Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Katalis Asam (H2SO4) dan Suhu Reaksi pada Reaksi Esterifikasi Minyak Biji Karet Mira Primasari, Orchidea Rachmaniah dan M. Rachimoellah, Fitri Yuliani, Mira Primasari, Orchidea
Jurnal Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2008): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v3i1.95

Abstract

Biodiesel productions, generally, use transesterification reaction with base as a catalyst. Thus reaction process will be need raw materials oils in high grade quality. Oils with high content of free fatty acids are not suitable for base-catalyzed transesterification reaction. Because of the difficulty of separation process for purify biodiesel or methyl ester from its mixture in the end of the processes. Rubber seed, until now, still underutilized specially in Indonesia which is has an abundant amount of rubber plantation. Rubber seed contain 40-50%-w of oil, which is potentially use as a raw material for biodiesel production. Use an edible oils, unexpensive materials would be minimized the biodiesel production cost in order to produce high quality of biodiesel with competitive market price. Biodiesel production process which is using rubber seed oil high free fatty acid content as a raw material should be decrease the free fatty acids level in to 2%-FFA orless via esterterification methode. Following with transesterification, afterwards. This research desiged to investigate the effects of catalyst amounts (H2SO4) and temperature reaction of esterification methode. Experiment results show that increasing on temperature reaction would be decresed free fatty acids content. 0,5%-w of acid catalyst amount decreased free fatty acids contents rapidly. There are 1,57% and 1,33%-FFA in 120 minute reaction time, 55 oC and 60oC temperature reaction respectively. For others amount of acid catalyst (0,25%, 1%, and 2%-w), thedecresed level of free acid content were work slowly. Respectively, 3,91; 3,16; and 2,62%-FFA for 0,25%, 1%, and 2%-w of acid catalyst amounts. Esterification reaction conditions: 60oC and 0,5%-w of H2SO4 given the higher FAME content. Keywords : biodiesel, acid-catalyzed transesterification, Hevea brasiliensis, rubber seed oil, basecatalyzed transesterification. 
ALGAE SPIRULINA SP. OIL EXTRACTION METHOD USING THE OSMOTIC AND PERCOLATION AND THE EFFECT ON EXTRACTABLE COMPONENTS Elfera Yosta R., Danang Harimurti W., Orchidea Rachmaniah,
Jurnal Teknik Kimia Vol 4, No 2 (2010): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v4i2.124

Abstract

Alga dipandang sebagai bahan baku baru yang berpotensi menghasilkan minyak dengan jumlah yang cukup besar. Selain itu, minyak alga tidak bersaing sebagai komoditi pangan. Spirulina Sp. atau ganggang hijau-biru dipilih dikarenakan waktu panennya sangat singkat dan memiliki kandungan lipid cukup tinggi dibandingkan dengan jenis alga yang lain. Selain itu karakteristik kondisi lingkungan tempat hidup Spirulina Sp. sesuai dengan kondisi cuaca di Indonesia, yaitu pH cenderung basa, suhu 20-40oC. Metode osmotik dipilih mengingat Spirulina Sp. adalah makhluk hidup mikrokopis multi sel yang memiliki membran semipermiabel yang rentan terhadap perubahan tekanan osmotik. Asam klorida dipilih sebagai pelarut karena kedua jenis larutan diatas memiliki tekanan osmotik cukup tinggi sehingga dapat dengan mudah merusak membran semipermiabel yang ada. Metode perkolasi juga dipilih sebagai salah satu metode pembanding, dimana metode ini banyak digunakan sebagai metode rujukan untuk merecovery senyawa-senyawa atsiri bernilai tinggi dibidang farmasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi minyak alga dengan pelarut etanol (99,8%) (77,236%-berat) memberi yield minyak lebih besar dibandingkan dengan pelarut HCl 5 M (71,218%-berat). Semakin banyak volume pelarut yang digunakan, semakin lama waktu pengadukan, dan semakin tinggi molaritas larutan maka semakin meningkat perolehan yield minyak. Kadar air pada fase hidroalkoholik dan waktu perendaman mempengaruhi perolehan yield minyak untuk pelarut etanol (99,8%). Kadar air 37,63% pada fase hidroalkoholik memberi yield minyak sebesar 76,584%-berat.Jenis pelarut yang digunakan turut mempengaruhi komposisi komponen-komponen terekstrak, khususnya FA, MG, GD, dan TG, dan komponen zat warna Spirulina Sp. yang terekstrak.  Keywords :Alga; Ekstraksi; Osmotik; Perkolasi; Spirulina Sp.; Minyak alga. 
Experimental Investigation and Optimization of Non-Catalytic In-Situ Biodiesel Production from Rice Bran Using Response Surface Methodology Historical Data Design Zullaikah, Siti; Putra, Ari Krisna; Fachrudin, Fathi Haqqani; Naulina, Rosada Y; Utami, Sri; Herminanto, Rifky P; Rachmaniah, Orchidea; Ju, Yi Hsu
International Journal of Renewable Energy Development Vol 10, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Center of Biomass & Renewable Energy, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijred.2021.34138

Abstract

Rice bran oil (RBO)is claimed to be a potential feedstock for biodiesel production. Non-catalytic in-situ biodiesel production from a low-cost feedstock (rice bran) using subcritical ethanol-water mixture was investigated in this study. The influence of four independent variables, i.e., addition of co-solvent, ethanol concentration, temperature, and time of reactions, on the yield of biodiesel was examined. The results showed that the most effective co-solvent wasethyl acetate and the optimum ethanol concentration, temperature and reaction time were 80% v/v, 200 oC and 3 hours, respectively. The maximum yield of biodiesel was found to be around 80%. The optimization of operating conditions was carried out by response surface methodology (RSM) with historical data design (HDD). The statistical method also suggested similar optimum operating conditions, i.e., 78.44% (v/v) ethanol concentration, 200 oC, and 3.2 hours reaction time with ethyl acetate as a co-solvent. The predicted maximum biodiesel yield was also slightly lower, i.e., 76.98%. Therefore, this study suggests that biodiesel production from rice bran through a non-catalytic in-situ process using a subcritical ethanol-water mixture with ethyl acetate as a co-solvent is very feasible since the yield can reach 80%. The study also found that RSM with HDD can predict the optimum operating conditions with a good accuracy.
Pra-Desain Pabrik Pupuk NPK dengan Metode Mixed Acid Route Hendy Pandu Hogantara; Muhammad Ilham Ramdlani; Orchidea Rachmaniah
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55132

Abstract

Sebagai negara agraris dengan ketersediaan lahan pertanian yang luas, Indonesia diharapkan mampu mandiri berswasembada pangan. Dalam usaha untuk mewujudkannya perlu ditunjang oleh sektor lain yang mendukung sektor pertanian, antara lain industri pupuk. Pupuk merupakan material yang ditambahkan pada tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara. Unsur N, P, dan K adalah unsur tambahan yang paling dibutuhkan oleh tanaman melalui pupuk. Pada penelitian ini dilakukan perancangan pabrik pupuk NPK dengan kapasitas produksi 360.000 ton/tahun. Perancangan pupuk NPK ini dimaksudkan untuk memenuhi 10% kebutuhan pupuk NPK yang diperkirakan akan meningkat sebesar 3.552.579 ton/tahun pada tahun 2022. Pabrik direncanakn berdiri berlokasi di Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik dengan pertimbangan kesediaan bahan baku dan utlitas yang memadahi. Tahap produksi pupuk NPK terdiri dari persiapan bahan baku padat, persiapn slurry, granulasi, pengeringan, penyaringan, pendinginan, dan pelapisan. Untuk mendirikan pabrik pupuk NPK diperlukan modal tetap (FCI) sebesar Rp 332.846.240.119,00 dan modal kerja (WCI) sebesar Rp 58.737.571.786,00. Dari perhitungan analisa ekonomi didapatkan niai Pay Out Time (POT) 4,03 tahun dengan Break Event Point (BEP) sebesar 51.01 % dan Internal Rate of Return sebesar 23,4%/tahun. Secara keseluruhan dari segi teknis dan ekonomis pabrik pupuk NPK dengan metode mixed acid route layak untuk didirikan.
The Effect of Acids on Alkaloid Yield in Pressurized Water Extraction of Narcissus Pseudonarcissus Orchidea Rachmaniah; Jaap van Spronsen; Robert Verpoorte; Geert Jan Witkamp
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 53 No. 6 (2021)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2021.53.6.8

Abstract

Pressurized water (PW) extraction of galanthamine from Narcissus pseudonarcissus bulbs was performed. The obtained yield was compared with the yield from conventional acidified water extraction and methanolic Soxhlet extraction. Both PW and conventional acidified water extraction were followed by a subsequent purification step for the alkaloids. The PW extraction (70 °C, 150 bar, 45 min) yielded as much galanthamine as methanolic-Soxhlet extraction (ca. 3.50 mg/g). Meanwhile, acid-base extraction with 1% of HBr (v/v) at 65 °C for 3 h gave a lower yield (ca. 2.65 mg/g). A higher PW temperature did not significantly increase the galanthamine yield. Pressure increase is not necessary since more water-soluble compounds such as proteins and polysaccharides are co-extracted, resulting in high viscosity of the water extract solution, which hampers the filtration process. Hence, the acidity of the solution is highly important both in the case of PW extraction and acidified water extraction. Besides galanthamine, the total alkaloid profile following Narcissus alkaloids was also obtained. Lycoramine, O-methyloduline, norgalanthamine, epi-norgalanthamine, narwedine, oduline, haemanthamine, O-methyllycorenine, and a haemanthamine derivate were identified. Although a high yield was obtained from PW extraction, the further purification needs to be improved to obtain an economically feasible industrial extraction process.
Purification of Curcuminoids from Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) Matrices Using Chromatography-Based Separation Methods Orchidea Rachmaniah; Muhammad Rifqy Muhsin; Angga Widya Putra; Muhammad Rachimoellah
Indonesian Journal of Chemistry Vol 21, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.58935

Abstract

Curcuminoids can be successfully extracted from Curcuma zedoaria using natural deep eutectic solvents (NADES) as extraction solvents. However, a mixture of extracted curcuminoids, NADES, and impurities from C. zedoaria was obtained as a slurry at the end of the extraction process. Therefore, further separation and purification were required to obtain the extracted compound in high purity. Herein, two purification methods based on classical column chromatography (CCC) and solid-phase extraction (SPE), were evaluated for the purification of curcuminoids from NADES matrices after extraction. Choline chloride–malic acid–water (CCMA–H2O) and choline chloride–citric acid–water (CCCA–H2O) in the molar ratio of 1:1:18 were selected as NADES matrices due to their high solubility and stabilization capability for curcuminoids. Ethanol-conditioned silica gel (60–200 µm) was applied as the bed resin for CCC, and a C18 cartridge was used for SPE. Acetonitrile/0.1% acetic acid, water/0.1% acetic acid, and iso-propanol/0.1% acetic acid were used as mobile phases for CCC. For SPE, methanol/0.05% acetic acid and water/0.05% acetic acid were applied in the conditioning step, water/0.05% acetic acid in the washing step, and methanol/acetonitrile (1:1) in the eluting step. The SPE method produced higher recovery of curcuminoids from the CCCA–H2O and CCMA–H2O matrices (75.27% and 73.40%, respectively) compared to CCC (51.9% and 61.0%, respectively). After removing the NADES constituents from the crude extract of curcuminoids, recrystallization was attempted.
Sertifikasi CPPOB dan Halal pada Produk Makanan Minuman: Upaya Meningkatkan Keunggulan Ekonomi Suatu Produk Sari Kusumahati; Sri Rachmania Juliastuti; Nuniek Hendrianie; Raden Darmawan; Yeni Rahmawati; Eva Oktavianingrum; Orchidea Rachmaniah
Sewagati Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3164.05 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i1.145

Abstract

Makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar manusia. Seiring perkembangan zaman, sentuhan kreatifitas dan inovasi yang mengikuti selera konsumen dan pasar mewujudkan suatu produk dengan potensi usaha tersendiri. Seluk beluk mengenai bahan baku, peralatan, dan tenaga kerja sebagai komponen biaya produksi menumbuhkan motivasi untuk memulai merintis usaha. Tentunya, disertai kolaborasi antara pengusaha dengan stake holder terutama terkait perijinan, sertifikasi CPPOB, dan HALAL. Ketiga hal tersebut merupakan keunggulan tersendiri produk terutama bagi produk makanan-minuman (mamin); sekaligus menambah nilai ekonomis produk yang perlu diketahui oleh calon pelaku usaha. Oleh karena itu, pembinaan dan bimbingan pengetahuan tentang produk, cara pengolahan produk secara aman, bermutu, dan berkualitas mulai hulu hingga hilir ke konsumen tanpa mengurangi nilai gizi pangan penting untuk dibekalkan kepada calon pelaku usaha. Tata cara terkait pengajuan sertifikasi pangan sesuai dengan regulasi PemerintahRepublik Indonesia, kiat-kiat memulai bisnis mamin, dan pentingnya pengembangan produk dalam siklus hidup produk juga penting untuk diketahui calon pelaku usaha.
Pelatihan Pembuatan Produk Personal Care: Shower Gel dan Sabun Cair Bagi Masyarakat Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya Eva Oktavia Ningrum; Hikmatun Ni’mah; Ni Made Intan Putri Suari; Orchidea Rachmaniah; Yeni Rahmawati; Rizky Tetrisyanda; Siti Nurkhamidah; Donny Satria Bhuana; Firman Kurniawansyah; Kusdianto
Sewagati Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.492 KB)

Abstract

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia memiliki keahlian yang mumpuni di masing-masing bidang ilmunya untuk membuat suatu produk industri. Sebagai sebuah institusi, terdapat kewajiban untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus kepada masyarakat sekitar secara nyata, salah satunya dengan aplikasi teknologi. Salah satu bidang yang bergerak pada inovasi teknologi adalah Jurusan Teknik Kimia. Ilmu teknik kimia mempelajari perubahan bahan baku menjadi produk yang mempunyai nilai tambah dengan menggunakan proses ekonomis, aman, dan bersih untuk lingkungan. Berdasarkan latar belakang ilmu teknik kimia, salah satu aplikasi teknologi yang dapat diberikan kepada masyarakat yaitu berupa proses pembuatan produk-produk personal care, seperti shower gel dan sabun cair. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini akan memberikan pelatihan pembuatan sabun mandi khususnya sabun cair sehingga dapat membuka wawasan dan meningkatkan keterampilan masyarakat di daerah sekitar kampus ITS, yaitu masyarakat Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Dengan adanya keterampilan tersebut, maka diharapkan masyarakat Keputih memiliki wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan sabun mandi. Sehingga masyarakat Keputih yang tertarik untuk membuat usaha dapat mengembangkan kemampuannya dalam membuat sabun mandi khususnya sabun cair. Kegiatan pelatihan telah dilakukan di ruang pertemuan di Kantor Kelurahan Keputih Sukolilo Surabaya selama 1 hari, yaitu tanggal 9 September 2017. Peserta pelatihan terdiri dari ibu-ibu warga Keputih sebanyak 23 peserta. Dalam kegiatan pelatihan ini, selain diberikan materi mengenai shower gel dan proses pembuatannya juga dilakukan praktek langsung oleh para peserta.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru-Guru SMK Jurusan Keteknik Kimiaan Se-Jawa Timur dalam Bidang Pengolahan Limbah Cair Saidah Altway; Karenina Anisya Pratiwi; Mochammad Zayyan Difa Fadhillah; Daril Ridho Zuchrillah; Soeprijanto; Elly Agustiani; Danawati Hari Prajitno; Agus Surono; Lily Pudjiastuti; Orchidea Rachmaniah
Sewagati Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1243.612 KB)

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu peningkatan kemampuan Guru Pengajar jurusan Keteknik Kimiaan se-Jawa Timur dalam bidang pengolahan limbah cair untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar dalam bidang teknik kimia. Workshop ini dimaksudkan untuk memberi bekal mendasar dengan memberikan pemahaman ilmu dan perhitungan terkait bidang keteknikkimiaan sehingga menjadi acuan saat melakukan praktek dan meningkatkan kemampuan secara praktikal. Hal ini diharapkan dapat mendukung merealisasikan misi SMK jurusan Keteknik Kimiaan di Jawa Timur untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan dunia usaha/industri. Kegiatan peningkatan kemampuan sumber daya guru pengajar teknik kimia di SMK Jawa Timur tidak bisa dilakukan sekaligus atau bahkan hanya beberapa jam atau beberapa hari saja, namun kegiatan tersebut harus diberikan secara mendasar, bertahap dan terencana. Pada tahap ini, sesuai dengan pembicaraan dan kesepakatan dengan pihak mitra yang merupakan pengguna langsung kegiatan ini, peningkatan kemampuan yang diberikan berupa Pendalaman Teori dan Praktek Pengolahan Limbah Cair. Program pelatihan guru-guru jurusan Keteknik Kimiaan dilakukan dalam bentuk Daring sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen Departemen Teknik Kimia Industri Fakultas Vokasi –ITS dengan total jam pelatihan adalah 32 jam, mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang tidak memungkinkan untuk mengadakan pelatihan secara tatap muka (offline/Luring).
Seluk Beluk Sertifikasi Halal Self-Declare: Studi Kasus Pendampingan UMKM pada Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Berbasis Produk Tahun 2022 Orchidea Rachmaniah; Yeni Rahmawati; Nuniek Hendrianie; Ali Altway; Susianto Susianto
Sewagati Vol 7 No 6 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.556

Abstract

Program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) telah dicanangkan oleh pemerintah di tahun 2022 ini dan telah tertuang pada Keputusan Kepala BPJPH No.33 Tahun 2022. Program ini dilakukan untuk menjalankan amanat Undang-undang No.33 Tahun 2014 terkait Jaminan Produk Halal sebagai program percepatan sertifikasi produk halal bagi pelaku usaha UMKM. Pusat Kajian Halal (PKH) ITS sebagai salah satu perguruan tinggi yang tercatat berhak melakukan registrasi proses produk halal melalui Keputusan Kepala BPJPH No 65 Tahun 2022 melakukan Pendampingan Produk Halal (PPH) kepada UMKM mitra binaan melalui pelaksanaan program pengabdian masyarakat berbasis produk. Terdapat 23 UMKM binaan yang terdaftar untuk mengikuti kegiatan ini pada bulan Mei 2022. Hanya terdapat 15 UMKM yang lanjut untuk didampingi dalam pendaftaran SEHATI dan 7 diantaranya telah terbit sertifikat halalnya pada rentang bulan Oktober-November tahun 2022.