Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Seed treatment pada benih jagung manis dalam menekan penyakit bulai (downy mildew) untuk meningkatkan hasil produksi di masa pandemi Supandji Supandji; Muhammad Muharram
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1673

Abstract

Kehadiran pandemi COVID-19, membuat sistem disektor pangan dari proses produksi, distribusi hingga konsumsi (hulu hingga hilir) telah mengalami banyak perubahan besar. Salah satu komoditas tanaman pangan yakni jagung perlu perhatian khusus pada saat pandemi ini.Karena tidak boleh terjadi kegagalan panen, agar kebutuhan pangan pada saat pandemi tetap terpenuhi. Banyak penyebab terjadinya kegagalan panen jagung, yang terutama disebabkan oleh serangan bulai (Peronosclerospora maydis). Pencegahan serangan bulai dapat dilakuan dengan cara seed treatment dengan fungisida. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim pelaksana melakukan diskusi dengan tujuan untuk: 1) menjelaskan perihal tentang maksud dan tujuan rencana pengabdian kepada masyarakat; 2) mendata masalah-masalah yang dihadapi masyarakat; 3) melakukan diskusi tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit bulai jagung melalui metode pengolahan benih dengan menggunakan fungisida; 4) menentukan jadwal dan lokasi pelaksanaan rencana pengabdian masyarakat. Pengamatan dilapang dilaksanakan ketika tanaman berumur 13 HST, hasil menunjukkan bahwa serangan penyakit bulai pada jagung terjadi mulai 24 hari setelah tanam. Perlakuan seed treatment pada benih jagung menunjukkan hasil yang lebih baik jika di bandingkan kontrol.
Kompos Sampah Organik untuk Tanaman Toga di Bank Sampah Sri Wilis Kelurahan Pojok Dona Wahyuning Laily; Muhammad Muharram; Virgian Galuh Agusty
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v3i1.4574

Abstract

Humans have been waste generators since birth and generate waste throughout their lives. Currently, waste is a problem that must be faced by the state, especially in terms of environment and health. By separating organic and inorganic waste, we can start household-scale waste management. The waste is processed into fertilizer. By making this organic compost we not only meet the nutritional needs of plants but also reduce too muchwaste. This work program aims to be able to provide information regarding household waste and the processing of organic waste into compost and as a substrate for TOGA planting media that is inexpensive and environmentally friendly. Partners in this activity are members of the Sri Wilis Waste Bank and residents of RT 08 RW 06 Kel. Corner Kec. Mojoroto City of Kediri. The stages in this activity are observation, waste sorting, composting, and toga planting. From the results of these activities, the organic matter can be used as compost with economic value, which is very much needed in organic farming. However, the government in this scope, namely the village government, pays little attention and takes action. Manusia telah menjadi penghasil sampah sejak lahir dan menghasilkan sampah sepanjang hidupnya. Saat ini, sampah merupakan masalah yang harus dihadapi oleh negara, terutama dalam masalah lingkungan dan kesehatan. Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, kita bisa memulai pengelolaan sampah skala rumah tangga. Limbah tersebut diolah menjadi pupuk. Dengan membuat kompos organik ini kita tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman tetapi juga mengurangi limbah yang terlalu banyak. Tujuan dari program kerja ini adalah dapat memberikan informasi terkait sampah rumah tangga serta pengolahan sampah organik menjadi biokompos dan sebagai substrat media tanam TOGA yang murah dan ramah lingkungan. Mitra dalam kegiatan ini adalah anggota Bank Sampah Sri Wilis dan warga RT 08 RW 06 Kel. Pojok Kec.Mojoroto Kota Kediri. Tahapan dalam kegiatan ini yakni: observasi, penyotiran sampah, pembuatan kompos, dan penanaman toga. Dari hasil kegiatan tersebut, bahan organik tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai kompos yang bernilai ekonomis, yang sangat dibutuhkan dalam pertanian organik. Namun, pemerintah dalam lingkup ini adalah pemerintah desa kurang memperhatikan dan mengambil tindakan.
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L ) Terhadap Kombinasi Pemberian Pupuk Kascing Dan Pupuk NPK Arya Sadewa; Supandji Supandji; Junaidi Junaidi; Muhammad Muharram
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1789

Abstract

The study aimed to obtain the best doses of vermicompost and NPK Mutiara fertilizer to develop, produce, and quality tomato (Solanum lycopersicum L) plants. The factorial study was conducted in a completely randomized design with three replications. The first factor was the dose of vermicompost fertilizer in three levels: 100, 200, and 300 grams/plant. The second factor was the dose of NPK Mutiara 16:16:16, arranged in three levels: 10, 20, and 30 grams/plant. The results showed that the interaction was significantly different in the observation of plant height and number of leaves for the largest average in the K2N2 treatment, namely 62.23 cm for plant height and 26 for the number of leaves. In the study of fruit number, fruit weight, and production per hectare, there was no interaction at all in each treatment. This research concluded that there were significantly different interactions for the parameters of plant height and the number of leaves. However, there were no significant interactions by parameters of fruit number, fruit weight, and production per hectare. It is recommended to conduct a restudy to get the correct dose of both vermicompost and fertilizer for tomato plants. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan takaran dosis pupuk kascing dan pupuk NPK Mutiara terbaik untuk perkembangan, produksi dan kualitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L). Penelitian factorial dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap dalam tiga ulangan. Faktor pertama adalah takaran pupuk kascing tersusun tiga taraf: 100, 200, dan 300 gram/tanaman. Faktor kedua adalah takaran pupuk NPK Mutiara 16:16:16 tersusun tiga taraf: 10, 20, dan 30 gram/tanaman. Hasil penelitian mendapatkan interaksi berbeda nyata di pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun untuk rata-rata terbesar di perlakuan K2N2, yaitu 62,23 cm untuk tinggi tanaman dan 26 untuk jumlah daun. Pada penelitian jumlah buah, berat buah, dan produksi per hektar tidak ada interaksi pada setiap perlakuan. Dalam peneletian ini disimpulkan terdapat interaksi yang berbeda nyata untuk parameter tinggi tanaman dan jumlah daun, namun tidak terdapat interaksi berbeda nyata oleh parameter jumlah buah, berat buah, dan produksi per hektar. Disarankan untuk diadakan penelitian ulang guna mendapatkan dosis yang benar untuk tanaman tomat.
Efektivitas Dosis Pemupukan NPK Terhadap Tingkat Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Supandji Supandji; Saptorini Saptorini; Muhammad Muharram; Lilis Suryani
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Vol 4, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang buncis dengan nama latin Phaseolus vulgaris L dikategorikan ke dalam jenis sayur berbentuk buah. Kacang buncis selain dikomsumsi di dalam negeri, ternyata juga telah diekspor. Salah satu teknik yang mendukung pembudidayaan tanaman buncis yaitu pemberian pupuk NPK, unsur ini merupakan unsur essensial yang dibutuhkan tanaman. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efektivitas dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman buncis.Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan ulangan sebanyak tiga kali. Pupuk NPK terdiri atas 9 taraf yaitu N0: Tanpa pemberian NPK, N1: 50 kg ha-1, N2:100 kg ha-1, N3: kg ha-1,  N4: 200 kg ha-1, N5: 250 kg ha-1, N6: 300 kg ha-1, N7:  350 kg ha-1dan N8:400  kg ha-1.Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) 5% menunjukkan bahwa Perlakuan N7 (350 kg ha-1) menghasilkan tinggi tanaman dan jumlah daun tertinggi yaitu 186,33 cm dan 39,33 helai. Sedangkan untuk parameter jumlah cabang, jumlah bunga,bobot polong, maupun produksi per hektar angka tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan N5 (250 kg ha-1) secara berturut sebesar 8,00 cabang; 96,33 bunga; 248,53 g dan 16,15 ton ha-1