Dwi Budi Harto
Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Semarang, Semarang 50229

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Proceeding SENDI_U

MEMBANGUN INDUSTRI KREATIF DARI HASIL PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN PARA GURU: SEBUAH ALTERNATIF TAWARAN Budi Harto, Dwi
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1695.041 KB)

Abstract

Genderang kompetisi global mulai semarak sejak tahun 2015, walaupun istilah globalisasi telah ada sejak awal abad ke-20. Dalam persaingan global sering pula terjadi pembenturan peradaban oleh pihak-pihak tertentu, yang kreatif, sehingga dibuatlah industri kreatif untuk memenangkan persaingan itu. Kreativitas pada industri kreatif menuntut pelaku/komunitasnya memutar otak lebih keras. Salah satu peluang dalam industri kreatif di Indonesia adalah me-manfaatkan kreativitas para guru dalam menciptakan media pembelajaran. Produk/karya para guru sering diang-gap kalah bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh para pelaku industri kreatif non guru. Namun setelah ada pembuktian kualitas produk media pembelajaran dari para guru, melalui analisis karya dan bukti prestasi guru, serta bukti kelebihan yang lain, maka media pembelajaran berbasis keunikan budaya lokal yang dihasilkan oleh guru layak diakui sebagai produk industri kreatif. Media pembelajaran berbasis budaya lokal ini dirancang secara digital/komputerisasi, oleh para ahli sering disebut sebagai multimedia pembelajaran interaktif (MPI). Media pem-belajaran ini layak diproduksi apabila memiliki kualitas/mutu tertentu, yang dapat dilihat dari aspek: (1) konten/isi media pembelajaran yang harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku; (2) penerapan dan rekayasa software, agar kontinuitas, interaktifitas, dan codingnya berjalan dengan lancar; dan (3) pesan yang disampaikan estetis dan komunikatif terhadap usernya. Langkah berikutnya adalah membentuk teamwork yang solid, agar para guru kreatif tersebut dapat memproduksi media pembelajaran berbasis keunikan budaya lokal Indonesia Kata Kunci: industri kreatif, media pembelajaran, guru, pelatihan, budaya lokal,
DISEMINASI MODEL FILM ANIMASI BERBASIS REVITALISASI BAHASA RUPA RELIEF LALITAVISTARA BOROBUDUR PADA INDUSTRI KREATIF Budi Harto, Dwi
Proceeding SENDI_U 2016: SENDI_U
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4906.296 KB)

Abstract

Penelitian multiyear pada tahun ke-2 ini merupakan kelanjutan dari penelitian tahun ke-1 dan didasarkan ataskepentingan peningkatan kualitas SDM industri kreatif, sehingga hasil penelitian tahun ke-1 perlu didiseminasikankepada industri kreatif. Secara metodologis, diseminasi ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan terhadap crewindustri kreatif melalui studio research. Setelah didiseminasikan akhirnya dihasilkan beberapa luaran produk yangberupa: (1) 25 desain karakter; (2) 15 storyboard; dan (3) 1 model film animasi (MFA), berbasis revitalisasibahasa rupa RLCB (relief Lalitavistara candi Borobudur). Model-model tersebut dihasilkan dengan memilih 120panel RLCB secara purposif menjadi 8 cerita. Setelah diadakan pendataan dan analisis kebutuhan terhadap 3entitas perancangan maka dilanjutkan dengan proses perancangan hingga menghasilkan model. Luaran utamanyaadalah MFA berbasis revitalisasi bahasa rupa RLCB sequence “Menaklukkan Serangan Mara” yang terdiri dari 18scene, berformat VCD-PAL dan DVD-PAL, berdurasi 05’:18”, dengan total gambar = 7950 frame. Revitalisasiyang muncul pada MFA hasil penelitian tahun ke-2 adalah penggunaan 80% bahasa rupa tradisi, diantaranya:wimba tunas pohon Bodhi, dari kepala ke kaki, tepi bawah = garis tanah, sejumlah latar, rinci diperbesar,diperbesar, aneka tampak, dissmix, tidak ada belahan, tidak ada batas sekuen semu, cara lihat tengah ke pinggir,dekoratif, cara baca pradaksina/dari sisi kanan ke kiri, dan lain-lain.Kata Kunci: diseminasi, bahasa rupa, Lalitavistara, revitalisasi, candi Borobudur
MEMOSISIKAN BAHASA RUPA VT SEBAGAI “PISAU ANALISIS” DAN “KONSEP BERKARYA” DALAM BIDANG SENI RUPA DAN DESAIN, DI ERA DISRUPSI Harto, Dwi Budi; Dharsono, Dharsono
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.541 KB)

Abstract

Disrupsi dapat diartikan kekacauan atau gangguan akibat perubahan era manual menuju digital. Dampak utama era disrupsi adalah pada dunia bisnis, namun bisa juga terjadi pada bidang lain, misalnya bidang SRD (Seni Rupa dan Desain). Bahasa rupa vT adalah salah satu terminologi keilmuan dalam kajian bidang SRD. Tujuan penelitian/penulisan ini adalah untuk memosisikan bahasa rupa vT sebagai “pisau analisis” dan sebagai “konsep berkarya” dalam kajian bidang SRD di era disrupsi. Metode/pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis model interaktif dan pendekatan analisisnya adalah metode kepustakaan dan kritik sumber, digunakan untuk mendiskripsikan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di era disrupsi ini bahasa rupa vT sebagai “pisau analisis” dan “konsep berkarya” diposisikan sebagai: (1) pijakan/dasar dalam menentukan keilmuan SRD yang sesuai dengan artefak/seni budaya Indonesia, dengan dasar pengalaman sejarah penjajahan ± 350 tahun oleh bangsa Barat; kompetitor dalam kekacauan persaingan bahasa kata dan bahasa rupa dunia, dengan andalan bahasa rupa tradisinya yang khas; (3) kompetitor dalam persaingan keilmuan SRD yang datang dari luar/Barat; dan (4) pioner bahkan bisa juga menjadi futurist dalam gagasan berkarya dan keilmuan SRD pada masa kini dan masa mendatang.
MEMBANGUN INDUSTRI KREATIF DARI HASIL PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN PARA GURU: SEBUAH ALTERNATIF TAWARAN Budi Harto, Dwi
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1695.041 KB)

Abstract

Genderang kompetisi global mulai semarak sejak tahun 2015, walaupun istilah globalisasi telah ada sejak awal abad ke-20. Dalam persaingan global sering pula terjadi pembenturan peradaban oleh pihak-pihak tertentu, yang kreatif, sehingga dibuatlah industri kreatif untuk memenangkan persaingan itu. Kreativitas pada industri kreatif menuntut pelaku/komunitasnya memutar otak lebih keras. Salah satu peluang dalam industri kreatif di Indonesia adalah me-manfaatkan kreativitas para guru dalam menciptakan media pembelajaran. Produk/karya para guru sering diang-gap kalah bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh para pelaku industri kreatif non guru. Namun setelah ada pembuktian kualitas produk media pembelajaran dari para guru, melalui analisis karya dan bukti prestasi guru, serta bukti kelebihan yang lain, maka media pembelajaran berbasis keunikan budaya lokal yang dihasilkan oleh guru layak diakui sebagai produk industri kreatif. Media pembelajaran berbasis budaya lokal ini dirancang secara digital/komputerisasi, oleh para ahli sering disebut sebagai multimedia pembelajaran interaktif (MPI). Media pem-belajaran ini layak diproduksi apabila memiliki kualitas/mutu tertentu, yang dapat dilihat dari aspek: (1) konten/isi media pembelajaran yang harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku; (2) penerapan dan rekayasa software, agar kontinuitas, interaktifitas, dan codingnya berjalan dengan lancar; dan (3) pesan yang disampaikan estetis dan komunikatif terhadap usernya. Langkah berikutnya adalah membentuk teamwork yang solid, agar para guru kreatif tersebut dapat memproduksi media pembelajaran berbasis keunikan budaya lokal Indonesia Kata Kunci: industri kreatif, media pembelajaran, guru, pelatihan, budaya lokal,
MEMOSISIKAN BAHASA RUPA VT SEBAGAI “PISAU ANALISIS” DAN “KONSEP BERKARYA” DALAM BIDANG SENI RUPA DAN DESAIN, DI ERA DISRUPSI Harto, Dwi Budi; Dharsono, Dharsono
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.541 KB)

Abstract

Disrupsi dapat diartikan kekacauan atau gangguan akibat perubahan era manual menuju digital. Dampak utama era disrupsi adalah pada dunia bisnis, namun bisa juga terjadi pada bidang lain, misalnya bidang SRD (Seni Rupa dan Desain). Bahasa rupa vT adalah salah satu terminologi keilmuan dalam kajian bidang SRD. Tujuan penelitian/penulisan ini adalah untuk memosisikan bahasa rupa vT sebagai “pisau analisis” dan sebagai “konsep berkarya” dalam kajian bidang SRD di era disrupsi. Metode/pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis model interaktif dan pendekatan analisisnya adalah metode kepustakaan dan kritik sumber, digunakan untuk mendiskripsikan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di era disrupsi ini bahasa rupa vT sebagai “pisau analisis” dan “konsep berkarya” diposisikan sebagai: (1) pijakan/dasar dalam menentukan keilmuan SRD yang sesuai dengan artefak/seni budaya Indonesia, dengan dasar pengalaman sejarah penjajahan ± 350 tahun oleh bangsa Barat; kompetitor dalam kekacauan persaingan bahasa kata dan bahasa rupa dunia, dengan andalan bahasa rupa tradisinya yang khas; (3) kompetitor dalam persaingan keilmuan SRD yang datang dari luar/Barat; dan (4) pioner bahkan bisa juga menjadi futurist dalam gagasan berkarya dan keilmuan SRD pada masa kini dan masa mendatang.
DISEMINASI MODEL FILM ANIMASI BERBASIS REVITALISASI BAHASA RUPA RELIEF LALITAVISTARA BOROBUDUR PADA INDUSTRI KREATIF Budi Harto, Dwi
Proceeding SENDI_U 2016: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian multiyear pada tahun ke-2 ini merupakan kelanjutan dari penelitian tahun ke-1 dan didasarkan ataskepentingan peningkatan kualitas SDM industri kreatif, sehingga hasil penelitian tahun ke-1 perlu didiseminasikankepada industri kreatif. Secara metodologis, diseminasi ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan terhadap crewindustri kreatif melalui studio research. Setelah didiseminasikan akhirnya dihasilkan beberapa luaran produk yangberupa: (1) 25 desain karakter; (2) 15 storyboard; dan (3) 1 model film animasi (MFA), berbasis revitalisasibahasa rupa RLCB (relief Lalitavistara candi Borobudur). Model-model tersebut dihasilkan dengan memilih 120panel RLCB secara purposif menjadi 8 cerita. Setelah diadakan pendataan dan analisis kebutuhan terhadap 3entitas perancangan maka dilanjutkan dengan proses perancangan hingga menghasilkan model. Luaran utamanyaadalah MFA berbasis revitalisasi bahasa rupa RLCB sequence “Menaklukkan Serangan Mara” yang terdiri dari 18scene, berformat VCD-PAL dan DVD-PAL, berdurasi 05’:18”, dengan total gambar = 7950 frame. Revitalisasiyang muncul pada MFA hasil penelitian tahun ke-2 adalah penggunaan 80% bahasa rupa tradisi, diantaranya:wimba tunas pohon Bodhi, dari kepala ke kaki, tepi bawah = garis tanah, sejumlah latar, rinci diperbesar,diperbesar, aneka tampak, dissmix, tidak ada belahan, tidak ada batas sekuen semu, cara lihat tengah ke pinggir,dekoratif, cara baca pradaksina/dari sisi kanan ke kiri, dan lain-lain.Kata Kunci: diseminasi, bahasa rupa, Lalitavistara, revitalisasi, candi Borobudur