Rajudin Rajudin
Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK MENJADI PRODUK INDUSTRI KREATIF DI SMP NEGERI 1 KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM PROPINSI SUMATERA BARAT Yunis Muler; Rajudin Rajudin
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 4, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v4i1.1037

Abstract

Sampah kaleng plastik merupakan sampah jenis anorganik yang banyak ditemukan di sekitar kita. Sampah ini sangat sulit terurai walaupun dalam jangka waktu yang sangat lama. Sampah kaleng plastik dapat menimbulkan dampak negatif bagi kelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan data yang dirilis oleh The Economist pada 3 Maret 2018; 6,3 miliar ton sampah plastik telah diproduksi di seluruh dunia sejak tahun 1950. Berdasarkan fakta tersebut, perlu usaha kreatif untuk sedikit mengurangi kuantitas sampah plastik. Pelatihan ini adalah salah satu usaha untuk sedikit mengurangi kuantitas sampah plastik di lingkungan dengan cara memanfaatkannya menjadi produk bernilai guna dan dapat dijadikan sebagai komoditas industri kreatif. Pelatihan ini telah diberikan kepada siswa dan siswi SMP Negeri 1 Kamang Magek sebanyak 15 orang. Pelatihan bertujuan untuk  mendidik generasi muda yang kreatif, inovatif, kompetitif dan peduli terhadap lingkungan. Pelatihan ini menghasilkan beberapa produk industri kreatif seperti lampion, lampu tidur dan pot bunga. Beberapa produk yang telah dihasilkan dapat dijadikan sebagai stimulus/ perangsang, dan nantinya dapat dikembangkan sendiri oleh peserta pelatihan sebagai produk yang orisinal dan variatif, dan dapat dijadikan sebagai produk andalan untuk membuka peluang usaha dalam sektor industri kreatif.Kata kunci : Limbah, plastik, produk, industri, kreatif
KONTRIBUSI LUKISAN BELUDRU TERHADAP PARIWISATA DI BUKITTINGGI Rica Rian; Suryanti Suryanti; Rajudin Rajudin
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.20970

Abstract

This research reveals the existence of velvet painting in Bukittinggi. In addition, this research wants to know the potential of velvet painting and its contribution to tourism in Bukittinggi. Research on velvet painting is reviewed from the potential for the future less guarantee of its existence, considering the longer the regeneration that will preserve velvet painting, in addition to the existence of stalls where the artist displays his work is increasingly knocked out. The contribution of velvet painting is very much an influence on tourism in Bukittinggi considering the interest of tourists who buy their work as a piece or a hand from his visit to Bukittinggi. The method used in this study refers to the qualitative research methodology, which is research that is intended to understand the existence of velvet painting and its contribution to tourism in Bukittinggi and then described in accordance with the natural and scientific context. In qualitative research methods commonly used in collecting data are observation, interview and utilization of documents in the field. Then for research reports, the data collected is presented based on excerpts of data in the form of words/ sentences or data in the form of interview scripts, field notes, photos, videos, personal documents or other official documents. Keywords: velvet painting, contribution, Bukittinggi tourism. AbstrakPenelitian ini mengungkap keberadaan seni lukis beludru di Bukittinggi. Penelitian ini untuk mengetahui potensi seni lukis beludru dan kontribusinya terhadap pariwisata di Bukittinggi. Penelitian tentang seni lukis beludru ditinjau dari potensi ke depannya kurang menjamin keberadaannya, mengingat makin lama makin sedikit regenerasi yang mau melestarikan melukis beludru, di samping itu keberadaan kios tempat seniman memajang karyanya semakin tersingkir. Kontribusi karya lukis beludru sangat besar pengaruhnya terhadap pariwisata di Bukittinggi mengingat animo wisatawan yang membeli karya mereka sebagai souvenir dari kunjungannya ke Bukittinggi. Metode yang dipakai dalam penelitian ini merujuk pada metodologi penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memahami keberadaan karya lukis beludru dan kontribusinya terhadap pariwisata di Bukittinggi dan kemudian dideskripsikan   sesuai dengan   konteks   yang   alamiah dan ilmiah. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa digunakan dalam mengumpulkan data adalah pengamatan, wawancara dan pemanfaatan dokumen di lapangan. Kemudian untuk laporan penelitian, data-data yang terhimpun disajikan berdasarkan kutipan data berupa kata/kalimat maupun data berupa naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi ataupun dokumen resmi lainnya.Kata Kunci: lukisan beludru, kontribusi, wisata Bukittinggi. Authors:Rica Rian : Institut Seni Indonesia PadangpanjangSuryanti : Institut Seni Indonesia PadangpanjangRajudin : Institut Seni Indonesia PadangpanjangReferences:­Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.Cattoretti, G., Becker, M. H., Key, G., Duchrow, M., Schlüuter, C., Galle, J., & Gerdes, J. (1992). Monoclonal antibodies against recombinant parts of the Ki‐67 antigen (MIB 1 and MIB 3) detect proliferating cells in microwave‐processed formalin‐fixed paraffin sections. The Journal of pathology, 168(4), 357-363. https://doi.org/10.1002/path.1711680404.Feldman, Burke, Edmund. (1967). Art As Image and Idea. New Jersey: Englewood Cliffs. Koentjaraningrat. (1965). Pengantar Antrologi. Jakarta: Penerbit Universitas.Moleong, Lexy, J. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.McCall. (1978). Art Worlds. California: University of California Press.Rohidi, Tjep Tjep, Rohend. (2000). Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STSI.Rica, Rian. (2020). “Dokumentasi Karya Lukis Beludru”. Hasil Dokumentsi Pribadi: 2020, Bukittinggi.Sachari, Agus. (2002). Estetika. Bandung: ITB.Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB.Soedarso SP. (2006), Tinjauan Seni. Yogyakarta: Saku Daya Sana.
METODE PENCIPTAAN BENTUK REPRESENTASIONAL, SIMBOLIK, DAN ABSTRAK (STUDI PENCIPTAAN KARYA SENI MURNI DI SUMATERA BARAT, INDONESIA) Rajudin Rajudin; Miswar Miswar; Yunis Muler
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.19950

Abstract

AbstrakPenelitian ini adalah penelitian dasar (basic research) yang mencoba untuk mengkaji metode penciptaan karya seni murni bentuk representasional, simbolik dan abstrak. Kajian dilakukan terhadap beberapa seniman lukis, grafis dan patung di empat kota dalam wilayah Sumatera Barat, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data utama dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan sumber primer, yaitu seniman. Sedangkan data tidak langsung dikumpulkan melalui jurnal, buku, video foto, katalog pameran, karya-karya seniman, dan dokumen-dokumen terkait. Teknik analisis data dilakukan sebelum di lapangan dan di lapangan. Temuan penelitian ini adalah berupa metode yang spesifik, lebih operasional dan teknis tentang penciptaan karya seni murni bentuk representasional, simbolik dan abstrak.  Kata Kunci: Metode, Representasional, Simbolik, Abstrak.AbstractThis research is a basic research which tries to examine the method of creating pure works of representational, symbolic and abstract forms. The study was carried out on several painters, engravers and sculptors in four cities in the West Sumatra region of Indonesia. This study used descriptive qualitative method. The main data collection techniques are carried out through observation and interviews with primary sources, namely artists. While indirect data is collected through journals, books, videos, photos, exhibition catalogs, works of artists, and related documents. Data analysis techniques were carried out before on the field and in the field. The findings of this study are in the form of specific, more operational and technical methods about the creation of pure works of representational, symbolic and abstract forms. Keywords: Method, Representational, Symbolic, Abstract. 
PELATIHAN MEWARNAI DI TK AISYIYAH BUSTHANUL ATHFAL KAMANG HILIR KAB. AGAM PROV.SUMATERA BARAT Rajudin Rajudin; Yunis Muler; Elvis Elvis; Miswar Miswar; Rica Rian
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6, No 2 (2021): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v6i2.2071

Abstract

TK Aisyiyah Busthanul Athfal Kamang Hilir Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat memiliki dua permasalahan. Permasalahan pertama: siswa-siswi TK Aisyiyah Busthanul Athfal belum pernah berprestasi dalam ajang kompetisi/ lomba mewarnai, baik pada tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. TK Aisyiyah Busthanul Athfal tidak memiliki guru yang berkompeten dalam bidang ilmu mewarnai. Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan mewarnai kepada siswa-siswi TK Aisyiyah Busthanul Athfal serta meningkatkan prestasi TK Aisyiyah Busthanul Athfal dalam ajang kompetisi/ lomba mewarnai, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Target pelatihan ini adalah peserta pelatihan mampu membuat karya mewarnai sesuai standar kompetisi/ lomba, baik lomba pada tingkat kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional. Metode pelatihan yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi, dan praktik langsung dengan pendekatan individual (individual approach). Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan materi yang bersifat teoretis. Metode demonstrasi digunakan untuk memberikan contoh langsung kepada peserta pelatihan bagaimana melakukan praktik mewarnai yang baik dan benar. Metode pendekatan individual digunakan untuk membimbing peserta pelatihan secara langsung ketika praktik mewarnai. Hasil pelatihan ini adalah siswa-siswi TK Aisyiyah Busthanul Athfal mampu membuat karya mewarnai sesuai standar lomba.
Teman Sebagai Objek Penciptaan Karya Seni Lukis Jefri Rahmat; Rajudin Rajudin; Ibrahim Ibrahim
V-art: Journal of Fine Art Vol 1, No 2 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.535 KB) | DOI: 10.26887/v-art.v2i1.2331

Abstract

Teman adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerjasama dan saling mendukung. Teman memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, pada ruang lingkup pertemanan terkadang tidak berjalan baik dengan semestinya, pada semua pertemanan pasti memiliki permasalahan didalamnya seperti penghianatan, perundungan dan penghinaan. Hal tersebeut menjadi landasan dalam penciptaan karya seni lukis. Bentuk karya yang dihadirkan adalah karya dua dimensi dengan pendekatan gaya abstrak, dengan mengkombinasikan abstraksi bentuk di dalamnya menggunakan cat akrilik dan kombinasi arang pada kanvas.  Metode penciptaan dilakukan adalah persiapan, tahap ini melakukan observasi di lingkungan pertemanan pengkarya dan pencarian referensi yang berkaitan dengan tema yang diangkat, selanjutnya tahapan perancangan dilakukan rancangan atau strategi visual, teknik yang digunakan adalah teknik plakat dan aquarel kemudian tahap perwujudan adalah tahap penggarapan dan eksplorasi teknik pada karya hingga selesai, setelah melakukan semua tahap, masuk ketahap penyajian, dimana pada tahapan ini dilakukannya pameran. Perwujudan karya seni lukis ini berhasil menghasilkan tiga buah karya yang berjudul “Toxic”, “Cemooh”, dan “Penghasut”.
PEMBUATAN VAS BUNGA MENGGUNAKAN BATOK KELAPA KEPADA ANGGOTA SANGGAR GARUDA MUTIARA SENI Rica Rian; Suryanti Suryanti; Rajudin Rajudin; Hendra Hendra
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7, No 2 (2022): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v7i2.2225

Abstract

Dilaksanakannya pelatihan membuat karya dengan teknik kolase kepada anggota SAGAMURTI bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam membuat karya seni dengan berbagai inovasi. Selama berdiri karya-karya yang dihasilkan anggota sanggar ini hanya meniru karya yang sudah ada yang terbuat dari akar kayu. Pada kegiatan ini anggota sanggar akan dibekali membuat karya vas bunga dengan menggunakan bahan dari batok kelapa dengan teknik kolase. Pelatihan ini sangat penting artinya dalam memberikan apresiasi dan inovasi serta sebagai upaya pelestarian lingkungan mengingat banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di daerah Lubuk Malako. Langkah pertama yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah menjelaskan pengertian seni, kedua pengenalan tentang teknik-teknik dalam berkarya. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan beberapa metode diantaranya ceramah, demontrasi, tanya jawab, dan praktek berkarya. Diberikannya pelatihan membuat karya vas bunga, anggota sanggar dapat membuat karya dengan Teknik kolase seperti membuat vas bunga dengan berbagai ukuran, tempat tissu, jam dinding miniatur rumah gadang dan lain-lain. Selain itu, juga dibekali pemasarkan hasil karya. Hasil yang didapat dari kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi anggota sanggar SAGAMURTI dalam mengasah bakat dan kreativitas dalam membuat bermacam karya dan cenderamata, mengingat kabupaten Solok Selatan memiliki objek wisata seribu rumah gadang dan rumah gadang panjang namun belum didukung cenderamata yang khas.
STUDI WARNA DAN GAYA PADA KARYA YAZID Miswar Miswar; Rica Rian; Yunis Muler; Rajudin Rajudin
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38384

Abstract

This study reveals the characteristics of color and style in Yazid's work. The method used in this study refers to a qualitative research methodology that includes observations, interviews, and the use of documents in the field. In addition, this study uses qualitative methods, which include interviews, field notes, photos, videos, personal documents, and others. Yazid's painting takes the theme of the exotic nature of West Sumatra, which leads to Mooi Indie's work. Yazid's paintings are exciting in terms of the colors presented. The colors in Yazid's work are soft and light, and rarely in his work are their colors that are too dark. The brightness of his paintings is also low; some of his works use bright colors. The color composition in the work is very well made. No colors can damage each other, so a harmonious and mutually supportive color arrangement is achieved. In tracing Yazid's paintings, they are classified into four styles according to Feldman, the first is the objective accuracy style, the second is formal arrangement style, the third is expressive style, and the fourth is the fantasy style. The presence of Yazid's work greatly influenced the development of naturalist-style painting in West Sumatra, considering that Yazid is a senior artist who devoted his life to painting. Keywords: Yazid's painting, color, style. AbstrakPenelitian ini mengungkap karakteristik warna dan gaya pada karya Yazid. Dalam konteks penelitian ini, istilah "metode" mengacu pada metodologi penelitian kualitatif, yang melibatkan kegiatan seperti observasi lapangan, wawancara partisipan, dan pemanfaatan dokumen yang relevan. Selain itu penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang meliputi wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi dan lain-lain. Karya lukis Yazid mengangkat tema tentang alam Sumatera Barat yang eksotis yang mengarah kepada karya Mooi Indie. Karya lukis yang dibuat Yazid sangat menarik dari segi warna yang dihadirkan. Warna pada karya Yazid adalah warna lembut dan terang. Jarang pada karyanya terdapat warna yang terlalu gelap. Kecerahan warna lukisannya juga rendah, sedikit dari karyanya yang menggunakan warna cemerlang. Komposisi warna dalam karya dibuat sangat baik tidak ada warna yang merusak satu sama lain sehingga tercapai susunan warna yang harmonis dan saling mendukung. Dalam menelusuri karya lukis Yazid digolongkan dalam empat macam gaya menurut Feldman, yang pertama gaya ketepatan objektif, kedua gaya susunan formal, ketiga gaya emosi, dan yang keempat gaya fantasi. Kehadiran karya Yazid sangat berpengaruh kepada perkembangan seni lukis yang bergaya naturalis di Sumatera Barat, mengingat Yazid merupakan seniman yang senior yang mencurahkan hidupnya pada seni lukis. Kata Kunci: karya lukis Yazid, warna, gaya.Authors:Miswar : Institut Seni Indonesia PadangpanjangRica Rian : Institut Seni Indonesia PadangpanjangYunis Muler : Institut Seni Indonesia PadangpanjangRajudin : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Adisendjaja, Y. H. (2003). Warna dan Maknanya Dalam Kehidupan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Ellanda, A., Aulia, S. A., & Hariyani, Y. S. (2016). Perancangan Aplikasi Pembaca Warna Untuk Penderita Buta Warna Berbasis Android. Jurnal Elektro Dan Telekomunikasi Terapan, 1(1), 59. https://doi.org/10.25124/jett.v1i1.85.Fahira, Y., Yandri, Y., & Gani, M. H. (2021). Unity, Complexity, dan Intensity Lukisan Karya Yazid. V-art: Journal of Fine Art, 1(1), 20-24. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/vartjofa.v1i1.2135.Feldman, E. B. (1967). Art As Image and Idea, bagian dua, tiga, terjemahan SP.Gustami. United States: Prentice-Hall.Hartoko, D. (1991). Manusia dan Seni. Jakarta: Kanisius.Hidayat, R. A. H. (2018). ALAM PASAMAN BARAT DALAM LUKISAN NATURALIS. SERUPA : The Journal Of Art Education, 6(2). https://doi.org/https://doi.org/10.24036/sr.v6i2.9103.Kartika, D. S. (2017). Seni Rupa Modern (Edisi Revisi). Jakarta: Rekayasa Sains.Nawawi, H. H. (2013). Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.Purbasari, M., & Jakti, R. A. D. R. I. K. (2014). Warna Dingin Si Pemberi Nyaman. Humaniora, 5(1), 357. https://doi.org/10.21512/humaniora.v5i1.3034.Said, A. A. (2006). Unsur-Unsur Desain. Makassar: Universitas Negeri Makassar.Soedarso, S. (2006). Trilogi Seni: Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.Soedarsono, R. M. (1999). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.Somantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Makara, Sosial Humaniora, 9(2), 57–65.Sumartono, S. (2002). Berbagi Pendekatan dalam Penelitian Seni Kriya. Seminar Internasional Seni Rupa 2002.
Kopi Arabika Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Grafis Septian Pebin Putra; Rajudin Rajudin; Elvis Elvis
V-art: Journal of Fine Art Vol 2, No 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/vartjofa.v2i2.3377

Abstract

ABSTRACTThis article discusses the creation of five graphic artworks that use Arabica coffee as a creative subject. The reason for choosing Arabica coffee as the main subject is because it is extensively cultivated in the Kerinci region. Additionally, Arabica coffee fruits have diverse and attractive shapes and colors, such as light green, dark green, yellow, and red. Arabica coffee is transformed into graphic artworks by combining the techniques of hardboardcut and stencil. A representational form is the approach used in the creation of these artworks. The concepts of distortion and disformation are applied in shaping the artworks. The result of this creation is five graphic artworks titled "Ingak," "Proses," "Bakumpao," "Antae," and "Sabae." Each artwork presents a unique interpretation of Arabica coffee, with emphasis on the aspects of shape and color of the coffee fruits. This creation offers a fresh perspective on Arabica coffee through graphic art and depicts the diversity and visual appeal of Arabica coffee fruits. These graphic artworks can provide a deeper appreciation for Arabica coffee as a creative subject and enrich the understanding of graphic art within the cultural context of coffee.Keywords: arabica coffee, representational, distortion, printmakingABSTRAKArtikel ini membahas penciptaan lima karya seni grafis yang menggunakan kopi arabika sebagai objek kreatif. Alasan pemilihan kopi arabika sebagai objek utama adalah karena kopi arabika banyak dibudidayakan di daerah Kerinci. Selain itu, buah kopi arabika memiliki beragam bentuk dan warna yang menarik, seperti hijau muda, hijau tua, kuning, dan merah. Kopi arabika diwujudkan dalam bentuk karya seni grafis dengan menggabungkan teknik hardboardcut dan stencil. Bentuk representasional merupakan pendekatan yang digunakan dalam penciptaan karya ini. Konsep distorsi dan disformasi diterapkan dalam penggarapan bentuk karya. Hasil dari penciptaan ini adalah lima buah karya seni grafis yang diberi judul "Ingak", "Proses", "Bakumpao", "Antae", dan "Sabae". Setiap karya menampilkan interpretasi unik dari objek kopi arabika, dengan penekanan pada aspek bentuk dan warna buah kopi. Penciptaan ini memberikan pandangan baru tentang kopi arabika melalui seni grafis dan menggambarkan keberagaman dan daya tarik visual buah kopi arabika. Karya seni grafis ini dapat memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap kopi arabika sebagai objek kreatif, serta memperkaya pemahaman tentang seni grafis dalam konteks budaya kopi.Kata Kunci: kopi arabika, representasional, distorsi, seni  grafis