Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP KADAR PROTEIN DAN MIKROBIOLOGIS DAGING AYAM BROILER PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN JAKARTA SELATAN [IN PRESS JANUARI 2016] Irmanita, Vindy; Wardani, Agustin Krisna; Harsojo, Harsojo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.431 KB)

Abstract

Iradiasi merupakan teknologi non termal yang dapat mereduksi bakteri pembusuk dan pathogen pada bahan pangan seperti Eschericia coli, Salmonella, Staphylococcus aureus, Coliform dan Camphylobacter  jejuni pada daging ayam. Efektifitas iradiasi gamma dalam mereduksi bakteri dipengaruhi beberapa factor yaitu jenis bakteri, dosis iradiasi serta kondisi sebelum dan setelah iradiasi. Selain efektifitasnya dalam membunuh bakteri pathogen dan pembusuk teknologi iradiasi gamma dapat menjaga nutrisi, tekstur dan warna yang biasa ditimbulkan oleh pengawetan pangan konvensional (menggunakan panas).   Kata kunci: Bakteri Patogen, Daging Ayam, Iradiasi, Pasar Modern, Pasar Tradisional
Pengaruh Radiasi Berkas Elektron dan Kimia Pada Pembuatan Glukosa dari Tandan Kosong Sawit Darsono, Darsono; Danu, Sugiarto; Kardha, Made Sumarti; Harsojo, Harsojo
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.905 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan glukosa dari tandan kosong sawit (TKS) dengan 2 tahap, yaitu perlakuan pendahuluan iradiasi berkas elektron dilanjutkan dengan alkali dan asam, diikuti dengan proses sakarifikasi. Serat TKS kering diiradiasi menggunakan berkas elektron pada variasi dosis 0, 200, dan 400 kGy. Hasil iradiasi berkas elektron selanjutnya digiling dan diayak untuk mendapatkan butiran berukuran antara 40/60 mesh. Perlakuan pendahuluan dengan NaOH dilakukan pada suhu 1210C selama 30 dan 60 menit, sedangkan perlakuan dengan H2SO4 dilakukan pada suhu 1210C selama 30 menit dengan menggunakan otoklaf. Sakarifikasi dilakukan menggunakan enzim amilase dan selubiase. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada dosis iradiasi 0, 200 dan 400 kGy dengan perlakuan NaOH 0, 4, 8, dan 16% telah menghasilkan glukosa maksimum 14,0-14,2%. Perlakuan H2SO4 dengan konsentrasi 1, 2, dan 4% menghasilkan glukosa sekitar 6 – 8,5%. 
STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT DAN MIKROBA PADA AIR MINUM ISI ULANG Harsojo, Harsojo; Darsono, Darsono
Jurnal Ecolab Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2014.8.2.53-60

Abstract

Air minum merupakan kebutuhan setiap makluk hidup untuk mempertahankan kesehatannya. Kegunaan air untuk tubuh antara lain dalam proses pencernaan, metabolisme, untuk mengatur kesetimbangan suhu supaya tubuh tidak sampai kering. Tujuan penelitian ini mempelajari kandungan logam berat dan mikroba yang terdapat dalam air minum isi ulang yang dijual di beberapa tempat. Logam berat dianalisa dengan metode Nyala Udara Asitelen pada Serapan Atom Absorpsi sedang untuk analisa kandungan mikroba digunakan metode Angka Lempeng Total.Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam timah hitam (Pb) didapatkan di depo Jakarta Utara dan Timur masing-masing sebesar 0,002 dan 0,001 ppm, sedang logam kadmium (Cd) tidak ditemukan di semua sampel yang diteliti. Kandungan logam berat tersebut masih dibawah ambang batas PERMENKES dan SNI. Jumlah bakteri aerob berkisar antara 3,00 x 102 dan 8,45 x 103 cfu/ml dan masih dibawah ambang batas SNI, sedang jumlah bakteri koli berkisar antara 0 dan 6,50 x 103 cfu/ml. Jumlah bakteri koli berada diatas ambang batas PERMENKES dan SNI. Salmonella tidak ditemukan pada semua sampel yang diteliti. 
Fabrikasi Fiber PVA Yang Memuat Partikel TiO2 Anatase Dengan Metode Elektrospining Dan Karakteristiknya Susiani, Susiani; Harsojo, Harsojo
Jurnal Ilmu Fisika Vol 9, No 1 (2017): Published in March 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.425 KB) | DOI: 10.25077/jif.9.1.33-42.2017

Abstract

Fiber PVA yang memuat partikel nano TiO2 anatase telah berhasil dibuat dengan metode elektrospining. Fiber tersebut dibuat dari larutan yang merupakan campuran serbuk nano TiO2 anatase  dalam 10%  larutan PVA dengan rasio TiO2/PVA terbesar mencapai 60%. Proses elektrospining dilakukan pada tegangan 15 kV dengan jarak ujung anoda ke kolektor (TCD) sejauh 15 cm. Hasil analisis SEM diameter fiber dari tiap-tiap variasi rasio massa menunjukan perubahan rasio TiO2/PVA berpengaruh terhadap diameter fiber. Perlakuan pemanasan pada suhu 300pada fiber tidak mengubah fase kristalin TiO2 dan juga tidak memperlihatkan pengaruh yang signifikan terhadap diameter fiber. Namun demikian perlakuan panas tersebut dapat mereduksi ukuran partikel TiO2. Fiber yang dihasilkan mempunyai rentang diameter dari 100 -700 nm dan partikel TiO2 yang termuat pada fiber PVA memiliki rentang ukuran partikel 50 -180 nm. Hasil analisis serapan sinar UV menunjukan terjadinya serapan sinar UV pada daerah UVB, dengan demikian fiber hasil elektrospining potensial untuk digunakan sebagai fotokatalis.Kata kunci : Fiber, Polivinil Alkohol, Titanium Oksida, Elektrospining                               
Synthesis Nanofiber PVA/Chitosan Using Electrospinning Method and Application for Gold Recovery Prasetya, Dwi Sabda Budi; Ahmadi, Ahmadi; Pangga, Dwi; Nugraheni, Ari Dwi; Harsojo, Harsojo; Supriyanto, Edy; Habibi, Habibi
Indonesian Review of Physics (IRiP) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/irip.v4i1.3601

Abstract

This paper introduces a new process of gold recovery using nanofiber PVA/Chitosan from a gold-cyanide solution. Gold recovery in cyanide solution is made using nanofiber PVA/Chitosan produced with electrospinning technique. This research was conducted through several stages, 1) The designing of electrospinning tool, 2) Synthesis of nanofiber PVA/Chitosan with electrospinning technique, and 3) Gold recovery experiment using nanofiber PVA/Chitosan biosorption with the variations of initial concentration and time. The results showed that nanofiber PVA/Chitosan could be used as a gold ion absorber. The occuration of the isotherm process follows the Freundlich isotherm model, which is advantageous and occurs on a heterogeneous surface. From the results, it was agreed that nanofiber PVA/Chitosan is potential for gold recovery.
PENGARUH IRADIASI DAN PENYIMPANAN SERTA RADIORESISTENSI BEBERAPA BAKTERI PATOGEN PADA MAKANAN OLAHAN ASAL AYAM Meylani, Vita; Harsojo, Harsojo
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 11, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional XI Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract- An experiment has been conducted to know microbes contamination in processed food from chicken e.g meatball, rollade and cornet. The storage time was done for 12 weeks and irradiated with the dose of 0, 3 and 5 kGy. The irradiation was done at a multipurpose panoramic batch irradiator (IRPASENA). Parameter measured are total amount of aerobic bacteria, total amount of coliform, Staphylococcus and Salmonella contamination. The results showed the amount of aerobic bacteria at control were found in the range from 3,3 x 104 and 5,2 x 105 CFU/g, while coliform bacteria from1,0 x 102 and 2,6 x 105 CFU/g. Total amount of Staphylococcus were found in the range from 2,0 x 105 and 4,1 x 105 CFU/g. Storage up to 12 weeks at control showed an increase of those total bacteria. No Salmonella was detected in all samples observed. The initial contamination of all processed food observerd have exceeded allowable limit.The dose of 5 kGy could eliminate the total aerobic bacteria, coliform bacteria and Staphylococcus. Keywords: Irradiation, Processed Food, Bacteria
Improving the Performance of Transparent Conducting Electrodes Based on Cu Nanowires Mardiansyah, Dedi; Usna, Sri Rahayu Alfitri; Nafisah, Suratun; Harsojo, Harsojo; Hatika, Rindi Genesa
Indonesian Journal of Chemistry Vol 24, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.85156

Abstract

The fabrication of transparent conducting electrodes (TCEs) is dominated by indium tin oxide (ITO). Some efforts are being made to find alternative materials as a substitute for ITO. Cu nanowire (CuNWs) is an equivalent candidate as a replacement for ITO but has a weakness that is easily oxidized. In this contribution, we report an increase in the performance of CuNWs, which can reduce the effect of oxidation. In this study, we provide a coating of CuNWs using PVP, PVA, and silver nanoparticles (AgNPs). The morphology, formation structure, and conductivity of CuNWs have been investigated by scanning electron microscope (SEM), X-ray diffraction (XRD), and IV meter. The average length and diameter of the CuNWs were 5.5 μm and 120 nm, respectively. The transparent conducting has a stable conductivity after coating with PVP, PVA and AgNPs. The application of transparent conducting electrodes are sensors, electronic devices, solar cells, and organic light-emitting diodes (OLEDs).