Junaidi Junaidi
Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Kadiri, Kediri, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TIUDAN TULUNGAGUNG DALAM MENGURANGI SAMPAH ORGANIK DENGAN BANTUAN LALAT BLACK SOLDIER FLY Junaidi Junaidi; Mariyono Mariyono; Sri Yunaning
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v4i1.876

Abstract

Sampah rumah tangga khususnya sampah dapur selalu menjadi masalah lingkungan yang tak pernah selesai.  Desa Tiudan, Tulungagung merupakan salah satu desa yang memiliki permasalahan dalam menangani sampah dapur, sehingga diperlukannya suatu solusi pemecahan dalam meminimalisir sampah dapur. Larva lalat Black Soldier Fly atau lalat BSF dapat membantu penguraian sampah organik melalui proses dekomposisi yang menghasilkan cairan berupa pupuk organik cair setelah diinkubasi selama 10-14 hari. Tujuan dan sasaran dari kegiatan ini yaitu memperdayakan masyarakat Desa Tiudan, Tulungagung dalam pengurangan sampah rumah tangga khususnya sampah dapur menjadi pupuk organik cair (POC). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu 1. Demo dan Pelatihan pembuatan desain alat, 2. Sosialisasi serta pendampingan masyarakat dalam menjalankan prosedur kegiatan. Luaran yang dicapai dari kegiatan ini yaitu meningkatnya partisipasi serta kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah organik (khususnya sampah dapur) menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomis sehingga membantu perekonomian rumah tangga ditengah pandemi ataupun dapat digunakan secara pribadi.
Usaha Peningkatan Produksi Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) dengan Pupuk Organik Cair (POC) Junaidi Junaidi; Bambang Dwi Moeljanto
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 3, No 1 (2019): MARCH
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v3i1.637

Abstract

This study aims to determine whether the different doses of liquid organic fertilizer (POC) used will result in different tomato production and growth. The hypothesis is that differences in the treatment of liquid organic fertilizer will have a significant effect on tomato production and growth. This research was conducted under a plastic house using polybags for planting media, so that the environment can be made homogeneous. Therefore, the environmental design used is a completely randomized design (CRD). The various doses of POC that were tried in this study were, D0: 0 ml dose (without POC); D1: 5 ml / plant dose; D2: Dose 10 ml / plant; D3: Dosage 15 ml / plant; D4: Dose 20 ml / plant; D5: Dosage 25 ml / plant. Each of the six POC doses was repeated 4 times, and each replication consisted of 2 plants in a polybag (Duplo). The results of the observations on growth and production parameters were analyzed using analysis of variance to determine the effect of POC dosage treatment. If there is a significant difference, then to find out the treatments that are significantly different, do the experiment with the least significant difference test (LSD 5%). This study resulted in the conclusion that the administration of POC dosage from kitchen waste raw materials had an effect on the growth of tomato plants, but had no effect on tomato production.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan dosis pupuk organik cair (POC) yang digunakan akan menghasilkan produksi dan pertumbuhan tomat yang tidak sama pula. Hipotesisnya yakni perbedaan perlakuan pemberian dosis pupuk organik cair akan berpengaruh nyata terhadap produksi dan pertumbuhan tomat. Penelitian ini dilakukan di bawah rumah plastik dengan menggunakan polibag untuk tempat media tanam, sehingga lingkungan dapat dibuat homogen. Oleh karena itu rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Macam-macam dosis POC yang dicoba dalam penelitian ini adalah, D0: Dosis 0 ml (tanpa POC); D1: Dosis 5 ml / tanaman; D2: Dosis 10 ml / tanaman; D3: Dosis 15 ml / tanaman; D4: Dosis 20 ml / tanaman; D5: Dosis 25 ml / tanaman. Dari keenam dosis POC ini masing-masing diulang 4 kali, dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 tanaman dalam polibag (Duplo). Hasil pengamatan terhadap parameter pertumbuhan dan produksi dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dosis POC. Bila terjadi perbedaan yang nyata maka untuk mengetahui perlakuan-perlakuan yang berbeda nyata dilakukan pengijian dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pemberian dosis POC dari bahan baku sampah dapur berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi tomat.
Upaya Optimalisasi Hasil Panen Padi Menggunakan Berbagai Model Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Kandang Junaidi Junaidi; Djoko Rahardjo
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021): MARCH
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v5i1.1554

Abstract

This research aims to determine the real interaction between bokashi dose treatment and spacing models on the growth and yield of paddy plants. The study used a 3 x 3 factorial with 3 replications. The first factor was the spacing model which consists of 3 levels, namely J1 = tile spacing model (20 x 20 cm), J2 = Jajar Legowo 4:1 (20 cm x 40 cm x 10 cm), and J3 = Jajar Legowo 2:1 (20 cm x 40 cm x 10 cm). The second factor was the dosage of bokashi fertilizer which consists of 3 levels, namely P1 = 5 tonnes per hectare, P2 = 10 tonnes per hectare, and P3 = 15 tonnes per hectare. The research discovered that there was an interaction effect on plants aged 45 days after planting as well as an increase in yield in the form of an increase in grain weight per plant clump. Model treatment also had a significant effect on plant height at the age of 15 and 30 days after planting. In addition, there were also changes in the number of tillers, productive tillers, seeds per panicle, panicle length, and grain weight per plot for all observed ages. The 4:1 legowo row model treatment resulted in the best growth and production of paddy fields, while the highest production was produced by the legowo row 2:1 treatment. Bokashi dosage treatment was 15 tons per hectare.Isi artikel ini bertujuan mengetahui adanya interaksi yang nyata antara perlakuan dosis bokasi dan model jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah model jarak tanam yang terdiri dari 3 taraf, yaitu J1 = model jarak tegel (20 x 20 cm), J2 = Jajar Legowo 4 :1 (20 cm x 40 cm x 10 cm), dan J3 = Jajar Legowo 2 : 1 (20 cm x 40 cm x 10 cm). Faktor kedua adalah dosis pupuk bokashi yang terdiri dari 3 taraf yaitu P1 = 5 ton/ha, P2 = 10 ton/ha, dan P3 = 15 ton/ha. Riset yang dilakukan membuktikan bahwa adanya pengaruh interaksi pada tanaman umur 45 hari serta peningkatan hasil panen berupa berat gabah per rumpun yang mengalami kenaikan. Perlakuan model juga memiliki pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada usia 15 dan 30 hari sejak masa tanam. Selain itu juga adanya perubahan pada jumlah anakan, anakan produktif, biji per malai, panjang malai, dan berat gabah per petak semua umur pengamatan. Perlakuan model jajar legowo 4 : 1 menghasilkan pertumbuhan dan produksi padi sawah pertanaman paling baik, sedangkan produksi paling tinggi dihasilkan oleh perlakuan jajar legowo 2 : 1. Perlakuan dosis bokasi 15 ton/ha
Peningkatan Pertumbuhan Bibit Kelor (Moringa Oleifera Lam.) dengan Kombinasi Media Tanam dan Aplikasi Pupuk Organik Cair (POC) Saptorini Saptorini; Junaidi Junaidi; Nina Lisanty; Devi Oktaviana
AGRITROP Vol 19, No 2 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v19i2.5977

Abstract

Kelor (Moringa oleifera lam.) merupakan tanaman yang mudah tumbuh. Meski demikian, penting adanya untuk memilih tanah yang terdrainase dengan baik untuk budidaya kelor sehingga tanah dapat mengevakuasi kelebihan air yang dapat diserap oleh akar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kombinasi media tanam yang sesuai dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) Manutta terhadap pertumbuhan bibit tanaman kelor sebelum dipindahkan ke lapangan. Hipotesis penelitian menduga adanya pengaruh tanah, kompos, dan media tanam sekam bakar dengan perbandingan spesifik dan konsentrasi POC terhadap pertumbuhan bibit tanaman kelor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan perlakuan terdiri dari dua faktorial dengan sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Kombinasi masing-masing perlakuan yaitu: 1) perbandingan tanah, kompos, dan sekam bakar (2:1:1) dengan konsentrasi POC 5000 ppm; 2) perbandingan tanah, kompos, dan sekam bakar (1:2:1) dengan konsentrasi POC 4000 ppm; 3) dan perbandingan tanah, kompos, dan sekam bakar (1:1:1) dengan konsentrasi 10ml pupuk dicampur dengan 3 liter air (setara dengan 3300 ppm pupuk). Kombinasi perlakuan terbaik yang menghasilkan produksi daun tertinggi adalah perlakuan M2P2 dengan perbandingan komposisi tanah, kompos, dan sekam bakar (1:2:1) dan konsentrasi POC 4000 ppm. Kombinasi ini juga menghasilkan rata-rata bobot daun tertinggi.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Dengan Bantuan Lalat Hitam (Black Soldier Fly) Di Desa Sumberjo Kabupaten Nganjuk Junaidi Junaidi; Nina Lysanti; Nur Ulfa Turohmah; Nugraheni Hadiyanti
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 6 No 2 (2022): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v6i2.590

Abstract

Management of organic and inorganic waste is carried out in an integrated and sustainable manner to overcome its negative impact on the environment. Processing organic waste into liquid organic fertilizer (POC) is one of the efforts to overcome waste problems and provide added value for the community. Household organic waste processing can be done with the help of black soldier fly (BSF) larvae so the processing is fast and efficient. Black soldier flies are potential organisms that function as decomposers of organic waste. This community service activity has been carried out in Sumberjo Village, Gondang District, Nganjuk Regency. The purpose of this activity is socialization and training on the manufacture of POC from household organic waste with the help of black soldier fly. The series of activities carried out are coordination and outreach to partner communities, production of liquid organic fertilizer processing equipment, training on making liquid organic fertilizer, and evaluation of community service activities. The people of Depok Hamlet, Sumberjo Village, Gondang District, and Nganjuk Regency welcome the activity of utilizing household organic waste. Socialization and training in making POC went well and smoothly. The community is quite understanding and interested in making liquid organic fertilizer. This activity provides direct benefits for the community regarding the innovation of making POC from household organic waste with the help of black flies and strengthening partnerships between higher education institutions and the community.
Produksi Pupuk Organik Cair (POC) dengan memanfaatkan Mikro Organisme Lokal (MOL) di Desa Jegreg Kabupaten Nganjuk Nina Lisanty; Junaidi Junaidi
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1668

Abstract

Sampah selalu menjadi masalah utama di seluruh dunia. Pengelolaan sampah masih menjadi hal yang sulit dilakukan. Padahal sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti misalnya sampah organik yang diolah sedemikian rupa menjadi pupuk organik cair untuk menyuburkan lahan pertanian dan tanaman. Pelatihan produksi pupuk organik cair dilakukan di Desa Jegreg Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk dengan memanfaatkan mikroorganisme lokal yang tersedia secara bebas di lokasi tersebut. Tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan ceramah, pelatihan, dan bimbingan produksi pupuk organik cair bagi masyarakat mitra dengan hasil bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra dalam produksi pupuk organik cair dan pemanfaatan produk untuk lahan pertanian mereka. Beberapa bahan dan peralatan sudah Tim persiapkan terlebih dahulu beberapa hari sebelum hari pelaksanaan mengingat kegiatan ini membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama. Tim sengaja memilih untuk menggunakan nasi sebagai media penangkapan mikroorganisme lokal dan bahan serta alat-alat sederhana agar masyarakat mitra lebih mudah untuk mengaplikasikan hasil pelatihan di kemudian hari.
Pemberdayaan Warga RT 20 RW 6 Desa Mojoroto dalam Menangani Sampah Dapur Untuk Menghasilkan POC dengan Memanfaatkan Lalat Hitam di Masa Pandemi Covid-19 Junaidi Junaidi; Djoko Rahardjo; Nur Ulfa Turohmah; Kana Yuliviana
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2092

Abstract

Organic waste that is utilized by utilizing the black soldier flies can produce liquid organic fertilizer that is useful for plants. This activity was carried out to empower the community of RT 20 RW 6, Mojoroto Village, Kediri City, to reduce the amount of household waste, especially kitchen waste, which is then used as liquid organic fertilizer (LOF). In this activity, several methods were applied, namely 1. Training and demonstration of tool design making, 2. Socialization and also community accompaniment when carrying out activity procedures. From this activity, the output obtained was an increase in citizens' awareness and participation regarding activities to manage organic waste (especially kitchen waste) then be used as organic fertilizer that has economic value to help run the household economy personally and during a pandemic.Dari pemanfaatan sampah Organik dengan black soldier dihasilkan Pupuk Organik Cair yang memiliki banyak kegunaan bagi tanaman. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan dan sasaran untuk memberdayakan masyarakat RT 20 RW 6 Kelurahan Mojoroto Kota Kediri dalam hal penurunan jumlah sampah rumah tangga terutama sampah dapur yang kemudian dijadikan pupuk organik cair (POC). Pada kegiatan ini diterapkan beberapa metode, yaitu 1. Pelatihan dan demo pembuatan design alat, 2. Sosialisasi dan juga pengiring masyarakat pada saat melaksanakan prosedur kegiatan. Dari kegiatan ini luaran yang diperoleh yaitu adanya peningkatan kesadaran juga partisipasi wargamengenai kegiatan mengelola sampah organik (terutama sampah dapur) kemudian dijadikan pupuk organik yang memiliki nilai ekonomi agar dapat membantu jalannya ekonomi rumah tangga secara pribadi maupun di saat kondisi tengah pandemi.
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L ) Terhadap Kombinasi Pemberian Pupuk Kascing Dan Pupuk NPK Arya Sadewa; Supandji Supandji; Junaidi Junaidi; Muhammad Muharram
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1789

Abstract

The study aimed to obtain the best doses of vermicompost and NPK Mutiara fertilizer to develop, produce, and quality tomato (Solanum lycopersicum L) plants. The factorial study was conducted in a completely randomized design with three replications. The first factor was the dose of vermicompost fertilizer in three levels: 100, 200, and 300 grams/plant. The second factor was the dose of NPK Mutiara 16:16:16, arranged in three levels: 10, 20, and 30 grams/plant. The results showed that the interaction was significantly different in the observation of plant height and number of leaves for the largest average in the K2N2 treatment, namely 62.23 cm for plant height and 26 for the number of leaves. In the study of fruit number, fruit weight, and production per hectare, there was no interaction at all in each treatment. This research concluded that there were significantly different interactions for the parameters of plant height and the number of leaves. However, there were no significant interactions by parameters of fruit number, fruit weight, and production per hectare. It is recommended to conduct a restudy to get the correct dose of both vermicompost and fertilizer for tomato plants. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan takaran dosis pupuk kascing dan pupuk NPK Mutiara terbaik untuk perkembangan, produksi dan kualitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L). Penelitian factorial dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap dalam tiga ulangan. Faktor pertama adalah takaran pupuk kascing tersusun tiga taraf: 100, 200, dan 300 gram/tanaman. Faktor kedua adalah takaran pupuk NPK Mutiara 16:16:16 tersusun tiga taraf: 10, 20, dan 30 gram/tanaman. Hasil penelitian mendapatkan interaksi berbeda nyata di pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun untuk rata-rata terbesar di perlakuan K2N2, yaitu 62,23 cm untuk tinggi tanaman dan 26 untuk jumlah daun. Pada penelitian jumlah buah, berat buah, dan produksi per hektar tidak ada interaksi pada setiap perlakuan. Dalam peneletian ini disimpulkan terdapat interaksi yang berbeda nyata untuk parameter tinggi tanaman dan jumlah daun, namun tidak terdapat interaksi berbeda nyata oleh parameter jumlah buah, berat buah, dan produksi per hektar. Disarankan untuk diadakan penelitian ulang guna mendapatkan dosis yang benar untuk tanaman tomat.