Anna Farina Poerbonegoro
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDAMPINGAN BEBERAPA KOPERASI SIMPAN PINJAM P.C. Suroso; Miryam B.L Wijaya; Anna Farina Poerbonegoro; Januarita Hendrani; Ivantia S. Mokoginta; Noknik Karliya; Ishak Somantri; Hilda Leilani Masniaritta Pohan; Chandra Utama; Siwi Nugraheni
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5243.622 KB)

Abstract

Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan, dengan tujuan utama ikut terlibat dalam mengatasi masalah kemiskinan, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi. Inti dari pengurangan angka kemiskinanadalah menciptakan lapangan kerja. Objek pengabdian tetap pada pengembangan sektor keuangan (koperasi) dan sektor riil (pertanian oragnik-usaha, baik perdagangan maupunpengolahan). Intinya adalah membangun jaringan antar sektor keuangan, sektor keuangan dengan sektor riil, dan antar sektor riil. Dengan terbangunnya jaringan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat ikut serta menciptakan lapangan kerja, baik secara tidak langsung, menambah lapangan kerja yang tersedia, maupun langsung, atau mempertahankan lapangan kerja yang tersedia. Dengan tetap dan bertambahnya lapangan kerja, angka kemiskinan dapat berkurang. Kegiatan yang sifatnya intensifikasi dimaksudkan sebagai kegiatan yang tujuan utamanya adalah penguatan kelembagaan, baik itu kelembagaan lembaga keuangan (koperasi simpan pinjam), maupun kelembagaan usaha yang dilakukan oleh anggota lembaga keuangan. Sementara itu, kegiatan ekstensifikasi dimaksudkan untuk memperbanyak mitra agar tujuan memperluas lapangan kerja dapat lebih banyak. Dengan semakin banyaknya mitra kerja maka jejaring ekonomi akan semakin luas dan dengan demikian memungkinkan semakin banyaknya lapangan kerja yang diciptakan. Pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan dalam tahun ajaran 2014 adalah menindaklanjuti kerjasama antara Program Studi Ekonomi Pembangunan dengan Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Bandung. Dengan kerjasama ini, ada 6 (enam) lembaga keuangan berbentuk koperasi simpan pinjam dengan jumlah anggota sekitar 9.000 (sembilan ribu) dengan pekerjaan yang sangat bervariasi. Pengabdian yang dilakukan berfokus pada penguatan organisasi lembaga keuangan yang semula bersifat sukarela harus berubah menjadi profesional, mengingat jumlah uang yang dikelola oleh setiap lembagasudah cukup besar. Perubahan organisasi yang semula bersifat sukarela ke professional dilakukan melalui beberapa kali lokakarya yang diikuti oleh semua mitra dengan tujuan agar transformasi dari sukarela ke profesional itu dipahami sepenuhnya oleh para pengurus dan para manajernya. Perlu disadari transformasi dari sukarela ke profesional tidak hanya menyangkut pengembangan organisasinya, tetapi juga lebih menyangkut perubahan sistem nilai dalam pengelolaan.  
PERDAGANGAN PRODUK ORGANIK: VALUE CHAINS DAN DETERMINAN KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PRODUK ORGANIK Yanuarita Hendrani; Sandra Sunanto; P.C Suroso; Anna Farina Poerbonegoro
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1389.943 KB)

Abstract

Pergeseran pola konsumsi masyarakat dari produk non organik ke produk organik telah melanda banyak negara maju dalam dua dekade terakhir. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan masyarakat, urbanisasi, kesadaran akan masalah lingkungan dan kesehatan serta perubahan struktur demografi. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, peningkatan pendapatan masyarakat diprediksi akan mengeser pola makan dari makanan yang berbasis karbohidrat ke protein. Namun, penggeseran pola makan seperti yang dialami oleh negara-negara maju sebenarnya juga telah terjadi terutama di kalangan masyarakat menengah ke atas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis value chain produksi dan distribusi produk organik dan pola konsumsi produk organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur distribusi produk organik bervariasi. Dari kebun ada yang langsung ke konsumen, ada yang ke supermarket dan ada yang melalui rantai agen baru ke konsumen akhir, dengan penciptaan nilai tambah tertinggi ada di hulu. Dari model ordered logit yang diaplikasikan dapat disimpulkan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap probabilitas konsumen mengkonsumsi produk organik lebih sering tetapi pendidikan tidak; probabilitas untuk mengkonsumsi produk organik lebih sering juga lebih tinggi untuk usia lebih muda, tetapi alasan lingkungan hidup dan harga yang mahal tidak berpengaruh terhadap probabilitas untuk mengkonsumsi produk organik lebih sering.Key words: value chains, organik, model ordered logit,nilai tambah  
Approaches to the Economics of Climate Change: A Survey of Literature Anna Farina Poerbonegoro
Bina Ekonomi Vol. 20 No. 2 (2016)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2621.657 KB) | DOI: 10.26593/be.v20i2.2308.179-194

Abstract

This paper is aimed at providing basic underlying principles in viewing the climate change paradigm, focusing on economic approaches necessary to analyze the issue. Economic approaches include market as well as non-market approaches. This distinction is deemed important as many efforts related to adaptation and mitigation to climate change often neglects the mechanism. Keywords: climate change, economic approaches, market approach, non-market approach.
RANTAI NILAI PERDAGANGAN PRODUK ORGANIK DAN DETERMINAN KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI Yanuarita Hendrani; Sandra Sunanto; PC Suroso; Anna Farina Poerbonegoro
EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan) Vol 19 No 4 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya(STIESIA) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.057 KB) | DOI: 10.24034/j25485024.y2015.v19.i4.77

Abstract

The shift in consumption patterns from non-organic to organic products has hit many developed countries in the last two decades. This is supported by the increase in people's income, urbanization, awareness of environmental and health issues and changes in the demographic structure. For a developing country like Indonesia, shifting eating pattern such as that experienced by the developed countries actually has occurred especially among the middle to upper- income level. This study aims to analyze the value chain of production and distribution of organic products and their determinants of purchase. The results show that the distribution channels of organic products vary. Some farmers sell their products directly to consumers or supermarket, while others use agents to collect the products and sell them to the consumers, supermarkets or to other agents. The highest added value creation occurs in the upstream. From the ordered logit model applied, it can be concluded that there is a positive effect of income on the probability of buying organic products more frequently but there is no significant effect of education. The probability to buy organic products more frequently is also higher for younger ages, but the reason to consume related with the environment and a high price do not affect the probability to buy organic products.