Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Arahan Pengendalian Penggunaan Lahan Berdasarkan Kemampuan Penampungan Air di Kawasan Pantai Timur Surabaya Putra Jaya Pradana; Heru Purwadio
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.901 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.7497

Abstract

Perubahan penggunaan lahan dari ruang terbuka hijau (RTH), tambak, rawa dan kawasan lain yang mampu menampung air menjadi permukiman akan meningkatkan air limpasanyang ditampung kawasan Pantai Timur Surabaya. Jika penggunaan lahan tidak dikendalikan, konsekuensinya adalah semakin berkurangnya kemampuan penampungan air di kawasan konservasi. Untuk mencapai tujuan daripenelitianini, maka dilakukan tiga tahap analisis. Tahap pertama, faktor-faktor yang mempengaruhi dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Tahap kedua, faktor-faktor digunakan untuk menentukan mintakat berdasarkan kemampuan penampungan air dengan analisis weighted overlay. Tahap terakhir, arahan pengendalian dirumuskan dengan analisis Delphi berdasarkan mintakat kemampuan penampungan air. Arahan pengendalian penggunaan lahan dirumuskan berdasarkan mintakat zona kemampuan penampungan air tinggi dan rendah. Hasil arahan pengendalian zona penampungan air tinggi fokus pada menambah hutan mangrove di kawasan konservasi dan normalisasi sungai yang mengalami penyempitan akibat okupansi masyarakat. Sedangkan pada zona penampungan air rendah, arahan pengendalian fokus pada melarang reklamasi ilegal dan melarang perubahan lahan tambak. Arahan ini dimaksudkan agar fungsi kawasan PantaiTimur Surabaya sebagai kawasan penampungan air tetap terjaga
PENENTUAN LOKASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN DI KABUPATEN BONE BOLANGO, GORONTALO Rudy Tjahyoko; Endang Titi Sunarti; Heru Purwadio
Jurnal Penataan Ruang Vol 5, No 1 (2010): Jurnal Penataan Ruang 2010
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v5i1.2241

Abstract

Pembangunan  wilayah dapat dilakukan dongan meningkatkan potensi sektor unggulan, salah satunya adalah sektor pertanian. Pengembangan sektor pertanian yang menjadi fokus utama dalam pembangunan daerah membutuhkan sumber daya manusia yang handal dibidang pertanian. Peningkatan akses pendidikan menengah kejuruan pertanian merupakan salah satu upaya pemenuhan SDM pertanian. Pemasalahan dalam pendidikan Kejuruan di Kabupaten Bone Bolango adalah terbatasnya aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan menengah kejuruan pertanian akibat kurangnya jumlah layanan SMK Pertanian tiap kecamatan, sehingga perlu adanya konsep penempatan lokasi Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasionalistik. dengan jenis penelitian deskriptf dan eksploratif Mengka dan memahami konsep pembangunan pertanian dan teori lokasi sebagai dasar dalam penentuan lokasi. Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian, bordasarkan faktor-faktor penentu lokasi. Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Alat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan jumlah penduduk dengan standar layanan pendidikan SLTA, Analytical Hieararchy Process untuk menentukan bobot tiap variabel yang menjadi faktor penentu penempatan lokasi sekolah. Land Suitable Analysis dengan metode pembobotan untuk menentukan lokasi desa yang potensial dalam penempatan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian. GIS Arcview untuk menampilkan peta tematik lokasi SMK Pertanian di Kabupaten Bone Bolango. Hasil akhir penelitiaan adalah terdapat empat kecamatan yang membutuhkan penambahan SMK Pertanian dengan masing-masing kecamatan Tapa berlokasi di desa Talumopatu Kecamatan Tiongkabila di desa Toto Utara. Kecamatan Kabila Bone di desa Huangobotu dan Kecamatan Bone Raya di desa Tombuliato.
PEMINTAKAN KAWASAN PENGEMBANGAN BANGUNAN TINGGI DI WILAYAH SURABAYA TIMUR Heru Purwadio; Putu Gde Ariastita; Haryo Sulistyarso
Jurnal Penataan Ruang Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Penataan Ruang 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v9i1.2349

Abstract

Pembangunan bangunan-bangunan bertingkat terutama bangunan bertingkat tinggi di Wilayah Surabaya Timur menimbulkan masalah bagi keselamatan penerbangan karena lokasinya berada dalam cakupan KKOP Bandara Juanda. Di sisi lain, pembangunan pada lokasi lahan belum terbangun memberi kontribusi terjadinya penurunan tanah rata-rata  14 mm/tahun. Dengan posisi wilayah Surabaya timur di pesisir laut, intrusi air asin diindikasikan mempengaruhi korosi pada sub struktur. Ini membahayakan struktur bangunan. Masalah lainnya adalah terjadinya kemacetan lalu lintas oleh munculnya bangunan-bangunan bertingkat di sepanjang periferi koridor. Lebih jauh lagi, pemerintah kota Surabaya belum mempunyai permintakan kawasan pengembangan bangunan tinggi di Wilayah Surabaya Timur sebagai pedoman pengendalian pengembangan kawasan bangunan gedung bertingkat.Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang diidentfikasikan, penelitian ini bertujuan untuk membuat pemintatakan kawasan pengembangan bangunan bertingkat di Wilayah Surabaya Timur. Metoda yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bangunan tinggi; AHP untuk menganalisis faktor—faktor prioritas pengembangan bangunan tinggi; Arc GIS untuk menyusun pemintakan kawasan pengembangan bangunan tinggiHasil penelitian ini berupa pemintakatan yang menunjukan persebaran zona bangunan bertingkat sedang dan bertingkat tinggi. Bangunan bertingkat sedang tersebar hampir di seluruh Wilayah Surabaya Timur,  dan bangunan bertingkat tinggi terkosentrasi di sepanjang Middle Eastern Ring Road (MERR) dan sebagian lahan belum terbangun.
POTENSI INDUSTRI PENGOLAHAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SMK DI KABUPATEN PASURUAN - Mulyono; Heru Purwadio; Haryo Sulistyarso
Jurnal Penataan Ruang Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v4i1.2360

Abstract

Berdasarkan distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha tahun 2006 di Kabupaten Pasuruan terlihat bahwa sektor industry pengolahan menempati urutan teratas dengan prosentase 31,16%. Sektor ini perlu mendapatkan perhatian terutama dalam upaya pengembangan sumber daya manusianya. Melihat kondisi existing sektor industry pengolahan masih menjadi sektor dominan, sementara itu dalam pengembangan sumberdaya manusia pendidikan SMK, terlihat masih ada hambatan. Hambatan tersebut adalah belum dikembangkannya SMK yang sesuai dengan potensi industry pengolahan. Penelitian ini ebrtujuan untuk merumuskan konsep pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industry pengolahan di Kabupaten Pasuruan.Untuk mengidentifikasi potensi industry pengolahan, digunakan analisis LQ. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor penghambat pengembangan SMK dan konsep pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industry pengolahan, dianalisis dengan Delphi yang diawali dengan analisis stakeholders. Potensi yang dominan pada sektir industry pengolahan di Kabupaten Pasuruan adalah perpaduan antar subsector industry yaitu 1) industry makanan, minuman dan rokok 2) mesin dan peralatannya, 3) barang dari kayu, rotan 4) tekstil dan alas kaki 5) kertas, percetakan dan penerbitan, dan 6) industry kimia.Faktor-faktor penghambat pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industry pengoalahan yaitu 1) biaya operasional pendidikan SMK, 2) tenaga pendidik SMK, 3) sarana dan prasarana, 4) kerjasama SMK dengan industry, 5)kemajuan ekonomi(potensi), 6) kemampuan Iptek, 7) kebijakan pemerintah, dan 8) minat masyrakat. Penelitian ini dihasilkan konsep pengembangan SMK melalui 1) diferensiasi masyarakat, 2) pelatihan/magang, 3) pembelajaran SMK di BLK/Industri, 4) kerjasama SMK dengan industry yang saling menguntungkan, 5) Re-Engineering SMK dengan pengembangan/pembukaan program kahlian SMK berdasarkan potgensi industry yaitu : Teknologi Tekstil, Kria Kulit, Kria Kayu, Teknik Kimia, Teknik Grafika, Pengecoran Logam dan Mekanina Industri, 6) beradaptasi dengan lingkungan eksternal untuk mencari pasar kerja lulusan, 7) efektifitas program peningkatan SDM untuk orientasi penempatan tenaga kerja ke industri, sosialisasi lulusan SMP/MTs untuk masuk SMK, dan 8)menganalisis minat masyarakat dalam pemilihan program keahlian SMK
Arahan Pengendalian Penempatan dan ukuran Reklame Ruang Luar di Koridor Jalan Arteri Primer Studi Kasus Jalan Ahmad Yani Surabaya Heru Purwadio
Jurnal Penataan Ruang Vol 5, No 1 (2010): Jurnal Penataan Ruang 2010
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v5i1.2238

Abstract

Reklame ruang luar di Koridor Ahmad Yani telah tumbuh menjamur selama sepuluh tahun terakhir ini, seiring dengan tumbuhnya pusat-pusat perbelanjaan di sepanjang koridor yang menimbulkan tarikan dan bangkitan lalu lintas yang tinggi. Kehadiran berbagai jenis reklame ruang yang terdiri dan reklame tiang reklame bando, reklame sign net baliho dan spanduk, menimbulkan berbagai masalah. Studi ini membatasi tinjauannya pada penempatan dan  reklame ruang luar, yaitu penempatan reklame di dalam Rumija Kereta Api dan Rumija jalan arteri primer penempatan yang mengelompok pada satu spot dimensi reklame yang mendominasi lingkungan, bangunan dan menutupi bangunan di belakangnya. Walaupun Kota Surabaya sudah memiliki peraturan daerah tentang reklame, yaitu Perda No 8 Tahun 2006 dan Perda No. 10 Tahun 2009; dan sudah pernah memiliki Tim Reklame, tapi belum mampu mengendalikan pemasangan reklame di Surabaya khususnya di koridor Ahmad Yani.Berangkat dari permasalahan yang diidentifikasikan, studi ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengendalian reklame ruang luar di koridor Ahmad Yani ditinjau dan penempatan dan ukuran reklame. Metoda yang digunakan adalah triangulasi dua tahap. Tahap pertama adalah triangluasi antara regulasi, teori dan hasil studi lain yang gayut tahap dua adalah triangluasi antara hasil tahap satu, kondisi empiris dan simulasi. Arahan pengendaliannya secara umum adalah reklame dizinkan ditempatkan pada peruntukan perdagangan dan jasa. Penempatan untuk setiap jenis reklame; (1) reklame tiang diizinkan pada kaveling kosong di luar Rumija Kereta ApilJalan Arteri Primer; (2) reklame sign net diizinkan pada median Jalan; (3) reklame pada jembatan layang dan JPO dilarang melebih batas ketinggian yang ada; (4) reklame ikon diizinkan berlokasi di dalam kaveling baik pada bangunan maupun di luar bangunan; (5) megatron dizinkan berlokasi di dalam kaveling dengan onentasi introvert; (6) balho dan spanduk ditempatkan di dalam kaveling pada panggung konstruksi tersendiri; (7) reklame pada street furniture dilarang mendominasi lingkungan; (8) reklame pada bangunan dirancang terintergasi dengan fasade bangunan. Pengendalian dimensi reklame bentuk ketinggian dan tinggi reklame diseragamkan, jumlah dan jarak antar reklame dibatasi berdasarkan sudut pandang horisontal 60 dan sudut pandang vertikal 30%.
KONSEP PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN ANTAR JEMPUT BERDASARKAN PREFERENSI SISWA SMPN DI KAWASAN SURABAYA PUSAT Novita Sari; - Sardjito; Heru Purwadio
Jurnal Penataan Ruang Vol 5, No 1 (2010): Jurnal Penataan Ruang 2010
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v5i1.2239

Abstract

Biaya pendidikan merupakan salah satu permasalahan yang harus dihadapi orangtua. Berdasarkan data Susenas 2003, biaya pendidikan terdiri dari beberapa komponen dan yang paling tinggi adalah transporta siswa sekolah. Jumlah SMPN di Surabaya Pusat sebanyak 6 buah. Adanya jarak antara tempat tinggal dengan lokasi sekolah menimbulkan suatu pergerakan yang membutuhkan moda transportasi Penggunaan angkutan antar jemput ke sekolah paling banyak di SMPN 1 membuktikan preferensi siswa terhadap antar jemput tinggi, namun pelayanannya masih terbatas baik dari waktu, rute, kenyaman, keamanan dan lain-lain. Sehingga belum dapat memenuhi sesuai kebutuhan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivistik dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner untuk siswa di SMPN 1 Surabaya sebagai responden, Pengambilan kuisioner dilakukan pada siswa pengguna angkutan yaitu berjumlah 152 siswa. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui preferensi siswa serta faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam peningkatan angkutan antar jemput. Selanjutnya analisa yang digunakan adalah analisa statistik deskriptif melalui analisa proporsi serta analisa regresi logistik biner untuk mengetahui faktor-fakto yang dipertimbangkan dalam peningkatan angkutan antar jemput. Dari hasil kajian pustaka yang telah dilakukan, didapatkan faktor yang dipertimbangkan dalam pengingkatan angkutan antar jemput adalah kapasitas, rute, kecepatan dan kelancaran, biaya, waktu tempuh, kenyamanan, keamanan dan dampak yang ditimbulkan, Selanjutnya dari variabel tersebut melalui triangulasi antara preferensi siswa, regulator teori didapatkan konsep peningkatan angkutan antar jemput berdasarkan preferensi siswa SMPN di kawasan Surabaya Pusat yaitu angkutan yang nyaman dengan dilengkapi AC, waktu pelayanan yang tepat dan tidak lebih dari 1 jam (0,5 1 jam), mempunyai yang terpendek serta tarif yang murah yang didasarkan pada kesepakatan orangtua dan lembaga penyelenggara.