Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN EFISIENSI PELAYANAN RSD GUNUNG JATI CIREBON DI MASA PANDEMI COVID-19 : STUDY OF SERVICE EFFICIENCY OF RSD GUNUNG JATI CIREBON DURING THE COVID-19 PANDEMIC Khasanah, Lina; Maula Ismail; Bambang Karmanto
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 11 No. 02 (2023): Vol. 11 No.2 , Juli 2023
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v11i2.340

Abstract

Pendahuluan. Efisiensi penyelenggaraan pelayanan sangat penting bagi rumah sakit, apalagi dimasa pandemi Covid 19 yang menuntut pelayanan yang berkualitas dengan rata-rata jumlah rawat inap yang cukup lama. Menurut National Health Services (NHS) bahwa penilaian kualitas pelayanan rumah sakit dapat di ukur dari beberapa indikator yaitu BOR, AvLOS, TOI, dan BTO. Dari keempat indikator itu di represantasikan ke dalam Grafik Barber Johnson yang menggambarkan pemanfaatan tempat tidur yang dilihat dari tinjauan ekonomi dan kualitas mutu pelayanan. Rumah sakit daerah (RSD) Gunung Jati adalah sebuah rumah sakit tipe A yang merupakan rujukan dari beberapa kabupaten/kota diwilayahnya. Untuk memenuhi tuntutan peningkatan pelayanan, maka RSD Gunung Jati terus melakukan perbaikan, baik dari segi fasilitas maupun sumber daya manusia. Sejak terjadinya pandemic Covid 19, terjadi penumpukan pasien karena masa rawat Covid 19 cukup lama dan pasien yang banyak. Sehingga perlu ada kajian tentang bagaimana efisiensi Rumah Sakit di masa pandemi Covid 19. Untuk itu perlunya kajian menggunakan indikator BOR, AvLOS, TOI dan Bed BTO, yang disajikan dalam grafik barber Johnson untuk melihat efisiensi pelayanan di Masa Pandemi Covid 19. Tujuan. Untuk mengetahui efisiensi pelayanan pada RSD Gunung Jati di masa pandemic Covid 19 Tahun 2020-2021. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik, dengan menggunalan data pelaporan sensus tahun 2020 dan 2021. Hasil. Nilai BOR di tiap periode tidak ada satupun yang sesuai standar Barber Johnson, sedangkan LOS dan TOI ada beberapa bulan saja yang menunjukkan angka ideal sehingga pada grafik Barber Johnson menunjukkan area belum efisien. Kesimpulan. Efisiensi yang ditunjukkan dengan grafik Barber Johnson pada tahun 2020 dan 2021 di masa Pandemi Covid-19 menunjukkan area belum efisien. Kata kunci : Efisiensi, Grafik Barber Johnson, Rumah Sakit
EDUKASI MOBILE JKN SEBAGAI UPAYA MENUJU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE DI PUSKESMAS LARANGAN KOTA CIREBON Totok Subianto; Bambang Karmanto; Bhakti Aryani
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.670

Abstract

BPJS Kesehatan merupakan penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional dengan target seluruh warga negara, atau disebut Universal Health Coverage. Terobosan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan layanan kepada peserta adalah aplikasi mobile JKN. Aplikasi tersebut merupakan kanal layanan kesehatan tanpa tatap muka berbasis digital. Layanan pada aplikasi tersebut adalah pendaftaran pasien di fasilitas kesehatan. Puskesmas Larangan Kota Cirebon telah menerapkan pendaftaran rawat online dengan menggunakan aplikasi mobile JKN dengan kunjungan pendaftaran pada bulan Oktober tahun 2024 sebesar 11,2%. Capaian tersebut belum sesuai dengan yang ditargetkan oleh BPJS Kesehatan wilayah Cirebon sebesar 15%. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran peserta BPJS Kesehatan untuk melakukan pendaftaran layanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama(FKTP). Metode pelaksanaan adalah melalui sosialisasi di ruang tunggu dan pendampingan pendaftaran akun mobile JKN di Puskesmas Larangan Kota Cirebon. Hasil kegiatan adalah telah dilakukan edukasi di ruang tunggu pendaftaran pasien dan ruang tunggu pelayanan. Layanan pembuatan akun sebanyak 22 orang, dengan hasil 7 orang berhasil dan 15 orang gagal. Sebagian besar kegagalan (8 orang) disebabkan karena pada handphone tidak terdapat pulsa sehingga OTP tidak bisa terkirim.