Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Structural Equation Modeling of Health Literacy, SelfEfficacy, Physical Activity, Dietary Pattern and Body Image in Obese Young Adults in Tomohon City Jonesius Eden Manopo; Andi Zulkifly Abdullah; Citra Kesumasar; Ridwan Thaha Mochtar; Abdul Rahman Stang; Sirajuddin Saifuddin; Ridwan Amiruddin
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.14770

Abstract

The prevalence of obesity is at a dangerous level. This situation is influenced by the extreme value of Tomohon city.This study aims to create Structural Equation Modeling of health literacy, self-efficacy, physical activity, dietarypattern and body image in obese young adults in Tomohon City and to analyze the influence between health literacy,self-efficacy, dietary pattern, physical activity and body image in obese young adults in Tomohon City. This researchis a non-experimental research with a quantitative approach. Sample were 161 adults, aged 20-30 years, andhad a total BMI ?25. Data analysis was carried out by testing the structural equation modeling using Smart PLS.The results showed that structural equation modally of health literacy, self-efficacy, physical activity, dietary patternand body image in this research can be used to show how strong the effect or influence of one variable was onanother variable. Based on the equation modeling, several variables have a weak and strong influence so that theeffect between variables also has different percentages.
INTERVENSI PENYULUHAN STANDAR PUSKESMAS DALAM MENINGKATKAN PERILAKU SEHAT PADA IBU HAMIL Usman Usman; Ida Leida M.Thaha; Ridwan M Thaha
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 1: MARET 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.341 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i1.509

Abstract

Komplikasi kehamilan dan persalinan menjadi penyebab utama kematian ibu di negara-negara berkembang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penyuluhan standar puskesmas terhadap peningkatan kehamilan sehat dan persalinan aman di Kabupaten Gowa tahun 2015. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan rancangan randomized pre-test post-test one group matched design. Sampel yang diambil sebanyak 70 responden, yaitu ibu dengan usia kehamilan tiga bulan yang terdaftar didaftar kunjungan ibu hamil di Puskesmas Somba Opu dan Puskesmas Pallangga. Penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan (paired t-test), dan uji t tidak berpasangan (independent samples t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan standar puskesmas terhadap perilaku ibu terhadap peningkatan kehamilan sehat dan persalinan aman di Kabupaten Gowa, yaitu pengetahuan (p=0,607), sikap ibu (p=0,437), dan praktik (p=0,005) dalam praktik kehamilan sehat dan prsalinan aman. Hal ini berarti bahwa penyuluhan standar puskesmas dapat meningkatkan praktik ibu terhadap peningkatan kehamilan sehat dan persalinan aman di Kabupaten Gowa tahun 2015.
KEARIFAN LOKAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL SUKU TABURTA DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BERBASIS RUMAH TANGGA Marthen Sagrim; Nur Nasry Noor; Ridwan M. Thaha; Alimin Maidin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.86 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.526

Abstract

Program PHBS merupakan salah satu tatanan dalam rumah tangga sehat yang hendak dicapai dengan pemberdayaan anggota rumah tangga yang diharapkan masyarakat tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta ikut berperan aktif dalam gerakan-gerakan peningkatan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengkaji kearifan lokal yang dapat mempengaruhi perubahan dan pemahaman suku Taburta dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Rumah Tangga di Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kampung Taria Distrik Megambilis Kabupaten Mamberamo Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi etnografi. Informan penelitian adalah masyarakat KAT suku Taburta, kepala suku, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA), petugas kesehatan (dokter), dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Membramo Tengah. Hasil penelitianc menunjukkan Suku Taburta sangat menjunjung tinggi adat istiadat terkait nilai-nilai kesehatan yang mereka pahami. Terdapat nilai yang berkenan dengan PHBS, yakni penimbangan bayi dan balita, JPKM, olahraga dan aktifitas fisik, penggunaan air bersih, dan memberantas jentik nyamuk. Nilai-nilai yang tidak berkenan dengan PHBS, yakni persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, pola makan dan gizi seimbang, tidak merokok, dan pemanfaatan jamban sehat. Kebijakan dan program intervensi PHBS berbasis rumah tangga hendaknya dilakukan dengan merujuk pada kearifan lokal masyarakat suku setempat.
PENYALAHGUNAAN OBAT KERAS OLEH BURUH BANGUNAN DI PERGUDANGAN PARANGLOE INDAH KOTA MAKASSAR Ridwan M. Thaha; Nurhikmah Baharuddin; Muhammad Syafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 2: JUNI 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.53 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i2.928

Abstract

Mengonsumsi obat keras/resep menjadi populer di masyarakat saat ini. Data BNNP Kota Makassar pada tahun 2011 menunjukkan bahwa buruh merupakan urutan ketiga terbanyak yang menjadi tersangka penyalahgunaan obat-obatan yang di tangani oleh POLDA di Sulawesi Selatan dari tahun 2009 sampai 2011. Studi kualitatif dengan rancanganfenomenologi dilakukan untuk mengetahui perilaku penyalahgunaan obat keras oleh buruh bangunan di pergudangan Parangloe Indah Kota Makassar. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam danobservasi langsung terhadap 11 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan tidak mengetahui ten tang obat keras dan dampak yang bisa terjadi. Informan memperoleh obat keras dari apotik yang sudah menjadi langganannya. Informan memberikan respon positif dan negatif terhadap adanya penyalahgunaan obat yang terjadi di lingkungannya. Kurangnya pengetahuan membuat informan melakukan penyalahgunaan terhadap obat keras, alasannya bahwa obat tersebut merupakan suatu kebutuhan untuk bekerja sebagai buruh bangunan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa buruh bangunan di kawasan Pergudangan Parangloe Indah mengonsumsi obat keras untuk kebutuhan bekerja agar tidak merasa lelah.
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) Ridwan M. Thaha; Julia Ningsih Royani; Darmawansyah Darmawansyah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 3: SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/mkmi.v13i3.2671

Abstract

Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) belum dilakukan seluruh rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini bertujuan memahami efektivitas implementasi kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berdasarkan standar WHO di RSUD Tulehu Maluku Tengah tahun 2017. Jenis penelitian adalah terlibat dalam pelaksanaan program promosi kesehatan RSUD Tulehu Maluku Tengah, yaitu Direktur RSUD Tulehu, Kepala Bidang dan Kepala Seksie Promosi Kesehatan, kepala seksi, kepala ruangan, staf bagian upaya promosi kesehatan rumah sakit dan pasien/keluarga pasien rumah sakit. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion. Penelitian menyimpulkan bahwa efektivitas pelaksanaan promosi kesehatan di RSUD Tulehu hanya pada bina suasana dan menciptakan tempat kerja sehat. Pelaksanaan yang belum efektif adalah  kebijakan yang belum membentuk TIM PKRS, kajian kebutuhan masyarakat yang  masih kurang, pemberdayaan masyarakat yang kurang dan tidak ada kemitraan. Penelitian ini menyarankan pihak rumah sakit segera membentuk TIM PKRS, rutin melakukan kajian kebutuhan masyarakat, meningkatkan bina suasana, melengkapi fasilitas PKRS, mencari mitra untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga lingkungan  kerja yang  sehat.
Kualitas Hidup Penderita Insomnia Pada Mahasiswa Muhammad Akbar Nurdin; Andi Arsunan Arsin; Ridwan Mochtar Thaha
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 2: JUNI 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.311 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i2.3464

Abstract

Insomnia is a sleep disorder in the form of a recurring difficulty to sleep or maintaining sleep althoughthere are opportunities for it and the symptoms are typically followed by functional impairment while awake andactive in the daytime. One-third of adults experience difficulty in initiating sleep and maintaining sleep in a year,with 17% of them interfere with quality of life. This study aimed to determine the factors that affect the quality oflife of patients with insomnia at Hasanuddin University Post Graduate Students. This research type used crosssectional study. The research sample used the method of exhaustive sampling of 215 respondents who sufferfrom insomnia. Data were analyzed using path analysis. The results of the bivariate analysis showed that noeffect between smoking behavior of the level of insomnia with the coefficient of 0.425 and the quality of life withcoefficient -0.205. There was an effect of caffeine consumption on the level of insomnia with coefficient 0.392 andthe quality of life with coefficient -0.142.There was the influence of physical activity on the level of insomnia withcoefficient 0.192 and the quality of life with coefficient -0.409. The conclusion is the effect of smoking behavior,caffeine consumption and physical activity on insomnia level and quality of life.
PENGARUH REBUSAN KAYU MANIS TERHADAP PERUBAHAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PREDIABETES DI KOTA MAKASSAR Andi Nur Hudayah; Nurhaedar Jafar; Ridwan Thaha; Veni Hadju; Healthy Hidayanti; Abdul Salam
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 8 No. 2 (2019): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia: The Journal of Indonesian Community Nutrition
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.675 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v8i2.8507

Abstract

Pendahuluan: Prediabetes merupakan fase sebelum diabetes melitus tetapi jika tidak dicegah dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertrigliserida, di Kota Makassar jumlah hipertrigliserida meningkat dari 40,13% tahun 2017 menjadi 43,70%  pada tahun 2018. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan kayu manis terhadap perubahan kadar trigliserida pada prediabetes di Kota Makassar. Metode: Desain Penelitian  quasi ekserimen. Model rancangan adalah non randomized pre test post test with control group. Sebagai sampel mereka yang mengalami prediabetes dan didapatkan dari hasil skreening di masyarakat. Penelitian ini menggunakan kelompok intervensi (n=14 orang) yaitu yang diberikan rebusan dan edukasi kayu manis, sedangkan  kelompok kontrol (n=14 orang) hanya diberikan edukasi kayu manis. Analisis data menggunakan uji t- paired test untuk mengetahui besar perubahan dan uji t- independent untuk mengetahui besar perbedaan antara kedua kelompok. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel  perempuan (89,28%), berumur 51-60 tahun, hampir semuanya obesitas sentral (92,86%), mempunyai riwayat keluarga diabetes melitus (71,43%)  dan pendidikan sebagian besar  perguruan tinggi (42,86%). Hasil uji t berpasangan menunjukkan tidak ada perubahan kadar  trigliserida yang signifikan  sebelum dan sesudah intervensi rebusan kayu manis (p=0,109), demikian juga pada kelompok kontrol  tidak ada perubahan kadar trigliserida sebelum dan sesudah pemberian edukasi (p=0,279).  Terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan (p=0,001) setelah diberikan edukasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan asupan energi, karbohidrat, protein, lemak dan serat sebelum dan sesudah pemberian rebusan kayu manis (intervensi) dan pemberian edukasi (control). Kesimpulan: Tidak ada perubahan kadar trigliserida yang signifikan sebelum dan sesudah konsumsi rebusan kayu manis pada prediabetes. Untuk penelitian berikutnya diharapkan menambah dosis kayu manis dan pemberiaannya lebih lama agar pemberian rebusan kayu manis efektifitas. 
The Relationship between Obesity and the Incidence of Hypertension in Young Adults (18-40 Years) in Tomohon City in 2019 Jonesius Eden Manoppo1 , Andi Zulkifli Abdullah2 , Citra Kesumasari2 , Ridwan Mochtar Thaha2 , Sri A
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.12319

Abstract

Hypertension is an unfinished health problem until now. Hypertension is a disease that causes stroke anddecreases the quality of life. One of the preventable causes of hypertension is obese. The purpose of thisstudy is observing the relationship between nutritional status, in this case obesity, and the incidence ofhypertension in young adults (18-40 years) in Tomohon City. By utilizing a cross sectional approach,this research was conducted in January-December 2019 on young adults aged 18-40 years who visited 7community health centers in Tomohon. There were 4,040 samples who were willing to be involved in thisstudy, who had never previously been diagnosed with hypertension by a doctor in any health facility. Basedon the Pearson’s chi-square test showed a p-value of age and the incidence of hypertension is 0.0001 < 0.05with estimated risk of 2.206 (CI 95%: 1.917-2.593). P-value of gender and the incidence of hypertension is0.0001 < 0.05 with estimated risk of 0.715 (CI 95%: 0.622-0.823). P-value of obesity and the incidence ofhypertension is 0.0001 < 0.05 with estimated risk of 2.502 (CI 95%: 2.150-2.911). So, it can be concludedthat there is a significant relationship between obesity and the incidence of hypertension
Acceptance of The Kangaroo Care Method by Mothers in Rural Area Rulina Suradi; lmral Chair; Ridwan M. Thaha
Paediatrica Indonesiana Vol 38 No 9-10 (1998): September - October 1998
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2905.935 KB) | DOI: 10.14238/pi38.9-10.1998.215-23

Abstract

We evaluate the acceptance of Kangaroo Care Method (KCM) among ruralmother giving birth to LBW infants in the rural health centers of 3 provinces in Indonesia, from June 1 through November 30, 1997. All mothers giving birth to LBW infants (birth weight 1500-2500 grams) seen by the rural team on the first day with no morbidity requiring hospitalisation were included in this study. One hundred and sixteen mothers fulfilled the criteria, most of them (62.1%) were between 20-29 years of age. Birthweight between 2000-2500 grams was found in 86.2%, of infants, and 67.3% are fullterm small for date babies. Most respondents accepted the KCM because they were interested in a new and practical method showed by the midwife; 11.8% accepted it because it resembled the local habit. All the mothers in the three locations had a positive perception on the benefit of KCM; 90% found that their babies were more calm, 92.7%, said that their babies slept more and 85.4% said that their babies breastfed more often. As for their feelings, everyone said that they felt happy. As many as 86.4% of mothers practiced the use of KCM during the 28 days, but only 40% of them used them for a total of more than 5 hours a day. More than 80% of the mothers had support from the family and more than 60% had a substitute for the KCM. We conclude that KCM was feasible and acceptable among the rural community.
DETERMINAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA PASIEN DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MAKASSAR Suryanti Tukiman; Andi Zulkifli; Ridwan Thaha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 1 No. 1: Januari 2018
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v1i1.8695

Abstract

Osteoporosis merupakan penyakit yang ditandai dengan rendahnya massa tulang dan memburuknya mikrostruktural jaringan tulang. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko osteoporosis pada pasien penderita osteoporosis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan rancangan studi kasus kontrol.Populasi adalah semua penderita osteoporosis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.Sampel sebanyak 122 orang yang terdiri atas 61 orang penderita osteoporosis sebagai kelompok kasus dan 61orang bukan penderita osteoporosis sebagai kelompok kontrol.Penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.Data dianalisis menggunakan analisis risiko (odds Ratio) dan Pearson Chi Square untuk analisis bivariat, serta regresi logistik untuk analisis multivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berisiko terhadap osteoporosis adalah riwayat keluarga (OR:2,052; 95%CI:1,70-2,46; p:0,079), aktivitas fisik (OR:6,71; 95%CI:3,04-14,8; p:0,000), konsumsi makanan sumber kalsium (OR:5,497; 95%CI:2,44-12,35; p:0,000), dan konsumsi minuman bersoda (OR:2,997; 95%CI:1,194-7,520; p:0,016). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa aktivitas fisik (OR:4,370; 95%CI:1,856-10,288; p:0,001), konsumsi makanan sumber kalsium (OR:3,150; 95%CI:1,283-7,736; p:0,012), dan konsumsi minuman bersoda (OR:2,371; 95%CI:0,851-6,606; p:0,099) merupakan faktor risiko yang paling berkontribusi terhadap osteoporosis.