Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERHITUNGAN MOMEN BALOK BAJA DENGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN ( 1 - 4 ) fadhila firdausa; Puryanto Puryanto; Agus Subrianto
PILAR Vol. 15 No. 1 (2020): Pilar: Maret 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kemajuan zaman saat ini perkembangan aplikasi teknologi berkembang sangat pesat. Perkembangan aplikasi teknologi membuat penelitian mengalami persaingan dalam hal penelitian aplikasi teknologi terbarukan. Diperlukan penelitian-penelitian aplikasi teknologi terbaru untuk mengikuti perkembangan zaman. Aplikasi teknologi terbaru saat ini yang sering digunakan adalah pengembangan program Matlab.Banyak hal yang dapat dikembangkan melalui program Matlab. Salah satunya adalah metode jaringan saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan merupakan bahasa pemograman yang digunakan mengikuti pola data yang diinputkan. Melalui proses pembelajaran maka jaringan saraf tiruan dapat membuat data sama yang telah diinputkan dan dapat membuat data baru selama masih berada didalam batasan data yang telah diinputkan. Oleh karena itu akan penelitian ini akan menganalisis hasil perhitungan momen balok baja menggunakan jaringan saraf tiruan. Adapun data yang akan dimasukkan adalah data momen balok baja yang telah didapat menggunakan aplikasi Structural Analysis Program (SAP) 2000. Data momen balok baja yang diinputkan sebanyak 10 data dengan variasi panjang balok dan variasi beban merata. Momen balok baja yang didapat dari hasil jaringan saraf tiruan selanjutnya dihitung erornya dengan perbandingan hasil momen menggunakan SAP 2000. Dari hasil analisis didapatkan eror terkecil 0,13% dan proses training mengalami eror pada bacaan ke 9. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya data yang diinputkan.Kata kunci : perkembangan aplikasi teknologi, jaringan saraf tiruan, momen balok baja
Karakteristik Marshall Pada Campuran Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) Dengan Penambahan Styrofoam Ika Sulianti; Ibrahim Ibrahim; Agus Subrianto; Adelia Monita; Medici Medici
FORUM MEKANIKA Vol 8 No 2 (2019): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.918 KB) | DOI: 10.33322/forummekanika.v8i2.653

Abstract

Styrofoam waste presents the environment issue because it is difficult to decompose. As an effort to recycle this pollutant, styrofoam can be utilized as an additive in asphalt concrete mixture. The use of additives aims to create a flexible pavement layer having good performance and meet the requirements. The purpose of this study is to find out whether the addition of styrofoam can improve the quality of asphalt mixtures, and look for alternative additives that can increase asphalt pavement performance. In this study, researchers used food container styrofoam as an addition and incorforated into Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) mixture. The styrofoam content was 6.5%; 6.75%; 7% ; 7.25%; and 7.5% of asphalt weight. The optimum asphalt contentused is 5.5%. The value of the optimum stability was 3126,002 kg, found at 7.25% of styrofoam content. The best results of Marshall test was obtained at 6.5% of styrofoam content with stability value 1362,045 kg, VIM value 4,96%, VMA 15,025%, VFA 67,800%, flow 3,44 mm, and MQ 416,338 kg / mm.
Perbandingan Penambahan Serat Pada Mortar Normal dan Mortar Geopolimer Ika Sulianti; Indrayani Indrayani; Agus Subrianto; Amiruddin Amiruddin; Ahmad Ferdinan; Juradil Rudini
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i2.1479

Abstract

Infrastruktur yang dibangun sampai pada saat ini mengalami perkembangan dalam mengejar ketertinggalan dan meningkatkan daya saing nasional. Infrastruktur yang dibangun pada pelaksanaannya harus ramah terhadap lingkungan agar tidak menyebabkan pengaruh negatif bagi lingkungan sekitar dan dapat berkelanjutan sehingga banyak manfaat yang diperoleh dari pembangunan dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang. Pada penelitian ini sebagai perbandingan yaitu menggunakan serat fiber yang ditambahkan pada mortar normal dan mortar geopolymer. Metode yang digunakan dalam pengujian mortar geopolymer dan mortar semen ini menggunakan acuan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian bahan dan sampel. Campuran alkali Natrium Silikat (Na2SiO3) dan Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan pada mortar geopolimer dengan perbandingan 5:1 yang dilakukan pada umur 7,14, dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan mortar didapatkan nilai kekuatan mortar normal menggunakan serat fiber meningkat yaitu 22,98 Mpa maka mortar tersebut termasuk mortar type M , dan pada mortar geopolymer menggunakan serat fiber meningkat yaitu 6,86 Mpa maka mortar tersebut termasuk mortar type N. Kenaikan kuat tekan mortar normal dengan menggunakan serat fiber ini sebesar 1% dan kenaikan kuat tekan mortar geopolymer dengan menggunakan serat fiber ini sebesar 100%.
STUDI EFEK PEMODELAN STRUKTUR TANGGA PADA BANGUNAN RUKO 3 TINGKAT AKIBAT BEBAN GEMPA Agus Subrianto
PILAR Vol. 18 No. 1 (2023): Pilar: Maret 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAct In designing buildings such as shophouses, the staircase structure is often modeled as a load and calculated separately from the structure. In this study, the effect of staircase modeling on the structure is reviewed by observing 3 conditions, namely: 1) the staircase structure is defined as a line load on the floor beam directly,2) part of the staircase load is included on the landing beam, and 3) the stairs are modeled as a complete structure into the building. The building is located on soft soil and is categorized as SDC D. The structure consists of 3 levels with 4 door buildings. The structures are modeled in 3 dimensions, using the lateral equivalent static earthquake procedure. The results show that modeling the stairs as a structure can increase the stiffness up to 41.82%, reduce the period of vibration up to 12.06%, the base shear force increases 3.41%, overturning moment up to 6.56%, the inter story drift and the stability coefficient is smaller, the shear force on the column supporting the stairs increased very significantly to 268.63% on the major axis and up to 405.92% on the minor axis. Keywords : Staircase structure, shophouse building, stiffnes, shear force
PELATIHAN PENGGUNAAN SOFTWARE BIM PADA PROYEK KONSTRUKSI BAJA UNTUK GURU DAN SISWA/I SMK NEGERI 2 PALEMBANG Ramadhani, Dwi; Agus Subrianto; Ika Sulianti; Julian Fikri
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2024): Aptekmas Volume 7 Nomor 3 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A training program on the use of Autodesk Revit software for steel construction projects was conducted at SMK Negeri 2 Palembang. The primary goal of this training was to enhance the knowledge and skills of teachers and students in digitally modeling and drafting steel structure buildings using the Building Information Modeling (BIM) concept. The training began with an initial survey of participants’ knowledge about BIM and Revit, which revealed limited understanding, particularly regarding Revit's application in steel construction projects. The training covered the introduction of BIM concepts, tutorials on modeling steel structures (columns, beams, trusses, steel joints), and the creation of technical details in Revit. Additionally, a final survey was conducted to evaluate the impact of the training on participants’ comprehension. Results showed that 69% of participants found the training highly beneficial, and 63% expressed intentions to use Revit in future steel construction projects. The training successfully improved the technical skills of participants and broadened their understanding of the importance of BIM in modern construction industries.