts in reducing stunting. Method: This qualitative study utilized a rapid assessment procedure (RAP) to generate cross-sector collaboration indicators through in-depth interviews with five key informants and four experts. The recurring themes from these interviews were identified as indicators, which were further refined. In the second phase, quantitative analysis was conducted with 50 respondents to test the developed indicators using Confirmatory factor analysis (CFA) methods. Result: A total of 15 indicators and 41 sub-indicators of cross-sector collaboration were developed across five key dimensions: governance, administration, autonomy, mutuality, and norms. Confirmatory Factor Analysis (CFA) was performed to validate the indicators, with the results showing that the Average Variance Extracted (AVE) for each dimension was greater than 0.5, and the Composite Reliability (CR) exceeded 0.7. These findings confirm the validity and reliability of the developed indicators. Conclusion: As recognized by experts, the theory of cross-sector collaboration has been further advanced by the cross-sector collaboration indicators generated in this study. Additionally, these indicators, which were based on five dimensions of collaboration, may be used to assess cross-sector performance for the Stunting Acceleration Program in Indonesia. The framework of this study for defining and assessing collaboration was expected to provide a foundation for further research.