Siska Rustiani
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SIMULASI LUAPAN LUMPUR DI TITIK 42 TANGGUL PENAHAN LUMPUR SIDOARJO Budijanto Widjaja; Paulus Pramono Raharjo; Siska Rustiani; Soerjadedi Sastraadmatja; Ignatius A Bagus WP; Enry Kam
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.221 KB)

Abstract

Kejadian Lumpur Sidoarjo atau LUSI yang terjadi sejak tahun 2006 di Porong, Sidoarjo merupakan salah satu fenomena geologi dan geoteknik yang menarik untuk diteliti. Material lumpur memiliki karakteristik unik yaitu merupakan material Non-Newtonian dan mengikuti model reologi Bingham. Aplikasi model ini ditandai dengan adanya yield stress dan viskositas. Lumpur dengan material utama berupa lempung ini memiliki kadar air di atas batas cairnya. Oleh karena itu, nilai yield stress dapat mencapai 2 kPa. Di dalam makalah ini, dibahas penentuan parameter reologi LUSI dengan menggunakan uji laboratorium yaitu Moving Ball Test selain indeks properti lumpur seperti batas-batas Atterberg, kadar air, berat jenis, dan analisis saringan. Sebanyak tiga buah sampel lumpur diambil di lokasi untuk diuji. Dasar teori yang digunakan pada uji tersebut adalah kesetimbangan bola dengan persamaan Navier-Stokes. Kurva yang diperoleh berupa hubungan antara shear stress dan shear strain rate. Dari kurva tersebut dapat diturunkan parameter reologi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai yield stress LUSI berada dalam rentang 145 -450 Pa dan viskositas berada dalam rentang 0.05 –0.13 kPa-s. Simulasi numerik dengan menggunakan program Flo2d dilakukan dengan mengasumsikan terjadi keruntuhan tanggul penahan lumpur pada titik tertentu di sisi Barat Jalan Raya Porong Sidoarjo. Hasil simulasi menunjukkan bahwa luas sebaran dan ketebalan deposisi lumpur sangat dipengaruhi oleh parameter reologi. Oleh karena itu, dapat dikembangkan peta resiko bencana yang tergantung pada parameter reologi.Kata-kata kunci: Bingham, lumpur Sidoarjo, viskositas, yield stress
STUDI KORELASI TAHANAN UJUNG SONDIR TERHADAP SIFAT TEKNIS TANAH LEMPUNG BANDUNG Anastasia Sri Lestari; Aswin Lim; Siska Rustiani; Andy Sugianto
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.782 KB)

Abstract

Uji Sondir atau Cone Penetrometer Test ( CPT ) dengan kapasitas 2.5 ton merupakan suatu uji lapangan untuk mengetahui tahanan ujung (qc) dan tahanan selimut tanah (fs) sebagai korelasi parameter karakteristik tanah . Berdasarkan pada kemudahan operasional dan hasil ujinya memberikan nilai korelasi yang cukup baik dengan parameter uji laboratorium dari hasil penelitian terdahulu, maka pada penelitian ini akan dilakukan korelasi nilai tahanan ujung sondir dengan karakteristik tanah dari uji laboratorium yaitu parameter kuat geser dan konsolidasi tanah lempung di Indonesia. Korelasi yang dibuat untuk daerah Indonesia mempunyai cakupan yang luas dan memberikan rentang cukup besar sehingga tinjauan penelitian dipersempit untuk tanah lempung daerah Bandung. Lapisan tanah di Bandung didominasi oleh lapisan hasil pelapukan gunung berapi vulkanik dengan jenis tanah yang berbeda yaitu tanah residual dan tanah sedimen. Sesuai teori dari Wesley , tanah residual dan sedimen mempunyai karakteristik yang bebeda yaitu ada atau tidak adanya nilai tekanan prakonsolidasi. Dari Penelitian ini korelasi dilakukan antara nilai tahanan konus ( qc) dengan parameter kuat geser undrained dan nilai OCR ( over consolidated ratio) , nilai qc terhadap indek plastisitas serta nilai koefisien α terhadap nilai qc dan koefisien kemampatan volume. Hasil yang diperoleh memberikan grafik dengan trend yang hampir sama tetapi dengan nilai yang berbeda seperti grafik yang telah dibuat oleh peneliti terdahulu dengan tanah dari luar Indonesia yang mempunyai karakteristik dan pembentukan tanah yang berbeda.Kata Kunci: Tahanan ujung, Tanah Residual, Sedimen, Kuat Geser Tanah Undrained, Prakonsolidasi
KAJIAN GEOTEKNIK INFRASTRUKTUR UNTUK KOTA PADANG MENGHADAPI ANCAMAN GEMPA DAN TSUNAMI Paulus Pramono; Budijanto Widjaja; Sylvia Herina; Anastasia Sri Lestari; Aswin Lim; Siska Rustiani; Stefani Wiguna; Vienti Hapsari
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12029.498 KB)

Abstract

Latar belakang Gempa 30 September 2009 sebagai “alarm” bagi kota Padang, posisi kota Padang menghadapi resiko bencana dimasa mendatang, khsusnya terhadap Gempa megathrust dan Benioffyang berpotensi menimbulkan resiko tsunami dan liquifaksi. Banyaknya bangunan yang gagal akibat liquefaksi, pengalaman beberapa peneliti dalam penanganan kasus di Padang.Metode kajian berupa site visit ke lokasi, pengumpulan data-data kerusakan kota Padang saat gempa 29 September 2009, data-data geologi dan kegempaan, data bor dan CPT / CPTu, analisis likuifaksi menggunakan konsep NCEER dan perhitungan Liquefaction Potensial Index (LPI), pemetaan kerentanan terhadap likuifaksi dan tinjauan bahaya tsunami di kota Padang.Kesimpulan dan rekomendasi dari studi:(1) Tanah dikota Padang lapisan atas didominasi oleh pasir halus yang memiliki konsistensi lepas hingga sedang dan berpotensi mengalami liquefaksi dengan tingkat yang amat tinggi.(2) Masalah keamanan bangunan di Padang, bukan saja akibat dari kondisi bangunan yang buruk, mungkin tidak dirancang dan dilaksanakan terhadap gempa, tetapi kondisi tanah dasar juga memerlukan perhatian khususnya bahaya liquefaksi yang dapat mengakibatkan kegagalan pada pondasi dan selanjutnya dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur atas secara langsung.(3) Untuk bangunan yang masih survive, maka proteksi yang dapat diterapkan disamping peninjauan dan perkuatan struktur adalah dengan melakukan underpinning atau grout pada lapis tanah pasir dibawahpondasi. Bangunan bangunan yang sudah tidak dapat digunakan karena tingkat kerusakan yang berat maka sebaiknya pondasi dirancang ulang untuk menahan kemungkinan terjadinya potensi liquefaksi misalnya dengan menggunakan pondasi dalam sebagai sub struktur.(4) Zonasi kerentanan terhadap likuifaksi dapat dilakukan berdasarkan Liquefaction Potential Index.(5) Mengingat keseluruhan kota Padang terletak pada area yang rendah, maka kerentanan terhadap potensi kerusakan akibat tsunami cukup tinggi, untuk itu disarankan kajian yang lebih mendalam mengenai tsunami diperlukan.(6) Berdasarkan resume hasil analisis LPI terlihat bahwa rata-rata potensi likuifaksi yang terjadi pada kota Padang sangat besar (very high). Dengan besaran settlement yang terjadi berkisar antara 15.5 – 71.2cm dan besaran lateral displacement yang terjadi berkisar antara 2.9 – 13.5 cm.(7) Direkomendasikan untuk merencanakan tsunami hill atau tempat tempat tinggi ditempat publik yang dapat menyelamatkan masyarakat dari bahaya tsunami. Lokasi tersebut dapat dipilih pada area terbuka yang mudah dijangkau oleh orang orang yang berada disekitaranyaKemungkinan lain adalah membuat dinding pertahanan terhadap tsunami (tsunami wall) sepanjangpantai, misalnya dengan memanfaatkan jalan jalan dipinggir pantai seperti diantaranya jalan Samudera