Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISASI BIOKIMIA BAKTERI SELULOLITIK DARI KAYU LAPUK MANGROVE DI SUNGAILIAT DAN TUKAK SADAI, PULAU BANGKA Ardiansyah Kurniawan; Asep Awaludin Prihanto; Suci Puspita Sari; Andi Kurniawan; Euis Asriani; Abu Bakar Sambah
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 2 No 1 (2018): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.639 KB) | DOI: 10.30862/jsai-fpik-unipa.2018.Vol.2.No.1.50

Abstract

Acceleration of wood weathering in the mangrove area is possible with the role of cellulolytic bacteria. Cellulolytic bacteria producing cellulase enzymes are needed by the animal feed and agriculture industries. Mangroves in Muntok Subdistrict undergo a process of adaptation to environmental changes due to tin mining, including microorganisms. Exploration of new species and strains of cellulolytic bacteria in miningaffected mangroves is needed to enrich the collection and its potential use for human needs. This study aims to identify cellulolytic bacteria in mangrove weathered wood in Muntok District, West Bangka Regency through isolation, screening, and biochemical characterization. Three sampling locations, namely Sukal Mangrove, Peltim Mangrove, and Tembelok Mangrove result 22 bacterial isolates with 11 isolates showing the ability of cellulose degradation in qualitative tests using Lugol. The biochemical characterization of bacterial isolates with the greatest cellulose degradation was directed towards Citrobacter freundii and Vibrio alginolyticus in samples of Sukal Mangrove and Actinomyces bovis in isolates from Peltim Mangrove.
Keanekaragaman Makrozoobentos di Pantai Tukak Kabupaten Bangka Selatan Dwi Rosalina; Dini Sofarini; Novalina Serdiati; Suci Puspita Sari
Jurnal Kelautan Nasional Vol 17, No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v17i3.9982

Abstract

Makrozoobentos adalah hewan yang hidup di dasar perairan. Makrozoobentos dipergunakan sebagai hewan indikator terhadap pencemaran di suatu perairan. Penelitian tentang makrozoobentos di Pantai Tukak Kabupaten Bangka Selatan telah dilakukan pada April 2012. Tujuan penelitian ini menghitung kepadatan, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, nilai penting, keanekaragaman, keseragaman, dominansi dan korelasi antara parameter fisik-kimia perairan dengan keanekaragaman. Metode yang digunakan adalah Purposive Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makrozoobenthos yang ditemukan dalam stasiun pengamatan terdiri dari 30 spesies dari kelas Gastropoda, Bivalvia, Polychaeta, Merostomata, Holothuroidea, Asteroidea dan Crustacea. Nilai kepadatan 52-745 ind/m2. Semua stasiun memiliki kepadatan relatif dan frekuensi relatif yang sama yaitu 100. Semua stasiun memiliki Nilai penting yang sama yaitu 200. Nilai keanekaragaman berkisar antara 1,682 – 2,413. Nilai keseragaman jenis berkisar antara 0,427 - 0,881. Nilai dominansi berkisar antara 0,108 - 0,219. Korelasi antara keanekaragaman dengan salinitas, pH, liat, DO, debu dan nitrogen adalah positif. Nilai korelasi antara keanekaragaman dengan suhu, pasir, kecepatan arus, C-organik dan fosfor adalah negatif.
Bioakumulasi timbal (Pb) dan cadmium (Cd) pada Lamun Cymodocea serrulata di Perairan Bangka Selatan Suci Puspita Sari; Dwi Rosalina; Wahyu Adi
Depik Vol 6, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.032 KB) | DOI: 10.13170/depik.6.2.7783

Abstract

The purpose of this study was to measure the heavy metal content of cadmium (Cd) and lead (Pb) in water, sediment and seagrass Cymodocea serrulata from Southern Bangka waters. The research was conducted in two locations in South Bangka Regency, namely Desa Pasir Putih and Tanjung Kerasak.The sediments, waters, and seagrass were collected using purposive random sampling method. Measurement of water quality data was in situ. Seagrass sampling is done by transect method. The Cd and Pb contents in the Water, sediments and sea grass samples were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results showed that Cd concentration in water was higher than Pb, with the range of between 0.29 to 0.39 mg/l. Pb was higher than Cd in the sediment ranges between 4.74 to 7.68 mg/kg. The highest Cd concentration was detected at the seagrass leaf with a range of 1.76⎼2.44 mg/kg, while the highest Pb concentration at the seagrass roots ranged from 1.94 ⎼ 6.52 mg/kg. The high content of heavy metals Cd and Pb on seagrass sections, when compared to water and sediments, shows that seagrass accumulates metals derived from water and sediment. The Bioconcentration factor (BCF) showed that seagrass leaves can accumulate Cd of 6.16 and Pb of 5.31. While The BCF value of the seagrass roots is able to accumulate Cd of 0.53 and metal Pb of 0.55Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kandungan logam berat cadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada air, sedimen dan lamun Cymodocea serrulata. Penelitian dilakukan di 2 lokasi di Kabupaten Bangka Selatan, yaitu Desa Pasir Putih dan Tanjung Kerasak. Metode Penelitian merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampling dalam penelitian ini meliputi sampling kualitas, pengambilan sampel air, sedimen dan lamun menggunakan metode Purposive Random Sampling. Pengukuran data kualitas air dilakukan secara insitu. Pengambilan sampel lamun dilakukan dengan metode transect. Sampel air, sedimen dan lamun dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil analisis logam berat Cd dan Pb di air menunjukkan bahwa konsentrasi Cd di air lebih tinggi daripada Pb, dengan kisaran 0,29⎼0,39 mg/l. Konsentrasi logam berat tertinggi pada sedimen yaitu Pb, berkisar antara 4,74⎼7,68 mg/kg. Konsentrasi Cd tertinggi terdeteksi pada bagian daun lamun dengan kisaran 1,76⎼2,44 mg/kg, sedangkan konsentrasi Pb tertinggi pada akar lamun berkisar antara 1,94 ⎼ 6,52 mg/kg. Tingginya kandungan logam berat Cd dan Pb pada bagian lamun jika dibandingkan di air dan sedimen, menunjukkan bahwa lamun mengakumulasi logam yang berasal dari air dan sedimen. Nilai faktor biokonsentrasi (BCF) menunjukkan bahwa daun lamun dapat mengakumulasi logam Cd sebesar 6.16 dan logam Pb sebesar 5,31. Nilai BCF akar lamun dan logam berat menunjukkan bahwa akar lamun mampu mengakumulasi logam Cd sebesar 0,53 dan logam Pb sebesar 0,55.
Bioakumulasi timbal (Pb) dan cadmium (Cd) pada Lamun Cymodocea serrulata di Perairan Bangka Selatan Suci Puspita Sari; Dwi Rosalina; Wahyu Adi
Depik Vol 6, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.6.2.7783

Abstract

The purpose of this study was to measure the heavy metal content of cadmium (Cd) and lead (Pb) in water, sediment and seagrass Cymodocea serrulata from Southern Bangka waters. The research was conducted in two locations in South Bangka Regency, namely Desa Pasir Putih and Tanjung Kerasak.The sediments, waters, and seagrass were collected using purposive random sampling method. Measurement of water quality data was in situ. Seagrass sampling is done by transect method. The Cd and Pb contents in the Water, sediments and sea grass samples were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results showed that Cd concentration in water was higher than Pb, with the range of between 0.29 to 0.39 mg/l. Pb was higher than Cd in the sediment ranges between 4.74 to 7.68 mg/kg. The highest Cd concentration was detected at the seagrass leaf with a range of 1.76⎼2.44 mg/kg, while the highest Pb concentration at the seagrass roots ranged from 1.94 ⎼ 6.52 mg/kg. The high content of heavy metals Cd and Pb on seagrass sections, when compared to water and sediments, shows that seagrass accumulates metals derived from water and sediment. The Bioconcentration factor (BCF) showed that seagrass leaves can accumulate Cd of 6.16 and Pb of 5.31. While The BCF value of the seagrass roots is able to accumulate Cd of 0.53 and metal Pb of 0.55Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kandungan logam berat cadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada air, sedimen dan lamun Cymodocea serrulata. Penelitian dilakukan di 2 lokasi di Kabupaten Bangka Selatan, yaitu Desa Pasir Putih dan Tanjung Kerasak. Metode Penelitian merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampling dalam penelitian ini meliputi sampling kualitas, pengambilan sampel air, sedimen dan lamun menggunakan metode Purposive Random Sampling. Pengukuran data kualitas air dilakukan secara insitu. Pengambilan sampel lamun dilakukan dengan metode transect. Sampel air, sedimen dan lamun dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil analisis logam berat Cd dan Pb di air menunjukkan bahwa konsentrasi Cd di air lebih tinggi daripada Pb, dengan kisaran 0,29⎼0,39 mg/l. Konsentrasi logam berat tertinggi pada sedimen yaitu Pb, berkisar antara 4,74⎼7,68 mg/kg. Konsentrasi Cd tertinggi terdeteksi pada bagian daun lamun dengan kisaran 1,76⎼2,44 mg/kg, sedangkan konsentrasi Pb tertinggi pada akar lamun berkisar antara 1,94 ⎼ 6,52 mg/kg. Tingginya kandungan logam berat Cd dan Pb pada bagian lamun jika dibandingkan di air dan sedimen, menunjukkan bahwa lamun mengakumulasi logam yang berasal dari air dan sedimen. Nilai faktor biokonsentrasi (BCF) menunjukkan bahwa daun lamun dapat mengakumulasi logam Cd sebesar 6.16 dan logam Pb sebesar 5,31. Nilai BCF akar lamun dan logam berat menunjukkan bahwa akar lamun mampu mengakumulasi logam Cd sebesar 0,53 dan logam Pb sebesar 0,55.
Sebaran Partikel Tersuspensi, Partikel Terlarut dan Laju Sedimentasi di Teluk Kelabat Luar, Area Pengaruh Penambangan Timah Indra Ambalika; Umroh; Mohammad Agung Nugraha; Aditya Pamungkas; Eva Utami; Irma Akhrianti; Mualimah Hudatwi; Suci Puspita Sari; Titin Marfuah
Scientific Timeline Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : UNU Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water turbidity will impact how far the level of distribution of suspended and dissolved particles will affect the life of marine biota. This study aimed to determine the distribution of suspended and dissolved particles in the waters of Teluk Kelabat Luar. Water sampling was carried out in July 2019, representing the east monsoon. Determination of the water sampling location was by purposive sampling method, and then the data were analyzed descriptively. The results showed that the concentration of total suspended solids (TSS) on the surface (1 m) of Teluk Kelabat Luar has the highest concentration at point 4 (KL 4) with TSS concentrations in the range of 36,5 mg/L and point 14 (KL 14) in the range of 34,0 mg/L. Point 4 was the post-tin mining location. From this, it could be seen that the waters are still affected even after mining activities, namely the high concentration of TSS. The analysis of total dissolved solids (TDS) showed the highest concentration at point 12 (KL 12). The sedimentation rate in Teluk Kelabat Luar is in the medium-severe category, which is around 1,92 mL/hour. The results showed that mining had a tremendous effect on the level of suspended particles in the waters.
Bioakumulasi timbal (Pb) dan cadmium (Cd) pada Lamun Cymodocea serrulata di Perairan Bangka Selatan Suci Puspita Sari; Dwi Rosalina; Wahyu Adi
Depik Vol 6, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.6.2.7783

Abstract

The purpose of this study was to measure the heavy metal content of cadmium (Cd) and lead (Pb) in water, sediment and seagrass Cymodocea serrulata from Southern Bangka waters. The research was conducted in two locations in South Bangka Regency, namely Desa Pasir Putih and Tanjung Kerasak.The sediments, waters, and seagrass were collected using purposive random sampling method. Measurement of water quality data was in situ. Seagrass sampling is done by transect method. The Cd and Pb contents in the Water, sediments and sea grass samples were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results showed that Cd concentration in water was higher than Pb, with the range of between 0.29 to 0.39 mg/l. Pb was higher than Cd in the sediment ranges between 4.74 to 7.68 mg/kg. The highest Cd concentration was detected at the seagrass leaf with a range of 1.76⎼2.44 mg/kg, while the highest Pb concentration at the seagrass roots ranged from 1.94 ⎼ 6.52 mg/kg. The high content of heavy metals Cd and Pb on seagrass sections, when compared to water and sediments, shows that seagrass accumulates metals derived from water and sediment. The Bioconcentration factor (BCF) showed that seagrass leaves can accumulate Cd of 6.16 and Pb of 5.31. While The BCF value of the seagrass roots is able to accumulate Cd of 0.53 and metal Pb of 0.55Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kandungan logam berat cadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada air, sedimen dan lamun Cymodocea serrulata. Penelitian dilakukan di 2 lokasi di Kabupaten Bangka Selatan, yaitu Desa Pasir Putih dan Tanjung Kerasak. Metode Penelitian merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampling dalam penelitian ini meliputi sampling kualitas, pengambilan sampel air, sedimen dan lamun menggunakan metode Purposive Random Sampling. Pengukuran data kualitas air dilakukan secara insitu. Pengambilan sampel lamun dilakukan dengan metode transect. Sampel air, sedimen dan lamun dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil analisis logam berat Cd dan Pb di air menunjukkan bahwa konsentrasi Cd di air lebih tinggi daripada Pb, dengan kisaran 0,29⎼0,39 mg/l. Konsentrasi logam berat tertinggi pada sedimen yaitu Pb, berkisar antara 4,74⎼7,68 mg/kg. Konsentrasi Cd tertinggi terdeteksi pada bagian daun lamun dengan kisaran 1,76⎼2,44 mg/kg, sedangkan konsentrasi Pb tertinggi pada akar lamun berkisar antara 1,94 ⎼ 6,52 mg/kg. Tingginya kandungan logam berat Cd dan Pb pada bagian lamun jika dibandingkan di air dan sedimen, menunjukkan bahwa lamun mengakumulasi logam yang berasal dari air dan sedimen. Nilai faktor biokonsentrasi (BCF) menunjukkan bahwa daun lamun dapat mengakumulasi logam Cd sebesar 6.16 dan logam Pb sebesar 5,31. Nilai BCF akar lamun dan logam berat menunjukkan bahwa akar lamun mampu mengakumulasi logam Cd sebesar 0,53 dan logam Pb sebesar 0,55.