Hilda Leilani Masniarita Pohan
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INDONESIA TO HOST THE FIFA WORLD CUP? A COST-BENEFIT ANALYSIS Pohan, Hilda Masniaritta; Oktavianty, Silvy Puspita
Journal Economics & Business Atmajaya Indonesia Vol 2 No 1 (2018): Journal of Economics & Business (JEBI)
Publisher : Penerbit Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.667 KB) | DOI: 10.25170/jebi.v2i1.30

Abstract

Numerous studies have shown that hosting the FIFA World Cup potentially creates positive economic benefits although it costs a substantial amount of money. The biggest cost comes from infrastructure needs which are highly correlated with a country’s geographical characteristics. This research evaluates the feasibility of hosting the FIFA World Cup in Indonesia given its geographical characteristics. Using data compiled from various studies, estimation was conducted using Cost-Benefit Analysis. Results show that hosting the FIFA World Cup is not financially profitable for Indonesia. However, after accounting for potential social benefits, economic analysis suggested that in the short run, it potentially boosts tourism and income of related sectors. In the long run, benefits include acquiring top notch stadiums, provision of high quality infrastructure, training opportunities for talented young players, and exposure of Indonesia’s tourist attractions. These social benefits may outweigh the financial loss; making the hosting project economically viable.
PERILAKU MENABUNG KELOMPOK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH(MBR) DI PERKOTAAN DAN PERDESAAN: SEBUAH KAJIAN AWAL Hilda Leilani Masniarita Pohan; Petrus Canisius Suroso; Judith Felicia Pattiwael; Dian Fordian
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.289 KB)

Abstract

Tabungan keluarga (rumah tangga) memiliki fungsi utama sebagai cadangan untuk membiayai kebutuhan di masa yang akan datang, baik kebutuhan yang sudah dapat diperkirakan maupun yang sifatnya mendadak. Fungsi tersebut semakin nyata bila kita melihatnya dalam konteks masyarakat berpendapatan rendah (MBR), sebab kelompok ini biasanya memiliki akses yang terbatas pada lembaga keuangan formal. Sebagai sebuah kajian awal, penelitian dilakukan secara eksploratif terhadap anggota dua koperasi simpan pinjam yang menjadi mitra Pusat Studi Ilmu Ekonomi dan PSE Keuskupan Bandung. Data sekunder didapat dari kantor koperasi, sedangkan data primer diperoleh dari hasil survei dengan penyebaran kuesioner kepada anggota koperasi. Dengan menerapkan metode kuantitatif, data dianalisis secara deskriptif.Hasil pengolahan data menunjukkan baha keputusan menabung dan jumlah tabungan ditentukan oleh banyak faktor. Hal ini terjadi baik di perkotaan maupun di perdesaan.Kata Kunci: perilaku menabung, kelompok masyarakat berpendapatan rendah.  
PENDAMPINGAN BEBERAPA KOPERASI SIMPAN PINJAM P.C. Suroso; Miryam B.L Wijaya; Anna Farina Poerbonegoro; Januarita Hendrani; Ivantia S. Mokoginta; Noknik Karliya; Ishak Somantri; Hilda Leilani Masniaritta Pohan; Chandra Utama; Siwi Nugraheni
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5243.622 KB)

Abstract

Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan, dengan tujuan utama ikut terlibat dalam mengatasi masalah kemiskinan, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi. Inti dari pengurangan angka kemiskinanadalah menciptakan lapangan kerja. Objek pengabdian tetap pada pengembangan sektor keuangan (koperasi) dan sektor riil (pertanian oragnik-usaha, baik perdagangan maupunpengolahan). Intinya adalah membangun jaringan antar sektor keuangan, sektor keuangan dengan sektor riil, dan antar sektor riil. Dengan terbangunnya jaringan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat ikut serta menciptakan lapangan kerja, baik secara tidak langsung, menambah lapangan kerja yang tersedia, maupun langsung, atau mempertahankan lapangan kerja yang tersedia. Dengan tetap dan bertambahnya lapangan kerja, angka kemiskinan dapat berkurang. Kegiatan yang sifatnya intensifikasi dimaksudkan sebagai kegiatan yang tujuan utamanya adalah penguatan kelembagaan, baik itu kelembagaan lembaga keuangan (koperasi simpan pinjam), maupun kelembagaan usaha yang dilakukan oleh anggota lembaga keuangan. Sementara itu, kegiatan ekstensifikasi dimaksudkan untuk memperbanyak mitra agar tujuan memperluas lapangan kerja dapat lebih banyak. Dengan semakin banyaknya mitra kerja maka jejaring ekonomi akan semakin luas dan dengan demikian memungkinkan semakin banyaknya lapangan kerja yang diciptakan. Pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan dalam tahun ajaran 2014 adalah menindaklanjuti kerjasama antara Program Studi Ekonomi Pembangunan dengan Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Bandung. Dengan kerjasama ini, ada 6 (enam) lembaga keuangan berbentuk koperasi simpan pinjam dengan jumlah anggota sekitar 9.000 (sembilan ribu) dengan pekerjaan yang sangat bervariasi. Pengabdian yang dilakukan berfokus pada penguatan organisasi lembaga keuangan yang semula bersifat sukarela harus berubah menjadi profesional, mengingat jumlah uang yang dikelola oleh setiap lembagasudah cukup besar. Perubahan organisasi yang semula bersifat sukarela ke professional dilakukan melalui beberapa kali lokakarya yang diikuti oleh semua mitra dengan tujuan agar transformasi dari sukarela ke profesional itu dipahami sepenuhnya oleh para pengurus dan para manajernya. Perlu disadari transformasi dari sukarela ke profesional tidak hanya menyangkut pengembangan organisasinya, tetapi juga lebih menyangkut perubahan sistem nilai dalam pengelolaan.  
OVERCOMING POVERTY TRAP: THE CASE OF WATER & SANITATION IN INDONESIA Hilda Leilani Masniarita Pohan
Buletin Studi Ekonomi VOL.19.NO.2.AGUSTUS 2014.(PP 119-211)
Publisher : Buletin Studi Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.869 KB)

Abstract

Overcoming Poverty Trap : The Case of  Water & Sanitation in Indonesia. Poverty trap is a cycle in which poor individuals exhibit low health quality due to malnutrition and limited access to health related facilities. Poor health causes low productivity which eventually cycles back to low income. Indonesia significantly reduced poverty from 15.6% in 1990 to 3.3% in 2010. However, this achievement is not conveyed equally across regions. Using data form RAND Corporation, estimations showed that access to sanitation and clean water play a crucial role in improving one’s health quality. Keywords: poverty trap, productivity, income, health facility.
Inside the Indonesian Migration: A Historical Perspective Hilda Masniarita Pohan; Yodi Izharivan
Jurnal Manajemen Maranatha Vol 16 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jmm.v16i2.385

Abstract

Migrasi telah lama menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia. Dalam berbagai  kesempatan, migrasi didorong oleh berbagai faktor selain alasan klasik berupa perbaikan kondisi sosio-ekonomi. Alasan-alasan lain tersebut di antaranya: berkumpul dengan keluarga dan faktor keamanan. Melalui kajian pustaka, artikel ini bertujuan untuk memaparkan aspek historis berbagai faktor yang mendorong terjadinya migrasi di Indonesia. Artikel ini diharapkan dapat menjadi bagian integral dari berbagai penelitian lanjutan dalam upaya menjelaskan dinamika migrasi di Indonesia. Perubahan-perubahan tatanan politik yang mendasar di Indonesia memengaruhi aktivitas ekonomi; termasuk migrasi. Penelitian kami menunjukkan bahwa migrasi hampir selalu didorong oleh motif ekonomi walaupun dimanifestasikan dalam bentuk yang berbeda-beda.   Keywords: Indonesia; Kebijakan Pemerintah; Migrasi; Pertimbangan Ekonomi  Â