Zulfahrizal Zulfahrizal
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengembangan Metode Klasifikasi Biji Kopi Beras Arabika Gayo dan Robusta Gayo dengan Metode PCA (Principal Component Analysis) Berdasarkan Pengolahannya Ilka Agusti Febriyansyah; Rahmat Fadhil; Zulfahrizal Zulfahrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.203 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i4.12776

Abstract

Abstrak. Kopi merupakan salah satu tanaman yang telah banyak dibudidayakan karena memiliki manfaat dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Pengolahan kopi secara basah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara basah (full wash)  dan semi basah (semi wash). Secara visual sulit mengidentifikasi perbedaan dari biji kopi beras robusta proses basah (full wash) dengan kopi semi basah (semi wash). Tujuan yang ingin dicapai dalam  penelitian  ini adalah untuk membangun metode klasifikasi kopi Arabika Gayo dan Robusta Gayo dalam bentuk biji kopi beras menggunakan pengolahan basah (full wash) dan pengolahan semi basah (semi wash). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini biji kopi beras Arabika dan Robusta dari tanah Gayo. Penelitian ini menggunakan Principal Component Analysis (PCA) sebagai metode pengolah data spektrum. Pengukuran spektrum kopi menggunakan Self developed FT-IR IPTEK T-1516. Panjang gelombang yang digunakan pada penelitian ini antara 1000-2500 nm dengan interval 0.4 nm. Data spektrum diolah menggunakan unscrambler software® X version 10.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NIRS dengan metode PCA juga mampu mengklasifikasikan biji kopi beras full wash dengan semi wash pada biji kopi Arabika dan Robusta dimana zat dominan pembeda adalah asam amino dan lemak.Development of Gayo Arabica and Robusta Gayo Arabica Coffee Bean Classification Methods with PCA( Principal Component Analysis) Method Based on ProcessingAbstract. Coffee is a plant that has been widely cultivated because it has benefits and has a high selling value. Wet coffee processing can be done in two ways, namely by means of wet (full wash) and semi-wet (semi wash). It is visually difficult to identify the difference between the wet process robusta coffee beans (full wash) and semi-wash coffee. The aim of this research is to develop a method of classifying Arabica Gayo and Robusta Gayo coffee in the form of rice coffee beans using wet wash (full wash) and semi wash. The material used in this study was Arabica and Robusta rice coffee beans from Gayo soil. This study uses Principal Component Analysis (PCA) as a method for processing spectrum data. The measurement of coffee spectrum uses Self-developed FT-IR IPTEK T-1516. Wavelengths used in this study are between 1000-2500 nm with 0.4 nm intervals. Spectrum data are processed using unscrambler software® X version 10.1. The results showed that NIRS with PCA method was also able to classify full wash coffee beans with semi wash in Arabica and Robusta coffee beans where the dominant differentiating substances were amino acids and fats.
Pemilihan Teknik Akuisisi Spektrum NIRS untuk Membedakan Kopi Arabika dan Kopi Robusta Gayo dengan Metode PCA (Principal Component Analysis) Almizan Almizan; Rahmat Fadhil; Zulfahrizal Zulfahrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.965 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13635

Abstract

Abstrak. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan teknik akuisisi spektrum NIRS untuk membedakan kopi Arabika Gayo dan kopi Robusta Gayo dengan menggunakan metode PCA. Penelitian ini menggunakan sampel biji Kopi Arabika dan Robusta Gayo dalam tiga bentuk, yaitu biji kopi beras, biji kopi sangrai dan bubuk. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 90 sampel. perlakuan yang dilakukan diantaranya klasifikasi kopi arabika murni dan robusta murni, dan klasifikasi Arabika dan Robusta murni dengan campuran diantara keduanya. Untuk persentase pencampuran yang dilakukan yaitu 25% Arabika dan 75% Robusta. Alat yang dipakai untuk penelitan ini adalah self developed FT-IR IPTEK T-1516. Penelitian ini menghasilkan (1) teknik akuisisi yang baik untuk spektrum NIRS kopi  dengan ketentuan alat bekerja melakukan pemindaian sebanyak 32 kali, optical gain 8 kali, resolusi 8,0 cm-1 pada rentang 1000-2500 nm dengan interval 0,4 nm dan akuisisi dapat dilakukan baik dalam bentuk biji beras,biji sangrai dan bubuk. (2) NIRS dengan metode PCA mampu mengklasifikasi ketiga bentuk sampel dengan baik dimana tingkat keberhasilan di atas 90%.Selection of NIRS Spectrum Acquisition Technique for Differentiating Gayo Arabica and Robusta Gayo Coffee by PCA MethodAbstract. This research aims to determine the technique of NIRS spectrum acquisition to differentiate Gayo Arabica coffee and Gayo Robusta coffee using PCA method. This study uses samples of Gayo Arabica and Gayo Robusta coffee beans in three forms, namely green beans, roasted beans and coffee powder. Total samples  used in this study were 90 samples. Treatment for the classification included pure Arabica coffee and pure Robusta coffee, and pure Arabica and Robusta coffee with a mixture between the two. The mixture percentage consist of 25% Arabica and 75% Robusta. The tool used for this research was self-developed FT-IR IPTEK T-1516. The results of the research obtained as follows: (1) NIRS Spectrum Acquisition Technique for the best results was obtained by green beans, roasted beans and coffee powder at scan number 32 times, optical gain 8 times, resolution of 8 cm-1, and at wavenumber 1000 nm-2500 nm with intervals of 0.4 nm; (2) NIRS technology combined with PCA method are able to classify all three sample forms well where the success rate is above 90%. 
Akuisisi Spektrum Near Infrared Reflectance Pada Bubuk Kopi Arabika (kenary Coffee) Dan Bubuk Kopi Robusta (Kopi Ulee Kareng) Hairatun Hairatun; Agus Arip Munawar; Zulfahrizal Zulfahrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.677 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i1.2174

Abstract

Abstrak. Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah cukup lama dibudidayakan di Indonesia terutama di Aceh. Kopi yang ada di Aceh terdiri dari dua varietas yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Pendeteksian bubuk kopi arabika dan bubuk kopi robusta secara cepat dan akurat menjadi kata kunci untuk menjawab kebutuhan produksi kopi masa depan. Pendeteksian mutu pangan yang cepat dan efesien dapat diwujudkan melalui pengembangan teknologi Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS). Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji spektrum bubuk kopi Arabika dan Robusta serta memprediksi panjang gelombang NIR yang relevan dengan atribut kualitas bubuk kopi. Spektrum bubuk kopi Arabika dan bubuk kopi Robusta mempunyai tipikal yang sama dimana puncak yang terbentuk pada spektrum sebagai informasi keberadaan kandungan zat-zat tertentu. Kandungan kafein pada bubuk kopi berada pada panjang gelombang  1430-1470 nm dan 1910-1965 nm. Kandungan lemak pada bubuk kopi berada pada panjang gelombang 1185-1230 nm, 1700-1780 dan 2290-2390 nm. Kandungan protein pada bubuk kopi berada pada panjang gelombang 1430-1470 dan 1910-1965 nm. Kandungan asam amino berada pada panjang gelombang 2290-2390 nm. The Acquisition Of Near Infrared Reflectance Spectrum In Arabica Coffee Powder (Kenary Coffee) And Coffee Powder obusta (Kopi Ulee Kareng) Abstract. Coffee is a plantation crop that has long cultivated in Indonesia, especially in Aceh. Coffee in Aceh consists of two varieties are Arabica and Robusta. Detection of ground coffee arabica and robusta coffee powder quickly and accurately be a key to answering the needs of the future coffee production. The detection of food quality quickly and efficiently can be realized through the development of technology Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS). The purpose of this study is to examine the spectrum of Arabica and Robusta coffee powder and predict NIR wavelengths that are relevant to the quality attributes of the coffee powder. Arabica coffee powder spectrum and Robusta coffee powder which has the same typical peak formed at spectrum as presence information content of certain substances. The caffeine content in coffee powder is at a wavelength of 1430-1470 nm and 1910-1965 nm. The fat content in the coffee powder is at a wavelength of 1185-1230 nm, 1700-1780 and 2290-2390 nm. Protein content in the coffee powder is at a wavelength of 1430-1470 and 1910-1965 nm. The amino acid content is at a wavelength of 2290-2390 nm.
Analisis Pindah Panas pada Ruang Fermentasi Biji Kakao (Theobroma cacao L) dengan Menggunakan Kotak Kayu dan Styrofoam Fazzatul Rahmi; Zulfahrizal Zulfahrizal; Kiman Siregar
Rona Teknik Pertanian Vol 10, No 1 (2017): Volume 10, No. 1, April 2017
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v10i1.7448

Abstract

Abstrak. Fermentasi merupakan kegiatan untuk melepaskan zat lendir dari permukaan kulit biji dan menghasilkan biji mutu dan aroma yang baik. Selain itu fermentasi juga dilakukan untuk menghindari tumbuhnya jamur selama masa penyimpanan. Selama fermentasi berlangsung akan terjadinya perpindahan panas/ suhu di dalam kotak fermentasi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu untuk melihat perubahan suhu selama proses fermentasi, mengetahui pengaruh bahan kotak (kayu dan styrofoam) terhadap perpindahan panas di dalam kotak fermentasi dan perpindahan panas dari dalam kotak fermentasi terhadap lingkungan luar. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa suhu ideal fermentasi pada kotak kayu dihasilkan pada hari ke-5, sedangkan kotak styrofoam suhu ideal dihasilkan pada hari ke-3. Perpindahan panas pada bahan kayu suhunya lebih tinggi dibandingkan dengan bahan styrofoam. Hal ini disebabkan karena panas pada kotak kayu keluar lebih cepat, sehingga suhu pada proses fermentasi bisa lebih rendah dibandingkan menggunakan kotak styrofoam. Hasil fermentasi biji kakao dengan menggunakan kotak kayu didapatkan biji kakao yang bagus yaitu pada hari ke-5 fermentasi dan kotak styrofoam pada hari ke-5 fermentasi didapatkan biji kakao yang berjamur. Analysis Of Transfer Heat Room Of Cocoa Seed Fermentation (Theobroma cacao L.) Using Wood Box and StyrofoamAbstract. Fermentation is an activity to remove mucous substances from the skin surface to produce quality of seed and good aroma. In addition, fermentation also done to avoid the growth of mold during storage period. During fermentation, the heat transfer / temperature will be happen inside the fermentation box. The aim of this study is to observe the changes of temperature during the fermentation process, knowing the effect of packaging materials (wood and styrofoam) to heat transfer in the fermentation box and heat transfer from inside of fermentation box to the environment in the outside. The results showed that the ideal temperature of fermentation in wooden boxes was obtained in the fifth day, while the ideal temperature of fermentation in styrofoam was obtained in the third day. Heat transfer in the wood material is higher than in the Styrofoam material. This was due of the heat in a wooden box go out faster, so that the temperature in the fermentation process may be lower than using a styrofoam box.The result of cocoa seed fermentation using a wooden box obtained a good cocoa seed on the fifth day of fermentation and while using a styrofoam box cocoa seed were moldy in the fifth day.